Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arvin Kareem Fadhurahman
"Skripsi ini membahas perancangan dan proses manufaktur mockup interior mobil terbang dengan skala 1:1, dengan penekanan utama pada pencapaian aspek ergonomi yang optimal bagi pengguna. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menghasilkan sebuah mockup interior mobil terbang yang telah memenuhi standar ergonomi berdasarkan pengujian nilai Posture Evaluation Index (PEI), serta dapat dijadikan referensi untuk optimasi desain interior di masa mendatang melalui proses manufaktur yang efisien. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan analisis tiga konfigurasi postur menggunakan perangkat lunak Siemens Jack 9.0, dengan pendekatan metode Posture Evaluation Index yang mengintegrasikan hasil dari tiga metode analisis ergonomi lainnya, yaitu Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Perancangan komponen interior dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian ini berupa rekomendasi konfigurasi kabin yang paling ergonomis, meliputi sudut steering wheels 20°, sudut sandaran kursi 70°, dan torso angle 70°, dengan knee angle yang disesuaikan untuk pengemudi dengan tinggi badan 160 cm, 170 cm, dan 185 cm. Selain itu, penelitian ini juga merinci proses manufaktur komponen-komponen kunci interior, termasuk analisis FBD untuk perancangan pedal yang memperhitungkan gaya operasional. 

This thesis discusses the design and manufacturing process of a full-scale (1:1) interior mockup for a flying car, with a primary focus on achieving optimal ergonomic aspects for users. The objective of this thesis is to produce an interior mockup that meets ergonomic standards based on the Posture Evaluation Index (PEI) assessment and can serve as a reference for future interior design optimization through an efficient manufacturing process. The methodology employed in this study involves analyzing three posture configurations using Siemens Jack 9.0 software, applying the Posture Evaluation Index method, which integrates results from three ergonomic analysis techniques: Low Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), and Rapid Upper Limb Assessment (RULA). The interior components were designed using Autodesk Inventor. The results of this study provide recommendations for the most ergonomic cabin configuration, including a steering wheel angle of 20°, seatback angle of 70°, and torso angle of 70°, with knee angles adjusted for drivers with heights of 160 cm, 170 cm, and 185 cm. Additionally, this research details the manufacturing process of key interior components, including a Free Body Diagram (FBD) analysis for the pedal design that considers operational forces. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernando Fakhri Fasikhin
"Skripsi ini membahas proses manufaktur roda pada mockup mobil terbang. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan memanufaktur roda pada mockup mobil terbang agar dapat divisualisasikan. Pada penelitian ini terdapat 2 tahap yang dilakukan dalam proses manufaktur mockup roda mobil terbang yaitu tahap desain yang kemudian dilanjut dengan tahap manufaktur. Dalam tahap desain, dilakukan analisis clash detection untuk menguji interferensi yang terjadi pada desain dan finite element analysis untuk mengukur kekuatan struktur dari desain yang telah dibuat. Kemudian dilakukan proses manufaktur mockup roda mobil terbang ini sehingga menghasilkan mockup mobil terbang dengan roda depan yang dapat terlipat dan roda belakang yang terpasang dengan skala 1:1. Tujuan dari pembuatan mockup ini adalah agar dapat dijadikan referensi untuk penelitian mobil terbang pada tahap selanjutnya. Hasil dari analisisnya adalah, mockup roda dari mobil terbang terlipat sebesar 90o dan ketika roda terbuka jarak antar roda adalah 2 meter dengan ketinggian dari ground clearance mobil terbang sebesar 10 centimeter.

