Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27828 dokumen yang sesuai dengan query
cover
@Poconggg
"Kalian nggak usah capek-capek mikir gimana caranya seikat pocong bisa nulis buku.
Jomblongenes ini akan berbagi pengalaman konyolnya, mulai dari kisah cinta sejenis (maksudnya sama-sama setan), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu buat kalian semua...
Buku yang berisi catatan perjalanan pocong dan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan. Diambil dari akun Twitter yang cukup terkenal : @poconggg
Lompat. Lompat. Lompat.
Poconggg, sosok fenomenal yang seharusnya ditakuti ini akan membuat kalian tertawa lewat tulisannya. Kalian ngga usah capek-capek mikir gimana caranya seikat pocong bisa nulis buku. Jomblongenes ini akan berbagi pengalaman konyolnya, mulai dari kisah cinta sejenis (maksudnya sama-sama setan), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu buat kalian semua.
***
Predikat sebagai pocong jantan tinggal sedikit lagi bisa gue raih. Setelah semua penjuru kompleks dijabanin, gue pun memutuskan untuk pulang.
Awalnya sih gue santai-santai aja. Sewaktu masuk kompleks, gua ngga ngeliat tanda-tanda bakal nemuin kesulitan di daerah ini. Pas mau pulang, keadaannya berubah. Ternyata portal jalannya udah ditutup.
"TERNYATA PORTAL JALANNYA UDAH DITUTUP !!!"
Sengaja diulang biar makin tegang
Posisi portalnya kentang banget. Ngga tinggi, tapi juga ngga pendek-pendek amat. KALAU GUE LOMPATIN udah pasti ngga bakal nyampe. KALAU GUE GELIDING lewat bawah, lebih ngga mungkin lagi. Pocong dari lurah mana yang bisa bangun sendiri dari posisi rebahan? Ngga ada! Berdiri tanpa bantuan adalah hal yang mustahil buat pocong. KALAU PORTALNYA GUE ANGKAT.....
ya, lo pikir aja sendiri... gimana caranya?
Sumpah, gue panik."
Jakarta: Bukune, 2011
899.221 3 POC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Self, WIll
New York: Vintage Books, 1996
823.914 SEL q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zarry Hendrik
"Bagiku, senyummu termasuk doa yang Tuhan kabulkan. Akulah pencinta kata, ataupun kata itu sendiri, aku sering bermain dengan kata-kata. Kupikir kata-kata adalah bagai keping-keping yang berhamburan di angkasa oleh karena dua bintang yang bertabrakan di langit. Distance is nothing when you are something.
Sebagian keping-keping itu jatuh di dalam kepalaku. Kini aku merapikan keeping demi keeping itu di dalam buku ini. Alasannya sederhana saja, agar kata demi kata yang kukumpulkan ini tidak hilang dihempas angin. Tidak lebih. Semoga kamu pun menikmatinya.
Kamu seperti puisi. Indah, meski sulit di mengerti orang. Dear Zarry's, enjoy the book"
Jakarta: Kurniaesa Publishing, 2012
899.221 3 ZAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hardinge, Frances
"Suatu aksi kriminal telah membawa Mosca Mye kabur bersama Saracen, seekor angsa jantan yang perkasa.
Mosca menjadi sekretaris Eponymous Clent, seorang penipu ulung berkedok penyair puitis, untuk kembali ke Mandelion, kota asal mendiang ayahnya, yang diselubungi pertikaian rumit antara berbagai pihaksang Duke Mandelion; Lady Tamarind, adik sang Duke; dan serikat-serikat pekerja ahli yang menguasai segala hal penting.
Tanpa diduga, satu demi satu tindakan kecil yang Mosca dan Clent lakukan, ternyata menyentakkan tali-tali kemungkinan yang mengungkap suatu konspirasi jahat, mengacaukan kestabilan Mandelion, dan memutarbalikkan tatanan pemerintahan. Dan yang paling penting, Mosca sendiri mendapatkan suatu pemahaman baru pemahaman yang selama ini ditanamkan sang ayah, Quillam Mye, kepadanya."
Jakarta: Penerbit QWERTY, 2010
823.92 HAR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Oktaviani
"Beberapa minggu yang lalu si Bos lupa pake ikat pinggang dan dia harus rapat pagi-pagi. Jadilah pada pagi hari nan suram itu gue harus berburu ikat pinggang di mall. Pesen si Bos: "Cari sampai dapat! Kalo perlu sampe ke negeri Cina!"
