Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalina Lintang
"“Aku ingin membuat band di sekolah baruku ini!” Setelah pindah sekolah, Filan Sebastian memutuskan untuk membuat sebuah band bersama teman-temannya yang baru. Ada Visi, sepupu Filan yang pemalu. Axel, yang pendiam. Valent, yang populer tapi misterius. Dan Hosea, kakak kelas yang baik banget! Inilah awal perjalanan dari band bernama “SCRAMBLED”!"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017
741.595 92 ROS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Andhika Kurniawan
"Iklan dengan humor merupakan salah satu jenis konten iklan yang banyak digunakan sebagai salah satu daya tarik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan sikap terhadap iklan antara partisipan yang melihat iklan tanpa konten humor dengan iklan yang mengandung humor comic wit di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga mencari tahu bagaimana peran kebutuhan akan humor dalam memoderasi hubungan antara iklan yang mengandung konten humor dan sikap terhadap iklan yang muncul. Partisipan dalam penelitian ini adalah 183 warga Indonesia berusia 18-29 tahun dan menggunakan gawai yang terhubung dengan jaringan Internet. Hasil hitung menggunakan independent sample t-test ditemukan bahwa partisipan memiliki sikap terhadap iklan yang lebih positif saat melihat iklan yang mengandung proses humor incongruity-resolution dibandingkan dengan saat melihat iklan tanpa humor. Moderator kebutuhan akan humor juga dihitung menggunakan PROCESS Macro versi 3.0 dan menunjukkan hasil bahwa kebutuhan akan humor tidak dapat memprediksi sikap terhadap iklan. Semakin tinggi kebutuhan akan humor seseorang tidak menjamin semakin tingginya sikap seseorang terhadap iklan yang mengandung humor.

Humor is one of commonly used appeal in advertisement. This research investigated the difference of attitude toward the advertisement between the participants who saw an advertisement with comic wit humorous content and an advertisement without humorous content. This research also examined the role of need for humor in moderating the relationship between humorous content advertisement and attitude toward the advertisement. One hundred and eighty three Indonesian aged 18 29 and used Internet connected gadget participated in this study. Based on independent sample t test analysis, the results showed that consumers were likely to have higher attitudes towards the advertisement that contain incongruity resolution humor. The moderating effect of need for humor counted using PROCESS Macro version 3.0. The results showed that need for humor could not predict attitude toward the advertisement. Results indicated that person with higher need for humor does not exhibit more favorable attitude toward the advertisement with humor content.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verne, Jules
Yogyakarta: Octopus, 2015
741.597 3 VER a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rafly Nugroho
"ABSTRAK
Comic Frontier merupakan sebuah acara ekshibisi karya kreatif yang memberikan kesempatan langsung bagi insan kreatif terutama dalam bidang komik untuk memamerkan serta menjual berbagai hasil karya kreatifnya. Event ini diselenggarakan tahunan sejak tahun 2012. Meskipun sudah diselenggarakan tahunan sejak 2012 namun sekarang mulai banyak muncul event sejenis Comic Frontier diselenggarakan di wilayah sekitar Jabodetabek. Meskipun telah diselenggarakan sejak tahun 2012 akan tetapi, engagement dari khalayak di media digital yang dimiliki oleh Comic Frontier masih belum terlalu tinggi. Selain itu di tengah semakin ketatnya persaingan event pop kultur komik, animasi dan game Comic Frontier masih belum memiliki positioning yang cukup kuat yang bisa membedakan dirinya dengan event lainnya. Berdasarkan temuan yang didapat melalui riset kepada khalayak, Comic Frontier mengusung kampanye dengan ide besar ldquo;Pop Culture Gathering rdquo; serta membawa positioning sebagai ldquo;Indonesian Comic Market rdquo; untuk membedakan event ini dengan event lainnya.Dengan tujuan untuk meningkatkan engagement khalayak di media digital serta saat event berlangsung, kampanye ini disusun berdasarkan berbagai atribut dari temuan khalayak yang suka datang ke Comic Frontier. Dalam rentang waktu 6 bulan masa kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan engagement di media digital melalui berbagai konten interaktif yang mengajak khalayak untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan online. Biaya keseluruhan dari kampanye ini adalah Rp397.911.250. Untuk mengukur efektivitas dari kampanye ini juga akan dilakukan evaluasi serta monitoring.