This thesis discusses the manufacturing process of the wheel system for a flying car mockup. The objective of this research is to design and manufacture the wheels for the flying car mockup in order to facilitate visualization. The research consists of two main stages: the design stage and the manufacturing stage. During the design stage, a clash detection analysis was conducted to evaluate potential interferences within the design, followed by a finite element analysis (FEA) to assess the structural strength of the proposed design. Subsequently, the manufacturing process of the flying car mockup wheels was carried out, resulting in a full-scale (1:1) mockup featuring a retractable front wheel and a fixed rear wheel. The purpose of developing this mockup is to serve as a reference for future research in the development of flying car. The result of the analysis shows that the mockup of the flying car’s wheel is retracted by 90 degrees. When the wheels are deployed, the distance between them is 2 meters, with a ground clearance of the flying car measuring 10 centimeters. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Jensen Purnomo
"Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan melakukan manufaktur body dan kanopi untuk mock-up mobil terbang. Mock-up adalah model fisik dari suatu desain yang digunakan untuk pengajaran, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, dan berbagai kebutuhan lainnya. Penelitian ini juga akan menganalisis proses manufaktur pada body dan kanopi mobil terbang. Penelitian ini diawali dengan mendapatkan design requirement kemudian dilakukan studi literatur untuk mendapatkan benchmarking mekanisme pelipatan pintu dan bentuk body, setelah mendapatkan benchmark yang serupa maka dilanjutkan ke desain sketsa body. Ketika desain sketsa sudah sesuai design requirement maka tahap berikut merubah desain sketsa menjadi 3D Model menggunakan aplikasi Autodesk Inventor 2025, selanjutnya pemilihan material yang akan digunakan pada mock-up. Setelah melakukan desain dan pemilihan material maka selanjutnya akan dilakukan stress & strength analysis untuk mengetahui kekuatan yang dapat di tamping oleh struktur kanopi dan apakah kanopi dapat menopang beban dari pintu, jika sudah melakukan pengujian tersebut output yang dihasilkan merupakan blueprint untuk memproduksi body dan kanopi mobil terbang. Body dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian depan, tengah, dan belakang. Body akan ditopang oleh kanopi. Kanopi juga menopang pintu masuk mobil terbang dimana pintu ini adalah akses untuk pengemudi mobil terbang. Mock-Up ini dilakukan dengan skala 1:1 (life size). Mock-Up mobil terbang ini memiliki dimensi panjang 4,8 m dan tinggi 1,1 m. Rangka mobil terbang menggunakan material galvanized rectangular steel dengan ukuran 100 mm x 50 mm dan ketebalan dinding 2 mm. Struktur kanopi mock-up mobil terbang akan menggunakan low-carbon steel tube dengan ukuran 25,4 mm dan ketebalan dinding 1,6 mm.

The objective of this research is to design and manufacture the body and canopy for a flying car mock-up. A mock-up is a physical model of a design used for teaching, demonstration, design evaluation, promotion, and various other purposes. This study will also analyze the manufacturing process of the body and canopy of the flying car. The research begins with gathering design requirements, followed by a literature study to benchmark door folding mechanisms and body shapes. Once a suitable benchmark is found, a body sketch design is developed. When the sketch design meets the design requirements, the next step is converting the sketch into a 3D model using Autodesk Inventor 2025. Afterward, materials are selected for the mock-up. Following the design and material selection, a stress and strength analysis is conducted to determine the structural integrity of the canopy and assess whether it can support the load of the door. Once these tests are completed, the final output is a blueprint for producing the flying car's body and canopy. The body is divided into three sections: front, middle, and rear. It will be supported by the canopy. The canopy also supports the entry door, which serves as the access point for the flying car's driver. The mock-up is built at a 1:1 scale (life-size). The flying car mock-up has dimensions of 4.8 meters in length and 1.1 meters in height. The frame of the flying car uses galvanized rectangular steel with dimensions of 100 mm x 50 mm and a wall thickness of 2 mm. The canopy structure of the flying car mock-up uses low-carbon steel tubes with a diameter of 25.4 mm and a wall thickness of 1.6 mm. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, William Melriz
"ABSTRAK
Kondisi perkotaan modern dengan jumlah kepadatan penduduk yang meningkat sedang mengalami banyak permasalahan. Salah satu dari banyak permasalahan ini adalah naiknya jumlah kendaraan yang memenuhi volume jalanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak proposal solusi yang diajukan dan salah satunya adalah pembuatan kendaraan terbang. Konsep penggunaan kendaraan terbang merupakan solusi yang populer diajukan dan bahkan sudah diriset semenjak tahun 1926. Sayangnya, ketertarikan publik terhadap konsep ini tidak dapat ditimbalbalikan oleh idustri otomotif ataupun aeronautik, sehingga pengembangan mobil terbang tidak berjalan signifikan selama 50 tahun terakhir. Dalam satu dekade terakhir ini, pengembangan mobil terbang kembali bangkit lagi dengan munculnya pembuatan model-model prototype seperti aeromobil dan VTOL milik uber. Sebagai salah satu instansi yang terlibat dalam pengembangan kendaraan modern, tim riset kendaraan mutakhir Universitas Indonesia juga ikut berperan dengan target untuk memproduksi kendaraan yang serupa. Salah satu aspek yang turut membantu riset ini adalah penggunaan terowongan angin untuk menghitung gaya-gaya aerodinamika pada mobil terbang. Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan gaya aerodinamika pada model mobil terbang berdasarkan perbandingan dari hasil simulasi dengan Wind Tunnel Test. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan performa jarak take-off sepanjang 415 m dan landing sepanjang 329 m.

