Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irvian Zakky Marta
"Krisis energi global mendorong inovasi kendaraan listrik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan dengan efisiensi tinggi. Kendaraan listrik, seperti Kalabia EV III yang dikembangkan oleh tim Universitas Indonesia memerlukan sistem telemetri untuk memantau parameter kinerja secara real-time. Skripsi ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan sistem live telemetry untuk memantau data kendaraan listrik menggunakan teknologi LoRaWAN dan jaringan seluler, serta membandingkan kinerja kedua media transmisi tersebut dalam hal packet loss, time on air, dan stabilitas transmisi data. Sistem ini dirancang menggunakan modul ESP32 sebagai microcontroller utama untuk mengumpulkan data sensor seperti kecepatan, tegangan, dan lokasi kendaraan. Data tersebut dikirimkan secara wireless ke server untuk ditampilkan melalui dashboard web. LoRaWAN dipilih karena konsumsi daya rendah dan jangkauan luas, sedangkan jaringan seluler digunakan sebab keandalannya dalam pengiriman data pada protokol standar GPRS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa LoRaWAN memiliki waktu pengiriman data (time on air) yang lebih cepat, berkisar antara 34–44 milidetik, tetapi mengalami kehilangan data (packet loss) yang signifikan pada jarak jauh atau kecepatan tinggi, dengan tingkat keberhasilan hanya 27,78% hingga 41,05%. Sebaliknya, jaringan seluler lebih stabil dengan tingkat keberhasilan pengiriman data 100%, meskipun memiliki time on air yang lebih lama, yaitu 62–67 milidetik. Jaringan seluler unggul dalam keandalan transmisi data untuk kondisi kompetisi seperti Shell Eco-marathon. Namun, LoRaWAN menjadi pilihan yang lebih cocok untuk digunakan apabila infrastruktur jaringan seluler pada lokasi seperti sirkuit tidak memadai.

The global energy crisis has driven innovation in electric vehicles (EVs) as a sustainable and highly efficient transportation solution. Electric vehicles, such as the Kalabia EV III developed by the Universitas Indonesia team, require telemetry systems to monitor performance parameters in real-time. This study aims to design and implement a live telemetry system for monitoring EV data using LoRaWAN and cellular network technologies while comparing the performance of both transmission media in terms of packet loss, time on air, and data transmission stability. The system was designed using the ESP32 module as the main microcontroller to collect sensor data such as speed, voltage, and vehicle location. The collected data is transmitted wirelessly to a server and displayed through a web dashboard. LoRaWAN was chosen for its low power consumption and wide coverage, while the cellular network was selected for its reliability in data transmission through standard GPRS protocols. The test results demonstrate that LoRaWAN achieves faster data transmission times (time on air), ranging from 34–44 milliseconds. However, it experiences significant packet loss over long distances or at high vehicle speeds, with a success rate of only 27.78% to 41.05%. Conversely, the cellular network exhibited superior stability, achieving a 100% data delivery success rate, albeit with a longer time on air of 62–67 milliseconds. Cellular networks excel in ensuring reliable data transmission under competitive conditions such as the Shell Eco-marathon. Nonetheless, LoRaWAN is a more suitable option when cellular network infrastructure is insufficient. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriati Zen
"[

Krisis energi global mendorong inovasi kendaraan listrik sebagai solusi transportasi ramah lingkungan dengan efisiensi tinggi. Kendaraan listrik, seperti Kalabia EV III yang dikembangkan oleh tim Universitas Indonesia memerlukan sistem telemetri untuk memantau parameter kinerja secara real-time. Skripsi ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan sistem live telemetry untuk memantau data kendaraan listrik menggunakan teknologi LoRaWAN dan jaringan seluler, serta membandingkan kinerja kedua media transmisi tersebut dalam hal packet loss, time on air, dan stabilitas transmisi data. Sistem ini dirancang menggunakan modul ESP32 sebagai microcontroller utama untuk mengumpulkan data sensor seperti kecepatan, tegangan, dan lokasi kendaraan. Data tersebut dikirimkan secara wireless ke server untuk ditampilkan melalui dashboard web. LoRaWAN dipilih karena konsumsi daya rendah dan jangkauan luas, sedangkan jaringan seluler digunakan sebab keandalannya dalam pengiriman data pada protokol standar GPRS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa LoRaWAN memiliki waktu pengiriman data (time on air) yang lebih cepat, berkisar antara 34–44 milidetik, tetapi mengalami kehilangan data (packet loss) yang signifikan pada jarak jauh atau kecepatan tinggi, dengan tingkat keberhasilan hanya 27,78% hingga 41,05%. Sebaliknya, jaringan seluler lebih stabil dengan tingkat keberhasilan pengiriman data 100%, meskipun memiliki time on air yang lebih lama, yaitu 62–67 milidetik. Jaringan seluler unggul dalam keandalan transmisi data untuk kondisi kompetisi seperti Shell Eco-marathon. Namun, LoRaWAN menjadi pilihan yang lebih cocok untuk digunakan apabila infrastruktur jaringan seluler pada lokasi seperti sirkuit tidak memadai.


