Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152494 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azka Nabila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan pemindahan arsip inaktif di Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui implementasi standar dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Penelitian ini berfokus pada tahapan pemindahan arsip, kendala pelaksanaannya, dan kontribusinya terhadap pencapaian tertib arsip. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif untuk memahami lebih dalam terkait dengan penelitiannya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumentasi dengan narasumber yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan pemindahan arsip inaktif di BSN telah sesuai dengan Peraturan Kepala ANRI Nomor 37 Tahun 2016. Namun, masih terdapatnya kendala yang ditemukan seperti kurangnya kesadaran unit pengolah dalam menyeleksi arsip inaktif, keterbatasan jumlah arsiparis dan kurangnya sarana prasarana yangmendukung pemindahan arsip inaktif.Kontribusi kegiatan pemindahan arsip inaktif terhadap tertib arsip dianalisis berdasarkan enam indikator dari Peraturan Kepala ANRI Nomor 7 Tahun 2017, meliputi tertib kebijakan, tertib organisasi kearsipan, tertib sumber daya manusia, tertib pengelolaan arsip, dan tertib pendanaan. Secara umum, BSN telah memenuhi sebagian besar indikator tersebut walaupun diperlukan peningkatan di aspek SDM. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan kebijakan dan praktik pengelolaan arsip di instansi pemerintah.

This study aims to evaluate the transfer of inactive records at the National Standardization Agency (BSN) through the implementation of standards set by the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI). The research focuses on the stages of records transfer, the obstacles encountered during its implementation, and its contribution to achieving archival order. A qualitative approach with a descriptive method was employed to gain a deeper understanding of the research topic. Data were collected through in-depth interviews, observations, and document analysis with selected informants. The results show that most of the inactive records transfer activities at BSN are in accordance with ANRI Regulation No. 37 of 2016. However, some challenges remain, such as the lack of awareness among processing units in selecting inactive records, the limited number of archivists, and inadequate infrastructure to support the transfer process.The contribution of inactive records transfer to archival order was analyzed based on six indicators from ANRI Regulation No. 7 of 2017, which include policy order, archival organizational order, human resources order, records management order, and financial order. In general, BSN has met most of these indicators, although improvements are needed in the human resources aspect.This research is expected to serve as a reference for the development of policies and archival management practices in government institutions."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Pratama
"Arsip inaktif merupakan bagian penting dari sistem pengelolaan dokumen perusahaan karena meskipun frekuensi penggunaannya rendah, arsip ini tetap memiliki nilai guna administratif, hukum, dan sejarah yang harus dijaga. Di PT. Z, pengelolaan arsip inaktif menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam memastikan praktek penataan dan penyimpanan arsip sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, seperti Per ANRI Nomor 9 Tahun 2018. Permasalahan seperti ketidaksesuaian sarana penyimpanan, keterbatasan sumber daya manusia, dan pencampuran ruang penyimpanan arsip teknik dan nonteknik menjadi hambatan yang dapat mengganggu efektivitas serta efisiensi pengelolaan arsip. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di pusat arsip PT. Z. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan pihak terkait. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi proses, kendala, dan tingkat kesesuaian praktik pemeliharaan arsip inaktif dengan standar kearsipan nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum proses pemeliharaan arsip inaktif di PT. Z telah mengacu pada pedoman kearsipan nasional, khususnya dalam hal penataan fisik arsip, pengelolaan informasi, dan penyusunan daftar arsip. Namun, masih ditemukan beberapa kendala utama, yaitu penggunaan boks arsip yang belum sesuai standar ANRI, keterbatasan sumber daya manusia, serta penyatuan ruang penyimpanan arsip teknik dan nonteknik yang berdampak pada efisiensi dan efektivitas pengelolaan arsip. Kesimpulannya, meskipun PT. Z telah menerapkan praktik pemeliharaan arsip inaktif sesuai pedoman yang berlaku, diperlukan perbaikan pada aspek sarana penyimpanan, penambahan dan pelatihan sumber daya manusia, serta pemisahan ruangpenyimpanan arsip berdasarkan jenisnya. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di PT. Z dan menjadi contoh praktik baik bagi perusahaan lain, khususnya di sektor konstruksi.

