Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88332 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Airizya Nurmariam Rizadh
"Analisis kinerja operasional MRT Jakarta pada rute Lebak Bulus – Bundaran HI menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan jumlah pengguna dan kebutuhan mobilitas di DKI Jakarta. MRT Jakarta Fase 1 (rute Lebak Bulus – Bundaran HI) diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja operasional MRT Jakarta dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Data penelitian merupakan data sekunder dari passenger tapping MRT Jakarta yang mencakup informasi mengenai keberangkatan dan kedatangan penumpang, serta jadwal GAPEKA PT MRT Jakarta. Parameter yang dianalisis meliputi Travel Time, frekuensi, headway, dan load factor. Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan software SAS 9.4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai efisiensi dan efektivitas layanan MRT, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kebijakan transportasi di Jakarta.

The operational performance analysis of MRT Jakarta on the Lebak Bulus – Bundaran HI route has become increasingly important due to the growing number of users and mobility needs in Jakarta. MRT Jakarta Phase 1 (Lebak Bulus – Bundaran HI route) is expected to serve as a solution to reduce traffic congestion and enhance public mobility. This study aims to analyze the operational performance of MRT Jakarta using a quantitative method with a comparative approach. The research data comprises secondary data from MRT Jakarta’s passenger tapping records, including information on passenger departures and arrivals as well as the GAPEKA schedule from PT MRT Jakarta. The parameters analyzed include travel time, frequency, headway, and load factor. Data processing is conducted with the assistance of SAS 9.4 software. The findings of this study are expected to provide insights into the efficiency and effectiveness of MRT services, ultimately contributing to improved transportation policies in Jakarta. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arasy Fasya Baihaqi
"Jakarta sebagai Ibu Kota dan pusat perekonomian nasional telah mengalami fenomena pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang sudah melampaui batas administratif Jakarta. Akibat fenomena urbanisasi yang sangat cepat, Jakarta mengalami masalah urban sprawl, kemacetan, dan polusi udara. Sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan dan menurunkan penggunaan kendaraan pribadi, Pemerintah pusat dan daerah membangun moda transportasi publik massal Moda Raya Terpadu (MRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak output, pendapatan masyarakat, dan nilai tambah bruto dari pembangunan MRT terhadap perekonomian Jakarta dan Indonesia dengan menggunakan analisis Metode Interregional Input-Output

Jakarta as the capital city and the center of the national economy has experienced the phenomenon of population growth and economic activities that have exceeded the administrative boundaries of Jakarta. As a result of the rapid urbanization phenomenon, Jakarta is experiencing problems with urban sprawl, congestion, and air pollution. In an ef ort to overcome congestion and reduce the use of private vehicles, the central and regional governments have built a mass public transport mode of Mass Rapid Transit (MRT). This study aims to measure the impact of output, income, and gross added value of MRT development on the economy of Jakarta and Indonesia by using the Interregional Input-Output Method analysis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Jonathan
"Pertumbuhan ekonomi melibatkan pergerakan angkutan barang yang masif, dimana angkutan barang melalui jalur darat menjadi pilihan utama bagi para pelaku usaha. Salah satunya Tol Tangerang-Merak yang menjadi akses utama penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Peningkatan volume lalu lintas terjadi setiap tahun, diiringi dengan permasalahan yang juga mengalami peningkatan seperti kemacetan yang digambarkan oleh kinerja lalu lintas. Untuk itu, diperlukan evaluasi kinerja lalu lintas melalui penilaian parameter yang terdiri dari nilai derajat kejenuhan dan kecepatan tempuh. Penelitian ini dilakukan di ruas Tol Tangerang-Merak Km 32.300 sampai Km 35.500 arah Jakarta selama satu minggu melalui rekaman CCTV lalu lintas yang selanjutnya dipilih rekaman pada tanggal 17 April 2024. Hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata bobot untuk derajat kejenuhan (Dj) sebesar 0.36 dan kecepatan rata-rata ruang sebesar 33.08 km/jam. Berdasarkan analisa kinerja lalu lintas, parameter volume tidak menunjukkan adalanya kendala, dan masuk dalam kategori LOS A. Namun, parameter kecepatan tempuh menunjukkan adanya permasalahan karena masuk dalam kategori LOS F. Hal ini menjadi fokus permasalahan dalam lingkup penelitian. Selanjutnya, komposisi lalu lintas yang terdiri dari variasi jumlah kendaraan per waktu dan jenis kendaraan memiliki pengaruh terhadap kinerja lalu lintas. Dengan adanya variasi tersebut, diperlukan satuan yang dapat menyetarakan berbagai jenis golongan kendaraan, termasuk kendaraan yang melakukan pelanggaran over dimension. Dimana nilai emp kendaraan over dimension mengalami perubahan nilai, sehingga diperlukan perhitungan kalibrasi nilai emp. Peneliti menggunakan rumus Volume Delay Function untuk menghitung waktu tempuh, kemudian mencari kombinasi nilai emp menggunakan metode dynamic programming dengan membandingkan waktu tempuh survei dengan simulasi. Perbedaan antara nilai emp standar PKJI dengan emp kalibrasi membuktikan permasalahan kendaraan angkutan barang di ruas Tol Tangerang – Merak yang melakukan pelanggaran over dimension. Hasil penelitian mengenai kinerja lalu lintas dan kalibrasi nilai ekuivalensi mobil penumpang diharapkan dapat dijadikan dasar pembuatan kebijakan untuk memperbaiki kinerja tol Tangerang – Merak.

