Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilda Sri Katon
"Pembangunan infrastruktur kesehatan di Indonesia memiliki tantangan besar. Cakupan Universal Health Coverage (UHC) masih 55% dan terjadi ketimpangan atas pembangunan rumah sakit dan pelayanan terutama wilayah non-Jawa-Bali dan bahkan terdapat daerah yang belum memenuhi standar tempat tidur WHO dengan rasio masih dibawah 1 per 1.000 penduduk. Dengan keterbatasan anggaran diperlukan solusi pembiayaan pembangunan infrastruktur berupa Kerja Sama Pemerintah dan Badan Udaha (KPBU), dalam tahapan KPBU diperlukan prastudi kelayakan yang salah satunya adalah pendekatan untuk melihat potensi pasar dengan model demand. Diperlukan pengembangan model demand rumah sakit untuk memberikan informasi dan merumuskan pengembangan model demand yang praktis, efektif dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan penggunaan perencanaan pembangunan rumah sakit dengan skema pembiayaan KPBU. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan action research yang dapat menjembatani solusi secara ilmiah dengan praktik nyata. Hasilnya berupa pengembangan model demand rumah sakit yang di dokumentasikan dalam modul dan simulasi tools berbasis excel.

The development of health infrastructure in Indonesia has major challenges. The coverage of Universal Health Coverage (UHC) is still 55% and there is an imbalance in the development of hospitals and services, especially in non-Java-Bali areas and there are even areas that have not met the WHO bed standards with a ratio still below 1 per 1,000 population. With budget limitations, a financing solution is needed for infrastructure development in the form of Public-Private-Partnership (PPP), in the PPP stage a pre-feasibility study is needed, one of which is an approach to see market potential with a demand model. The development of a hospital demand model is needed to provide information and formulate the development of a practical, effective and comprehensive demand model according to the needs of using hospital development planning with a PPP financing scheme. This research method is a qualitative research with an action research approach that can bridge scientific solutions with real practices. The results are in the form of the development of a hospital demand model that is documented in an module book and simulation tools."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hawik Pudjohastuti
"Akibat peningkatan pendidikan serta pengaruh globalisasi maupun kemampuan ekonomi maka tuntutan masyarakat berubah, apalagi dalam situasi persaingan menuntut Rumah Sakit Umum Kabupaten Demak menentukan sikap dengan pemilihan strategi.
Bertolak dari visi dan misinya maka dilakukan penelitian operasional dengan analisis strategik melalui dua tahapan yaitu:
1. The Input Stage terdiri dari identifikasi External Factor Evaluation dan internal factor evaluation.
2. The Matching Stage menggunakan Strenght-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Matrix dan Internal-External Matrix serta Grand Strategy Matrix.
Pengumpulan data lewat observasi data sekunder dan analisa faktor lingkungan dengan intuisi terbaik dalam fokus group serta indepth interview pada sampel.
Dari penelitian didapatkan bahwa RSU Kabupaten Demak mempunyai kekuatan sedikit diatas rerata dan internal sedikit dibawah rerata, dengan posisi kompetisi yang kuat dalam pertumbuhan pasar yang cepat, setelah melalui berbagai cara matching direkomendasikan strategi caranya adalah product development dan market penetration. Melalui berbagai analisa maka direkomendasikan strategi mengoptimalkan kinerja staf medik, renovasi fisik, pemasaran aktif serta pengembangan tenaga. Dicoba dibahas keterkaitan antar strategi dan disimpulkan bahwa peningkatan kinerja SDM rumah sakit merupakan strategi terpenting, dan renovasi fisik adalah strategi yang penting.

The increasing level of education, The globalization, and also the ever strengthening of economic sector have, anyway, changed the public demand. In this competitive situation, Demak General Hospital should determine its proper strategy .
Based on its vision and mission this operational research is conducted trough 2 stages of strategic analysis as follows :
1. The Input stage consisting of identification of External Factor Evaluation and Internal Factor evaluation besides competitive profile matrix.
2. The matching stage using SWOT matrix, Internal External matrix and grand strategy matrix.
Data collection is done by observing secondary data and analyzing enviromental factor with the good intuitive judgment in group focus, and indepth interview to purposive samples.