ABSTRACT
The condition of todays modern urban cities with increasing population density is under the weight of various problems. One of these problems is the contiously increasing number of vehicles that fills the traffic spaces. To resolve that problem, many proposals containing various solutions are submitted and one of it is to create a flying vehicle. The idea of using flying vehicles has been one of popular interest and the research even dates back to 1926. Unfortunately, public interest of this idea has not been mutually responded by aeronautics and automotive industries, thus the development of flying cars has been stale for the past 50 years. In the last decade, flying car development has risen again with creation of prototype models such as the aeromobil and VTOL by uber. As one of the institutes that also take part in researching modern vehicles, the advanced vehicle research team of Universitas Indonesia also plays a role with a target to produce a similar vehicle. One of the aspects that helps this research is the use of wind tunnels to calculate the aerodynamic forces of flying car. This thesis covers the factors that affects the measurements of aerodynamic forces on flying car model based on comparison of simulation results using wind tunnel testing. This research is a quantitative type with descriptive design. The results of this research shows take-off performance distance of 415 m and landing distance of 329 m."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayshara Fadillo Lubyana
"Pada era globalisasi ini, mesin-mesin yang dibuat oleh manusia  telah mendominasi kebutuhan sehari-hari. Salah satu mesin yang paling umum adalah mobil. Kemacetan telah menjadi masalah krusial yang dihadapi kota-kota besar di seluruh dunia selama bertahun-tahun terakhir. Tak hanya berakhir pada permasalahan tersebut, namun kemacetan juga menimbulkan efek domino kepada permasalahan lainnya seperti produktivitas, sebagaimana waktu yang dihabiskan untuk perjalanan tanpa mengasilkan sesuatu yang produktif; polusi, akibat waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dengan mesin mobil yang menyala berarti proses pembakaran bahan bakar kemudian berujung pada polusi; dan permasalahan-permasalahan lainnya. Adalah sebuah solusi yang ditawarkan, bagi beberapa perusahaan dunia yang sudah memulai namun masih dalam tahap perkembangan. Solusi tersebut adalah mobil terbang.
Studi ini adalah salah satu bentuk mewujudkan solusi tersebut menjadi kenyaataan. Skripsi ini membahas tentang  diagram polar, sebagai bentuk ilustrasi dari perbandingan koefisien gaya angkat (CL) dan koefisien gaya hambat (C­D). Nilai maksimum perbandingan digunakan sebagai penentu rancangan desain. Hasil ini diambil berdasarkan pengujian terowongan angin. Analisis drag polar berujung pada nilai L/D maksimum yang diperoleh sebesar 7.449 pada saat sudut serang berada pada posisi 12o. Dengan pemerolehan nilai ini, dapat dihitung nilai gaya dorong yang diperlukan. Gaya dorong yang diperlukan dengan pendekatan analitis sebesar 1 702.246 N dan pendekatan grafis sebesar 33.823 N.

In this globalization era, human made machines dominate the daily needs. One of the most accustomed machine is car. Thus, traffic jam is a major problem big cities all over the world have been dealing with these past years. And it does not end there. Traffic has the domino effects to some of other problems, like productivity, as the time spent on the road doing nothing productive is increasing means less productive results; pollution, because the longer time on the road mena smore fuel is burnt thus more pollution; and many more. There is one solution offered, that several companies in the world have created but still under development. That one solution is flying car. This study is one proof to make the solution comes true.
