Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvi Syahrin
"ika kita tak pernah jatuh cinta, mungkinkah kita bisa lebih menghargai diri sendiri dengan melepaskan dia yang selalu menyakiti? Terkadang, cinta memang sakit dan rumit. Namun, bisa pula membuat bahagia dan senyum. Tidak ada habisnya. Keduanya bersimpangan, tetapi pasti kita rasakan. Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta dituliskan untukmu yang pernah merasa terpuruk karena cinta, lalu bangkit lagi disebabkan hal yang sama."
Jakarta: Gagas Media, 2018
155.25 ALV j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alvi Syahrin
Jakarta: Gagas Media, 2018
153.8 ALV j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Uci Lestari
"Kenapa ya hidupku kok gini-gini aja? Seringkali, kita mengeluh akan apa yang kita peroleh di hidup kita. Merasa harusnya tidak hanya seperti ini yang didapatkan. Padahal, bisa jadi, orang lain menginginkan apa yang hari ini kita peroleh. Lantas, kenapa kita masih enggan menikmati dan mensyukuri apa yang kita capai hari ini? Kenapa kita justru sibuk mencari hal-hal apa yang belum kita dapat dan orang lain sudah mendapatkannya? Berawal dari kata tanya "kenapa" akhirnya hanya akan menimbulkan rasa tidak puas dan iri Sibuk dengan pencapaian orang lain, tapi lupa bahwa sebenarnya banyak orang mau menjadi seperti kita Tidak percaya? Coba ingat lagi, berapa banyak orang bilang "Kamu sih enak!", "Kamu sih beruntung!", "Wah, hidupmu mah nyaman banget"
Yogyakarta: Terang Sejati, 2024
155.25 EGA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Adams
Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2024
155.25 SON s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Tiffany Watt
"Penjelajahan yang kocak dan penuh pemahaman tentang Schadenfreude: sukacita yang kompleks. gelap tapi nikmat. yang sesekali kita rasakan saat mendengar kemalangan orang lain. Mungkin kita pernah merasakan Schadenfreude ketika ... seorang pria keren bersandar ke kursi dan terjungkal ke belakang; seorang selebriti vegetarian kepergok di lorong bagian penjualan keju; seorang pengemudi yang agresif menyalip dan memotong jalan kita. lalu dihentikan polisi; seseorang menyerobot antrian di ATM. Lalu kartunya tertelan mesin; teman kita yang selalu menarik lawan jenis tanpa harus berusaha ditinggalkan pacarnya. Kita semua mengenal kenikmatan yang dirasakan atas kemalangan orang lain. Orang Jerman menamakan kenikmatan yang diam-diam atas kemalangan orang lain ini Schadenfreude (dari kata Schaden yang berarti kerusakan dan Freude yang berarti sukacita). Dan ini telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabad-abad. Mengapa menyaksikan kemalangan orang lain bisa terasa sangat memuaskan? Dan bila memang begitu. apa yang harus kita lakukan? Buku ini memberikan penjelasan tentang emosi tersembunyi ini. mengajak kita merenungkan kenikmatannya. Dan bagaimana kita menggunakan penderitaan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri. Ditulis dengan jelas dan gamblang. buku ini juga mencantumkan contoh-contoh Schadenfreude dari karya sastra, filosofi, film, dan musik, sekaligus pengalaman pribadi dan analisis sejarah serta budaya. Buku yang menghibur dan dekat dengan keseharian ini mengajak kita memikirkan kembali peran emosi yang dianggap jahat ini dalam hidup kita—dan mungkin malah merangkulnya."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2023
155.25 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Tiffany Watt
"Penjelajahan yang kocak dan penuh pemahaman tentang Schadenfreude: sukacita yang kompleks. gelap tapi nikmat. yang sesekali kita rasakan saat mendengar kemalangan orang lain. Mungkin kita pernah merasakan Schadenfreude ketika ... seorang pria keren bersandar ke kursi dan terjungkal ke belakang; seorang selebriti vegetarian kepergok di lorong bagian penjualan keju; seorang pengemudi yang agresif menyalip dan memotong jalan kita. lalu dihentikan polisi; seseorang menyerobot antrian di ATM. Lalu kartunya tertelan mesin; teman kita yang selalu menarik lawan jenis tanpa harus berusaha ditinggalkan pacarnya. Kita semua mengenal kenikmatan yang dirasakan atas kemalangan orang lain. Orang Jerman menamakan kenikmatan yang diam-diam atas kemalangan orang lain ini Schadenfreude (dari kata Schaden yang berarti kerusakan dan Freude yang berarti sukacita). Dan ini telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabad-abad. Mengapa menyaksikan kemalangan orang lain bisa terasa sangat memuaskan? Dan bila memang begitu. apa yang harus kita lakukan? Buku ini memberikan penjelasan tentang emosi tersembunyi ini. mengajak kita merenungkan kenikmatannya. Dan bagaimana kita menggunakan penderitaan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri. Ditulis dengan jelas dan gamblang. buku ini juga mencantumkan contoh-contoh Schadenfreude dari karya sastra, filosofi, film, dan musik, sekaligus pengalaman pribadi dan analisis sejarah serta budaya. Buku yang menghibur dan dekat dengan keseharian ini mengajak kita memikirkan kembali peran emosi yang dianggap jahat ini dalam hidup kita—dan mungkin malah merangkulnya."