Economic growth involves massive movement of logistics, where goods transported by land become the main choice by supplier. One of them being the main access for connecting Java and Sumatera is the Tangerang – Merak toll road. An increase in traffic volume occurs every year, followed by additional problems such as congestion which obviously affects traffic performance. Given this reason, it is necessary to evaluate traffic performance through parameter assessments, which are the degree of saturation and travel speed. This research was carried out on the Tangerang-Merak toll road section Km 32,300 to Km 35,500 towards Jakarta for one week using traffic CCTV recordings, then selected on 17 April 2024. The calculation results obtained for each average weighted value for the degree of saturation (Ds) at 0.36 and average of the Space Mean Speed is at 33.08 kph. Based on traffic performance analysis, the volume parameter does not indicate a problem, and is included in the LOS A category. However, the travel speed parameter shows an issue and included in the LOS F category. This will be the focus problem within the scope of the research. On the other side, traffic composition which includes variations in the number of vehicles per time and type of vehicle. Given this kind of variation, a Passenger Car Unit value is needed that can equalize the existing different vehicle types into a uniform standard, including who commit over dimensional violations. Where the value of passenger car equivalent of an over-dimensional vehicle is changing, it is necessary to re-calibrate the EMP value. Researchers used the Volume Delay Function formula to calculate travel time, then explore a combination of emp values ​​using the dynamic programming method by comparing survey travel time with the simulation one. The difference between the PKJI standard value and the calibrated pce value proves the problem of these vehicles commit over dimension violations on the Tangerang – Merak toll road. For this reason, it is hoped that this research which evaluate traffic performance, travel time and passenger car equivalent values, ​​can be used as a basis for further policy making to improve the performance of the Tangerang-Merak toll road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jogi Harjudanto
"Koridor Sudirman - Thamrin, tercipta dari hasil perkembangan kebutuhan kawasannya akan akses yang dapat menghubungi berbagai kawasan lain. Berbagai jenis angkutan umum telah memberikan kontribusinya dalam turut serta mengefektifkan pemanfaatan lahan guna efisiensi ruang, biaya dan waktu. Dan kenyaraan yang teriihat, kendaraan pribadi memberikan kontribusi besar terhadap dampak kemacetannya dibandingkan dengan pengguna angkutan umum.
Untuk itu maka diperlukan suatu perhitungan nilai waktu perjalanan pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi, sebagai salah satu elemen yang mendukung eksistensi dan keberadaan moda baru yang akan direncanakan. Melalui perbedaan selisih biaya perjalanan (Travel Cost), juga waktu perjalanan (Travel time) pengguna angkutan umum dan kendaraan pribadi, akan didapatkan suatu formulasi besaran nilai waktu perjalanan (Travel Time Value) yang dapat mewakili dari komunitas di koridor terrebut.
Penelitian ini bertujuan :
1. Memperoleh suatu pendekatan mode yang legitable dan dapat dipergunakan untuk kasus-kasus yang memiliki variabet setara. Sehingga melalui pendekatan model ini, Idta dapat memulai suatu tahapan proses kebijakan/keputusan.
2. Mengetahui secara terukur hingga seberapa besar kemampuan dan kesudian dari responden untuk membayar lebih guna mewujudkan suatu wahana baru yang jauh lebih efisien, efektif, nyaman dan terjadwal.
Dengan menggunakan pemodelan binary logit, dihasilkan suatu nilai waktu perjalanan dari 500 responden yang terbagi atas pengguna kendaraan pribadi dan angkutan umum.
