Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Muqbil Maulana
"Arsitektur Jengki adalah salah satu gaya arsitektur khas Indonesia yang berkembang pada era 1950-1960-an sebagai respons terhadap perubahan sosial dan budaya pasca-kemerdekaan. Gaya ini memadukan elemen modernisme dengan identitas lokal yang unik, mencerminkan semangat kebangsaan dan kreativitas masyarakat. Namun, dalam perkembangannya, terdapat perbedaan mendasar pada bangunan bergaya Jengki yang dirancang oleh arsitek profesional dengan pendidikan formal dan aannemer yang hanya mengandalkan pengalaman konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bentuk elemen fasad pada kedua kategori bangunan Jengki, dengan fokus pada pengaruh prinsip fungsi dan estetika dalam desain. Studi ini bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimana perbandingan bentuk elemen fasad antara kedua kategori ini, dan sejauh mana prinsip fungsi dan keindahan memengaruhi desainnya? Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan analisis desain berdasarkan data visual dari bangunan Jengki di Kebayoran Baru dan Sumenep, Madura. Pendekatan ini melibatkan perbandingan elemen-elemen fasad seperti geometri, atap, roster, dan jendela. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang karakteristik dan dinamika arsitektur Jengki sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

Jengki architecture is a distinctive Indonesian architectural style that emerged in the 1950s-1960s in response to the social and cultural changes following independence. This style combines modernist elements with a unique local identity, reflecting the nation's spirit and creative expression. However, significant differences exist between Jengki-style buildings designed by formally educated architects and those designed by aannemers relying solely on construction experience. This study aims to compare the facade elements of these two categories of Jengki buildings, focusing on the influence of functional and aesthetic principles in their designs. This study aims to answer the questions: how do the facade element designs compare between these two categories, and to what extent do functional and aesthetic principles influence their designs? The research method involves literature reviews and design analysis based on visual data from Jengki buildings in Kebayoran Baru and Sumenep, Madura. This approach compares facade elements such as geometry, roofs, ventilation blocks (rosters), and windows. The findings are expected to provide deeper insights into the characteristics and dynamics of Jengki architecture as part of Indonesia's cultural heritage. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwis [Tere Liye], 1979-
"Apakah kalian punya sepeda di rumah?
Apakah kalian bisa naik sepeda?
Wah, seru bukan naik sepeda, lantas berkeliling di sekitar rumah, atau pergi ke taman, jalan-jalan. Bersama keluarga atau teman.
Kisah buku ini tentang JENGKI, sebuah sepeda yang spesial. Dia sepeda yang amat setia, selalu menemani pemiliknya berpuluh tahun berlalu. Juga selalu bisa diandalkan. Melintasi hujan. Panas terik matahari. Membantu pemiliknya bekerja mengantar surat.
Hingga suatu hari, semua harus berakhir. Kemana JENGKI akan pergi? Setelah berpisah dengan pemiliknya?
Kalian ingin tahu? Mari kita baca kisah seru ini, tentang sepeda bernama JENGKI."
Depok: Sabak Grip Nusantara, 2025
899.221 DAR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elysha Yolandra
"ABSTRAK
Bentuk rumah dari masa ke masa selalu mengalami perubahan. Indonesia
khususnya banyak ditemui berbagai macam bentuk rumah tinggal dari zaman
kolonial hingga sampai sekarang ini. Skripsi ini membahas tentang pelestarian
bangunan bersejarah khususnya rumah tinggal yaitu Rumah Jengki. Tujuan dari
skripsi ini agar dapat mengetahui Rumah Jengki sebagai rumah tinggal dan layak
sebagai bangunan cagar budaya sehingga dapat dilestarikan dan dimanfaatkan
untuk masa yang akan datang. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Jengki dapat
dikatakan rumah tinggal dan merupakan bangunan cagar budaya sehingga dapat
dilakukannya upaya-upaya pelestarian terhadap Rumah Jengki tersebut.