Jakarta: Gramedia, 2022
155.25 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Banayan, Alex
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2025
155.25 BAN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wright, Craig
"instein Beethoven Picasso Steve Jobs Kata genius mengingatkan kita pada tokoh-tokoh ternama ini, yang kontribusinya telah ikut membentuk masyarakat. Namun, Beethoven tidak pandai berhitung. Picasso tidak lulus ujian matematika saat kelas 4 SD. Dan nilai kelulusan SMA Steve Jobs tidak terlalu tinggi.
Bagaimana kita mengaitkan kenyataan itu dengan cara kita mengukur kesuksesan dan pencapaian kita saat ini? Mengapa kita mengajari anak untuk berperilaku dan bertindak sesuai aturan, padahal para genius yang transformatif justru melakukan hal sebaliknya? Dan apa sebenarnya arti genius? Profesor Craig Wright, pencipta “Kursus Genius” yang populer di Universitas Yale, mengabdikan lebih dari dua dekade untuk menyelidiki ciri-ciri seorang genius. Dengan meneliti kehidupan individu-individu transformatif seperti Marie Curie, Leonardo da Vinci, dan Einstein, Wright mengidentifikasi lebih dari selusin hal yang mendorong kegeniusan—karakteristik dan pola perilaku yang umum didapati pada para pemikir besar sepanjang sejarah. Wright berpendapat kegeniusan bukan sekadar kecerdasan dan etos kerja; jauh lebih kompleks dari itu. Wawasan cemerlang yang mengubah dunia tidak datang secara tiba-tiba, tapi merupakan hasil dari cara berpikir yang unik dan proses yang panjang. Yang terpenting, kebiasaan berpikir yang menghasilkan pemikiran dan penemuan hebat dapat dipelajari serta dikembangkan. Buku ini tidak akan menjadikan Anda genius. Namun, mengetahui hal-hal yang tidak diketahui dari para genius akan membuat Anda lebih strategis, kreatif, sukses, dan, pada akhirnya, bahagia."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2025
155.25 WRI h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pokluda, Jonathan
"Budaya kita yang terbolak-balik ini mengagungkan kefasikan dan meremehkan keluhuran moral, menggiring kita untuk memupuk berbagai kebiasaan yang salah sementara kita membiarkan praktik-praktik yang memberi kehidupan itu mati. Tidak heran Anda merasa hampa, letih lesu, dan tanpa arah. Ada suatu cara yang lebih baik dan memuaskan untuk hidup, dan di situ Anda tidak perlu melihat ke dalam diri Anda untuk mencari jawaban karena bukan di situ tempatnya Anda menemukan jawaban.
