Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ody Wijaya
"Layanan klinik infertilitas memiliki peran penting dalam menangani masalah kesuburan, namun tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan ini masih relatif rendah. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong atau menghambat keputusan masyarakat dalam mengakses layanan infertilitas di RSUDAM. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method, yaitu kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang mencakup jumlah pasien, jenis layanan, serta tren permintaan layanan infertilitas selama periode tertentu. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pasien yang telah menerima layanan infertilitas di RSUDAM, serta pihak-pihak terkait di rumah sakit seperti manajemen, tenaga medis, dan komite medis. Data yang diperoleh dari wawancara dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi demand masyarakat terhadap layanan klinik infertilitas di RSUDAM adalah faktor biaya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesuburan, serta ketersediaan informasi mengenai layanan yang ditawarkan. Meskipun rumah sakit telah berupaya menyediakan layanan dengan paket dan diskon, biaya yang tinggi masih menjadi hambatan utama bagi banyak pasangan yang ingin mengakses perawatan tersebut. Selain itu, masih terdapat keterbatasan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai keberadaan layanan klinik infertilitas yang ada di RSUDAM.Penelitian ini menyarankan agar RSUDAM meningkatkan program edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan infertilitas dan memperkenalkan lebih banyak opsi pembayaran yang dapat mengurangi beban biaya. Di sisi lain, dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi untuk layanan infertilitas dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi pasangan yang membutuhkan perawatan tersebut.

Infertility clinic services play a crucial role in addressing fertility issues, yet the participation rate of the community in utilizing these services remains relatively low. Therefore, this research is important to identify the factors that encourage or hinder the community's decision to access infertility services at RSUDAM. The research method used is a mix method, which combines both quantitative and qualitative approaches. The quantitative approach is conducted by analyzing data from the Hospital Management Information System (SIMRS), which includes the number of patients, types of services, and trends in the demand for infertility services over a certain period. The qualitative approach is carried out through in-depth interviews with patients who have received infertility services at RSUDAM, as well as related parties in the hospital, such as management, medical staff, and the medical committee. The data obtained from the interviews are analyzed using thematic analysis techniques.The results of the study indicate that the main factors influencing the community's demand for infertility services at RSUDAM are cost, public awareness of the importance of fertility care, and the availability of information about the services offered. Although the hospital has made efforts to provide services with packages and discounts, the high cost remains the primary barrier for many couples who wish to access the treatment. In addition, there is still a lack of information and education for the public regarding the existence of infertility clinic services at RSUDAM.This research suggests that RSUDAM should enhance its educational programs to the public about the importance of infertility care and introduce more payment options to help reduce the financial burden. On the other hand, government support in the form of subsidies for infertility services could help improve accessibility for couples in need of such treatment."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mantra Nandini
"Penanganan pasangan ingin anak membutuhkan kesabaran dari pihak medis maupun pasien di samping kemampuan mendiagnosa serta pengobatan yang terarah. RSUP Dr. Hasan Sadikin mempunyai kelompok kerja ART (Assisted Reproduktif Technology) dengan surat keputusan Direktur Nomor: Kp 01.01.1.2.231.P tanggal 20 Nopember 1995, untuk mengembangkan Tim Ahli Bayi Tabung di Seksi Infertilitas SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Kememapuan penangann pasangan infertil di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih jauh dari memadai, karena keterbatasan sarana, sedangkan kebutuhan akan pelayanan ART sudah mendesak.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran trend pelayanan infertilitas di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan memilih model strategis yang tepat untuk di terapkan. Penelitian ini adalah operasional riset yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian dari analisia situasi menggambarkan total jumlah kunjungan pelayanan mengalami penurunan sekitar 19,21% dan dari total jumlah kasus, 87% kasus usia di bawah 35 tahun potensi untuk ditangani tuntas dan 67% kasuss memerlukan tindakan ART, pada periode tahun 1993-1997.
Hasil analisis metode Dekamposisi menggambarkan faktor trend kunjungan menurun, sehingga sulituntukmerencanakan sasaran jangka panjang, dan Indeks Musim.memperlihatkan peningkatan hanya pada bulan Januari, Maret, Mai, Juni, Nopember dan Desember, sehingga baru dapat mereucanakan sasaran jangka pendek di pelayananinfertilitas.
