Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogi Prabowo
"Reseksi tulang distal femur memerlukan tindakan rekonstruksi defek osteoartikular menggunakan megaprostesis distal femur. Rekonstruksi megaprostesis memiliki masa pakai terbatas yang membutuhkan tindakan pergantian atau revisi. Tindakan revisi megaprostesis menimbulkan kehilangan masa tulang dan membutuhkan ukuran megaprostesis yang lebih panjang. Belum ada megaprostesis dengan ruang tandur tulang yang dapat memfasilitasi regenerasi tulang.
Penelitian ini mengembangkan desain prototipe megaprostesis dengan metode reverse engineering menggunakan CT scan femur orang dewasa dan implan megaprostesis benchmarking, melakukan pengujian simulasi Finite Element Analysis (FEA) dan pengujian biomekanik menggunakan mesin uji Universal Tensile Machine (UTM) Tensilon RTF-2350 berdasarkan skema ISO 10328 dan ASTM F1800, analisis antropometri ekstremitas bawah dan lutut pada anak remaja dan dewasa dan implementasi pada kadaver untuk mendeskripsikan langkah pembedahan dan analisis inter-observer diskusi pakar tentang kelayakan pemasangan prototipe.
Prototipe α plus megaprostesis femur distal dengan ruang tandur tulang dibuat dari bahan stainless steel dan polyethylene dengan menggunakan mesin Computer Numerical Control/CNC 3 dan 5 aksis. Prototipe ini adaptif secara modular dengan paku intrameduler femur (femoral intramedullary nail) dan pelat pengunci (broad plate locking). Kombinasi ini memberi ruang tandur tulang untuk menerapkan tehnik Masquelet dalam regenerasi tulang. Pada simulasi Finite Elemen Analysis (FEA) dan pengujian biomekanik didapatkan titik lemah pada sambungan ujung distal paku intrameduler femur dengan sekrup pengunci (locking screw) , femoral block step (FBS) 1 dan 2 yang terbuat dari polyethylene dan sambungan pelat pengunci dengan sekrup pada femur proksimal. Terdapat perbedaan antropometri ekstremitas bawah dan sendi lutut antara anak remaja dan dewasa, laki laki dan perempuan yang memberikan pertimbangan pembuatan ukuran implan yang berbeda. Tehnik pembedahan dan pemasangan implan dapat diimplementasi pada kadaver dan lebih dari 60 % pakar ortopedi onkologi memberikan opini sangat baik terhadap kelayakan pembedahan dan pemasangan implan prototipe.
Prototipe α plus megaprostesis femur distal dengan ruang tandur tulang berpotensi memberikan solusi dalam hal ruang untuk regenerasi tulang dengan penyempurnaan desain dan pemilihan bahan manufaktur implan yang lebih baik untuk diterapkan pada manusia.

Resection for femur distal bone requires the reconstruction of osteoarticular defects using distal femur megaprostheses. Megaprosthesis reconstruction has a limited lifespan that requires further replacement or revision. The revision of the megaprosthesis causes bone loss and requires a longer megaprosthesis size. There is no megaprosthesis with a bone chamber that can facilitate bone regeneration.
This study develop a prototype design of a megaprosthesis by reverse engineering method using CT scan of adult femur and benchmarking megaprosthesis implant, conducted Finite Element Analysis (FEA) simulation testing and biomechanical testing using the Tensilon RTF-2350 Universal Tensile Machine (UTM) testing machine based on ISO 10328 and ASTM F1800 schemes, anthropometric analysis of lower extremities and knees in adolescents and adults and implementation on cadavers to describe surgical steps and inter-observer analysis expert discussion on the feasibility of prototyping.