The global energy crisis has driven innovation in electric vehicles (EVs) as a sustainable and highly efficient transportation solution. Electric vehicles, such as the Kalabia EV III developed by the Universitas Indonesia team, require telemetry systems to monitor performance parameters in real-time. This study aims to design and implement a live telemetry system for monitoring EV data using LoRaWAN and cellular network technologies while comparing the performance of both transmission media in terms of packet loss, time on air, and data transmission stability. The system was designed using the ESP32 module as the main microcontroller to collect sensor data such as speed, voltage, and vehicle location. The collected data is transmitted wirelessly to a server and displayed through a web dashboard. LoRaWAN was chosen for its low power consumption and wide coverage, while the cellular network was selected for its reliability in data transmission through standard GPRS protocols. The test results demonstrate that LoRaWAN achieves faster data transmission times (time on air), ranging from 34–44 milliseconds. However, it experiences significant packet loss over long distances or at high vehicle speeds, with a success rate of only 27.78% to 41.05%. Conversely, the cellular network exhibited superior stability, achieving a 100% data delivery success rate, albeit with a longer time on air of 62–67 milliseconds. Cellular networks excel in ensuring reliable data transmission under competitive conditions such as the Shell Eco-marathon. Nonetheless, LoRaWAN is a more suitable option when cellular network infrastructure is insufficient.

, Perpustakaan Nasional sebagai benteng terakhir dari semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia, berusaha menyediakan koleksi yang dibutuhkan masyarakat serta menjalankan fungsinya sebagai pusat pendidikan seumur hidup (life-long education), pusat informasi, pelestarian kebudayaan, dan tempat rekreasi masyarakat dengan memberikan layanan kepada pemustaka sehingga kebutuhan informasi mereka dapat terpenuhi. Kebutuhan informasi setiap pemustaka, baik dilihat dari konteks psikologis, intelektual maupun sosial berbeda satu dengan yang lainnya. Analisis kebutuhan koleksi e-resources kali ini ditujukan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri. Sebagai salah satu tahapan dalam mengembangkan dan membangun koleksi, khususnya untuk memperkuat koleksi e-resources yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka serta dapat menjangkau lebih banyak pemustaka tanpa dibatasi ruang dan waktu. Untuk meningkatkan keakuratan penyediaan informasi bagi pemustaka, kemajuan teknologi diharapkan dapat mempermudah proses penyediaan, penelusuran dan penyajian informasi. Pemberian jasa perpustakaan dapat ditingkatkan kecepatan dan ketepatannya sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka serta mampu meningkatkan keakuratan penyediaan informasi untuk kebutuhan pemustaka serta perencanaan dan pengembangan perpustakaan di masa depan.]"
Jakarta: Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI, [, 2017]
021 MPMKAP 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Nadhif Rabbani
"Popularitas mobil listrik meningkat signifikan dan mengganggu industri otomotif Indonesia terutama perusahaan pemasok komponen otomotif. Industri bergeser ke arah mobil listrik, memerlukan analisis perubahan untuk transisi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menganalisis perubahan potensial yang diperlukan oleh industri otomotif Indonesia saat ini untuk menyesuaikan diri dengan transisi ke mobil listrik. Studi ini melakukan survei terhadap produsen mobil dan pemasok komponen, menganalisis persepsi mereka, dan menilai pentingnya pasar mobil listrik. Data dikumpulkan via survei daring dan luring, dianalisis dengan statistik deskriptif, ANOVA, faktor konfirmatori, dan klaster. Penelitian menggunakan pairwise comparison antara sembilan faktor melalui wawancara tujuh responden ahli pemasok komponen otomotif di Indonesia. Responden dipilih berdasarkan keahlian dan pengalaman mereka. Hasil menunjukkan penetrasi pasar mobil listrik bergantung pada keputusan strategis dan koordinasi stakeholder. Riset, pengembangan, modifikasi peralatan, dan rantai pasokan efisien diperlukan. Kolaborasi erat antara pemasok komponen dan produsen mobil penting. Regulasi, infrastruktur mobil listrik, dan partnership kunci dalam menghadapi transisi ini.