Hasil analisis metode Delphi menggambarkan derajat pelaksanaan rendah, akselerasi pelayanan lamban, adanya factor pendorong dan penghambat pelaksanaan serta masalah keuangan sebagai faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang Seksi Pelayanan Infertilitas.
Hasil analisis matrike SPACE dalam memposisikan strategi sebagai langkah awal pemilihan model strategi, yaitu pada Kuadran I: Agresif adalah pertumbuhan dan perkembangan.
Pada penelitian ini dibahas dua strategi alternatif untuk memilih model strategi yang tepat, yaitu strategi umum/bisnis dan strategi operasional. Untuk mengembangkan pelayanan infertilitas di RSUP Dr. Hasan Sadikin saat ini dipilih strategi operasional dengan sasaran elemen kunci pengembangan di bidang pemasaran, keuangan, produksi/operasi, riset dan pengembangan, sumber daya manusia serta konsisten dengan target lahir bayi tabung, sehingga. dapat disusun program kerja berdasarkan pendekatan legislatif, edukatif, ekonomi, administratif dan teknis.

Managing couples wishing to have children needs patience from the medical services as well as the patient besides ability to diagnose and well planned medical treatment. Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital developed has an ART (Assisted Reproductive Technology) team work through the Director's Decree: Kp. 01.01.2. 231.P date 20'h November 1995. This Team of Experts of Test-tube Babies at the Infertility Division, Obstetrics and Gynecology Department is developing it capability in managing infertile couples at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital, however it still far from adequate, due to limited facilities, while the need for ART services is already urgently field.
This is an operational research study, utilizing quantitative and qualitative analysis, aiming at obtaining the trend of the infertility service demand at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital, and selecting a correct strategy model to be applied.
The situational analysis of this study revealed for that a period of 1993-1997 there was a decrease of around 19,21% in the total number of visits; in which, 87 % of the cases of those under 35 years of age and were potential for complete treatment, while 67% of the cases needed an ART management.
Analysis by decomposition method revealed that the trend factor decreased, so that it was difficult to plan for a long term target, and that the season Index showed an increase only in the months of January, March, May, June, November, and December, so that only a short term plan could be planned in the infertility services.
Analysis by the Delphi method revealed a low level of implementation, a slow acceleration of service, the presence of enchancing and delaying factors in the implementation, and also financial problems as factors of strength, weakness, threat, and opportunity in the infertility services.
Result of SPACE matrix analysis in positioning strategy as an initial step in the selection of a strategy model, is as follows Quadrant I: Aggressive is growth and development.
In this study two alternative strategies were analyzed to choose the right strategy model, i.e. general business strategy and operational strategy to develop the infertility services at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital. At present the operational strategy was selection with the development key element as the target in the aspect of marketing, finance, production/operation, research and development, human resources, and consistent with the birth of test-tube babies as target, so as to allow the compilation of a working program based on a legislative, educative, economic, administrative, and technical approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Aurelle Emmanuelle Yosephine
"Latar belakang: Infertilitas merupakan kegagalan mencapai kehamilan setelah 12 bulan atau lebih hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi. Secara global diperkirakan terdapat 48 juta pasangan dan 186 juta orang mengalami infertilitas yang juga dialami 10-15% pasangan usia reproduktif di Indonesia. Infertilitas dapat bersifat primer dan sekunder yang disebabkan oleh fakor perempuan, laki-laki, dan idiopatik. Pada perempuan, infertilitas dapat disebabkan oleh berbagai kelainan ovarium, uterus, saluran tuba, dan sistem endokrin. Histeroskopi merupakan baku emas evaluasi uterus yang dapat mendeteksi kelainan uterus yang mengganggu proses implantasi dan kehamilan serta mengevaluasi manfaat modalitas terapi dalam memperbaiki endometrium. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peran dan temuan histeroskopi office pada diagnosis faktor uterus kasus infertilitas. Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder rekam medis pasien RSCM Kintani pada kurun waktu 1 Juli 2020−30 Juni 2022. Sampel dipilih menggunakan metode consecutive sampling, diinput dan ditabulasi dalam bentuk tabel pada aplikasi Microsoft Excel yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan narasi deskriptif. Seluruh data dianalisis dengan analisis univariat deskriptif. Hasil: Temuan faktor uterus menggunakan histeroskopi office sebanyak 148 temuan terdiri dari 132 (89,19%) temuan abnormal dan 16 (10,81%) temuan normal uterus. Temuan abnormalitas yang diidentifikasi melalui histeroskopi office pada kasus infertilitas mencakup temuan mioma uteri sebanyak 12 (9,09%) temuan, adhesi (sinekia intrauterin) sebanyak 9 (6,82%) temuan, polip endometrium sebanyak 46 (34,85%) temuan, polip serviks sebanyak 17 (12,88%) temuan, stenosis OUI sebanyak 13 (9,85%) temuan, kelainan kongenital sebanyak 5 (3,79%) temuan, endometritis sebanyak 9 (6,82%) temuan, malignansi sebanyak 7 (5,30%) temuan, dan hiperplasia endometrium sebanyak 14 (10.61%) temuan. Kesimpulan: Temuan faktor uterus menggunakan histeroskopi office pada kasus infertilitas adalah 132 (89,19%) abnormal dan 16 (10,81%) normal. Dari 132 kasus abnormal, kasus terbanyak ialah polip endometrium 46 (34,85%), kemudian polip serviks sebanyak 17 (12,88%), hiperplasia endometrium sebanyak 14 (10,61%), stenosis OUI sebanyak 13 (9,85%), mioma uteri sebanyak 12 (9,09%), endometritis sebanyak 9 (6,82%), adhesi (sinekia intrauterine) sebanyak 9 (6,82%), malignansi sebanyak 7 (5,30%), dan kelainan kongenital sebanyak 5 (3,79%).

ntroduction: Infertility is the failure to achieve pregnancy after 12 months or more of regular sexual intercourse without contraception. Globally, estimates suggest 48 million couples and 186 million individuals live with this problem. Infertility experienced by 10-15% of couples of reproductive age in Indonesia. Hysteroscopy is the gold standard for evaluating the uterine. Hysteroscopy has a role in infertility examination, namely detecting uterine abnormalities that can interfere with the implantation process, pregnancy, and also evaluating the benefits of therapeutic modalities in repairing the endometrium. This study aims to identify the role and findings of hysteroscopy office for diagnosis of uterine factors in infertility case. Method: This study was conducted using cross-sectional study with quantitative descriptive methods. The data used is secondary data from medical records of RSCM Kintani patients in the period July 1, 2020−June 30, 2022. The sample was selected using the consecutive sampling method, inputted and tabulated in tabular form in the Microsoft Excel application which was then presented in the form of tables, diagrams, and descriptive narratives. The data was analyzed by descriptive univariate analysis. Result: Uterine factor findings using office hysteroscopy totaled 148 findings consisting of 132 (89,19%) abnormal findings and 16 (10,81%) normal findings. Abnormal findings identified through office hysteroscopy in infertility cases included findings of uterine myoma in 12 (9,09%) findings, adhesions (intrauterine synechiae) in 9 (6,82%) findings, endometrial polyps in 46 (34,85%) findings, cervical polyps 17 (12,88%) findings, OUI stenosis 13 (9,85%) findings, congenital abnormalities 5 (3,79%) findings, endometritis 9 (6.82%) findings , malignancy in 7 (5,30%) findings, and endometrial hyperplasia in 14 (10,61%) findings. Conclusion: Uterine factor findings using office hysteroscopy in infertility cases were 132 (89.19%) abnormal and 16 (10,81%) normal. Of the 132 abnormal cases, the most common was endometrial polyps 46 (34,85%), then cervical polyps in 17 (12,88%), endometrial hyperplasia in 14 (10,61%), OUI stenosis in 13 (9,85% ), uterine myoma in 12 (9,09%), endometritis in 9 (6.82%), adhesions (intrauterine synechiae) in 9 (6,82%), malignancy in 7 (5.30%), and congenital abnormalities in 5 (3,79%)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Muhani
"Preeklampsia berat merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia. Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, preeklampsia berat merupakan penyebab kematian ibu tertinggi (47,25%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prediktor preeklampsi berat (PEB)yang dinilai dari tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, proteiunuria, kejang, sindrom HELLP dan hubungan jumlah prediktor PEB dengan kematian ibu di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2010-2014. Desain penelitian yang digunakan kasus kontrol dengan jumlah sampel 60 kasus dan 120 kontrol. Sindrom HELLP meningkatkan kematian ibu OR (Odds Ratio) 12,5 (95% CI= 2,9-53,7), eklampsi OR 12,1 (95% CI= 3,8-38,6). Tekanan darah diastolik 110-119 OR 7,4 (95% CI=1,8-29,2), tekanan darah diastolik ≥120 mmHg OR 5,5 (95%CI 1,1-23,1) setelah dikontrol oleh usia ibu, gravida, usia kehamilan, jenis persalinan,pemberian diasepam, pendidikan, tempat tinggal pekerjaan.Prediktor PEB berjumlah 4 atau 5meningkatkan risiko kematian OR 90 (95%CI=13,7-591,3), prediktor berjumlah 3 OR16 (95%CI=3,9-66,7) dan prediktor berjumlah 2 OR6,3 (95% CI= 1,4-22,2). Meningkatkan pelaksanaan auditmaternal untuk mengkaji kasus kematian ibu akibat preeklampsia berat.