The prototype α plus distal femur megaprosthesis with a bone chamber is made from stainless steel and polyethylene materials using 3 and 5 axis Computer Numerical Control/CNC machines. The prototype is modularly adaptive with femoral intramedullary nails and broad plate locking. This combination gives the bone chamber to apply the Masquelet technique in bone regeneration. Simulation of Element Analysis (FEA) and biomechanical testing show weakness points were obtained at the distal end joints of intramedullary femoral nail with locking screw, femoral block steps (FBS) 1 and 2 which made of polyethylene, and the connection of the locking plate with screws on the proximal femur was obtained. There are differences in the anthropometry of the lower extremities and knee joints between adolescents and adults, men and women, which gives consideration to the manufacture of different implant sizes. Surgical techniques and implant placement can be implemented on the cadaver and more than 60% of orthopedic oncology experts give a very good opinion on the feasibility of surgery and installation of prototype implants.
The prototype of α plus distal femur megaprosthesis with bone plantation chamber has the potential to provide a solution in terms of space for bone regeneration with improved design and better selection of implant manufacturing materials for application in humans.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Meriati Elisabet Magdalena
"Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas pada tulang femur. Pada penderita fraktur, nyeri merupakan salah satu masalah keperawatan yang sering ditemukan. Nyeri adalah suatu pengalaman emosional yang tidak menyenangkan dan pengalaman sensori akibat dari kerusakan jaringan yang potensial maupun aktual. Nyeri pada fraktur bersifat akut dan dapat diprediksi akan tetapi membuat klien tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Penulis melakukan analisis literature review terkait masalah keperawatan pada klien Close Fracture Shaft Femur Dextra. Hasil analisis pada 11 literatur review yang melakukan relaksasi nafas dalam didapatkan bahwa nafas dalam mempengaruhi proses otonom dan nyeri  sehingga dapat membantu menstabilkan tekanan darah, denyut jantung, meningkatkan ventilasi paru dan kadar oksigen dalam darah, juga mampu untuk menurunkan tingkat stress baik secara emosional maupun fisik seperti menurunkan kecemasan dan tingkat nyeri. Dapat disimpulkan bahwa intervensi nafas dalam dinilai cukup efektif untuk mengelola rasa nyeri pada pasien close fracture shaft femur dextra. Sebagai rekomendasi, perawat dapat memberikan edukasi dan melatih tehnik nafas dalam yang benar sejak klien masih diruang rawat sebelum tindakan operasi.

Femur fracture is a discontinuity of the femur.  In patient with fracture, pain is a common nursing problem.  Pain is an unpleasant emotional experience and a sensory experience resulting from potential or actual tissue damage. Pain in fractures is acute and predictable. However, it makes the client uncomfortable and interferes with activities. This paper  conducted a literature review analysis related to nursing problems in Dextra's Close Fracture Shaft Femur client.  The results of the analysis on 11 literature reviews that perform deep breath relaxation found that deep breath affects autonomic processes and pain. Therefore, it helps to stabilize blood pressure, heart rate, increase pulmonary ventilation and oxygen levels in the blood, and also reduce stress levels both emotionally and physically such as reducing anxiety and pain levels. As conclusion, the deep breath intervention is effective to manage pain in patients with close fracture shaft of the right femur.  As a recommendation, nurses can provide education and practice for proper deep breathing techniques to client since admitted before the surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Kurniantoro Saputro
"Penggantian kepala radius dengan prostesis logam umum digunakan untuk fraktur kepala radius yang tidak dapat diperbaiki, namun sebagian besar prostesis dirancang berdasarkan karakteristik anatomi populasi Barat. Studi ini mengevaluasi rerata parameter antropometri tulang kepala radius pada populasi Indonesia dengan tinggi badan di bawah rata-rata dan menganalisis kesesuaiannya dengan prostesis komersial di Indonesia. Penelitian melibatkan 120 partisipan berusia 20–60 tahun dengan tinggi badan di bawah rata-rata (pria ≤166 cm, wanita ≤154 cm). Pengukuran meliputi diameter kepala radius, ketebalan, serta diameter leher radius yang dievaluasi melalui gambaran radiografi. Rata-rata diameter kepala minimal dan maksimal adalah 20,49 ± 1,90 mm dan 21,20 ± 1,99 mm, dengan ketebalan rata-rata 10,88 ± 1,37 mm. Korelasi sedang ditemukan antara tinggi badan dan beberapa parameter seperti ketebalan kepala dan diameter leher radius. Rata-rata parameter pada wanita lebih kecil dari pria secara signifikan (p<0,05). Tinggi badan memiliki hubungan erat dengan parameter antropometri kepala radius, khususnya pada dimensi sumbu longitudinal tulang. Perbedaan signifikan antara pria dan wanita menunjukkan kebutuhan desain prostesis yang spesifik untuk populasi ini. Penggunaan prostesis impor yang dirancang berdasarkan populasi Barat pada masyarakat Indonesia dengan tinggi badan di bawah rata-rata cenderung kurang sesuai, sehingga modifikasi desain yang sesuai dengan karakteristik anatomi populasi Indonesia diperlukan.