Sesampainya di mall, semua lantai gue puterin, naik-turun eskalator. Boro-boro dapet ikat pinggang dengan merek sesuai pesanan si Bos, pegawai tokonya aja belum pada dateng. Tokonya aja masih pada gembokan semua. Akhirnya dengan langkah gontai dan lunglai kayak orang-orangan sawah kena ujan, gue pun naik bajaj balik lagi ke kantor.
Gue masuk ke ruangan dengan mengendap-endap, langsung menuju ke meja si Onyet sambil berbisik sepelan mungkin, "Si Bos mana? Gue nggak dapet ikat pinggangnya nih. Tokonya belum pada buka." Curhat gue dengan muka memelas.
"Udah pergi rapat."
"Lha, terus nggak pake ikat pinggang dong?"
"Pake kok. Tadi sopirnya ngambil ke rumah."
"DASAAARR GAJAH BENGKAKKKKKKK!!!!!" *gragot-gragot meja*
***
Apakah kamu punya bos Yang nyebelin banget? Atau teman-teman kantormu bikin emosi mendidih? jangan kesel karena ternyata kamu tidak sendiri di dunia ini. Cumi akan berbagi cerita seputar kesehariannya di kantor dalam buku Curcol Kantor: Asal-usil PegaWai Kantoran. Mulai dari bosnya yang suka nyuruh seenaknya, teman kantornya yang gila kerja, sampai OB yang kadang sok tahu tapi malah salah."
Jakarta: Bukune, 2011
813.6 ANJ c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
@Si_Sableng
"#Jomblo Tertunda
Jomblo jenis ini adalah mereka yang menjalin hubungan, tetapi terpisahkan oleh waktu dan jarak atau bahasa bekennya long distance relationship. Jomblo dengan spesies ini semakin banyak berkeliaran di jalanan dengan berbagai tipe tentunya.
Tapi, spesies ini masih bisa bersyukur karena masih ada yang bisa di SMS-in, setidaknya hidupnya lebih berwarna dan ada hiburan. Lha kalo jomblo? Pasti SMS Mama minta pulsa dibalesin tuh, sampai-sampai dibalas semua pesan dari operator kalo kartu sudah memasuki masa "BULUKAN" karena jarang diisi pulsa. #Ciyan #Cungguh #Ceiyus #Menyedihkan #Freepukpuk
Operator: Selamat! Kamu dapat gratis 20 SMS ke operator lain berlaku sampai pukul 24:00,
Jomblo : Makasih Cantik!
Jomblo: Kok gak dibalas sih Cantik? Sibuk ya?
Operator: GUA COWOK, KAMPRET!!
Jomblo: Kalo gitu bales Bong Ganteng :*
#DaunSakurapunBerguguran"
Jakarta: TransMedia, 2013
813.6 SIS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsella, Sophie
London: Doubleday, 2015
823.92 KIN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
"Saya berani jamin, rekan-rekan sudah baca buku ini. Bahkan sudah me review. Iya kan? Nggak apa-apa, saya tetap ingin membahasnya, karena saya yakin setiap orang pasti mendapat hikmah yang berbeda dari setiap buku yang dibaca.
Buku ini merupakan buku kedua dari empat karya tetralogi Andrea Hirata. Saya baru selesai baca buku ini minggu lalu, setelah buku ke empatnya malah sudah ludes dilahap para penggila buku. Kebangetan deh... :)
Sama seperti buku pertama Andrea, Laskar Pelangi, buku ini masih bertutur seputar kehidupan anak-anak Melayu di Belitong, khususnya dalam usaha meraih dan mempertahankan cita-cita untuk terus dapat mengecap dunia pendidikan. Pada intinya buku ini menekankan pada betapa hebatnya cinta seorang Ayah pada putranya, betapa dasyatnya kekuatan mimpi yang dimiliki oleh jiwa-jiwa seperti Arai dan Ikal (tokoh dalam novel ini). Selain kekuatan pesan yang disampaikan, satu keluarbiasaan Andrea di mata saya adalah kemampuannya merangkai setiap kalimat dengan pilihan kata-kata yang luar biasa, tanpa membuat kita bosan. Sangat kreatif! Bacalah, bagaimana Andrea menuliskan karakter Minar, si biang gosip. Atau Bang Zaitun, selebritis kampung beristri empat yang dicap sebagai play boy cap Dua Cula itu. Kocak habis...!