Based on the research, it is known that Demak General Hospital has a little bit strength above the average, with strong competitive position in a fast growing market, thus its recommended grand strategies are the product development and market penetration. Through various analyses, it is strategically recommended to make improvement the performance of medical staff, new service, physical renovation, and active marketing and also development of human resources. This Thesis also tries to show the inter correlation of the strategies and it is concluded that improvement the performance is the most urgently strategy needed and optimization on the physical renovation is urgently strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Putri Fathania Nur Ranti Faisal
" ABSTRAK
Penunjukan langsung sebagai metode pengadaan badan usaha pelaksana KPBU baru diperkenalkan dalam Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015 setelah selama ini hanya terdapat satu metode yakni pelelangan umum. Sebagai metode baru, maka perlu dikaji hal-hal terkait bagaimana hukum Indonesia mengatur mengenai hal tersebut, implementasi dan pengaruhnya terhadap regulasi sektoral serta mengkaji mekanisme penunjukan langsung tersebut jika ditinjau dari sudut praktik terbaik dari pengadaan infrastruktur. Penelitian ini bersifat yuridis normatif. Berdasarkan peninjauan hukum yang telah dilakukan terhadap peraturan-peraturan tersebut, hukum Indonesia telah mengatur mengenai pengadaan badan usaha pelaksana sejak di Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2005 dan perubahannya. Kemudian implementasi metode penunjukan langsung pengadaan badan usaha pelaksana belum dapat dilihat hasilnya sebab sampai saat ini belum ada proyek KPBU yang menggunakan metode penunjukan langsung ini. Sejauh ini syarat kondisi tertentu dalam penunjukan langsung di Indonesia sudah cukup baik. jika dibandingkan dengan syarat kondisi tertentu yang dimiliki oleh Negara lain. Pelaksanaan pengadaan badan usaha pelaksana dengan metode lelang maupun penunjukan langsung harus diawasai agar pelaksanaannya sesuai dengan prinsip pengadaan dan dapat mencapai nilai manfaat uang terbaik.
ABSTRACT Direct appointment as public private partnership PPP procurement of the implementing business entity method newly introduced in Presidential Regulation number 38 year 2015 after all this time, public tender is the only method. As a new method, it is necessary to examines how Indonesian law regulated related matters, the implementation and the effect on sectoral regulations and assess the direct appointment method in best practices on the provision of infrastructure. This research uses a normative juridicial study. Based on the review of the law that have been committed against these regulations, the law of Indonesia has been regulating about procurement of implementing business entity since at Presidential Regulation number 67 year 2005 and its amendments. Then, the implementation of procurement of the implementing business entity through direct appointment cannot be seen the results yet because thus far, there is no PPP project that uses direct appointment method. The certain conditions in terms of direct appointment in Indonesia has been quite good when it compared to the terms of certain conditions that are owned by other States. Procurement of the implementing business entity through public tender or direct appointment should be supervised to ensure the implementation in accordance with the principles of procurement and to achieve best value for money."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S65756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Priyanto
"Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh perubahanperubahan lingkungan yang terjadi. Lingkungan ekonomi, politik dan demand masyarakat yang dinamis menuntut organisasi rumah sakit untuk menyesuaikan diri dalam bisnisnya yaitu bisnis nilai (value business) yang mandiri dan tetap mengedepankan mutu dalam strategi wirausaha. Kebijakan pemerintah memberikan otonomi manajemen pada unit potensial memberikan peluang bagi rumah sakit untuk meningkatkan pendapatannya.
Rumah sakit dr. Kariadi Semarang yang terletak di ibu kota Propinsi Jawa Tengah yang juga sebagai rumah sakit pendidikan telah menjadi Perjan dituntut untuk melakukan penyesuaian berkesinambungan terhadap perubahan lingkungan demi tercapainya mutu, efisiensi dan efektivitas pelayanan. Poliklinik Gigi dan Mulut sebagai unit dengan sumber daya yang potensial berpeluang untuk menjadi revenue centre. Tetapi kendala birokrasi organisasi dan kinerja keuangan masih menghadang. Untuk itu perlu dibuat suatu kebijakan untuk mengembangkan poli ini sebagai revenue centre yang tangguh pada Rumah Sakit dr, Kariadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan Poliklinik Gigi dan Mulut RS Dr Kariadi Semarang menjadi revenue centre yang tangguh serta rumusan strategi terbaiknya.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian operasional. Data dikumpulkan dari Pemda, DinKes, BPS dan dokumen operasional rumah sakit, Wawancara mendalam dilakukan terhadap key person. Direktur dan manajer terkait. Data diolah dengan teknik IFE dan EFE matriks serta metode I-E matriks. Pendekatan Balance Scorecard (BSD) digunakan untuk menentukan strategi-strategi yang akan dipilih dalam mencapai tujuan.
Dari penelitian ini diketahui bahwa Poliklinik Gigi dan Mulut Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang telah merespon peluang dan ancaman yang ada. Kebutuhan pelayanan kesehatan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan tingkat pendidikan yang. tinggi. Peralatan modern yang dimiliki dan pemasok obat dan alat kesehatan akan menunjang mutu pelayanan. Berdasarkan matriks lE, poliklinik ini terletak pada kuadran IV, sehingga strategi yang dapat diterapkan adalah Grow and Build Strategies yang terdiri dari strategi intensif dan integrative. Strategi intensif yaitu market penetration, market development dan product development, sedang strategi integrative yaitu backward integration, forward integration dan horizontal integration. Berdasarkan kerangka Balance Scorecard strategi yang dapat diterapkan yaitu differentiation dan low cost yang diterjemahkan ke dalam 4 perspektifnya, keuangan, customer, bisnis, pertumbuhan dan pembelajaran.