Inactive records are an essential part of a company’s document management system because, despite their low frequency of use, they retain significant administrative, legal, and historical value that must be preserved. At PT. Z, the management of inactive records presents unique challenges, particularly in ensuring that the arrangement and storage practices comply with prevailing regulations such as ANRI Regulation Number 9 of 2018. Issues such as non-standard storage equipment, limited human resources, and the merging of storage spaces for technical and non-technical records hinder the effectiveness and efficiency of records management. This research employed a qualitative method with a case study approach at the PT. Z records center. Data collection was conducted through direct observation, in-depth interviews with relevant personnel. The collected data were analyzed descriptively to identify processes, obstacles, and the degree of compliance of inactive records maintenance practices with national archival standards. The findings show that, in general, the process of maintaining inactive records at PT. Z has referred to national archival guidelines, especially in terms of physical arrangement, information management, and the preparation of records lists. However, several key issues remain, such as the use of archival boxes that do not comply with ANRI standards, limited human resources, and the combined storage of technical and non-technical records, all of which impact the efficiency and effectiveness of records management. In conclusion, although PT. Z has implemented inactive records maintenance practices in accordance with existing guidelines, improvements are needed in storage facilities, the recruitment and training of human resources, and the separation of storage spaces based on record types. The recommendations from this research are expected to enhance the quality of records management at PT. Z and serve as a model of good practice for other companies, particularly in the construction sector."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah Rahman
"Pusat informasi kompas merupakan sebuah lembaga informasi yang menyimpan dan mengelola arsip berita elektronik. Arsip berita elektronik yang dikelola merupakan arsip yang tidak dapat dihapuskan karena memiliki nilai komersil dan memiliki nilai sejarah terkait konten dari berita tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan arsip berita elektronik pada pusat sumber informasi kompas dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh pusat informasi kompas dalam mengelola arsip berita elektronik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi terhadap informan yang berjumlah lima orang yang dipilih berdasarkan kegiatan pengelolaan arsip berita elektronik dan hasil pemanfaatan arsip berita elektronik.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan arsip berita elektronik memiliki perbedaan dengan pengelolaan arsip elektronik karena dalam pengelolaan arsip berita elektronik tidak dilakukan tahap retensi. Dalam melakukan pengelolaan arsip berita elektronik, pusat informasi kompas menghadapi hambatan pada masalah teknis, seperti teknologi yang terbatas untuk sebuah sistem pengelolaan arsip berita.

Kompas Information Center is an information center that store and manage electronic news archive. Kompas Information Center store and manage electronic news archive that can rsquo t be eliminated or deleted because it contain a commercial and historical value that related with the electronic news archive. This research has been done to gives a description about how Kompas information center manage their electronic news archive and to identify the difficulties that their dealing with. This study is a qualitative study with a descriptive design. The research data that include in this study were obtained by interview and observation with five informant who are related to electronic news archive management and utilization activity.This study shows that electronic news archive management activity is different than electronic archive management activity because there is no retention in the electronic news archive management activity. Kompas Information Center has some techincal difficulties in managing the electronic news archive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Kurniawaty
"Arsip adalah salah satu sumber informasi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan administrasi dan manajemen. Arsip dinamis inaktif adalah bagian dari arsip dinamis yang frekwensi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi sudah menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengelolaan arsip dinamis inaktif di unit-unit kerja IAIN Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik penelitian menggunakan wawancara dan observasi, sedangkan analisis data menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi pengelolaan arsip dinamis inaktif di IAIN Mataram. Penelitian dimaksudkan untuk memberikan masukan dan manfaat bagi lembaga untuk lebih memperhatikan kondisi pengelolaan arsip dinamis di unit kerja, khususnya arsip dinamis inaktif agar tercapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan kearsipan IAIN Mataram sebagai lembaga perguruan tinggi.

Record is one of the very important information resources in supporting administrative and management activities. Inactive record is a record that is referenced fewer than ten times a year.
This research has some purposes in identifying and analyzing management inactive record in departments in State Islamic Institute of Mataram. This research uses qualitative approaches with interview and observation for data gathering, and descriptive method for technique analysis.