Severe preeclampsia is one of the causes of maternal mortality in Indonesia. At Province public hospitalDr. H. Abdul Moeloek, Severe preeclampsia is the highest cause of maternal mortality (47,25%). This research aimed to know the relation of predictor severe preeclampsiaassessed by systolic blood pressure, diastolic blood pressure, proteiunuria, eclampsia and HELLP syndromeand total predictor severe preeclampsiawith maternal mortality at public hospital Dr. H. Abdul Moeloek in the year of 2010-2014. The design used case control by using 60 samples for case and 120 for controlers. HELLP syndrome increase risk of maternal mortality with OR (odds ratio) of 12.5 (95%CI= 2.90 to 53.72), eclampsia OR 12.1 (95% CI = 3.80 to 38.65), diastolic blood pressure 110-119 OR 7,4 (95% CI=1,8-29,2), diastolic blood pressure ≥120 mmHg OR 5,5 (95%CI 1,1-23,1) after controlled by maternal age, gravida, gestational age, type of delivery, giving diazepam, residence, employment and education.Predictorswhichconsists of 4or5increase risk of maternal mortalityOR90(95 % CI = 13.7 to 591.3), predictors totaling 3 OR 16(95 % CI = 3.9 to 66.7) and predictors 2 OR 6.3 (95% CI = 1.4 to 22.2).Improve maternal audit to assess the implementation of maternal deaths due to severe preeclampsia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noverita Irmayati
"Peningkatan prevalensi HIV/AIDS menjadikan perempuan merupakan kelompok berisiko dengan jumlah kasus terus meningkat setiap tahunnya sebesar 68 dari tahun 2010-2016 Kementerian Kesehatan RI, 2017. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi HIV testing pada perempuan di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Lampung. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian berjumlah 120 perempuan dengan HIV positif. Pengukuran stigma menggunakan Berger stigma scale, pengetahuan tentang HIV HIV KQ 18 dan perilaku berisiko Safe sex Behaviour Questionaire yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna yaitu pendidikan p = 0,000, OR = 0,164, penghasilan p = 0,005, OR = 0,127, pekerjaan p = 0,011, OR = 3,030, stigma p = 0,019, OR = 0,367, pengetahuan tentang HIV p = 0,011, OR = 0,267 dan perilaku berisiko p = 0,041, OR = 0,041, sedangkan variabel yang memiliki hubungan tidak bermakna adalah usia p = 0,553, OR = 0,646 dan status pernikahan p = 0,839, OR = 0,849. Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi HIV testing yaitu pekerjaan dengan p value 0,009, ? = 0,05 pada CI 95 OR 2,970 1,111-7,938.
Rekomendasi : peningkatan sosialisasi kepada kelompok perempuan berisiko tinggi dan berperan aktif dalam skrinning awal HIV/AIDS.