Hasil perhitungan nilai waktu perjalanan di koridor Sudirman - Thamrin adalah sbb :
1. Untuk pelaku perjalanan dengan mobil pribadi, nilai waktu perjalanan per jam di kawasan KST (Koridor Sudirman-Thamrin) adalah Rp. 1.700,
2. Untuk pengguna angkutan umum sebesar Rp. 1.300,- per jam.
3. Gabungan dari kedua moda sebesar Rp. 1.500,- per jam.
Tingkat kesudian pengguna jasa untuk membayar lebih pada system baru yang ditawarkan untuk moda gabungan adalah Rp. 730,-, untuk moda pribadi Rp.770,-dan untuk moda angkutan umum adalah Rp.700,-"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Nurfiga Irsyad
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mempertimbangkan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota akibat adanya MRT Jakarta yang melewati rute Blok M-Kota, beserta model kesediaan berpindah ke MRT Jakarta jika TransJakarta rute Blok M-Kota dihapuskan. Analisis dilakukan berdasarkan survei stated preference dengan 2 kondisi, ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi dan ketika MRT Jakarta fase 2 beroperasi dan dengan metode survei online dan offline. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, statistik korelasi dan statistik komparatif serta menggunakan pendekatan model logit berbasis fungsi utilitas.
Hasil analisis survei stated preference menunjukkan kebijakan penghapusan status operasional TransJakarta rute Blok M-Kota ketika MRT Jakarta fase 1 beroperasi tidak layak dilakukan, namun ketika fase 1 & 2 MRT beroperasi kebijakan penghapusan rute TransJakarta Blok M-Kota layak dilakukan. Hasil analisis perbandingan antara survei online dan offline menggunakan uji Mann Whitney dalam beberapa karakteristik memiliki kecocokan.
Hasil analisis model utilitas menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa ketika MRT fase 1 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan dan tarif MRT Jakarta, sedangkan ketika MRT Fase 2 beroperasi model dipengaruhi oleh variabel frekuensi perjalanan, jarak perjalanan, tarif MRT Jakarta, dan waktu perjalanan.

This research is intended to consider the operational status of the TransJakarta Blok M-Kota route due to the existence of the Jakarta MRT that passes the Blok M-Kota route, along with a model of willingness to shift with Jakarta MRT if the TransJakarta Blok M-Kota route is eliminated. Analysis was carried out based on stated preference surveys with 2 conditions, when phase 1 of the Jakarta MRT operates and when phase 2 Jakarta MRT operates and with online and offline survey methods. The analysis was conducted using descriptive statistics, correlation statistics and comparative statistics and using logit model approach based on utility functions.
The stated preference survei results showed a policy of eliminating the operational status of the TransJakarta Blok M - Kota route when the Jakarta phase 1 MRT operates is not feasible, but when phase 1 & 2 MRT operates the policy of eliminating the Blok M - Kota TransJakarta route is feasible. The analysis of the comparison of the survey online and offline in several characteristics have a match.
The results of the utility model analysis using binary logistic regression indicate that when phase 1 MRT operates show that the model is influenced by variable travel frequency, travel distance and Jakarta MRT rates, whereas when MRT Phase 2 operates the model is influenced by variable travel frequency, travel distance, Jakarta MRT rates, and travel time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Diantorio Putri
"ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta adalah salah satu transportasi kota yang ada di DKI Jakarta. MRT Jakarta muncul sebagai jawaban atas permasalah transportasi di Jakarta yang meliputi kemacetan, keakuratan jadwal, dan kenyamanan. Dari segi kemacetan, MRT Jakarta unggul karena memiliki jalur yang tidak beririsan dengan jalan raya. Proses operasional MRT tidak dipengaruhi kemacetan dan tidak menyebabkan kemacetan. Dari segi keakuratan jadwal, MRT Jakarta telah mengeluarga janji berupa target headway yang cukup singkat. Headway adalah interval kedatangan kereta. Dari segi kenyamanan, MRT Jakarta memiliki kualitas kereta yang cukup tinggi namun hal ini belum dapat memastikan tingkat kenyamanan MRT Jakarta, mengingat banyak faktor yang memengaruhi tingkat kenyamanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kenyamanan MRT Jakarta berdasarkan kepadatan penumpang dan keakuratan jadwal kedatangan. Penulis menggunakan perangkat lunak ProModel 7.5 untuk melakukan simulasi atas 12 kebijakan yang telah dirancang berdasarkan tiga variabel kontrol, yaitu jumlah rangkaian kereta, jumlah kereta per rangkaian, dan headway. Dengan mempertimbangkan kepadatan penumpang dan pemenuhan target headway, kebijakan terbaik untuk peak hour adalah menggunakan 14 rangkaian kereta dengan 6 kereta per rangkaian untuk headway 5 menit, dan untuk off-peak hour menggunakan 7 rangkaian kereta dengan 8 kereta per rangkaian untuk headway 10 menit.

ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta is one of the new urban transportation in Greater Jakarta area. MRT Jakarta appear as an answer for Jakarta rsquo s transportation problem, such as congestion, schedule accuracy, and level of comfort. MRT Jakarta rsquo s track is separated from highways, so it wouldn rsquo t impacted by congestion nor leads to congestions. MRT Jakarta has publish the headway target to promise the schedule accuracy. Headway is the interval time between train arrivals. MRT Jakarta has a high quality rolling stock, but this couldn rsquo t indicates MRT Jakarta overall level of comfort, since this level of comfort is affected by many factors. Therefore this research goal is to analyze MRT Jakarta level of comfort by considering passenger density and its headway target fulfillment. The researcher uses ProModel 7.5 to simulate 12 optional policies. This 12 optional policies are made of combined three control variable, which are train set, car number, and headway. By considering the passenger density and headway target fulfillment, the best specification for peak hour is 14 train set and 6 cars for each set with 5 minutes headway and for off peak hour is 7 train set and 8 cars for each set with 10 minutes headway."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Widyadayinta
"ABSTRAK
Transjakarta telah mengembangkan cakupan layanan dengan membuat Transjabodetabek Suburban Service , yang memberikan layanan dari kota-kota pinggir Jakarta ke dalam Jakarta dan sebaliknya. Salah satunya rute Ciputat ndash; Bundaran HI Tosari yang terintegrasi dengan Transjakarta Koridor 1 dan 8. Rute ini tidak menggunakan jalur khusus dan tidak ada halte fisik seperti pada koridor utama Transjakarta.Survei statis maupun survei dinamis dilakukan pada hari kerja, untuk mendapatkan data waktu tempuh dan tundaan, waktu tunggu penumpang, headway waktu antara , serta data ridership penumpang . Kemudian hasil pengolahan data dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal Transjakarta yang terkait dengan Kecepatan Perjalanan, Kepadatan Penumpang, Waktu Antara serta Waktu Tunggu di Halte sebagai variabel-variabel yang sering menjadi concern masyarakat. Uji korelasi dan komparasi dilakukan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja, sebagai dasar prioritas dalam mengembangkan layanan.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja bus Transjabodetabek Ciputat ndash; Tosari berdasarkan keempat indikator SPM, belum memenuhi standar yang ada, kecuali indikator kepadatan penumpang. Berdasarkan korelasi Rank Spearman, variabel waktu tempuh paling banyak memiliki hubungan positif dengan variabel tundaan dibandingkan variabel lainnya. Peningkatan kinerja layanan dilakukan dengan penambahan jumlah bus. Dibutuhkan 18 bus untuk mencapai waktu antara bus dilepas dari Pool sebesar 10 menit pada pagi hari dan 13 menit pada sore hari. Dengan mengurangi tundaan, dibutuhkan 15 bus untuk mencapai waktu antara 10 menit pada pagi hari dan 11 menit pada sore hari.

ABSTRACT
Transjakarta have developed their services scope as Transjabodetabek Suburban Service that operate from greater Jakarta into Jakarta central vice versa. One of the route is Ciputat ndash Bundaran Hotel Indonesia Tosari and integrated with corridor 1 one and 8 eight . This services are not travel on the exclusive lane busway.Static and dynamic surveys are conducted on weekdays to get variable of travel time and delay, waiting time of passenger at the bus stop, headway and ridership of the bus. Minimum Service Standard MSS of Transjakarta will be compared with the result of variable headway, travel speed, and waiting time at the bus stop as concern of all the people of Jakarta. Analysis with correlation and comparison test will do to find the most influential variable on performance as the base of priority to develop services for the people.Analysis results show the performance of Transjabodetabek Ciputat Tosari based on the four MSS indicators has not met the existing standard, except the passenger density indicator. Based on Rank Spearman correlation, the travel time variable has positive relationship with delay compared to the other variables. Improved service performance is done by increasing the number of buses. It takes 18 buses to reach headway the time between the buses released from the Pool by 10 minutes in the morning and 13 minutes in the afternoon. By reducing the delay, it takes 15 buses to reach the headway by 10 minutes in the morning and 11 minutes in the afternoon.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
"Introduction
1.1 Report Objectives
1.1.1 The research titled The Prediction and Appraisal of Travel Time variability Urban Radial Routes is awarded by The Toray Science Foundation to Mr. Tri Tjahjono, lecturer and researcher staff at the Department of Civil Engineering of the University of Indonesia, Jakarta. This research has been started on September 2, 1993 for a 10 (ten) months period. The research contract is under the Lembaga Penelitian Universitas Indonesia (LPUI) on behalf the Toray Science Foundation. The Team members of this research are : Mr. Tri Tjahjono as principal investigator, Mr. Alan Marino and Mrs. Ellen S.W. Tangkudung. During this research are also helping by 2 (two) assistant-members and 45 field surveyors.