Disarankan agar dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk pengembangan Poliklinik Gigi dan Mulut Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang menjadi revenue centre yang tangguh. Pendekatan Balance Scorecard relevan untuk diaplikasikan untuk merumuskan perencanaan strategic yang komphrehensif.

Development Planning of Dental and Mouth Polyclinic of Dr. Karyadi Hospital at Semarang as the Firm Revenue CentreHospital as a health service organization is influenced by environmental changes. The dynamic environment such as political, economical and public demand pursuit hospitals organization in their business, value business, which autonomous, and prominent the quality in their entrepreneurship strategy. Government policy in management autonomy for potential unit is a chance to increase the hospital revenue.
Dr. Karyadi Hospital which is located in Semarang as the central of Central Java Province and as the education hospital, has become the state enterprise (Perjan) and demanded to make continual adjustment on the changes to achieve the affectivity, efficiency and quality of services. Dental and Mouth Polyclinic as potential service unit, which has sufficient resources, has opportunity to become a hospital revenue centre. Unfortunately, there are some obstacles, organizational bureaucracy and financial. Therefore, it's need a resolute policy to develop this unit as a firm revenue centre.
The purpose of this research to reveal the internal and external factors that influence the development of Dental and Mouth Polyclinic as a strong revenue centre in dr. Karyadi Hospital at Semarang, and to arrange the hest strategies.
The research design applied is operational research. Data are collected from Local Government, Health District Officer, Statistic Bureau, hospital operational documents. In depth interview is conducted to key person, Director and related manager. Data processing by 1FE and EFT= matrix, and I-l matrix to placement the current position. Balance Scorecard approach is used to determine the strategies in achievement the goals. This research endeavor is conducted in June- July 2003.
The result shows that Dental and Mouth Polyclinic of dr. Kariadi Hospital at Semarang has good response to the environment. The polyclinic has good opportunities and low threats, but the internal characteristic is strong. The population and education increase will make the health demand higher. Modern machine and drug and equipment supplier will improve the service. This polyclinic is located in IV quadrant by IE matrix, so the appropriate strategies is grow and build, which consists of intensive strategies and integrative strategies. The intensive' strategies are market penetration, market development and product development. The integrative strategies are backward integration, forward integration and horizontal integration. While the Balance Scorecard framework analyze, the appropriate strategies are differentiation and low cost, which applied in 4 perspectives; finance, customer, business and learning and growth.
Ti is suggested to conduct the in depth study in develop the Dental and Mouth Polyclinic of dr. Kariadi Hospital at Semarang as the firm revenue centre. Balance Scorecard approach is applicable in development of comprehensive strategic planning.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Sakura Rini
"Sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan memanfaatkan kemampuannya. Jumlah kunjungan pasien untuk pelayanan diagnostik secara keseluruhan memperlihatkan pola yang datar dari tahun ke tahun. Meskipun RSKD adalah rumah sakit khusus milik pemerintah dan berstatus non profit, namun dalam operasionalnya tetap memerlukan pembiayaan.
Tujuan penelitian adalah agar diperoleh suatu disain perencanaan manajemen pemasaran untuk rumah sakit khusus/spesialistik, serta memperoleh gambaran mengenai mekanisame kerja dari komponen yang ada pada setiap sistem dalam manajemen pemasaran, melalui permasalahan yang dihadapi bagian pelayanan diagnostik.
Untuk memperoleh model yang sesuai dilakukan perbandingan antara manajemen pemasaran dari rumah sakit swasta yang berorientasi profit dan rumah sakit khusus milik sebuah yayasan yang telah menerapkan manajemen pemasaran sejak beberapa tahun lalu.
Metode penelitian yang dipakai adalah disain studi kasus dan datanya dianalisa dengan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa RSKD memerlukan model pemasaran tersendiri karena memiliki berbagai karakteristik selaku rumah sakit khusus. Untuk itu diusulkan beberapa alternatif dari organisasi dan pengembangan sistem pemasaran. Hasil akhir dari model yang ada merupakan gabungan dan model-model pembanding dan analisa kebutuhan dari pihak yang berkepentingan yaitu pihak direksi selaku sumber konsep, Instalasi Radiodiagnostik, Patologi klinik dan Prosedur Diagnostik selaku pemberi jasa serta Tim Kerja Kanker selaku pemakai jasa. Pemasaran internal terutama bagi tenaga dokter perlu mendapat perhatian khusus, selain didukung oleh sistem informasi yang baik untuk pengambilan keputusan manajemen pemasaran.