This thesis covers entirely about polar diagram, as an illustration for the ratio of lift coefficient (CL) and drag coefficient (CD). The maximum value of this comparison is a crucial number for the determination of the overall design. The values are collected based on the wind tunnel testing. This research is a quantitative type with descriptive design. The polar diagram analysis shows that the maximum value of the ratio is 7.449 at 12o of angle of attack. With the value of maximum lift-to-drag ratio, the thrust required for steady level flight is calculated. The thrust required with analytical approach reaches 1 702.246 N and the graphical approach result is 33.823 N.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardo Christ Soloman
"Penelitian mengenai mobil terbang sudah pernah dilakukan di berbagai tempat, termasuk di Universitas Indonesia. Mobil terbang merupakan sebuah kendaraan dengan konsep menggabungkan dua jenis kendaraan yakni mobil dan pesawat, yang mampu beroperasi di jalur darat serta udara. Berdasarkan kriteria tersebut, desain mobil terbang membutuhkan sebuah mekanisme pelipatan sayap agar dapat berubah dari sayap yang terbentang, dengan mode sayap terlipat ketika sedang di jalur darat. Untuk itu penulis melakukan sebuah penelitian mengenai spar sayap mobil terbang dengan melakukan pengujian pembebanan terdistribusi sepanjang spar sayap untuk mengetahui faktor keamanan dari spar sayap. Penelitian ini dilakukan melalui simulasi menggunakan software Workbench Ansys. Desain spar sayap mobil terbang yang optimal memiliki massa sebesar 22.71 kg. Sedangkan untuk hasil pengujian diperoleh nilai faktor keamanan spar 1 sebesar 1.68, spar 2 sebesar 4.98, spar 3 sebesar 13.84, spar 4 sebesar 26.18, spar sliding sebesar 10.46, baut M30 x 35 mm sebesar 8.58 dan 2.43, baut M30 x 52 mm sebesar 3.31, dan pada baut M30 x 17 mm sebesar 2.03. Berdasarkan nilai faktor keamanan tersebut maka spar sayap mobil terbang yang dirancang telah memenuhi standar keamanan pesawat terbang dengan nilai 1,5.

Research on flying cars has been carried out in various places, including at the University of Indonesia. A flying car is a vehicle with the concept of combining two types of vehicles, namely cars and planes, to operating on land and air. Based on these criteria, the design of a flying car requires a wing folding mechanism so that the flying car can change from an extended wing mode to a folded wing mode while on a land route. For this reason, the authors conducted a study on flying car wing spars by carrying out distributed load tests along the wing spars to determine the safety factor of the wing spars. This research was conducted through a simulate on using the Ansys Workbench software. The optimal flying car wing spar design has a mass of 22.71 kg. As for the test results, the safety factor value was obtained on spar 1 of 1.68, spar 2 of 4.98, spar 3 of 13.84, spar 4 of 26.18, sliding spars of 10.46, M30 x 35 mm bolts of 8.58 and 2.43, M30 x 52 mm bolt is 3.31, and the M30 x 17 mm bolt is 2.03. Based on the safety factor value, designed flying car wing spars meet aircraft safety standards with a value of 1.5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Dzaka Fajriansyah Mulyono
"ABSTRAK
Salah satu solusi yang diberikan oleh industri yang bergerak di bidang otomotif untuk mengatasi kemacetan adalah mobil terbang. Salah satu tahap dalam perancangan mobil terbang adalah menentukan titik pusat gravitasi. Titik pusat gravitasi pada pesawat harus berada pada rentang 15-25 dari mean aerodynamic chord sayap agar pesawat dapat terbang dengan stabil. Pada kendaraan terbang, penentuan titik pusat gravitasi dilakukan dengan cara menyusun komponen-komponen kendaraan sehingga titik pusat gravitasi masuk dalam rentang tersebut. Pada penelitian kali ini, dilakukan penyusunan komponen dengan dua konfigurasi yaitu tangki bahan bakar berada di tengah (konfigurasi pertama) dan tangki bahan bakar berada di belakang (konfigurasi kedua). Didapatkan hasil bahwa titik pusat gravitasi pada konfigurasi pertama terletak pada 444.7 mm dan konfigurasi kedua terletak pada 366.05 mm di depan garis batas terdekat. Konfigurasi kedua akan cenderung lebih stabil. Akan tetapi, kedua konfigurasi tersebut akan menyebabkan pesawat mengalami berat pada hidung. Penelitian ini juga menghitung sudut canard. Pada saat keadaan terbang lurus, sudut canard berada pada 2,4 derajat. Sedangkan pada saat sesaat sebelum stall, canard membutuhkan 𝐶𝐿 sebesar-1,724 sedangkan airfoil canard hanya mampu memberikan 𝐶𝐿 sebesar-1,5977. Sehingga, canard tidak mampu untuk menyeimbangkan gaya angkat pesawat pada keadaan stall.