The popularity of electric cars has significantly increased and disrupted the automotive industry in Indonesia, particularly automotive component suppliers. The industry is shifting towards electric vehicles, necessitating an analysis of potential changes required for Indonesia's automotive industry to adapt to this transition. This study surveyed car manufacturers and component suppliers, analyzed their perceptions, and assessed the importance of the electric car market. Data were collected through online and offline surveys, analyzed using descriptive statistics, ANOVA, confirmatory factor analysis, and cluster analysis. The research employed pairwise comparison among nine factors through structured interviews with seven expert respondents from the automotive component industry in Indonesia, chosen based on their expertise and experience. The results indicate that the successful penetration of the electric car market depends on strategic decisions and stakeholder coordination. Research, development, equipment modifications, and efficient supply chains are necessary. Close collaboration between component suppliers and car manufacturers is crucial. Regulation, electric vehicle infrastructure, and partnerships are key factors in addressing this transition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Jovendra
"Penggunaan energi alternatif merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak dari komsumsi energi fosil. Seiring bertambah majunya teknologi maka pengaplikasian energi alternatif juga semakin luas. Salah satunya pembuatan kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya. Prinsip dari dari kendaraan listrik ini adalah penggunaan energi yang disimpan baterai dari hasil konversi energi listrik dari sel surya.
Pada skripsi ini telah dilakukan pembuatan kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya sederhana dengan menggunakan motor dc brushless 350 watt. Sumber energi utama untuk mengerakkan motor dc brushless ini berasal dari energi yang tersimpan pada baterai. Sumber energi pada baterai berasal dari energi pada panel sel surya yang dipasang pada kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya ini. Pada akhirnya, kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya ini mampu memperpanjang lifetime energi menjadi 51,9 menit.

The use of alternative energy is one way to reduce the impact of fossil energy compsumption. As technological advances increase, then the aplication of alternative energy is more extensive. One form of application is the manufacture of solar electric vehicles. The principle of electric vehicles is the use of solar converted electrical energy that is stored in the batteries.
This thesis deals in the manufacture of a simple solar powered electric vehicle using a brushless DC motor 350 Watt. The main energy source in powering the brushless dc motor is derived from the energy stored in batteries. The electrical energy stored in the battery is converted from the energy acquired from the solar panel mounted in this solar powered electric vehicle. In the end, electric vehicles using solar cells is able to extend the lifetime of energy to be 51,9 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43336
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Arif Maulana
"Head unit pada kendaraan merupakan perangkat yang digunakan untuk memutar media seperti musik dan radio yang bahkan dapat digunakan sebagai alat navigasi dengan kemampuan menampilkan peta ketika berkendara. Pada penulisan ini, dilakukan penelitian bagaimana sebuah head unit kendaraan khususnya kendaraan listrik dapat digunakan tidak hanya untuk memutar media saja, tetapi juga sebagai alat human-machine interface (HMI) yang dapat menampilkan parameter-parameter kendaraan seperti kecepatan, RPM motor, dan suhu. Pada kendaraan listrik, parameter lain yang dapat ditampilkan adalah tegangan dan arus dari bagian kendaraan listrik seperti power distribution unit (PDU), battery management system (BMS), inverter, dan sebagainya. Head unit yang digunakan pada penelitian ini menggunakan sistem yang sudah ada banyak di pasar, yaitu berbasiskan sistem operasi Android sehingga dari segi fungsi utamanya sebagai head unit, ia bisa langsung mengutilisasikan kemampuan yang ditawarkan oleh sebuah perangkat Android. Dalam perancangan sistemnya, sebuah aplikasi Android dengan antarmuka pengguna grafis (GUI) yang dirancang secara fungsional dikembangkan dan di-install pada head unit. Head unit ini kemudian akan terhubung melalui koneksi serial USB dengan sebuah microcontroller yang bertindak sebagai salah satu node yang mewakilkan head unit tersebut pada jaringan CAN bus kendaraan. Dengan begitu, head unit dapat membangun komunikasi dengan perangkat-perangkat kendaraan.