ABSTRACT
The shape of a house keeps changing as time goes by. Particularly in Indonesia
where many types of houses originated from the colonialism era up to now can be
found. This mini thesis is talking about the conservation of historical buildings,
especially Jengki House. The purpose of this mini thesis is to reveal the value of
Jengki House as a cultural heritage that is worth to preserve for the future
utilization. The result shows that Jengki House can be classified as both functional
building and cultural heritage, thus Jengki House preservations need to be done."
2015
S59141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Ridwan Kurniawan
"ABSTRAK
Arsitektur Jengki merupakan salah satu langgam arsitektur yang memperkaya khazanah arsitektur modern di Indonesia. Era perkembangannya terjadi pada tahun 7950-an dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan Surabaya.
Keberadaan arsitektur Jengki tidak terlepas dari pengaruh langgam-langgam yang berkembang sebelumnya. Bentuknya yang khas dan unik telah meninggalkan ciri tersendiri dan merupakan tahap lanjutan dari periode arsitektur Hindia Belanda yang menandai era peralihan dari kolonial ke langgam Indonesia modern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Khaesyar Nisfhan Akbar Rosadi
"

Artikel ini membahas tentang fasad dan elemen fasad gedung bioskop di Jakarta dan Bandung yang berdiri pada abad ke-20. Dalam ilmu arkeologi, fasad dan elemen fasad gedung bioskop yang didirikan oleh Belanda di Indonesia merupakan salah satu bukti arkeologi yang penting dalam mempelajari keunikan bentuk dan kekayaan nilai sejarahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan bentuk fasad dan bioskop di Jakarta dan Bandung abad ke-20 yang terbit dalam ruang dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan tahapan mulai dari data, pengolahan data, dan interpretasi data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah elemen fasad dan fasad pada setiap gedung bioskop di Jakarta dan Bandung dapat mengalami perubahan bentuk yang berbeda. Perbedaan bentuk sangat terlihat pada desain tata letak fasad, penampang jendela, ventilasi, dan ornamen yang juga dapat dilihat dari faktor ruang (geografi) dan waktu (periode pendirian).

 

Kata kunci: bentuk, fasad, elemen fasad, ruang, dan waktu

 


This article discusses the facades and elements of the facades of cinema buildings in Jakarta and Bandung that were founded in the 20th century. In archeology, the facades and elements of the facade of a cinema building that was erected by the Dutch in Indonesia are one of the important archaeological evidence in studying the uniqueness of its shape and its rich historical value. The purpose of this research is to see the changes in the form of facades and cinemas in Jakarta and Bandung in the 20th century which were published in time and space. This research uses descriptive analysis method with stages starting from data, data processing, and data interpretation. The results obtained from this study are the facades and facades elements in each cinema building in Jakarta and Bandung can experience different shape changes. The difference in shape is very visible in the design of the facade layout, window sections, ventilation, and ornamentation which can also be seen from the factors of space (geography) and time (period of establishment).

 