Implementasi dari sistem pemasaran yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi acuan bagi RSKD untuk meningkatkan kinerja pelayanannya, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

The Development of a Marketing Plan for the Diagnostic Services of Rumah Sakit Kanker Dharmais (Dharmais Cancer Hospital) At this point in time, not many people know about the existence of Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) nor have many people utilized it's services and capabilities. Over the past few years, the total number of patients utilizing RSKD's diagnostic services has not shown any significant growth. Even though RSKD is a non-profit government owned cancer hospital, significant revenues are still required to fund it's operations.
The objective of this research is to design a marketing plan that addresses the challenges faced by specialist hospitals and to identify the procedures that must be performed within the various marketing functions. This marketing plan was developed by studying the challenges and problems faced by the Diagnostic Services Section at RSKD.
In developing an appropriate marketing model for RSKD, comparisons were made between the marketing strategies of profit oriented privately owned hospitals and the marketing strategies of specialist hospitals owned by foundations.
The method of research utilized in this thesis is the design of case studies and qualitative analysis of the data.
Based on the results of this research, it has been determined that due to the unique characteristics of a specialist hospital, RSKD requires a unique marketing model. Several alternatives for how RSKD's marketing organization should be structured and developed are presented. The resulting marketing model has been based on the merging of applicable concepts from several comparative marketing models and an analysis of the requirements of the key stakeholders including: the Board of Directors - as the conceptualizes; the Radiology Section, the Pathology Section, and the Diagnostic Procedure Section - as the service providers; and the Cancer Team - as the user of the marketing services. Internal marketing, especially for the physicians, requires special attention and must be supported by proper management information systems that can support the marketing function in decision-making.
Through the implementation of the marketing plan developed here, it is hoped that RSKD will be able to improve the quality of services it provides to it's patients and thereby can assist the organization in achieving its goals and objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Darmaatmadja
"Pelayanan instalasi gawat darurat pada suatu Rumah Sakit merupakan tolok ukur kualitas pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, karena instalasi gawat darurat merupakan ujung tombak Rumah Sakit yang memberi pelayanan khusus kepada penderita gawat darurat secara terus menerus berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Karena itu pelayanan di instalasi gawat darurat harus diupayakan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampai pada saat ini masih banyak Rumah Sakit di daerah belum dapat memberikan pelayanan optimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Termasuk juga dalam hal ini Rumah Sakit Umum Boyolali. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh tim akreditasi di Rumah Sakit Umum Boyolali antara keadaan saat ini dengan standar yang ditetapkan baru mencapai 40 %. Dengan demikian terjadi kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang diharapkan.
Terjadinya kesenjangan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal antara lain manajemen, sarana dan prasarana, personil dan faktor eksternal misalnya keadaan ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi dan kondisi lingkungan. Inilah yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian, dan inilah yang menantang perlunya diadakan penelitian.
Berdasar pada latar belakang masalah tersebut, secara umum permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya mengatasi kesenjangan yang terjadi antara pelayanan gawat darurat yang saat ini berjalan dengan pelayanan optimal sesuai dengan standar. Pembahasan dibatasi pada pengaruh lingkungan eksternal maupun internal terhadap pelayanan di instalasi gawat darurat, dan upaya perencanaan yang strategis untuk mencapai optimal gawat darurat sesuai standar. Kecuali itu obyek penelitian juga dibatasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Boyolali.
Penelitian ini bersifat krosseksional, analisis deskriptif, dan analisis strategi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui empat fokus group. Tahapan-tahapan yang ditempuh meliputi: (1) tahap masukan (input) dengan menggunakan Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) dan External Factors Evalution Matrix (EFEM); (2) tahap macthing dengan menggunakan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) analisis sehingga dapat diketemukan issue strategi serta alternatif strateginya; (3) tahap decision dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sehingga ditentukan prioritas pilihan alternatif strategi. Pada tahap yang ketiga ditemukan pilihan strateginya sebagai berikut: (a) strategi peningkatan mutu pelayanan instalasi gawat darurat dengan cara mengadakan pelatihan PPGD untuk petugas dan awam, komputerisasi, kontrak kerja; (b) strategi pertumbuhan dengan cara product development, market penetration, dan backward integration, dan (c) strategi generik dengan cara costleadership.
Dengan menggunakan metode analisis diskriptif dan analisis strategi sebagaimana dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembuatan perencanaan yang strategis lebih penting dari pada hasil dokumen strateginya, karena proses pembuatannya melibatkan semua pihak yang terkait langsung dengan pelayanan di instalasi gawat darurat. Mereka lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam membuat perencanaan sehingga terjalin pengertian dan komitmen di antara mereka. Mereka mendukung sepenuhnya misi, tujuan dan strategi yang ditempuh.