The head unit in a vehicle is a device used to play media such as music and radio that can even serve as a navigation tool with the ability to display maps when driving. In this paper, research is conducted on how a vehicle head unit, especially on electric vehicles, can be used not exclusively to play media, but also as a human-machine interface (HMI) tool that can display vehicle parameters such as speed, motor RPM, and temperature. In electric vehicles, other parameters that can be shown are voltage and current from electric vehicle parts such as the power distribution unit (PDU), battery management system (BMS), and inverter, among others. The head unit used in this research uses a system that already exists in many markets, namely the Android operating system so that in terms of its primary function, the head unit can directly utilize the capabilities offered by an Android device. In the system design, an Android application with a functionally designed graphical user interface (GUI) was developed and installed on the head unit. The head unit will then connect via a USB serial connection with a microcontroller that acts as one of the nodes representing the head unit on the vehicle CAN bus network. Thus, the head unit can establish communication with the vehicle parts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Amira Rizaldi
"Kendaraan berbasis listrik (Electric Vehicle atau EV) telah menjadi tren global yang terus mendapatkan dukungan untuk diadopsi di seluruh dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, telah memformulasikan Electric Vehicle Roadmap, dan kendaraan listrik diproyeksikan akan terus meningkat. Baterai, sebagai komponen utama EV, memiliki potensi besar di Indonesia sebagai negara terbesar penghasil nikel dan permintaannya yang terus meningkat. Jika tidak dikelola dengan baik, baterai yang sudah habis masa pakainya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius dan pemborosan sumber daya alam. Limbah baterai ini diproyeksikan mencapai 332 MWh pada tahun 2030. Akan tetapi, belum ada upaya dari pemerintah Indonesia yang komprehensif untuk perencanaan dan implementasi daur ulang baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia menggunakan pendekatan Interpretive Structural Modelling (ISM), dilanjutkan dengan analisis Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC). Penelitian ini menghasilkan 20 elemen strategi dengan 5 tingkat hierarki pada model ISM untuk strategi daur ulang baterai kendaraan di Indonesia. Penting untuk pemangku kepentingan melaksanakan ke-20 strategi secara keseluruhan karena strategi-strategi tersebut teridentifikasi memiliki driving power dan dependence power yang tinggi. Strategi-strategi ini secara keseluruhan dapat mempengaruhi strategi lain dan memberikan umpan balik pada elemen strategi itu sendiri. Model ini diharapkan dapat digunakan sebagai peta strategis untuk implementasi daur ulang baterai EV di Indonesia.