ABSTRACT
One solution provided by the industry engaged in the automotive sector to overcome congestion is flying cars. One of the stages in designing a flying car is to determine the center of gravity. The center of gravity of the aircraft must be in the range of 15-25 of the mean aerodynamic wing chord so that the aircraft can fly stably. In flying vehicles, the determination of the center of gravity is done by arranging the components of the vehicle so that the center of gravity falls within that range. In this study, the compilation of components with two configurations was carried out, the fuel tank was in the middle (first configuration) and the fuel tank was in the back (second configuration). The results obtained that the center of gravity in the first configuration is located at 444.7 mm and the second configuration is located at 366.05 mm in front of the forwards center of gravity limits. The second configuration will tend to be more stable. However, both configurations will cause the aircraft to get nose heavy. This study also calculates the canard angle. When the aircraft cruising, the canard angle is at 2.4 degrees. Whereas at the moment just before stalling, 𝐶𝐿 requirement of the canard is-1,724, but the canard airfoil is only able to give-1,5977. Thus, the canard is unable to balance the aircrafts lift force in a stall condition.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nugroho Supriyadi
"Pesawat udara yang sedang beroperasi mengalami beberapa gaya yang menghasilkan momen dan gaya net pesawat. salah satu faktor yang paling berkontribusi adalah berat pesawat. Pusat gravitasi merupakan fungsi penting dari berat dan keseimbangan pesawat karena, dalam kaitannya dengan gaya lain, ini menentukan stabilitas statis yang akan menjadi faktor pengatur pengendalian pesawat baik di darat maupun di penerbangan [2] [3]. Skripsi ini bertujuan untuk membahas analisis prediksi pusat gravitasi sebuah mobil terbang dari proyek yang dipimpin oleh Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, ST, M.Sc. Oleh karena itu, perhitungan CG berguna untuk menghitung perhitungan kinerja untuk langkah sukses dan berkelanjutan proyek ini. Analisis CG menggunakan perangkat lunak CAD untuk menemukan properti bobot dan penempatan komponen mobil terbang dalam konfigurasi taxiingnya. Analisis yang dihasilkan menunjukkan bahwa pesawat memiliki lokasi CG yang diperkirakan sebelum analisis ini, dimana lokasinya berfluktuasi tidak lebih dari 500 mm pada x-axis dari EWCG. Proyek pengembangan mobil terbang tersebut saat ini sedang dalam proses perancangan konseptual, penyelesaian makalah ini diharapkan dapat menjadi kemajuan menuju pengembangan mobil terbang ini.