Setiap kali membaca buku Andrea saya selalu tergelak-gelak, terbahak-bahak, tapi juga kadang-kadang menitikkan air mata. Gaya Andrea menuliskan suatu peristiwa benar-benar memikat, membuat kita seperti berada dalam kejadian tersebut. Satu hal yang sangat mengesankan bagi saya adalah karena kejadian-kejadian yang diceritakan Andrea sangat familier dengan generasi saya yang semasa kanak-kanak dibesarkan di kampung. Sepupu saya bilang :?Aduh, Kak. Itu buku kan kita banget.? *Iya sih, cuma kita nggak nulis... he..he...*
Andrea Hirata, adalah penulis generasi baru yang tiba-tiba mencuat bak turun dari langit. Sebelum ?Laskar Pelangi? tak sepotong cerpen pun pernah ditulisnya. Pemuda bertubuh mungil ini berhasil membius dunia sastra Indonesia dengan idenya yang sangat orisinil. Betapa tidak. Novel yang ditulisnya sebetulnya adalah kisah hidupnya (tentu saja tidak seratus persen). Dan yang menarik adalah dia berani mengambil tema ?pendidikan?, suatu hal yang jarang disentuh para novelis *yang lebih suka mengangkat tema cinta-cintaan*. Pilihan ini juga membuat Andrea tidak terkenal sendirian. Ibu Muslimah, guru SD Andrea yang diceritakan di ?Laskar Pelagi? turut populer karena novel Andrea. Andrea sukses menghantarkan Ibu guru bersahaja ini ke panggung Kick Andy beberapa waktu lalu.
Terlepas dari kesempurnaannya, bagi saya ada yang kurang dari buku ini, yaitu pada begian ketika Arai dan Ikal sudah menjadi mahasiswa. Arai di Universitas Mulawarman dan Ikal di Universitas Indonesia. Menurut saya Andrea kurang menggali secara detil bagaimana dua anak Melayu Belitong ini beradaptasi di dunia kampus di kota besar. Padahal bagian ini akan lebih menarik mengingat ke dua tokoh (Arai dan Ikal) memiliki karakter yang kuat dan religius. Andrea seperti terburu-buru menutup kisah ini dengan ringkas. Sempat terpikir di benak saya, apakah Andrea kuatir pembacanya bosan, atau sengaja membuat penasaran? Atau, ... jangan-jangan Andrea dibatasi oleh jumlah halaman...:))
Akan lebih mengasikkan jika sebelum membaca novel ini, Anda sudah membaca ?Laskar Pelagi? karena ada beberapa bagian yang disinggung Andrea di buku ini yang mengacu pada isi ?Laskar Pelagi?.
Happy reading.... :)
---------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Yogyakarta: Bentang, 2008
899.221 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
"Novel ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi ini bercerita tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Prancis, Ikal dan Arai, mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia, khususnya Melayu. Di dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan-kenalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan mereka menyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat terbahak, sekaligus berurai air mata. Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup! *** Novel ini kian meneguhkan kehadiran tetralogi Laskar Pelangi sebagai karya unggul yang pasti disukai pembaca. Ahmad Tohari, sastrawan Andrea Hirata membuatku mabuk kepayang! Linda Christanty, cerpenis"
Yogyakarta: Bentang, 2007
813 AND e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alitt Susanto
"MAPALA, Mahasiswa Paling Lama. Ya, itu adalah gelar yang melekat di diri gue.
Bayangin aja, belasan semester dan ratusan SKS sudah gue jalani dengan status mahasiswa, dan gue belum juga berhasil meraih mimpi memegang ijazah dan memakai toga.
Gara-gara status ini pula, gue jadi punya skill tambahan: pintar ngeles.
Misalnya ada yang nanya, "Lo kuliah kok gak lulus-lulus? Emang ngambil apa sih?"
Gue jawab, "Ngambil hikmahnya."
Atau kalau ada adik-adik angkatan yang masih unyu nanya, "Kakak angkatan berapa?"
Gue jawab, "Dua ribu tua."
Tapi sebenarnya, tidak lulus dulu adalah pilihan gue. For your information, gue paling takut dapet gelar "Pengangguran". Di mata gue, sebutan "Mahasiswa" itu lebih enak didengar daripada "Sarjana Pengangguran". Ditambah lagi pepatah dari negeri seberang yang selalu terngiang di telinga: "Wisuda adalah pengangguran yang tertunda."
Oke itu gue aja sih ngeles. Ini gue, sang Tuna-Wisuda, dan cerita gue tentang bertahan hidup di belantara kampus"
Jakarta: Bukune, 2012
813.6 ALI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>