Keywords: shape, facade, facade elements, space, and time

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syam Sahril
"Fasad merupakan salah satu elemen terpenting dalam penampilan suatu bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan olahan pada fasad untuk memberikan keindahan atau kesan khusus sesuai dengan yang diinginkan. Fasad juga memberikan citra tentang kondisi sosial suatu masyarakat dan juga dapat menggambarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan.
Jaman dahulu kala orang menggunakan lukisan maupun ornamen geometris atau juga makhluk hidup dalam menghias muka bangunan. Seiring dengan jaman yang berkembang, kini olahan fasad makin beraneka ragam. Ada yang menampilkan transparansi dengan menggunakan material kaca, menunjukkan tekstur kekasaran atau kehalusan, warna, kedalaman, ataupun menunjukkan struktur bangunan.
Penggunaan struktur bangunan untuk ditampilkan pada fasad membutuhkan perhatian khusus yang berbeda dengan struktur yang disembunyikan dengan kulit (skin) bangunan. Namun dengan keterampilan arsitek dalam mengolah struktur bangunannya serta material dan kesan yang ingin ditampilkan dapat menjadi nilai tambah pada bangunan. Bangunan yang menunjukkan struktur pada fasadnya memberikan kesan kestabilan dan kekokohan sekaligus menunjukkan cara bangunan tersebut dapat berdiri.
Mengekspos berarti memperlihatkan sesuatu yang butuh untuk diperlihatkan. Tentu saja jika ingin diperlihatkan maka sesuatu itu harus menyenangkan bila terlihat. Memperlihatkan struktur agar menyenangkan untuk dilihat khususnya pada fasad dapat dilakukan dengan berbagai cara dan olahan bentuk. Hal tersebut tergantung dari sudut pandang mana sang arsitek memandang rencana bangunan dan lingkungan disekitarnya.
Pencarian bentuk dan fasad arsitektur sebagai faktor penting yang membentuk citra bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan fasad sebagai citra bangunan yang menyampaikan konsepnya. Salah satunya adalah Santiago Calatrava yang kerap mengekspos struktur bangunannya pada fasad bangunan. Calatrava juga menggunakan pendekatan kehidupan dari makhluk hidup dan juga dari alam sebagai simbolisasi bentuk-bentuk arsitekturalnya. Pembahasan atas karya-karya Calatrava mencoba menekankan desain struktur dan cara mengungkapkannya sesuai dengan keinginan beliau. Ciri khas dan benang merah juga kita bisa dapatkan dari menyimpulkan beberapa analisis bangunan karya beliau."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Nagib
"Kecelakaan pada anak di bangunan publik merupakan hal yang sering terjadi beberapa waktu belakangan ini di Indonesia. Setidaknya sudah terjadi 5 kecelakaan yang melibatkan anak pada bulan Mei 2007 hingga Mei 2008 yang sempat diberitakan oleh berbagai media. Hal ini dikarenakan masih belum siapnya anak dalam menjaga keselamatan dirinya sendiri. Mereka cenderung mencoba segala sesuatu di sekelilingnya tanpa mengetahui bahaya yang mungkin terjadi ketika mereka melakukannya. Elemen transisi pada bangunan merupakan salah satu elemen yang banyak menyebabkan kecelakaan pada anak. Hal ini terjadi karena banyaknya elemen transisi yang masih belum sesuai dengan fisik dan kemungkinan perilaku anak. Oleh karena itu perhatian terhadap keberadaan anak harus selalu disertakan ketika perancang mendesain berbagai bangunan public yang ada di masyarakat.
Untuk memahami hal tersebut maka penulis melakukan beberapa studi literatur, penelusuran beberapa kasus kecelakaan yang pernah terjadi di Indonesia, serta pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan pada 3 bangunan mall sebagai bangunan publik yang sering dikunjungi oleh keluarga beserta anak-anak untuk melihat seberapa jauh bangunan publik di Jakarta memperhatikan aspek keamanan pada elemen-elemen transisi bangunannya. Dari studi kasus tersebut ditemukan bahwa sebagian bangunan sudah sangat memperhatikan keberadaan anak pada desain elemen transisi dalam bangunannya. Namun pada bangunan lainnya masih dijumpai kurangnya perhatian terhadap keberadaan anak yang dapat kita lihat dari desain elemen transisi yang masih sangat memungkinkan untuk menyebabkan kecelakaan pada anak di sana.

Child accident in public building often happened in Indonesia in a last couple of years. At least 5 accidents happened in May 2007 till May 2008 which has been reported by various media. These things happened because children not yet ready to protect their self. They tend to explore everything around them without knowing the danger possibility when they do those things. Transition element of a building is one of the elements that often cause accident to a child, because there are still many transition elements which still not appropriate according to physical and possibility of child behavior. Therefore child existence has to be reckoned when we designing various public building that exist in society.
To understand this matter, I did some research from literatures, observed some accident cases which have been happened in Indonesia, and did some direct observation to the mall building. The direct observation done at 3 mall buildings as a public building which often visited by family and their children to see how good the public building in Jakarta pay their attention to the security aspect of transition element in their building. From the case study and observation, have been found that some buildings have pay their attention to child existence at their design of transition element in the building. But, at other building, attention to child existence at the design of transition element are still lacked and able to cause accident to children at that place.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48416
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Triputra
"Pendahuluan: Ikan teri jengki (Stolephorus insularis) mengandung fluor dalam bentuk senyawa CaF2 yang berperan dalam fluoridasi.
Tujuan: Menganalisis perubahan ketahanan terhadap asam permukaan email setelah pemberian ikan teri jengki.
Metode: Perlakuan dilakukan pada 9 gigi tikus Sprague dawley yang terbagi menjadi kelompok baseline, perlakuan pakan teri, perlakuan oles larutan teri, kontrol negatif pakan, dan kontrol negatif akuades.
Hasil: Nilai ketahanan terhadap asam meningkat dilihat melalui kerusakan permukaan email dan perubahan kekerasan mikro permukaan email setelah pemaparan asam fosfat 50% selama 60 detik.
Kesimpulan: ikan teri jengki dapat digunakan sebagai alternatif bahan fluoridasi.