2. Strategi yang dipilih adalah meningkatkan mutu pelayanan instalasi gawat darurat, strategi pertumbuhan dengan melalui product development, market penetration, dan backward integration. Sedangkan strategi generik melalui cost leadership.
Berdasarkan hasil temuan tersebut disarankan agar dalam membuat perencanaan untuk menuju pelayanan optimal sesuai standar melibatkan semua pihak yang terkait dengan menggunakan metode analisis strategi. Perlu peningkatan kategori instalasi gawat darurat menjadi kelas lebuh tinggi dari kelas Rumah Sakitnya dan perlu memantapkan menjadi pusat rujukan kesehatan untuk Kabupaten Boyolali dan sekitarnya.

Strategic Planning on Emergency Treatment Installation in Boyolali Public HospitalGenerally, an emergency service installation in a hospital becomes a standard of measuring the quality of hospital's service, for the emergency service installation is the front point of a hospital in giving specific services to critical patients continuously 24 hours a day. That is why the service in an emergency room should be optimized as the standard determined by the government. In facts, there are many local hospitals - included Boyolali Public Hospital - have not given optimum service as standardized by the government. A study research done by an accreditation team of Boyolali Public Hospital about the present condition compared with the determined standard is 40 percent. Thus, there is a gap between the present condition and the standard that is hoped.
There are many factors that influence the gap, either internal factors such as management, means and infrastructure, personnel, or external factors such as economy, politics, social culture, technology, and environment. These are the background of the problems and they becomes a challenge to do such a research on them.
Based on those, the research tries to solve the gap and the study limits its analysis on the influence between external and internal conditions concerning the emergency treatment installation and a strategic planning to get an optimum standard. The object of the research is in the emergency unit in Boyolali Public Hospital.
Characteristics of the research are cross-sectional, descriptive analysis, and strategic analysis with qualitative approach. The data collected in four focus groups. The steps are: (1) input, used Internal Factor Evaluation Matrix and External Factors Evaluation Matrix; (2) matching, used SWOT (Strength Weaknesses Opportunity Threat) analysis so that can be found a strategic issue and alternative strategy; (3) decision, used Quantitative Strategic Planning Matrix to determine the priority choices of strategic alternatives. In this step, it is found that the strategic choices are as follows: (a) increasing strategy for improving the service quality in emergency installation through PPGD training for the staff, public, computerization, and working agreement; (b) growing strategy through product development, market penetration, and backward integration; and (c) generic strategy through cost leadership.
The results of this research can be summarized below:
1. Making a strategic planning is more essential than the result of strategic document, for the making process will include all who gives their services in the emergency unit. They are more active, creative, and innovative in making the planning that creates an understanding and commitment among them. Moreover they support fully the mission, aim, and strategy which have been decided.
2. The chosen strategy is to increase the quality of emergency service, growing strategy through product development, market penetration, and backward integration. While generic strategy through cost leadership.
Based on the results, it should be better to gather all sides in making a planning to optimally the services as standardized through strategic analytical method. Increasing the category of emergency installation is needed to achieve a higher level than its hospital and making it stable to be a recommendation of health center for around Boyolali Regency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadaryanto
"Terjadinya krisis moneter pada sebagian negara di Asia termasuk Indonesia pada tahun 1997 telah menyebabkan dampak perubahan yang sangat besar. Indonesia mengalami dampak paling parah dan berkepanjangan dibandingkan dengan negara Asia lainnya, karena yang terjadi bukan hanya krisis bidang ekonomi saja tetapi berubah menjadi krisis multidemensi seperti politik, hukum, dan sosial budaya.
Dari permasalahan tersebut diatas dengan dilatarbelakangi dengan masalah nasional yang terjadi, maka rumah sakit pemerintah pada umumnya perlu meningkatkan pola manajemen dengan menggunakan prinsip prinsip perencanaan-strategis.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menjawab permasalahan yang ada dengan menetapkan kebijaksanaan melalui perencanaan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan agar menjadi rumah sakit mandiri serta siap menghadapi persaingan dengan rumah sakit sekitarnya serta mampu memberikan pelayanan yang bermutu.
Kerangka konsep meliputi analisis lingkungan eksternal makro ialah geografi, demografi, sosio ekonomi, politik, tekhnologi dan analisis eksternal mikro yaitu pemasok, pesaing,dan pelanggan sedangkan analisis internal meliputi visi misi, manajemen, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, keuangan. pemasaran dan Sistem Informasi Manajemen.
Rancangan penelitian yang meliputi desain penelitian adalah penelitian dengan analisis deskriftif dan analisis strategik dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan lokasi dan waktu penelitian adalah lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan pada bulan Pebruari aid Maret 2001.
Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dengan pihak pihak terkait dengan RSUD "45" Kuningan,selain wawancara mendalam juga dilakukan fokus diskusi group yang pesertanya pejabat struktural serta ketua Komite Medik berjumlah 16 orang yang dipandu langsung oleh Direktur, jumlah ini dianggap dapat mewakili karyawan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan, dari fokus diskusi group tersebut dapat diketahui pembobotan dari masing masing variabel dari faktor internal dan eksternal dengan menggunakan metode Delphi.
Data sekunder diperoleh dari diperoleh dari Sub Bagian Rekam Medik, Sub Bagian Kepegawaian serta Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah " 45 " Kuningan serta Kantor Statistik Kabupaten Kuningan.
Pengolahan data meliputi tahap input yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal serta profil matriks kompetetif sedangkan tahap matching dengan analisis SWOT dan analisis SPACE Matriks, tahap decision dilakukan fokus diskusi group sekali lagi untuk menentukan attractive score terhadap strategi yang dipilih yaitu dengan cara quantitative strategic planning matriks ( QSPM ) sehingga akhimya didapatkan urutan prioritas dari strategi terpilih.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil yaitu faktor eksternal potensial menjadi peluang yaitu : geografi, demografi, politik, teknologi dan pemasok sedangkan yang masih menjadi ancaman ialah pesaing, pelanggan dan sosial ekonomi sedangkan faktor internal yang menjadi kekuatan adalah sarana & prasarana, manajemen, keuangan dan terdapat kelarnahan pada visi SDM, pemasaran dan SDM.
Didapatkan posisi Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kabupaten Kuningan pada posisi WO yaitu strategi dengan menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan sehingga strategi dengan matriks SWOT dan SPACE matriks adalah strategi agresive dengan market penetration, market development dan product development.
Prioritas strategi meliputi setelah melalui QSPM dan wawancara mendalam adalah pertama Meningkatkan SDM keperawatan baik ketrampilan profesional maupun manajerial, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, kedua menambah dan mengembangkan Ruang VIP dengan menggunakan SDM Rumah Sakit dengan memanfaatkan tehnologi modern, ketiga Memantapkan Rumah sakit umum daerah "45" Kuningan sebagai pusat rujukan di Kabupaten Kuningan dengan sasaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan Rumah sakit, keempat meningkatkan komitmen terhadap Visi Misi RS dengan sosialiasi internal dan eksternal untuk lebih memfokuskan kepada tujuan yang ingin dicapai.

Analysis of Strategic Planning of General Hospital "45" Kuningan 2003-2008 Monetary crisis that hit to several Asia countries including Indonesia in 1997 had led to a big impact. Indonesia had faced to the most serious and prolonging impact compared to other Asian countries, because the crisis was not only in economic but also changed to multi-dimension crisis such are political, law, and socio-culture.
Based aforementioned problem in the setting of national problem, so government hospital in general needs to improve its management model using strategic planning principles.
This research aims at answering the existing problem with defining policy through strategic planning for the development of General Hospital of "45" Kuningan towards self-reliance hospital and ready to compete with other hospital and able to provide qualified services.
The framework of research is including macro external environment such are geography, demography, socio economic, politic, technology and micro external such are supplier, competitor, and customer. Internal analysis is including vision, mission, management, infrastructure and facility, human resources, financial, marketing, and management information system.
The research design is a research with descriptive and strategic analysis using qualitative approach. Location and time of study is in General Hospital of "45" Kuningan from February - March 2003.
Primary data collected by in-depth interview with respective parties of General Hospital "45" Kuningan, and also focused group discussion with 16 structural officers and medical committee guided by the director. This number of officer is representing total of hospital employees. From this focused group discussion can be generated the scoring of each variable from internal and external factors using Delphi method.
Secondary data was taken from Sub-Division of Medical Record, Sub-division of Personnel, and sub-division of Finance of General Hospital "45" Kuningan and Statistic Office of Kuningan.
Data management including steps of input such as analysis of external environment factors and analysis of internal environment factors and profile of competitive matrix, matching stage is using SWOT analysis and SPACE matrix, decision stage done through focused group discussion again to define attractive score to the chosen strategic through method of quantitative strategic planning matrix (QSPM) and finally the strategic priority can be generated.
The result of research shows that external factors that potential to be opportunities are geography, demography, political, technology, and supplier. Meanwhile the threats are competitor, customer, and socio economic. The internal factor that consider as strengths is facility and infrastructure, management, and financial. There are weaknesses such are vision, mission, human resources, marketing and management information system.
The position of. General Hospital of "45" Kuningan is at WO-position with the strategy is using the existing opportunities to overcome its weaknesses, so the strategic option of SWOT Matrix and SPACE Matrix is aggressive strategy with market penetration, market development, and product development.