Aircraft in operation is subjected to multiple forces which results in net moment and force of the aircraft. One of the most contributing factors which is the weight of the aircraft. The center of gravity is an important function of the weight and balance of the aircraft as, in relation to other forces, it determines the statical stability which would become the governing factor of the controllability of the aircraft both on land and in flight [1] [2]. This thesis aims to discuss the analysis to predict the center of gravity of a flying car from the project led by Dr.-Ing. Mohammad Adhitya, ST, M.Sc. Therefore, the calculation regarding CG is useful for calculating the performance calculations for the succeeding and ongoing steps of this project. The analysis of the CG utilizes CAD software to find the weight properties and placement for the components of the flying car under its taxiing configuration. The resulting analysis shows that the aircraft does have the CG location that is predicted before this analysis, in which its location fluctuates no more than 500 mm away from the EWCG on x-axis. The project of the aforementioned flying car development is currently in the conceptual design process, completion of this paper would hopefully serve as a progress towards the development of the flying car.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Utama Manggalaputra
"ABSTRACT
The goal of this study is to design a wing construction of a flying car before continuing to make the prototype of the wing. In this preliminary process of engineering consist of calculating and designing the wing that capable to work under certain parameter. In the designing process we use computer aided design software of INVENTOR 2017. After determining the initial design of the wing, we need to simulate the design itself. In order to know whether the design is survivable without making the prototype yet, we simulate a structural load on the design. Using an engineering software consist of running a finite element analysis which in this case we use PATRAN 2012 with a solver NASTRAN 2012. The output of this study is to know that the design of the wing could hold the given load that are simulated through the finite element analysis software. The result output is a design of a wing construction with a combined wing span of 8.2 meters that made with tubular spar. The wing should sustain a given load of the vehicle which referenced to the flight envelope of Cessna 172 calculated at 3000 kg of the whole wing and considered as the maximum load to the structure in condition of 3G.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang konstruksi sayap mobil terbang sebelum melanjutkan membuat prototipe sayap. Dalam proses pendahuluan ini teknik terdiri dari menghitung dan merancang sayap yang mampu bekerja di bawah parameter tertentu. Dalam proses perancangan kami menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer dari INVENTOR 2017. Setelah menentukan desain awal sayap, kami perlu mensimulasikan desain itu sendiri. Untuk mengetahui apakah desain dapat bertahan tanpa membuat prototipe, kami mensimulasikan beban struktural pada desain. Menggunakan perangkat lunak teknik terdiri dari menjalankan analisis elemen hingga dalam hal ini kami menggunakan PATRAN 2012 dengan NASTRAN pemecah 2012. Elemen analisis perangkat lunak output. Hasilnya adalah konstruksi sayap dengan gabungan 8,2 meter yang dibuat dengan tubular spar. Sayap harus dipertahankan pada amplop penerbangan Cessna 172 yang dihitung pada 3000 kg seluruh sayap dan dianggap sebagai beban maksimum untuk struktur dalam kondisi 3G."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rasyaad Dzaky
"Permasalahan kemacetan merupakan salah satu masalah yang belum terpecahkan diberbagai negara besar termasuk di Indonesia. Permasalahan ini menyebabkan berbagai kerugian baik terhadap lingkungan maupun secara personal. Salah satu konsep yang digadang-gadang mampu hadir sebagai solusi dari permasalahan ini yaitu mobil terbang, dan Universitas Indonesia pun tidak ketinggalan ikut serta dalam penelitian dan pengembangan mobil terbang ini. Dalam proses perancangan sebuah mobil terbang terdapat tahapan pertama yaitu conceptual design dimana parameter dasar dibentuk berdasarkan target performa sehingga menghasilkan karakteristik mobil terbang tersebut. Salah satu cara dalam menggambarkan karakteristik tersebut yaitu melalui drag polar yang dapat diperoleh dengan metode simulasi berbasis computational fluid dynamics (CFD). Simulasi ini dilakukan dengan kondisi terbang cruise speed sebesar 63 m/s dengan sudut serang yang divariasikan dari -4° sampai 16° dengan komputasi dilakukan setiap 2° pada kondisi steady flow untuk sudut serang rendah dan transient flow pada sudut serang yang lebih tinggi. Diperoleh hasil simulasi bahwa desain mobil terbang memiliki nilai rasio L/D maksimum sebesar 16.8599 yang terjadi pada sudut serang 6° dan nilai CD,0 sebesar 0.0223802 serta nilai maksimum CL sebesar 1.7434232 pada sudut serang 16°.

Traffic congestion is a problem that has not been resolved in many countries around the world including Indonesia. To overcome traffic congestion many ideas are offered for solutions, one of the popular concepts is flying cars. To this thing, Universitas Indonesia is also conducting research and development about flying cars. One of the steps of designing a flying car is a conceptual design stage where basic parameters are defined based on performance targets to form the characteristic of how the flying cars behave. to describe the flight characteristic of the flying car, the drag polar diagram is commonly used. This drag polar prediction was done using Computational Fluid Dynamics with cruise speed condition setting at 63 m/s and angle of attack varying from -4 deg to 16 degrees with 2 deg increment. The design result has a maximum value of the lift-to-drag ratio is 16.8599 at 6 degrees, zero-lift drag value of 0.0223802, and maximum coefficient of lift at 16 deg with the value of 1.7434232."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>