The result of this research gives description about management inactive record condition in State Islamic Institute of Mataram and intended to give input for development benefit for the institute. The input is about management record, especially management in inactive record to be more effective and efficient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25885
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Ansyari Tantawi
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas rencana pencegahan bencana di Unit Pelayanan Kearsipan
FIB UI. Evaluasi yang dilakukan meliputi analisis risiko yang ada dan
mengidentifikasi indikator – indikator yang berkemungkinan menyebabkan
bencana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Unit Pelayanan
Kearsipan FIB UI tidak berisiko terhadap faktor alam melainkan berisiko dari
sistem dan kegiatan yang telah dilakukan. Berdasarkan temuan itu maka penelitian
ini menyarankan untuk membentuk komite mitigasi bencana dalam Unit Pelayanan
Unit Pelayanan Kearsipan FIB UI sehingga rencana pencegahan bencana yang
dilakukan efektif dan efisien. Pola pencegahan bencana yang ada harus diubah agar
reaktif melainkan aktif disetiap saat baik sebelum bencana terjadi maupun ketika
bencana terjadi dan memberikan pelatihan kepada para staf yang baru bekerja di
Unit Pelayanan Kearsipan FIB UI

ABSTRACT
The Focus of this study is the disaster prevention plan in Faculty of Humanity
Archive Sevices Unit / Record Center in University of Indonesia. The coverage of
disaster prevention plan evaluating are risk analysis and identification each
indicators which possible to trigger disaster. This study use case study method with
qualitative approach. Result of this study reveal that record center never face nature
risk, but will face systemic risk from its activity and system which have formed.
Based on this result Faculty of Humanity Record Center must establish disaster
control plan committee for efficient and affective disaster prevention plan. Disaster
prevention design must be changed from reactive action to be active action on
before until after disaster occurence. Record center have to make training for new
staff for better disaster prevention"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcellino Ivan Kristadi
"Sebagai negara dengan sistem presidensial, Indonesia memiliki presiden yang berhak untuk melakukan restrukturisasi pada kabinet. Terpilihnya Presiden Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia mengakibatkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dibubarkan pada Kabinet Merah Putih sehingga arsip Kemenko Marves harus diselamatkan. Agar penyelamatan arsip berjalan secara prosedural, lembaga kearsipan yakni Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membina sekaligus membuat pedoman penyelamatan arsip secara nasional yakni Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penyelamatan Arsip Penggabungan atau Pembubaran Lembaga Negara dan Perangkat Daerah. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara, serta analisis data melalui penetapan data, pengumpulan data, pereduksian data, dan pembentukan rangkaian data-data tersebut menjadi model eksplanatif (penjelasan proses dari masing-masing kegiatan penyelamatan arsip) yang bertujuan untuk menganalisis implementasi peraturan tersebut dalam penyelamatan arsip Kemenko Marves menurut sudut pandang tiga lembaga yakni Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), ANRI, dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi peraturan tersebut dalam penyelamatan arsip pascapembubaran Kemenko Marves hanya terlaksana secara parsial pada tahap verifikasi dan peraturan itu sendiri tidak mengatur aspek yang ada dalam penyelamatan arsip, seperti pihak yang membuat surat pembentukan tim penyelamatan arsip.

Indonesia’s presidential system grants the president authority to restructure the cabinet. Following his election, President Prabowo Subianto dissolved the Coordinating Ministry for Maritime and Investment Affairs (Kemenko Marves), requiring the proper acquisition of its official records as part of the national archival heritage. The National Archives of Indonesia (ANRI), as the national archival authority, is mandated to oversee this process through regulations such as the Head of National Archives of Indonesia Regulation Number 46 of 2015 about Acquisition of Records from Merged or Dissolved State Institutions and Regional Governments. As a result, this can be researched with qualitative approach using document analysis, observation, and interviews, was conducted to examine the implementation of this regulation in the Kemenko Marves case from the perspectives of ANRI, the Coordinating Ministry for Infrastructure and Regional Development (Kemenko IPK), and the Coordinating Ministry for Food Affairs (Kemenko Pangan). The findings showed that implementation was only partially carried out, particularly at the verification stage, and the regulation itself lacks clarity on essential aspects, such as which stakeholders are responsible for issuing the decree to form the records acquisition team. This regulatory gap poses challenges to the coordinated and systematic preservation of state records during institutional changes."