Radial head replacement with metal prostheses is commonly used for irreparable radial head fractures; however, most prostheses are designed based on Western anatomical characteristics. This study evaluates the average anthropometric parameters of the radial head in Indonesians with below-average height and examines their compatibility with available prostheses in Indonesia. The study involved 120 participants aged 20–60 years with below-average height (≤166 cm for men, ≤154 cm for women). Measurements included radial head diameter, thickness, and neck diameter, obtained through radiographic imaging. The average minimum and maximum radial head diameters were 20.49 ± 1.90 mm and 21.20 ± 1.99 mm, with an average thickness of 10.88 ± 1.37 mm. Moderate correlations were found between height and parameters like radial head thickness and neck diameter. Measurements for women were significantly smaller than those for men (p<0.05). Height had a close relationship with anthropometric parameters of the radial head, particularly along the longitudinal axis. The significant male-female differences emphasize the need for prosthetic designs suited to this population. Prostheses designed for Western populations are likely incompatible with Indonesians of below-average height, underscoring the need for modifications that align with the anatomical characteristics of the Indonesian population."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fadhil Ardianov
"Penggunaan prosthesis Modular menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengobati kanker tulang meskipun mengalami amputasi. Studi ini mengembangkan modular femur MegaProsthesis Distal baru dengan memberikan beberapa modifikasi pada geometri dan juga beberapa fitur. Oleh karena itu, model baru ini dirancang dan disimulasikan dengan menganalisis analisis stres. Simulasi menggunakan konsep perhitungan beban internal untuk mewakili kekuatan yang terjadi dalam model selama berjalan, ada 3 jenis arah beban internal; Distal-Proksimal, Frontal-Dorsal, Lateral-Medial. Desain ini juga diuji oleh momen internal yang terjadi, momen disimulasikan pada desain berdasarkan bagian femur distal dan tibia proksimal ketika mereka memiliki gerakan rotasi, terutama di sendi. Momen disimulasikan dalam 3 sumbu desain yaitu X, Y, Z axis. Setiap sumbu mewakili arah rotasi untuk menghitung momen atau puntir desain jika dimuat dengan beberapa puntir dari gerakan rotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan von mises tertinggi dihitung jauh di bawah tegangan leleh material, sehingga penelitian ini berhasil dirancang dan aman untuk digunakan.

The use of Modular prosthesis become one of the best solutions to treat bone cancer despite amputation. This study developed a new modular Mega Prosthesis Distal femur by giving some modifications to the geometry and also so me features. Therefore, this new model was designed and simulated by analyzing stress analysis. The simulation using the internal loads' calculation concept to represent the forces that happened in the model during walking, there were 3 types of internal loads direction; Distal-Proximal, Frontal-Dorsal, Lateral-Medial. This design also tested by an internal moment that happened, moment simulated on the design based on part of the distal femur and proximal tibia when they have rotation movement, especially in the joint. Moment simulated in 3 axes of the design which are X, Y Z axis. Each axis represents the direction of the rotation to calculate the moment or torsion of the design if it loaded with some torsion from rotation movement. The result showed that the highest von mises stress calculated far below the yield stress of the material, so this study was successfully designed and safe to use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fadhil Ardianov
"Penggunaan prosthesis Modular menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengobati kanker tulang meskipun mengalami amputasi. Studi ini mengembangkan modular femur MegaProsthesis Distal baru dengan memberikan beberapa modifikasi pada geometri dan juga beberapa fitur. Oleh karena itu, model baru ini dirancang dan disimulasikan dengan menganalisis analisis stres. Desain terdiri dari 4 segmen: segmen distal femur, segmen fiksator, segmen konektor, dan segmen porksimal tibia. Desain terpilih nantinya akan dibuat prototipe menggunakan mesin CNC. Untuk proses pengujian prototipe menggunakan konsep simulasi dari ISO 10328 dan ASTM F1800. Masing masing konsep tersebut mewakili skema uji biomekanik untuk sistem modular implan megaprosthesis distal femur. Terdapat 4 mode uji dari ISO 10328 dan 1 mode uji dari ASTM F1800. Berdasarkan hasil simulasi desain dinyatakan aman dan dapat dimanufaktur untuk nantinya di uji menggunakan skema uji biomekanik yang telah disimulasikan.