Dengan kearifan dan kecerdasannya yang khas, Jonathan JP Pokluda menjelaskan, membongkar, dan mengekspansi nilai-nilai luhur kuno yang
Alkitab katakan agar itu kita kejar: kerendahan hati, pengampunan, kejernihan batin, kemurahan hati, ketekunan, pengendalian diri, keautentikan, perhentian/istirahat, optimisme, dan rasa syukur. Jauh dari membatasi, gol-gol yang Allah berikan bagi kehidupan kita ini justru membebaskan kita untuk mengasihi dan hidup seperti yang kita
dambakan. Menerapkan nilai-nilai luhur itu bukan hanya sesuatu yang Anda lakukan itu sesuatu yang telah dilakukan di dalam Anda, dalam prosesnya, perlahan namun pasti itu mengubah Anda menjadi pribadi seperti tujuan Anda diciptakan. Tak peduli Anda umur 18 atau 81, tidak pernah ada kata terlambat untuk menetapkan kembali apa yang penting bagi Anda dan mengklaim kembali keluhuran hidup. Pada titik tertentu dalam perjalanan setiap orang Kristen yang saya kenal, mereka terjebak
melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Dalam buku ini, JP tidak hanya menunjukkan kepada Anda jalan keluar tetapi juga menyajikan
jalan yang alkitabiah dan praktis menuju kebebasan yang hanya dapat ditawarkan oleh Yesus. JENNIE ALLEN, penulis Buang dari Pikiran Anda,
buku terlaris versi New York Times, pendiri dan visioner IF: Gathering JONATHAN JP POKLUDA adalah pastor utama di Harris Creek Baptist Chursh
di Waco, Texas, dan penulis Welcome to Adulting dan Outdated, dan juga Welcome to Adulting Survival Guide dan Welcoming the Future Church. JON
GREEN telah menjadi staf di Harris Creek di Waco, Texas sejak 2013. Dia lulusan Universitas Baylor dan editor pelaksana di BibleReadingPlan.
suatu renungan harian dan pelajaran Alkitab
"
Jakarta: Light Publishing, 2023
155.25 POK w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Seongyong, Cho
"Kepada Diriku, aku ingin mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam hidup, bukanlah kebenaran hidup--bukan pula bagaimana menjalani hidup seperti air mengalir. Merawat seorang `AKU`, berusaha untuk mengenal `AKU`, dan mencintai `AKU` adalah hal yang terpenting dalam hidup ini. Karena itu, semoga hari ini kita dapat lebih mencintai diri sendiri, daripada kemarin. Semoga kita dapat berpisah dengan masa lalu--tatkala kita lebih banyak memperhatikan orang lain namun malah mengabaikan diri sendiri." SEKARANG SAATNYA MENCINTAI DIRI SENDIRI. Buku ini terbit di Korea dan berhasil menjadi pegangan anak-anak muda Korea. Seperti yang kita tahu, identitas dan pencarian jati diri merupakan tema besar yang semakin menantang pada zaman ini. Si penulis sendiri adalah seorang remaja sekaligus selebgram dengan jutaan follower. Namun demikian, ia bercerita betapa sulitnya menjaga supaya tidak terseret dengan sikap kompromi dan mengikut arus. Apalagi semakin banyak orang yang salah mengerti, popularitas dan ketenaran di media sosial dikejar hingga lupa diri. Dia sendiri bersikukuh bahwa setiap orang tidak semestinya kehilangan dirinya, bahkan perlu menanamkan sikap berani untuk tidak disukai--sebab itulah yang membuat kita bahagia. Buku ini berisi tulisan-tulisan yang sangat hangat, singkat, ringan, dan sama sekali jauh dari kesan menggurui. Contoh-contoh yang dipakai adalah pengalaman jatuh bangun penulisnya, dan si penulis pun tidak ragu untuk menunjukkan kegagalan-kegagalan dalam hidupnya, entah itu dalam membangun relasi, mencari identitas, menerima kegagalan, atau menghadapi tekanan masyarakat--tentu saja harapannya, supaya kita tidak melakukan kesalahan itu. Selling Point: 1. Tulisan-tulisannya hangat membuat trenyuh, sehingga sangat cocok untuk penyembuhan jiwa. 2. Dikemas dengan gaya seperti puisi, tulisan-tulisan di buku ini akan sangat enak dibaca sambil santai, menjadi teman saat liburan. 3. Cocok dibaca oleh anak-anak muda yang mulai membina relasi yang matang. 4. Di dalamnya, terdapat ilustrasi yang manis, memberikan kesan hangat. 5. Ada pembatas buku yang cantik"
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia , 2024
155.25 SEO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>