The enhancement of HIV AIDS prevalence makes women as risk groups with the increasing of total case each year with total number 68 from 2010 until 2016. This research aimed at identifying factors that influenced motivation of HIV testing in women at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. The design of this research was cross sectional using consecutive sampling. Total sample of this research was 120 women with positive HIV. Instrument in this research use Berger stigma scale to measure stigma, knowledge about HIV HIV KQ 18, and risk behavior safe sex behavior questionnaire that has been tested with validity and reability test.
The analysis result showed that variables with significant correlations are education p 0,000, OR 6,091, income p 0,005, OR 7,857, occupation p 0,011, OR 0,330, stigma p 0,019, OR 2,727, knowledge about HIV p 0,011, OR 3,750, and risk behavior p 0,041, OR 2,381, meanwhile the variables without significant correlations are age p 0,553, OR 1,548, and marriage status p 0,839, OR 1,178. The dominant factor that influenced motivation of HIV testing is education with p value 0,009, 0,05 at CI 95 OR 3,708 1,382 ndash 9,952.
The recommendations of this research are to enhance socialization to risk behavior groups and to do an active role in screening HIV AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Yunita Kusuma Wardani
"Skripsi ini membahas tentang dinamika hubungan istri dengan suami dan keluarga luasnya dalam menghadapi infertilitas dari sudut pandang istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai tiga orang informan. Kriteria informannya adalah mereka yang telah menjalani masa perkawinan minimal lima belas tahun, ingin mempunyai anak, tetapi belum mendapatkannya, dan tidak sedang mengadopsi anak sampai penelitian dilakukan. Hasil temuan menunjukkan bahwa ketidakhadiran anak dalam perkawinan membawa dinamika pada hubungan istri dengan suaminya, maupun istri dengan keluarga luasnya. Dinamika yang terjadi tidak selalu membawa efek negatif seperti perbedaan pendapat ataupun konflik, namun juga memberi efek postif, seperti sikap saling mendukung.

This study discusses about the dynamics of husband and wife’s relationship and their extended family in facing infertility from wife’s point of view. This study uses qualitative methodology by interviewing three informants. The criteria of the informants are that they have been married at least ten years, they want to have children but they have not had and they are not adopting children when this study is conducting. The finding shows that the absent of children in a marriage causes the dynamic on relation of a wife to her husband and even a wife to her extended family. The dynamic does not always bring negative impact such as: a quarrel or a conflict, but it can also cause positive impact, such as a mutual supporting interaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Christiani
"Perubahan pengelolaan rumah sakit pemerintah dari orientasi sosial manjadi orientasi sosial bisnis, hal initeljadi karena perubahau turrtumn dari konsumcn sebagai pengguna dan juga oleh pembcri pelayanamselain itu menyongsong era Globalisasi, perkembangan ilmu dan tehnologi di bidang kesehatan, persaingn antar rumah sakit dan kondisi keuangan pmnerintah yang terbaias dalam pembiayaan rumah sakit. Peningkatan mutu yang baik dan terjangkau oleh ekonomi Kousumen secara umum.
RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung merupakan salah satu rumah sakit swadana pemerintah yang mcngemban misi sosial danjuga merupakan rumah sakit pusat rujukan dipropinsi Lampung, sejakmeningkatnya kebutuhan masyarakat akan Mesin cuci darah atnu hacmodialisa fahun I999,telah berperan untuk mengadakan alat tersebut dengan melakukan Outsourcing dengan pihak ketiga dengan pezjanjian Pinjam pakai mesin dan pembclian haemodilaisa set kepada perusahaan tersebut. Paket haemodialisa tersebut seharga Rp.549.350 untuk yang baru dan Rp.454.350 untuk yang Reuse. Dengan lmif Perda Rp. 729.350 baru dan R.p. 634.350 untuk yang Reuse. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcndapat berapa Cost yang harus dikcluarkan unit Haemodialisa clan berapa Revenue yang didapat dari tindakan tersebut tahun 2007, penelitian ini bcrsifat Operasional Research melalui pcndekatan Kualitatif.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa, Revenue yang didapat unit haemodialisa setelah dikurangi Cost ada Surplus. Dari basil penelitian , maka disimpulkan bahwa unit hacmodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, dengan sistem Outsourcing mempunnyai potensi umuk mcndapatkan Surplus lebih besar apabila dilakukan dengan investasi sendiri mesin Haemodialisa., mensosialisasikan kcpada Dinsksi dan Jajaranya,melakukan penalitian lehih lanjut tezhadap unit lain yang akan melakukan Out Sourcing.