Kata Kunci : Kanker Tulang , modular megaprosthesis distal femur, Analisis tegangan

The use of a Modular prosthesis is one of the best solutions to treat bone cancer despite an amputation. This study developed a new modular MegaProsthesis Distal femur by providing some modifications to the geometry as well as some features. Therefore, this new model was designed and simulated by analyzing stress analysis. The design consists of 4 segments: the distal femur segment, fixator segment, connector segment, and proximal tibia segment. The selected design will be prototyped using a CNC machine. For the prototype testing process using the simulation concept of ISO 10328 and ASTM F1800. Each of these concepts represents a biomechanical test scheme for the distal femoral megaprosthesis implant modular system. There are 4 test modes from ISO 10328 and 1 test mode from ASTM F1800. Based on the simulation results, the design is declared safe and can be manufactured for later testing using a simulated biomechanics test scheme.
Keywords: Bone cancer, modular mega prosthesis distal femur, internal load, Internal moment, stress analysis
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Hani Megasari
"Tirah baring dan imobilisasi berkepanjangan pada pasien fraktur dengan riwayat stroke meningkatkan risiko komplikasi muskuloskeletal dan disfungsi neurologis yang dapat menghambat proses pemulihan. Salah satu intervensi keperawatan yang efektif untuk mencegah komplikasi akibat tirah baring pada pasien fraktur dengan riwayat stroke adalah rehabilitasi mobilisasi dini. Penelitian ini menganalisis seorang laki-laki berusia 71 tahun dengan fraktur intertrochanteric femur dextra dengan dan hemiparesis akibat stroke, setelah menjalani prosedur bipolar hemiarthroplasty long stem cemented. Untuk mengurangi risiko komplikasi pasca pembedahan fraktur, seperti penurunan massa otot, kontraktur sendi, trombosis vena dalam (DVT), pneumonia, cedera tekanan, intervensi mobilisasi dini dapat diterapkan. Pola mobilisasi dini yang digunakan mencakup range of motion (ROM) pasif pada sisi tubuh yang sehat dengan mempertahankan imobilisasi pada sisi fraktur, yang didokumentasikan oleh perawat selama pemberian asuhan. Intervensi dilaksanakan selama 6 hari, dimulai dari pasien pindah rawat inap setelah step down (ICU) hingga pasien pulang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam kekuatan otot secara keseluruhan dalam waktu yang singkat. Tanda vital pasien tetap stabil, tetapi pemantauan terhadap tanda-tanda kelelahan dan peningkatan nyeri tetap diperlukan selama pelaksanaan mobilisasi dini. Berdasarkan temuan, penerapan ROM pasif secara bertahap pada pasien fraktur dengan riwayat stroke dapat meningkatkan mobilisasi sendi dan fleksibilitas otot, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama.