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"Ketepatan penentuan retensi dan nasib akhir Arsip merupakan sasaran dari kegiatan penilaian Arsip. Untuk mewujudkan sasaran tersebut diperlukan SDM penilai yang mampu memahami fungsi, aspek penilaian dan kegunaan arsip bagi kepentingan internal dan eksternal organisasi. Oleh karena itu, kegiatan penilaian merupakan kegiatan yang cenderrng sulit dan subyektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran praktek penilaian Arsip dalam proses penyusunan Jadwal Retensi Arsip ( JRA ) di instansi pemerintah khususnya pads departemen.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik penelitian survey yang mempergunakan kuesioner tertutup. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah SDM penilai, prosedur dan teknik penilaian arsip sedangkan variabel terikatnya adalah penilaian arsip. Keseluruhan departemen dijadikan sebagai populasi, sedangkan sampelnya adalah departemen yang sudah mempunyai JRA secara keseluruhan, sebagian, dan draft. Data hasil kuesioner dibuat rekap dan dimasukkan dalam table frekuensi untuk melihat besarnya prosentase. Untuk mewujudkan penilaian Arsip yang dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan SDM penilai Arsip yang memahami fungsi organisasi dan substansi penilaian Arsip (prosedur dan teknik penilaian).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SDM sebagian besar strata 1 dan telah mendapat diktat kearsipan. Akan tetapi, sebagian besar penilai belum mendapatkan diklat kearsipan dengan materi khusus penilaian Arsip. Berkaitan dengan prosedur penilaian arsip menunjukkan bahwa sebagian besar departemen melalui prosedur pembentukan tim, inventarisasi dengan menggunakan metode gabungan, rekapitulasi data , serta penentuan retensi Arsip yang melibatkan unit kerja dan instansi terkait. Datam penggunaan teknik penilaian, terlihat kecenderungan penggunaan nilaiguna dan berbagai aspek lain yang terkait seperti nilai informasi, aspek hukum, serta aspek biaya dan resiko pengelolaan.

The precision of determining retention and the end destiny of records is the main objective of a records appraisal activity. In order to reach the objective Human Resources being capable in understanding functions, appraisal aspects and records usages for internal and external interests of organizations in needed. The aim of this research is to find out the description of records appraisal practice within the arrangement of records retention process in government institutions especially in the departments.
The method used is a descriptive method by means of the survey research technique which utilizes questionnaires. The independent variables in this research are human resources, procedure, and appraisal technique, whereas the dependent variable is records appraisal. The whole departments are included as a population. whereas the sample is departments which have already had comprehensive records retention schedule or draft forms. Data collected have been made in a recapitulation form and it is input into a frequency table in order to be able to see the percentage a amount. The result of this research shows that the education level of almost all of the human resources is bachelor degree, and they have attended records management training. However, most of the appraisers have not attended records training in the manner of specific material, namely records appraisal yet.
The result which is related to the procedures of records appraisal shows that most of the departments have established a committee in change of records appraisal. The committee deals with the usage of consolidation method, recapitulations data, as well as determining records retention which involves related work unit and institutions. In utilizing appraisal technique, it is seen a preference of using the value-utilization and various other aspects which are related, such as, information value, rules aspects, as well as budget aspects and management risks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiet Mardiati
"Setiap badan korporasi menciptakan arsip dinamis untuk menunjang berbagai macam kegiatan dan kebutuhan badan korporasi tersebut. Pada saat arsip dinamis sudah tidak lagi sering digunakan untuk keperluan bisnis saat ini atau telah berubah menjadi arsip dinamis inaktif, arsip tersebut harus ditangani dengan cara yang berbeda dalam hal memenuhi kepentingan legal dan administrasi badan korporasi yang berangkutan. Sebagian arsip masih perlu disimpan untuk jangka waktu tertentu, seperti misalnya, arsip keuangan dan laporan kegiatan, sementara arsip yang lainnya seperti draft laporan dan duplikasi. Arsip dinamis yang sudah berubah menjadi arsip dinamis inaktif haruslah disimpan tempat penyimpanan khusus, dalam hal ini di transfer atau dipindahkan untuk kemudian disimpan di gudang arsip. Dalam proses pemindahan tersebut, arsip dinamis perlu diseleksi karena tidak ada satu pun badan korporasi yang mempunyai sumber maupun tempat