Electric Vehicles (EV) have become a global trend, gaining continuous support for worldwide adoption. Indonesia, as one of the countries committed to achieving the Net Zero Emission (NZE) target by 2060, has formulated an Electric Vehicle Roadmap, projecting a steady increase in EV adoption. Batteries, being a core component of EVs, hold significant potential in Indonesia as the largest nickel producer with rising demand. However, if not managed properly, end-of-life batteries can lead to serious environmental pollution and waste of natural resources. Battery waste is projected to reach 332 MWh by 2030. Despite this, there has been no comprehensive and specific government effort for EV battery recycling planning. This research aims to design a recycling strategy for electric vehicle (EV) batteries in Indonesia using the Interpretive Structural Modelling (ISM) approach, followed by Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) analysis. The study identified 20 strategic elements, organized into a five-level hierarchy within the ISM model for EV battery recycling strategies in Indonesia. It is crucial for stakeholders to implement all 20 strategies collectively, as they have been identified to possess high driving power and dependence power. These strategies can collectively influence other strategies and provide feedback to the strategic elements themselves. This model is expected to serve as a strategic roadmap for the implementation of EV battery recycling in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Benedicto Constatijn
"ABSTRAK
Desain sistem starter otomatis ini dirancang untuk menjawab kebutuhan otomasi pada kendaraan listrik hibrida serial dalam hal manajemen penyalaan generator dan pemindahan kontak listrik generator-charger dan PLN-charger. Scara garis besar sistem dibagi menjadi dua buah bagian: sistem penyalaan generator otomatis dan sistem pengalih kontak otomatis. Masing-masing sistem bekerja secara independen dalam melakukan fungsinya masing-masing. Sistem penyalaan generator otomatis akan menyalakan generator secara otomatis jika SOC baterai sudah rendah. Sistem pengalih kontak otomatis akan menyambungkan dan melepaskan kontak generator-charger atau PLN-charger sesuai keperluan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan analitis dan eksperimental pembuatan alat. Sistem pegalih kontak otomatis dapat bekerja pada voltase input 220 V AC dengan kapasitas arus hingga 10 A. Sistem penyalaan generator otomatis akan menyalakan generator jika tegangan OCV baterai sudah kurang dari 3600 mV. Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika sistem dilengkapi dengan perhitungan performa untuk pertimbangan penyalaan generator.

ABSTRACT
This automatic starter system is designed to answer the need of automation for serial hybrid electric vehicles in the management of generator starting and electric contact switching between generator-charger and grid-charger. The whole system is divided into two: automatic generator starting system and automatic contact switching system. Each system works independently and does its own function. The automatic generator starting system will automatically start the generator if the battery SOC runs out. The automatic contact switching system will connect or disconnect generator-charger or grid-charger contact as needed. The experiment is done by means of analytic approach and prototype experimentation. The automatic switching system can operate at 220 V AC input voltage and maximum current of 10 A. The automatic generator starter system will start the generator if the battery OCV voltage goes below 3600 mV. For further research, it will be better if the system is equipped with performance calculation as a concideration to start the generator.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Muhammad Syahran
"Vehicle Control Unit (VCU) dalam kendaraan listrik merupakan sistem elektronik dalam mengatur dan mengontrol berbagai aspek operasional dari kendaraan listrik, sebagai contoh Sistem Penggerak Motor Listrik (Inverter). Sistem Pengelolaan Distribusi Daya (PDU),  dan Integrasi dengan Sistem lainnya dengan memanfaatkan komunikasi jaringan Controller Area Network (CAN-BUS). VCU berperan sebagai pusat pengendalian dengan mengirim dan menerima data dari sensor-sensor pada sistem, seperti suhu, arus, tegangan, dan data lainnya. Berdasarkan data tersebut, VCU mengolah data dan mengatur sistem tersebut, apakah dalam kondisi optimal atau perlu diadakannya penyetopan suplai dikarenakan kondisi sistem tersebut sedang mengalami galat. Penelitian ini berhasil menerapkan sistem VCU yang optimal dan berkomunikasi dengan sistem lainnya menggunakan protokol standar otomotif SAEJ-1939.