Bed rest and prolonged immobilization in fracture patients with a history of stroke increase the risk of musculoskeletal complications and neurological dysfunction that can hinder the recovery process. One effective nursing intervention to prevent complications due to bed rest in fracture patients with a history of stroke is early mobility rehabilitation. This study analyses a 71-year-old man with an intertrochanteric fracture of the dextra femur with hemiparesis due to stroke, after undergoing a long stem cemented bipolar hemiarthroplasty procedure. To reduce the risk of complications after fracture surgery, such as decreased muscle mass, joint contracture, deep vein thrombosis (DVT), pneumonia, pressure injury, early mobilization interventions can be applied. The early mobilization pattern used included passive range of motion (ROM) on the healthy side of the body while maintaining immobilization on the fracture side, which was documented by the nurse during care delivery. The intervention was implemented for 6 days, starting from the patient's inpatient transfer after step down (ICU) until the patient was discharged. The evaluation results showed that there was no significant change in overall muscle strength in a short period of time. The patient's vital signs remained stable, but monitoring for signs of fatigue and increased pain was required during the implementation of early mobilization. Based on the findings, the gradual application of passive ROM in patients with fractures of the lower extremity is recommended. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrana Ariani Ayub
"Latar belakang: Pemasangan implan pada tulang dengan densitas rendah dapat meningkatkan resiko kegagalan perawatan. Desain geometri implan, karakteristik permukaan serta kualitas dan kuantitas tulang merupakan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas primer implan. Tujuan: Memperoleh desain prototipe implan gigi dengan modifikasi ulir dan permukaan serta mengevaluasi aspek biomekanik, kekasaran permukaan, dan stabilitas primer implan pada tulang densitas rendah tipe 3 dan 4. Metode: Penelitian ini melibatkan 48 implan yang dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan desainnya (Prototipe Implan = 12, Straumann BLT (SBLT), n = 12; Zimmer TSV (ZTSV), n = 12; dan Dentium Superline (DSL), n = 12). Implan dipasang dalam polyurethane bone block dengan densitas rendah (20 PCF dan 15 PCF). Pengujian beban statis dan dinamis berdasarkan standar ISO 14801:2016. Morfologi permukaan dievaluasi menggunakan SEM dan kekasaran permukaan (Ra) dievaluasi dengan 3D Optical Microscope. Stabilitas primer implan dievaluasi berdasarkan implant stability quotient (ISQ), insertion torque (IT), dan removal torque (RT). Hasil: Prototipe implan mampu menahan beban sebesar 290 N selama 5 juta siklus pembebanan. Modifikasi permukaan yang optimal dengan metode sandblast dan acid etching menghasilkan nilai Ra = 2,60mm. Desain prototipe implan dengan kombinasi ulir trapezoidal dan ulir V menunjukan nilai IT dan RT yang lebih tinggi dibanding kelompok implan lainnya, dengan rata-rata nilai IT sebesar 34.69±1.97 Ncm untuk tulang tipe 3 dan 25.47±1,37 Ncm untuk tulang tipe 4, serta rata-rata nilai RT sebesar 29.48±1.78 N cm untuk tulang tipe 3 dan 14.61±2.15 untuk tulang tipe 4. Rata-rata nilai ISQ untuk prototipe implan pada tulang tipe 3 sebesar 62.04±0.81 dan pada tulang tipe 4 sebesar 57.71±1.28. ISQ, IT, dan RT untuk setiap kelompok implan berbeda secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan: Prototipe implan dengan kombinasi ulir trapezoidal dan ulir V terbukti memberikan stabilitas primer implan yang baik pada tulang dengan densitas rendah berdasarkan nilai IT dan RT jika dibandingkan dengan desain implan lainnya.