yang cukup untuk mengumpulkan semua arsip dinamis miliknya. Setiap badan korporasi, baik itu besar maupun kecil, haruslah memilih arsip dinamis mana saja yang perlu disimpan, dan arsip mana saja yang dibuang. CARE International Indonesia (CII) sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, bersifat nonprofit, memiliki banyak sekali arsip penting yang perlu disimpan terutama untuk kepentingan lembaga itu sendiri. Sebelumnya, arsip dinamis hasil kegiatan operasional CII yang sudah jarang digunakan atau telah berubah menjadi inaktif, sebagian besar tersimpan tanpa penataan yang cukup memadai di gudang yang terletak di belakang kantor CII. Berkaitan dengan hal tersebut, pada bulan April sampai dengan Agustus 2001 lalu, CII bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Penyewaan Gudang Arsip Multifiling Mitra Indonesia (MMI) dalam rangka memindahkan arsip-arsip dinamis milik CII, ke gudang arsip MMI yang disewa Cll. Dalam rangka pemindahan ke penyewaan gudang tersebut ClI melakukan proses penyeleksian terhadap arsip dinamis miliknya. Kegiatan Penyeleksian tersebut dilaksanakan berdasarkan Anggaran Dasar CII yang berasal dari kantor pusat Care International di Kanada, berjudul Care Overseas Operations Manual, dan kegiatan penyeleksian tersebut termaktub dalam subbab Organizing files and file retention section 4.Namun demikian, karena manual tersebut dimaksudkan untuk CARE cabang Canada diseluruh dunia, maka manual tersebut menjadi bersifat sangat umum dan universal. Oleh karena itu, CII perlu mengadakan penyesuaian_-penyesuaian berdasarkan kegiatan atau proyek yang mereka lakukan di Indonesia. Selain itu, dalam pelaksanaannya beberapa waktu lalu, CII juga masih sering kali mempunyai masalah-masalah berkenaan dengan menjaga konsistensi dan aktualisasi berkenaan dalam penanganan arsip dinamisnya, khususnya dalam proses penyeleksian. Peneliti bermaksud untuk mengidentifikasikai masalah-masalah yang timbul pada proses penyeleksian arsip dinamis CII meskipun telah menggunakan alat bantu seleksi yang telah disediakan. Bagaimana seleksi arsip dinamis dilaksanakan oleh CII? masalah apa saja yang timbul pada saat proses seleksi? mengapa masalah-masalah tersebut dapat muncul dan bagaimana kebijakan CII saat itu untuk mengatasinya? Karena itulah penelitian ini dilaksanakan."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S15644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahri Maihesa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan ruang
penyimpanan arsip di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan kendala apa saja
yang dialami oleh staf pusat arsip inaktif Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi
pustaka. Informan dalam penelitian ini adalah staf Sub Bagian Tata Usaha dan
Kearsipan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Teknik wawancara yang digunakan
adalah unstructured interview. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bagaimana
pengelolaan ruang penyimpanan arsip di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tidak
sesuai dengan pedoman atau standar yang berlaku. Hal ini terjadi karena
kurangnya pemahaman dan tidak lengkapnya peralatan yang sesuai dengan
standar. Kendala yang terdapat di dalam kegiatan penyimpanan adalah lokasi
pusat arsip inaktif, peralatan serta pemahaman staf kearsipan. Perlunya perbaikan
terhadap bagaimana pengelolaan ruang penyimpanan arsip agar kendala dapat
diatasi dan kegiatan penyimpanan menjadi lebih baik dan efektif

ABSTRACT
This study aims to determine how the management of records storage in the
Directorate of Customs and Excise and any constraints experienced by archival’s
staff of the Directorate of Customs and Excise. This study use a descriptive
approach with qualitative methods. Data was collected by interview, observation,
and literature. Informants in this study are staff of Sub Division of Administration
and Archives Directorate of Customs and Excise. Interview techniques used are
unstructured interviews. These results indicate how the management of records
storage in the Directorate of Customs and Excise is not accordance with the
applicable guidelines or standards. This happens due to the complete lack of
understanding and not according to the standard equipment. Constraints in the
storage activity is the location of inactive records center, equipment and lack of
understanding in archival’s staff. The management of recods storage improvement
are needed, so that obstacles can be resolve and storage activities become more
effective"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Archives and documents are an enegyzed symbol, such as collection of letters or letter containing a sense and have value of future benefit for SMEs, SMEs letter archieving and output objects. SMEs must conduct regular documentation and make up grade at any time.
The role of archives is very important for SMEs, for that we have to do campaigns thet archive is brain energy for MSMEs, and also archive is a report for external parties particularly for banks."
KHAZANAH 6:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>