Ditemukan 8635 dokumen yang sesuai dengan query
Hikmat Kusumaningrat
"mengulas tentang komunikasi umumnya dan jurnalistik khususnya yang ditulis oleh para pakar. Pada bagian awal buku ini membahas mengenai landasan teori tentang pers. Penulisan buku ini sangat sistematis dimulai dari landasan teori yang abstrak kemudian beralih ke teori yang normatif dimana konsep pers banyak dipengaruhi oleh ideologi negara dan kebijakan pemerintah setempat."
Bandung: Rosda, 2017
070.4 HIK j
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Indiwan Seto Wahju Wibowo
"Buku ini bicara tentang pengantar jurnalistik, yakni berisi dasar-dasar junalistik melliputi bagaimana membuat berita, menyusun draft wawancara serta teknik penulisan feature. Buku ini cocok dimiliki oleh para calon wartawan serta praktisi jurnalistik, ditulis oleh Dr Indiwan seto wahjuwibowo mantan wartawan LKBN ANTARA serta akademisi dari Universitas Multimedia Nusantara Tangerang Banten"
Tangerang: PT.Matana Publishing Utama, 2015
070.43 IND p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wanda Melinda
"
ABSTRAKPenulisan ini disusun dalam upaya menjelaskan bagaimana framing media dalam pemolisian suatu kejahatan pembunuhan. Pemberitaan media terus-menerus padasuatu kejahatan pembunuhan mengindikasikan adanya keinginan untukpenanganan dan penuntasan kasus oleh pihak kepolisian sehingga terbentukframing pemolisian. Melalui pemberitaannya, media dapat menjadikan suatukejahatan pembunuhan diketahui publik, dianggap penting, dan menjadi wacanapublik. Framing media dijelaskan dengan menggunakan teori framing dari ErvingGoffman, wacana sebagai praktik sosial dari Norman Fairclough dan kriminologikonstitutif dari Stuart Henry Dragan Milovanovic.
ABSTRACTThis study is arranged in order to explain how the media framing in policing acrime of murder. Continuously media reporting on a murder crime indicates adesire for the handling and completion of case by the police thus forming aframing policing. Through reporting, the media can make a murder crime isknown public, considered important, and into public discourse. Media framing isexplained by using framing theory of Erving Goffman, discourse as a socialpractice of Norman Fairclough and criminology constitutive of Stuart Henry andDragan Milovanovic."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.
The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Budi Gunawan
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2018
001.95 BUD k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ana Nadhya Abrar, 1959-
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2005
070 ANA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sumohadi Marsis
Jakata: Sumohadi Marsis & Asociates, 2012
372.623 SUM p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Boma Baswara
"Menjamurnya jurnalisme kloning di kalangan jurnalis media siber atau yang biasa dikenal dengan sebutan jurnalisme online telah mengakibatkan menurunnya kualitas berita yang beredar di masyarakat. Padahal seharusnya sudah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang faktual dan aktual. Jurnalisme kloning juga menyebabkan perspektif dari informasi yang diterima oleh masyarakat menjadi homogen. Di dalam tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis plagiarisme yang marak terjadi di kalangan jurnalis media online. Selain itu, terdapat juga berbagai metode penulisan berita yang sangat dekat dengan plagiarisme terjadi, seperti patchwriting dan excessive aggregator.
The proliferation of news plagiarism among cyber media journalists or commonly known as online journalism has resulted in decreasing quality of news circulating in the community. When it should have become the public's right to obtain information that is factual and actual. News plagiarism has also causes the perspective of the information received by the community becomes homogeneous. In this paper, the author found that there are some type of plagiarism that online journalists oftenly did. Moreover, there are few of news-writing methods that is close-to plagiarism popular to online journalists, such as patchwriting and excessive aggregator.;;"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Mochamad Aviandy
"Disertasi ini membahas bagaimana pembingkaian isu glasnost dan perestroika di harian Kompas pada kurun waktu 1986-1991 digunakan sebagai tempat untuk mengkritik pemerintahan rezim otoritarian Orde Baru. Riset ini menemukan bahwa upaya bernegosiasi Kompas dengan kekuasaan sentralistik otoritarian Orde Baru dilakukan oleh Kompas melalui artikel tajuk rencana dalam balutan isu glasnost dan perestroika. Relasi hubungan bilateral Indonesia dan Rusia mengalami penurunan yang signifikan pada era rezim Orde Baru dibandingkan dengan era Orde Lama. Akan tetapi, pada kurun waktu 1986-1991, pemberitaan mengenai Rusia (Uni Soviet) masif diberitakan. Hal ini tidak lepas dari terwujudnya gerakan pembaharuan glasnost dan perestroika di Uni Soviet yang menjadi semangat zaman saat itu. Disertasi ini menemukan bahwa Kompas bertendensi secara implisit untuk mengkritisi rezim Orde Baru dengan menggambarkan bahwa suatu negara otoritarian dan militeristik dapat berubah apabila ada kemauan kuat dari internalnya. Disertasi ini menggunakan metode pembingkaian (framing) dalam membedah artikel tajuk rencana harian Kompas kurun waktu 1986-1991. Hasil dari riset ini adalah strategi pembingkaian media perlu digunakan secara komprehensif dalam menghadapi rezim pemerintahan otoritarian. Dengan demikian, kritik dapat disampaikan oleh media tanpa harus mengalami pembredelan. Negosiasi dengan kekuasaan perlu digunakan untuk tetap mempertahankan peran media sebagai salah satu pilar utama demokrasi dalam mengkritisi kekuasaan.
This dissertation examines how the Glasnost and Perestroika issues were framed in Kompas daily newspaper from 1986 to 1991 to criticise the authoritarian New Order regime. This research found that Kompas's efforts to negotiate with the New Order's authoritarian centralised power were conducted through editorial articles under the Glasnost and Perestroika issues. Compared to the Old Order era, bilateral relations between Indonesia and Russia declined significantly during the New Order government. However, from 1986 to 1991, there was massive news about Russia (Soviet Union). It was inseparable from the realisation of the Glasnost and Perestroika reform movements in the Soviet Union, which defined the era’s spirit. This dissertation found that Kompas implicitly criticised the New Order regime by articulating how an authoritarian and military state could change if it had a solid internal will. This dissertation applies a media framing analysis to dissect Kompas editorial articles from 1986 to 1991. This research demonstrates that comprehensive media framing strategies are required when dealing with authoritarian political regimes. Thus, the media can express criticism without the risk of being banned. Negotiations with the power are necessary to sustain the media's role as one of the primary pillars of democracy in terms of power criticism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Tokyo: Look Japan, 2002
070 LJJ
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library