Background: Implant placement in low-density bone might increase the risk of treatment failure. The geometry of implant design, surface characteristics, bone quality, and quantity can affect primary stability. Objective: This study aimed to develop a new dental implant prototype with thread and surface modifications and to evaluate biomechanical aspects, surface roughness, and primary stability of implants in low-density bone types 3 and 4. Method: The study included 48 implants divided into four groups based on their design (Implant Prototype = 12, Straumann BLT, n=12; Zimmer TSV, n=12; and Dentium Superline, n=12). The implants were placed in polyurethane bone blocks with low bone density (20 PCF and 15 PCF). Static and dynamic load testing based on ISO 14801:2016 standard. Surface morphology was evaluated using SEM, and surface roughness (Ra) was measured using a 3D optical microscope. The primary stability of all implants was assessed using the implant stability quotient (ISQ), insertion torque (IT), and removal torque (RT). Results: The implant prototype endured a load of 290 N for 5 million loading cycles. Optimal surface modification by sandblast and acid etching method resulted in Ra = 2.60mm. The implant prototype design with a combination of trapezoidal and V threads showed higher IT and RT values than the other implant groups, with average IT values of 34,69±1.97 Ncm for bone type 3 and 25,47±1.37 Ncm for bone type 4, and average RT values of 29,48±1.78 N cm for bone type 3 and 14,61±2.15 for bone type 4. The average ISQ value for the implant prototype in bone type 3 was 62.04±0.81 and in bone type 4 was 57.71±1.28. The ISQ, IT, and RT of the implant groups were significantly different (p<0.05) across all measured outcomes. Conclusion: The new design implant prototype with a combination of trapezoidal and V threads demonstrated good primary implant stability in low-density bone based on IT and RT values compared to other implant designs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Devy Pragitara
"Latar Belakang: Ti-6Al-4V adalah salah satu bahan implan yang paling umum digunakan. Dalam upaya mengurangi biaya produksi implan titanium, bahan dipanaskan untuk mengoptimalkan produk akhir mereka. Salah satu kondisi yang perlu dipenuhi untuk bahan implan baru adalah biokompatibilitas bahan untuk jaringan di sekitarnya.
Tujuan: Untuk memahami efek implantasi material implan Ti-6Al-4V ELI yang dipanaskan pada 10500C pada tulang paha tikus Sprague Dawley melalui studi histologis.
Metode: Desain penelitian eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan tikus Sprague Dawley betina yang dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok perlakuan; kelompok kontrol normal; dan kelompok kontrol cacat, yang dibuat lubang pada tulang paha. Dua tikus digunakan di masing-masing kelompok. Pada kelompok yang diberi perlakuan, defek tulang paha diimplantasikan dengan material implan Ti-6Al-4V ELI yang dipanaskan 10500C. Tikus dikorbankan setelah empat minggu dan dievaluasi secara histologis menggunakan Salkeld Histological Scoring yang dimodifikasi.
Hasil: Skor histologis kelompok sampel 1 yang diobati adalah 3 yang berarti regenerasi tulang yang hampir sempurna, ditunjukkan oleh penampilan tulang rawan mineral. Nilai untuk kelompok perlakuan sampel 2 dan kelompok kontrol cacat sampel 1,2 adalah 2, yang berarti regenerasi tulang hanya mencapai fase pembentukan fibrocartilage.
Kesimpulan: Regenerasi tulang dapat diperoleh di sekitar lokasi implantasi 10500C yang dipanaskan Ti-6Al-4V ELI material implan yang ditunjukkan oleh adanya jaringan fibrosa, fibrocartilage, dan tulang rawan termineralisasi.

Background: Ti-6Al-4V is one of the most commonly used implant materials. In an effort to reduce the cost of producing titanium implants, the material is heated to optimize their final product. One of the conditions that need to be met for new implant material is the biocompatibility of the material for the surrounding tissue.
Objective: To understand the effect of implantation of TiI 6Al-4V ELI material that was heated at 10500C on the femur of Sprague Dawley rats through histological studies.
Methods: The experimental research design used in this study with female Sprague Dawley mice was divided into three groups: the treatment group; normal control group; and the deformed control group, which made a hole in the femur. Two mice were used in each group. In the treated group, femur defects were implanted with the implant material 10500C EL-Ti-6Al-4V. Mice were sacrificed after four weeks and evaluated histologically using modified Salkeld Histological Scoring.
Results: The histological score of the sample group 1 treated was 3, which means almost perfect bone regeneration, indicated by the appearance of mineral cartilage. The values ​​for the sample 2 treatment group and the sample defect control group 1,2 are 2, which means bone regeneration only reaches the fibrocartilage formation phase.
Conclusion: Bone regeneration can be obtained around the implantation site of ELI Ti-6Al-4V implant material heated by 10500C which is indicated by the presence of fibrous tissue, fibrocartilage, and mineralized cartilage.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>