Strategic priority after goes through QSPM and in-depth interview process is including: First: improving human resources of nursing either professional or managerial, and improving service quality to the customer. Second: increase and develop VIP Rooms, using Hospital MIS by utilizing modern technology. Third: develop General Hospital "45" Kuningan with the target to increase number of hospital visitor. Forth: improving commitment hospital to its vision and mission, and socialized it to internal and external to focus it towards the expected objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Arsita Wardhani
"Tesis ini menganalisis bagaimana penyelenggaraan Jalan Tol dilakukan dengan Skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU), khususnya terkait pemberian Jaminan Pemerintah dalam proyek Jalan Tol tersebut. Tulisan ini juga menganalisis pemberian Jaminan Pemerintah jika dikaitkan dengan Prinsip Kemanfaatan KPBU. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Jaminan Pemerintah merupakan suatu jaminan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kelayakan kredit (creditworthiness) untuk mempermudah investor swasta memperoleh modal dan mengurangi beban pembiayaan, sehingga nantinya berdampak pada biaya layanan yang diberikan kepada masyarakat. Namun dalam prakteknya, pemberian Jaminan Pemerintah menimbulkan suatu biaya imbal jasa yang tidak sedikit untuk ditanggung oleh Badan Usaha Pelaksana KPBU. Konsekuensinya, biaya tersebut akan mempengaruhi nilai pengembalian investasi proyek KPBU yang berujung pada peningkatan tarif penggunaan jalan tol. Jika berpedoman pada Prinsip Kemanfaatan KPBU, yakni memberikan kemanfaatan sosial dan ekonomi bagi masyarakat, maka idealnya tarif rol pun tidak memberatkan masyarakat.

This thesis analyses how the operation of toll roads is conducted under the Public-Private Partnership (PPP) Scheme, particularly concerning the provision of Government Guarantees in toll road projects. It also examines the provision of Government Guarantee in relation to the Utility Principle of PPP. This paper structured using doctrinal research methods. A Government Guarantee is designed to enhance creditworthiness, making it easier for private investor to obtain capital and reducing the financing burden, ultimately impacting the cost of services provided to the public. However, in practice, the provision of a Government Guarantee incurs significant guarantee fees for the PPP implementing business entity. Consequently, these costs affect the return on investment for PPP projects, leading to increased toll road usage fess. Based on the Utility Principle of PPP, which aims to provide social and economic benefits to the community, ideally, the toll fees should not be burdensome to the public."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Widiartini
"Penyusunan Rencana Strategis bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Kementrian Kesehatan merupakan salah satu langkah pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya Renstra diharapkan UPT dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dalam rangka mewujudkan good governance. Tujuan penelitian adalah memberi masukan tentang kesesuaian dan kesenjangan antara Perencanaan Strategis RSAB Harapan Kita dengan Renstra Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010-2014 melalui analisis yang mendalam terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan StrategiRSAB Harapan Kita terhadap Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Kementrian Kesehatan denganmetodekualitatifmelaluistudikepustakaan, telaahdokumen danwawancara mendalam dengan para informan.
Hasil penelitian : Visi RSAB Harapan Kita sejalan dengan Visi Kementrian Kesehatan namun belum memberikan gambaran sebagai rumah sakit pendidikan. Misi sejalan dengan Misi kementrian kesehatan, perlu dipertajam dengan mencantumkan program unggulan yang akan membuat RSAB Harapan Kita menjadi Rumah Sakit terkemuka. Tujuan RSAB Harapan Kita sejalan dengan Tujuan Kementrian Kesehatan, perlu dipertajam juga dengan program unggulan yang akan dikembangkan. Sasaran belum menggambarkan kondisi yang akan dicapai namun merupakan kegiatan yang dilakukan. Strategi RSAB Harapan Kita belum diuraikan secara jelas sehingga program dan kebijakan yang ditetapkan tidak mengacu pada strategi tertentu sesuai posisi RSAB Harapan Kita pada diagram SWOT. Dari 23 Program RSAB Harapan Kita, sebagian sudah sejalan dengan program Kementrian Kesehatan dan sebagian program kementrian Kesehatan belum terakomodir meskipun dalam implementasinya sudah dilaksanakan. Indikator kinerja yang dibuat belum dapat memberikan gambaran terhadap kinerja Harapan Kita yang sebenarnya.
Saran untuk manajemen agar melakukan penyempurnaan Renstra terutama pada perumusan strategi perlu dibuat dengan perumusan strategi yang rinci dan jelas agar program yang ditetapkan dapat lebih operasional dan memiliki indikator kinerja yang dapat diukur. Manajemen mulai mempersiapkan rancangan renstra untuk periode selanjutnya dengan merujuk kepada renstra Kementrian Kesehatan dan peraturan yang berlaku terkait penyusunan renstra.

