Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6790 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Artista Rahman
"Penelitian ini menganalisis ragam hias pada Klenteng Hok Tek Bio, Salatiga, dengan tujuan untuk memahami jenis, distribusi, dan makna simbolis dari motif-motif hias yang terdapat pada bangunan tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan fokus pada motif hewan, tumbuhan, figuratif, dan pola geometris. Komponen yang dianalisis mencakup bentuk, warna, penempatan, serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian mengungkap bahwa ragam hias pada Klenteng Hok Tek Bio memiliki peran penting sebagai elemen dekoratif sekaligus simbol harmoni kosmis, keseimbangan spiritual, dan perlindungan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa distribusi ragam hias mencerminkan hierarki spiritual klenteng, dengan altar utama sebagai pusat ibadah yang dikelilingi ornamen bermakna. Penelitian ini menegaskan pentingnya ragam hias sebagai medium pelestarian tradisi Tionghoa dan adaptasinya dalam konteks budaya lokal.

This study analyzes the decorative motifs of Hok Tek Bio Temple in Salatiga, aiming to understand the types, distribution, and symbolic meanings of the motifs in the structure. This research employs a qualitative descriptive approach, focusing on animal, plant, figurative, and geometric motifs. The components analyzed include form, color, placement, and the philosophical values embedded within them. The findings reveal that the decorative motifs of Hok Tek Bio Temple play a significant role as decorative elements while symbolizing cosmic harmony, spiritual balance, and protection. The study also highlights that the distribution of motifs reflects the spiritual hierarchy of the temple, with the main altar serving as the focal point of worship, surrounded by meaningful ornaments. This research underscores the importance of decorative motifs for preserving Chinese traditions and their adaptation within the local cultural context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kemas Andrey Hamzah Darpo Kusumo
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42444
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mungki Indriati Pratiwi
"Citra visual dari ornamen ternyata mampu berbicara, berkomunikasi, lebih dari sekedar bentuk penghiasan belaka pada suatu bangunan. Ornamen sebagai salah satu elemen pelengkap arsitektur, keberadaannya mempunyai pengaruh arsitektural yang penting, menjadikan bangunan, dalam hal ini bangunan klenteng, sebagai suatu karya araitektur yang 'kaya', memiliki karakter yang khas serta lebih 'berjiwa'. Selain itu keberadaannya merupakan bentuk pengungkapan ide, pengekspresian dari masyarakat tertentu terhadap kepercayaan yang diyakini mereka. Dengan demikian ornamen dapat memenuhi serta memuaskan kebutuhan psikis dan religi masyarakat tersebut. Lebih dari itu, ornamen dengan kualitas serta kuantitasuya ternyata dapat menunjukkan tingkat kesucian atau kesakralan dari suatu ruang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinanike Resti Hadi Muljarini
"Pertunjukan wayang Potehi ialah pertunjukan boneka kantung yang terbuat dari kain dan digerakkan dengan tangan. Pertunukan wayang Potehi yang ada di Indonesia berasal dari Propinsi Fujian. Di Cina pertunjukan wayang Potehi dikenal dengan sebutan bu dai xi. Penelitian mengenai pertunjukan wayang Potehi dilakukan oleh penulis di tempat ibadat Tri Dharma Hok Tek Bio, Gombong dati tanggal 31 Agustus 1996 sampai tanggal 14 September 1996, tujuannya ialah untuk mengetahui seberapa jauh kebudayaan Indonesia mempengaruhi pertunjukan wayang Potehi di Gombong."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti
"Klenteng merupakan bangunan Tionghoa yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Tridharma Taoisme, Konfusius, dan Buddha . Klenteng sebagai material culture dapat dikaji melalui feng shuinya. Feng shui merupakan ajaran kehidupan Cina kuno terhadap bangunan agar setiap umatnya dapat meraih keberuntungan hidup. Ajaran feng shui diwujudkan dalam klenteng pasar untuk memperoleh kekayaan bagi para pedagang di masanya. Unsur feng shui yang difokuskan yaitu arah hadap, denah klenteng, pintu, jendela, atap, dan arca dewanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaknai bagaimana ideologi feng shui diwujudkan dalam klenteng Hok Tek Tjeng Sin dan Hian Thian Siang Tee di Jakarta untuk mencari kekayaan. Metode yang digunakan yaitu perbandingan di antara kedua klenteng. Hasilnya adalah sebagian besar masih menerapkan unsur-unsur ideologi feng shui dan ornamen diterapkan sebagai sarana untuk memahami ideologi feng shui.