Introductions: Anchovies (Stolephorus insularis) contain high enough fluor in the form of CaF2 and functioning as fluoridation material.
Aim: To analyze the alteration of enamel solubility towards acid after anchovy substrate application.
Method: Treatment was done on 9 incisors of Sprague dawley rats, comprised from groups which were baseline, feeding application, topical application, negative control of feeding, and negative control of topical.
Results: From the enamel surface destruction and email surface microscopic hardness shifting there is a decrease in enamel solubility towards acid after anchovy substrate application.
Conclusion: Stolephorus insularis can be used as an alternative material of fluoridation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Maulidia Rahmatia Meudi
"Elemen desain dan visual, sebagai stimulan, memegang peran penting dalam memengaruhi perilaku membeli konsumen. Namun, bukan hanya area ritel fesyen keseluruhan yang dapat bertindak sebagai penunjang aktivitas berbelanja, area kasir juga memegang peranan penting dalam menstimulasi perilaku membeli. Di dalam skripsi ini guna untuk mengetahui hubungan antara elemen desain visual, perilaku konsumen dan indera konsumen dalam kegiatan membeli di area kasir The Goods Dept Lippo Kemang Mall. Elemen desain dan visual yang berpengaruh dalam menstimulasi konsumen adalah visual merchandise, display, warna dan pencahayaan yang terbentuk dalam zonasi ruang ritel yang diaplikasikan ke area kasir untuk memunculkan persepsi dan kesan visual yang akan memberikan respons ke indera lainnya.

Design and visual elements, as stimulants, play an important role in influencing consumer buying activities. However, not just the whole fashion retail area that can act as a supporter of shopping activities, the cashier area also plays an important role in stimulating consumer buying activities. In order to acknowledge the consumer senses in buying activities in the cashier area of The Goods Dept Lippo Kemang Mall. The influence of visual and design elements in stimulating consumers are the visual merchandise, display, colors, and lighting formed in the zoning of retail space applied to the cashier area to elicit perceptions and visual impressions that will respond to other senses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Zabrina
"Pemanfaatan sumber daya alam Indonesia seperti ikan teri jengki (Stolephorus insularis), yang mengandung konsentrasi fluor tinggi (CaF2), perlu dikembangkan untuk fluoridasi topikal. Penelitian eksperimental laboratorik in vivo menggunakan 14 ekor tikus Sprague dawley yang dibagi menjadi kelompok baseline, kontrol negatif pakan, kontrol negatif pengolesan, perlakuan pemberian pakan, dan perlakuan pengolesan larutan teri. Setelah 15 hari, gigi dipotong dan dianalisa dengan EDX. Terdapat peningkatan kadar retensi fluor pada email gigi kelompok perlakuan dibandingkan kontrol negatif (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan retensi fluor antar kelompok perlakuan (p>0.05). Maka pemberian substrat ikan teri jengki, baik lewat pengunyahan maupun pengolesan, meningkatkan retensi fluor pada email.

Usage of Indonesian resource like anchovy (Stolephorus insularis), which contains high fluoride concentration (CaF2), needs to be pursued as of topical fluoridative agent. This experimental laboratory in vivo research used 14 Sprague dawley rats which were divided into baseline, experimental (feeding and smearing), and their negative control groups. After 15 days, teeth were extracted and analyzed using EDX. There were increased fluoride retention on enamel of experimental groups compared to negative control groups (p<0.05). Fluoride retention levels in both experimental groups were not different (p>0.05). Thus, anchovy substrate application, either by chewing or smearing, increases fluoride retention on tooth enamel."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>