Change of management of governmental hospital of social orientation of social orientation of business, matter of initeijadi because change of demand of consumer as consumer as well as by giver of that pelayananselain welcome Globalimtion era, growth of and science of tehnologi in health area, emulation between monetary condition and hospital of limited govemment in defrayal of hospital. top notch Improvement and reached by Consumer economics in general.
RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Lampung Province to represent one of the hospital of innate governmental which is carry of social mission as well as representing hospital center province reference Float, its of requirement of Blood washing machine society will or year haernodialisa 1999, sharing to perform a the the appliance by doing/conducting Outsourcing with third patty with agreement Borrow to wear machine and purchasing of haemodilaisa set to company package of Haemodialisa the at the price of Rp.549.350 for the things newly and Rp.454.3S0 for the things Reuse. With tariff of Perda Rp. 729.350 newly and Rp. 634.350 for the things Reuse Intention of this research is to get how much/many Cost which must be released by unit of Haemodialim and how much/many got Revenue of action of year 2007, this research have the character of Operational of Research pass approach Qualitative.
From result of research got by result of that, got by Revenue is unit of haemodialisa after lessened by Cost there is Surplus. From result of research , hence concluded that unit of haemodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moelock Province Float, with system of Outsourcing potency mernpunnyai to get bigger Surplus if Done/conducted with invesment alone machine of Haemodialisa, socializing to Board of directors and of Sta5` only, Melakukan furthermore advance research to other unit to do/conduct Out Sourcing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalwan
"Objektif : Klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur adalah merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan khusus untuk tindakan promotiv, preventive, curative, dan rehabilitive, bagi PSK, dan untuk warga yang berada dilokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Klinik ini diadakan sejak tahun 1999, sampai saat ini implementasinya cendrung rendah yang disebabkan kurang tanggap terhadap permintaan dan keinginan dari masyarakat disana, dan adanya factor-faktor ketidak inginan dan masyarakat disana untuk tidak memanfaatkan fasilitas yang sudah ada tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Klinik PMS Batu 7, serta mengetahui faktor apa yang paling dominant yang berhubungan dengan Pemanfatan Klinik Batu 7 tersebut.
Metoda : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian " Cross Sectional", dengan pendekatan kuantitatif, yang melibatkan sampel sebanyak 192 PSK penderita yang berada di lokalisasi Batu Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur-Kabupaten Karimun.
Hasil : Dari hasil kajian data menunjukkan terdapat sebanyak (38,5%) responden yang memanfaatkan, dibandingkan (61,5%) yang tidak memanfaatkan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Hasil Uji Chi-square menunjukkan hasil yang bermakna antara beberapa variable independent dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 antara lain Faktor Internal dengan variabel; pendidikan, sikap responden, dan Faktor eksternal dengan variabel; sikap petugas, kualitas klinik, anjuran, dan hambatan pergi ke klinik. Dari model akhir hasil uji multivariate diketahui variabel yang paling dominan adalah variabel hambatan pergi ke klinik dengan OR (95% CI-DR) sebesar 52,320 (10.601-258228), dengan pengertian PSK penderita PMS akan menyatakan tidak akan memanfaatkan klinik PMS sebesar 52,320 kali lebih besar jika dibandingkan dengan yang menyatakan tidak mendapatkan hambatan.
Kesimpulan: Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 adalah faktor eksternal dengan variabel hambatan pergi klinik PMS setelah dikontroi variable kualitas klinik, anjuran pergi ke klinik, pada wanita PSK penderita PMS di lokalisasi Batu 7 Kecamatan Kundur .
Saran : Untuk meningkatkan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, perlu dilakukan perbaikan kualitas klinik , dan peningkatan penyuluhan pada warga lokalisasi Batu 7, terutama pada Mucikari dan seluruh PSK yang ada di lokalisasi tersebut.
Daftar pustaka : 52 (1974 -- 2001).

Objective: The clinic PMS Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur is the main government health service which purpose to give health service especially for the act promotiv, preventive, curative, and rehabilitiv, for PSK, the common case for the society around Lokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. This clinic set up in 1999, until now the implementation was declining which caused doesn't have respond to the demand and wants from Lokalisasi society, besides with unwanted factor from the society for not using the society.