Chinese temple is the building to worship Gods by Tridharma 39 s people Taoism, Confusius, and Buddha . Chinese temple as a material culture can be studied by feng shui ideology. Feng shui is a ancient Chinese knowledge in terms of building construction to gain a good fortune. The feng shui of Chinese temple focuses on position of building, sketch of building, door, window, roof, and deities. The aim of this researh is to interpret how the ideology of feng shui especially on the main deity in Hok Tek Tjeng Sin and Hian Thian Siang Tee Temple in Jakarta. The method used was a comparison analysis. The result is the temple still used feng shui ideology and ornaments use for understanding those ideology."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Safari
"Seni hias merupakan bagian dari seni rupa. Pada umumnya seni hias tidak berdiri sendiri, melainkan bagian integral atau pelengkap dari benda lain. Meskipun demikian, seni bias menghasilkan hiasan atau ornamen yang dapat menjadi petunjuk alas fungsi dari suatu benda. Seni bias juga disebut dengan lstllah ornamen. di many kata hias adalah sesuatu untuk menambah nilai indah. Wujud dari keindahan tersebut dapat berupa rangkaian ornamen atau motif hias. Dalam peninggalan arkeologi, bentuk-bentuk motif bias terdapat pada berbagai artefak, misalnya pennukaan struktur bangunan seperti pada tiang-tiang, pintu, dinding, langit-langit, dan atap bangunan. Tampaknva suatu motif bias tidak begitu saja digunakan pada suatu benda, tetapi jauh dari itu motif hias tersebut digunakan mempunyai maksud tertentu. Motif hias atau ornamen pada suatu artefak juga mempunyai arti penting yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian dalam studi arkeologi khususnya sejarah kesenian. Oleh sebab itu penelitian terhadap motif hias atau ornamentasi sangat perlu di lakukan, karena masih banyak informasi di dalamnya yang belurn digali seeara mendalam. Dengan semakin banyaknya penelitian terhadap artefak seni yang salah satunya adalah motif hias atau ornamen pada bangunan dapat memperkava informasi menenai data artefak seni dalam dunia arkeologi. Penggunaan motif hias pada bangunan merupakan suatu hal yang umum, begitu pula pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina, khususnya bangunan klenteng. Motif hias atau ornamen yang terdapat pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina mencerminkan filosofi kehidupan dari masyarakat Cina itu sendiri. Selain itu karena tradisi dan kebudayaan masyarakat Cilia yang telah begitu berakar selama ribuan tahun. Oleh karena itu tidak heran jika filosofis Cina sangat mempengaruhi segala macam kehidupan masyarakat Cina, termasuk kebudayaan fisik seperti halnya bangunan yang mereka buat. Motif hias yang sering digunakan pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina, antara lain motif flora, fauna, geometris, benda-benda, alana, dan tokoh. Motif hias tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi dari ideologi masyarakat Cina, yang dilatar belakangi oleh filsafat Cina. Salah satu ciri bangunan peninggalan masyarakat Cina di Jakarta adalah bangunan klenteng. Di Jakarta banyak terdapat bangunan klenteng, bangunan-bangunan klenteng tersebut ada yang dibangun dari abad 17 M hingga sampai pada masa sekarang ini. Bangunan klenteng umumnya mempunyai unsur tradisional budaya Cina yang lebih kental dibandingkan dengan bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina lainnya. Bangunan klenteng kaya akan motif hias dan motif hias yang terdapat pada bangunan tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam 5 kategori utama yaitu motif hewan, tanaman, kejadian alam, geometri, dan tokoh. Ornamentasi yang diterapkan pada motif hias tersebut, secara garis besar mempunyai dua fungsi, yaitu; fungsi estetis adalah fungsi ornamentasi yang sifatnya pasif yang biasanya digunakan pada benda-benda yang tidak berfungsi konstruktif, dan fungsi simbolis adalah ornamentasi yang di samping sebagai hiasan juga mempunyai makna simbolik. Klenteng merupakan bangunan ibadah orang-orang Cina yang sangat menarik untuk diteliti. Selain bentuknya, ornamen-ornamen yang terdapat pada bangunan klenteng memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri. Dari ornamen-ornamen tersebut dapat mengungkapkan tentang seni penggunaan ornamen dalam budaya arsitektur masyarakat Cina."
2000
S11412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gang U-bang
Seoul: Sol , 2003
KOR 930.95 GAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Mentari
"Liang Bua merupakan situs prasejarah yang menyimpan berbagai temuan, salah satunya adalah tembikar. Skripsi ini berfokus pada analisis bentuk, teknik pembuatan, dan variasi ragam hias dari tembikar yang ditemukan di Sektor XXV Situs Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur. Sampel yang digunakan berjumlah 59 fragmen dari hasil penggalian pada tahun 2012. Dengan menggunakan metode analisis khusus, penelitian ini menemukan bahwa terdapat enam jenis wadah yang berhasil teridentifikasi, di antaranya adalah piring, cawan, periuk, kendi, pasu, dan tempayan. Teknik pembentukan yang digunakan adalah teknik tekan dan teknik roda putar. Kemudian, ragam hias yang dihasilkan berupa motif geometris, seperti garis, lingkaran, titik, koma, dsb. Adapun teknik hiasnya adalah tekan, gores, dan cukil.

Liang Bua site is  a prehistoric site that preserves various archaeological findings, one of which is pottery. This thesis focuses on the analysis of the shapes, manufacturing techniques, and decorative variations of pottery found in Sector XXV at the Liang Bua Site, Flores, East Nusa Tenggara. The sample includes 59 fragments from the excavation conducted in 2012. Using a specific analysis method, this study found that there are six types of containers that are successfully identified, including plates, cups/bowls, pots, jugs, urns, and jars. The forming techniques used are the press technique and the rotary wheel technique. The decorative variations consist of  geometric motifs, such as lines, circles, dots, commas, etc. The decorative techniques are pressing, scratching, and scraping."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trigger, Bruce G.
New York: Cambridge University Press, 2006
930.1 TRI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>