The Vehicle Control Unit (VCU) on an electric vehicle is an electronic system to control various operational aspects of electric vehicles, for example, the Electric Motor Drive System, Power Distribution System, and Integration with other systems by utilizing the Controller Area Network (CAN-BUS) network communication. VCU serves as the central control hub to send and receive data from other systems sensors, such as temperature, current, voltage, and other data. From that data, VCU will process that data and send control data based on whether the system is in its optimal condition or experiencing an error. This research has succeeded in developing an optimal VCU system that communicates with other systems using automotive standard protocol SAEJ-1939."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Natalia
"Pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di Indonesia pada pasar otomotif nasional belum signifikan. Padahal, pemerintah Indonesia telah merilis target ambisius untuk mencapai penetrasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan sebanyak 2,8 juta unit hingga 2025, yang terdiri dari 2,1 juta unit sepeda motor dan 700 ribu unit mobil. Tujuan ini telah dibuat sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2030 dan sebagai strategi diversifikasi energi untuk menjaga ketersediaan energi dan memenuhi konsumsi domestik. Pasar otomotif nasional memiliki dinamika keterkaitannya yang unik di antara konsumen, produsen, dan pemerintah setempat, serta saling ketergantungan antara para aktor yang ada dalam adopsi massal kendaraan listrik. Melalui pandangan holistik, makalah ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar adopsi kendaraan listrik nasional dan mengeksplorasi kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi peningkatan adopsi kendaraan lisrik dari berbagai sudut pandang di tengah kemungkinan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan dinamika sistem. Pandangan besar sistem dari segi komponen, koneksi, dan aspek kontekstual ditelaah untuk mengembangkan model konseptual dinamika kendaraan listrik nasional sebagai diagram lingkaran sebab akibat. Berdasarkan hasil empiris, biaya kendaraan, infrastruktur, dan aspek sosial yang dirasakan mempengaruhi adopsi kendaraan listrik nasional memainkan peran penting dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik di pasar Indonesia.

Adoption growth of electric vehicles in Indonesias automotive market has not been significant. Whereas Indonesia government had released ambitious target to achieve environmentfriendly electric vehicle penetration as much as 2,8 million units until 2025, in which consists of 2,1 million units motorcycle and 700 thousand units car. This goal has been made as form of governments commitment to reduce national greenhouse gases GHG emission in 2030 and as strategy of energy diversification to maintain energy availability and fulfill domestic consumption. National automotive market has its own unique dynamic of interrelationship among local consumers, producents, and government, as well as the interdependencies between those actors that exist in electric vehicle mass adoption. Through holistic view, this paper aims to analyze the market structure of national electric vehicle adoption and explore government policies that potentially affect the growth of electric vehicle adoption from multiple points of view in the middle of possible uncertainties using system dynamics approach. Big view of the system from component, connection, and contextual aspects are provided to develop conceptual model of national electric vehicle dynamics as causal loop diagram. Based on empirical results, the vehicle cost, infrastructure, and perceived social aspect influence national electric vehicle adoption play key role of increasing electric vehicle adoption in Indonesia market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhita Arga Leva
"Isu lingkungan saat ini merupakan problematika yang menjadi perhatian masyarakat global. Dilihat dari sisi industri, perusahaan turut merespon dengan melaksanakan strategi green marketing, salah satunya langkahnya adalah memproduksi Electric Vehicle (EV). Mengacu pada tren tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mendasari niat konsumen terhadap keputusan pembelian Electric Vehicle (EV), khususnya pada Generasi X dan Milenial. Digunakan Theory of Planned Behavior (TPB) sebagai landasan studi, dengan responden Generasi X dan Milenial di wilayah Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan metode SEM-PLS dan MGA menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green purchase attitude, perception of financial incentives, dan green future estimation berpengaruh positif signifikan terhadap niat pembelian Generasi X dan Milenial pada produk Electric Vehicle (EV). Lebih lanjut, secara umum generasi tidak memoderasi hubungan- hubungan yang diuji dalam penelitian ini. Terkecuali pada hubungan green awareness of price terhadap green purchase intention. Berdasarkan hasil analisis, diharapkan studi ini dapat berguna bagi perusahaan dalam memasarkan Electric Vehicle (EV).

The current environmental issues are a problematic concern for the global community. From an industrial perspective, companies have responded by implementing green marketing strategies, one of which is the production of Electric Vehicles (EVs). Referring to this trend, this research aims to understand the underlying factors that influence consumers' intention to purchase Electric Vehicles (EVs), particularly among Generation X and Millennials. The Theory of Planned Behavior (TPB) is used as the foundation for this study, with respondents from Generation X and Millennials in the Indonesian region. Data processing is conducted using the SEM-PLS and MGA methods with the SmartPLS application. The research findings indicate that green purchase attitude, perception of financial incentives, and green future estimation have a significant positive impact on the purchase intention of Generation X and Millennial consumers towards Electric Vehicles (EVs). Furthermore, in general, the generation does not moderate the relationships tested in this study, except for the relationship between green awareness of price and green purchase intention. Based on the analysis results, it is hoped that this study will be useful for companies in marketing Electric Vehicles (EVs)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>