This research purpose to know the benefit description factors clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS and to know the factor which to the use of clinic Batu 7, and also to know what is the dominant factor which connected with the used clinic PMS Batu 7 Tanjungbatu.
Method: This research using a plan research "Cross Sectional" to know the factor which connected to the use of clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS at Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kundur, with quantitative approach, involving 192 PSK sample who suffered PMS in Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur - Kabupaten Karimun.
The results: The examine data shows that there are 74 respondent (38,5 %) who use the clinic, compare with the people who not using clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur is 118 (61,5%). The result of CM-Square shows the meaning result between some independent as internal factors variables with other used such as: education (p value = 0,027), respondent attitude (p value = 0,022), and External factors variables with; official attitude(p value=0.002), clinic suggestion (p value = 0,000), barrier to the clinic (p value=0.000).
From the last model result multivariate knowing the dominant is External factor variable with is barrier variable to go to the clinic with OR (95% CI-OR) amount 52,320 (10.601-258.228), with understanding PSK who suffered PMS will tell there is barrier to not using the clinic bigger than 52,320 times if compare with the one saying doesn't get any barrier.
Conclusion: the dominant factor which connected with the used of clinic Bath 7 without any interaction is clinic barrier to clinic variable after controlling with quality variable, suggestion, and PSK education. And the dominant variable after doing result multivariate is barrier to clinic variable after controlling with suggestion variable, quality, and interaction variable between suggestion and barrier to go to the Clinic Batu 7.
Suggestion : To Increase the used of clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, need to do some clinic quality reparation, and increasing illumination to Lokalisasi society Bata 7, especially to the procuress and all PSK where in that Lokalisasi.
Library List ; 52 from (1974-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Elanda Lestari
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih kembali layanan poli anak di RS Haji Jakarta Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih kembali layanan poliklinik anak di RS Haji Jakarta tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 69 % responden memutuskan untuk memilih kembali layanan poliklinik anak rumah sakit Haji Jakarta. Terdapat hubungan yang signifikan antara produk, tarif, promosi, dokter, proses, layanan pelanggan, dan pesaing dengan keputusan memilih kembali layanan poli anak di RS Haji Jakarta dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel lokasi dengan keputusan memilih kembali layanan Poli Anak di RS Haji Jakarta.

This paper discuss about the factors associated with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital year of 2011. The purpose of this research is to find the factors associated with the reuse decision of children clinics in the Jakarta Hajj Hospital. This study is a quantitative research with cross sectional research design. The results showed 69% respondents decide to reuse children clinic in Jakarta Hajj Hospital. There are significant relationship between products, rates, promotions, doctor, process, customer service, and competitor with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital and no significant relationship between location with the reuse decision of children clinics in Jakarta Hajj Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita
"Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) adalah prosedur yang sering dilakukan untuk mengatasi fraktur. Masalah yang sering timbul pada post operasi ORIF adalah nyeri akut pada level severe. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi ORIF di RSUDAM Propinsi Lampung. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan non-equivalent pretestpostest with control group, pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji beda dua mean. Hasilnya ada pengaruh yang signifikan terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri pasien post operasi ORIF (P value = 0,000; α = 0,05). Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan riwayat pembedahan sebelumnya terhadap tingkat nyeri. Hasil penelitian ini merekomendasikan terapi musik sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri post operasi ORIF.

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is a common procedure for fracture treatment. Mostly problem in post ORIF surgery period is acute severe pain. The appropriate pain management is required. This research aimed to identify the effect of music therapy on post ORIF surgery pain at Abdul Moeloek Hospital Lampung Province. The design used quasi experiment with non-equivalent pretest-posttest with control group, recruting sample by consecutive sampling. There were 36 samples (18 respondents as the control group and 18 respondents as the intervention group). The pain was measured by Numeric Rating Scale (NRS). The analyze used T-test compare 2 mean. The result indicated that there was a significant effect of music therapy on reducing post ORIF surgery pain (P value = 0,000; α = 0,05). There was no significant correlation between age, sex, and surgical history with pain level. Music therapy is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>