1.1.2 Briefly, the objectives of this research are: first, to understand the nature and causes of travel time variability and how to impose the traveler's perception and response in selected urban corridors; second, to produce an estimated travel time variation of both inter-vehicle variation and inter-period variation and; lastly, to propose an appropriate traffic management scheme that is able to reduce the travel time variability."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Theophilus Artha
"Penelitian ini menganalisis dampak konstruksi dan jumlah penumpang MRT Jakarta terhadap tingkat polusi DKI Jakarta yang dihitung melalui ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara). Penelitian menggunakan regresi data panel pada data harian di 5 SPKU (Stasiun Pengukur Kualitas Udara) di setiap wilayah Jakarta. Hasil penelitian menemukan bahwa jumlah penumpang MRT belum signifikan mempengaruhi ISPU, sedangkan kegiatan konstruksi MRT Jakarta mampu menurunkan ISPU, terutama konstruksi bawah tanah memiliki pengaruh yang lebih besar. Secara umum, kegiatan Operasi MRT Jakarta belum berdampak pada ISPU secara signifikan di awal-awal pembukaan MRT dan masa COVID. Penelitian juga menemukan bahwa semakin jauh jarak antara SPKU dari MRT Jakarta, semakin tinggi tingkat ISPU di wilayah tersebut, menunjukkan bahwa akses ke transportasi public berhubungan dengan Tingkat polusi suatu area.

This study analyzes the impact of construction and ridership of the Jakarta MRT on DKI Jakarta's pollution levels as measured by the Air Pollution Standard Index (ISPU). The study used panel data regression on daily data at 5 AQMS (Air Quality Measurement Stations) in each region of Jakarta. The results found that the number of MRT passengers has not significantly affected the ISPU, while the Jakarta MRT construction activities are able to reduce ISPU, especially underground construction has a greater influence. In general, the number of Jakarta MRT passengers has not significantly impacted ISPU in the early days of MRT opening and the COVID period. The study also found that the greater the distance between SPKUs from the Jakarta MRT, the higher the level of ISPU in the area, suggesting that access to public transportation is related to the pollution level of an area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina
"Pembangunan angkutan umum massal di Indonesia tepatnya di DKI Jakarta sedang berlangsung secara masif, hal ini dilakukan untuk menekan permasalahan kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta yang terus terjadi selama bertahun - tahun. Namun, pembangunan angkutan umum masal ini tidak serta-merta menyelesaikan kemacetan pada rute yang dilayani. Untuk memaksimalkan fungsi dari angkutan umum massal itu maka dibuat pembangunan berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) pada stasiun ataupun simpul – simpul transitnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis potensi peningkatan ridership MRT Jakarta yang terjadi akibat adanya pengembangan kawasan TOD di stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati. Penelitian ini menggunakan dua metode perhitungan bangkitan perjalanan yaitu Trip per Luasan (TPL) dan Trip Rata – Rata (TPR) serta dua nilai modal split untuk mendapatkan besaran potensi peningkatan ridership MRT Jakarta. Nilai modal split yang digunakan yaitu modal split benchmark dan modal split eksisting Jakarta. Pada penelitian ini diketahui hasil potensi peningkatan ridership pada kawasan TOD Lebak Bulus dan Fatmawati meningkat lebih dari 50% dari rata – rata harian ridership eksisting MRT Jakarta Tahun 2019
The construction of mass public transportation in Indonesia, specifically in DKI Jakarta, is underway on a massive scale, this is done to suppress congestion problems that occur in DKI Jakarta which have continued for years. However, the construction of this mass public transportation does not immediately solve the congestion on the routes served. To maximize the function of mass public transportation, a Transit-Oriented Development (TOD) concept was developed at the station or its transit nodes. The purpose of this study is to analyze the potential increase in the MRT Jakarta ridership that occurs due to the development of the TOD area at the Lebak Bulus and Fatmawati stations. This study will use two methods of calculating trip generation, namely Trips per Area (TPL) and Average Trips (TPR) as well as two modal split values to get the amount of potential increase in MRT Jakarta ridership. The modal split value used is the modal split benchmark and the existing modal split in Jakarta. In this study, it is known that the results of the potential increase in ridership in the Lebak Bulus and Fatmawati TOD areas increased by more than 50% of the daily average ridership of the existing MRT Jakarta in 2019."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>