Preparation of the Strategic Planning for the Technical Implementation Unit (UPT) within the Ministry of Health is one step in the implementation of the Government Performance Accountability System (SAKIP). The Strategic Planning of the UPT is expected to performa the duties properly in order to achieve good governance. The research objective is to provide input about the suitability and the gap between the Strategic Planning of RSAB Harapan Kita to theMinistry of Health's Strategic Planning in 2010-2014 through a deep analysis of the Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategies RSAB Harapan Kita to Vision, Mission, Goals, Objectives and Strategy of The Ministry of Health with qualitative methods through literature study, document review and in-depth interviews with informants.
The results: Vision RSAB Harapan Kita in line with the vision of the Ministry of Health but has yet to provide an overview of the teaching hospital. The mission is in line with the mission of the ministry of health, need to be sharpened by including the flagship program that will make RSAB Harapan Kita Hospital became prominent. RSAB Harapan Kita?s objectives in line with the purpose of the Ministry of Health, also need to be sharpened with a flagship program that will be developed. Not describe the condition of the target to be achieved but is an activity undertaken. The strategy of RSAB Harapan Kita has not been spelled out clearly so that the programs and policies set does not refer to a particular strategy according to the position at the RSAB Harapan Kita SWOT diagram. Of the 23 programs RSAB Harapan Kita, partly in line with the Health Ministry program and most programs have not been accommodated despite the Health Ministry in its implementation have been conducted. Performance indicators made yet to provide an overview of the actual performance of the RSABHarapan Kita.
Suggestions:for management to improve strategic planning, especially in the formulation of the strategy to be made with a detailed strategy formulation and clear so that the program can be operationally defined and have measurable performance indicators. Management began preparing a draft strategic plan for the next period with reference to the Ministry of Health strategic plan and regulations related strategic planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Rondang
"Suatu organisasi atau perusahaan agar berhasil secara efektif harus selalu mengatur perubahan. Rumah bersalin Yadika mengalami perubahan menjadi Rumah sakit wanita (Yadika RSW Yadika), yang memberikan pelayanan khusus untuk bayi dan wanita. Untuk itu diperlukan perencanaan strategi sebagai perangkat untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh RSW Yadika.
Perencanaan strategi adalah bagian dari manajemen strategi yang memfokuskan bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang. Perencanaan strategi adalah merupakan tahap formulasi strategi.
Dilakukan penelitian kualitatif dengan disain cross-sectional pada RSW Yadika untuk membuat perencanaan strategi. Pada penelitian ini dilakukan analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, penetapan tujuan jangka panjang, dan penetapan startegi. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk menentukan peluang atau ancaman RSW Yadika dan analisis lingkungan internal untuk menentukan kekuatan atau ancaman. Pada penetapan strategi dilakukan melalui tahapan-tahapan. Input stage: memakai matrik EFE (External Factor Evaluation) dan matrik IFE (Internal Factor Evaluation); Matching stage: memakai matrik IE (Internal Factor Evaluation) dan matrik TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength); Decision stage: memakai matrik QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix). Berdasarkan analisa tersebut posisi RSW Yadika berada pada posisi Future Quadrant. Kemudian dengan melalui matching antara matrik IE dan TOWS diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan Market development dan market penetration. Strategi yang terpilih sebagai prioritas dari hasil menggunakan mat & QSPM adalah market development.
Strategi market development masih merupakan perencanaan strategi yang harus dituangkan dalam bentuk perencanaan operasional.
Kepustakaan :19(1996-2003)

Strategic Planning of Yadika Woman Hospital, Year 2003-2008 An organization or corporation should be managing the changes to gain success effectively. Yadika delivery hospital has changed to Yadika Woman Hospital (RSW Yadika), which giving special services for infant and woman. Need strategic planning to achieve expecting goals of RSW Yadika.
Strategic planning is a part of strategic management which focusing on how the top management determine vision, mission, philosophy, company strategy to achieve long term goals. Strategic planning is stage of strategy formulation.
This study is qualitative study with cross sectional design in RSW Yadika to make strategic planning. This study performs external environment analysis, internal environment analysis, long term goal setting, and strategy setting. The external environment analysis in order to identify opportunity and threats, internal environment analysis in order to identify strengths and weaknesses. Determining strategy performed through some stage. Input Stage using External Factor Evaluation (EFE) matrix and Internal Factor Evaluation (IFE), Matching Stage using WE matrix and TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength) matrix, Decision Stage using QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix) matrix. Based on these analysis RSW Yadika position is in Future Quadrant position and then by matching between IE and TOWS matrix resulting Market Development and Market Penetration as alternative strategy. Priority strategy selected by QSPM matrix is Market Development.
Market Development strategy still remains as strategic planning which presented in operational strategic from.
Bibliografy: 19 ( 1996-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>