ABSTRACT
Comic Frontier is a creative work exhibition which provides local artists, illustrators, and comic creators to exhibit and sell their creative works. This event has been established since 2012. Nowadays there are many other mirip events held in Jabodetabek. Although this exhibition has been held annual since 2012 but the audiences rsquo engagements in all Comic Frontier rsquo s digital media assets are still low compared to other events. In the midst of tight competition between pop culture events Comic Frontier don rsquo t have any clear and distinctive positiong. Based on the findings from the research done to some audience comes the digital marketing campaign strategy with ldquo Pop Culture Gathering rdquo as the big idea and ldquo Indonesian Comic Market rdquo as its rsquo positioning.To aim the rise of audiences rsquo engagement in digital media and also during the events this campaign is arranged based on the attributes in some findings from the audience who like to come to Comic Frontier. During 6 months this campaign aims to increase the engagements in digital media through the interactive contents which suggest the audience to engage in some online activities on social media and website. The total costs of this campaign is Rp397.911.250. To measure the effectiveness from this campaign there will be some evaluations and monitorings conducted."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Fajardini Anugrah Oktaviani
"Komik digital menjadi satu karya sastra yang sekarang ini mengalami permintaan yang cukup tinggi dari penikmat sastra siber. Keberadaan komik digital tidak lepas dari teknologi yang berkembang pesat sekarang ini. Keikutsertaan pengembangan sastra dari satu bentuk ke bentuk lainnya juga diminati oleh banyak penikmat kreatif, contohnya adaptasi film. Adaptasi film dilakukan sebagai bentuk memperluas dan meningkatkan eksistensi nilai sastra untuk perkembangan dan pelestarian sastra di era modern. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji aspek ekranisasi dari komik digital Pasutri Gaje karya Annisa Nisfihani menjadi film Pasutri Gaje karya Fajar Bustomi. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah proses, fungsi, dan dampak ekranisasi yang berfokus pada struktur naratif, yaitu peristiwa, karakter, dan latar. Penelitian akan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bersumber dari aplikasi LINE Webtoon Pasutri Gaje karya Annisa Nisfihani dan film Pasutri Gaje karya Fajar Bustomi. Hasil penelitian ini menggambarkan fungsi dan dampak, serta fenomena proses ekranisasi yang meliputi penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi pada struktur naratif, yakni peristiwa, karakter (tokoh), dan latar.
Digital comics have become a literary work that is currently experiencing high demand from cyber literature enthusiasts. The existence of digital comics is inseparable from the rapidly developing technology nowadays. The participation of literature development from one form to another is also favored by many creative enthusiasts, such as film adaptations. Film adaptation is carried out as a form of expanding and enhancing the literary value's existence for the development and preservation of literature in this modern era. Therefore, this research will examine the ecranisation aspect of the digital comic "Pasutri Gaje" by Annisa Nisfihani into the film "Pasutri Gaje" by Fajar Bustomi. The focus of the problem in this research is the process, function, and impact of ecranisation focusing on narrative structure, namely events, characters, and settings. The research will use a qualitative descriptive method sourced from the LINE Webtoon application "Pasutri Gaje" by Annisa Nisfihani and the film "Pasutri Gaje" by Fajar Bustomi. The results of this research depict the function and impact, as well as the phenomenon of the ecranisation process, which includes compression, addition, and various changes to the narrative structure, namely events, characters (figures), and settings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Pebriana
"Zusje edisi Online Werken adalah sebuah komik strip karya Gerrit de Jager yang dirilis melalui website pribadinya pada tahun 2020. Komik ini memuat lebih banyak percakapan antar para tokoh yang terjadi secara daring sebagai bentuk penggambaran situasi pada masa pandemi di Belanda. Sama halnya dengan percakapan luring, dalam percakapan daring juga terdapat tindak tutur dan kendala yang dapat menghambat prosesnya, seperti tidak terpenuhinya “Prinsip Kerja Sama” pada implikatur percakapan tersebut. Oleh karena itu, penulis mencoba mengkaji bagaimana tindak tutur yang terdapat pada percakapan daring di empat bagian cerita dari komik Zusje edisi Online Werken menggunakan teori tindak tutur dari J. L. Austin dan Searle. Selain itu, ketidakpatuhan maksim pada implikatur dalam percakapan daring ini juga turut dianalis dengan teori H. P. Grice. Penelitian ini mengkaji tuturan para tokoh menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tindak tutur yang paling banyak ditemukan adalah tindak tutur asertif. Sedangkan dalam implikatur percakapan, terlihat bahwa ketidakpatuhan cenderung terjadi pada maksim kuantitas dan relevansi dengan jenis ketidakpatuhan berupa pengabaian pada maksim.

Zusje in Online Werken edition is a comic strip by Gerrit de Jager which was published on his personal website in 2020. This comic contains more conversations between the characters online as a form of describing the situation during the pandemic in the Netherlands. Similar to offline conversations, there are also speech acts and obstacles in online conversations that can hinder the process, such as not fulfilling the "Principles of Cooperation" in the conversation implicatures. Therefore, the author tries to examine how the speech acts contained in online conversations in the four parts of the story from the Zusje comics in the Online Werken edition use the speech act theory of J. L. Austin and Searle. In addition, non-observance maxims on implicature in online conversations is also analyzed with the theory according to H. P. Grice. This study examines the utterances of the characters using a qualitative method with an analytical-descriptive approach. Based on the results of the analysis, it is known that the most common speech acts found are assertive speech acts. Meanwhile, in conversational implicatures, it is seen that disobedients tend to occur in the maxim of quantity and relevance to the type of disobedient in the form of flouting a maxim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zeffry
"Penelitian ini dilandasi oleh keinginan untuk mendeskripsikan keragaman pada komik Indonesia yang diterbitkan sekitar tahun 1990-an dan sekaligus menganalisis berbagai tema yang muncul di dalamnya. Penelitian ini juga didasari oleh keinginan untuk memperlihatkan bahwa komik Indonesia masih bertahan di tahun 1990 bahkan mulai bangkit kembali. Pada pertengahan tahun 90-an komik lokal Indonesia. Kebangkitannya ini salah satunya dlipicu dan didorong oleh keinginan untuk bersaing dengan komik terjemanan yang asing yang masuk ke Indonesia. Tema yang menonjol dalam komik Indonesia selama ini, adalah pertempuran antara baik dan buruk yang biasanya selalu menampilkan tokoh pahlawan sebagai manusia super. Komik yang muncul pada tahun 90-an menampilkan beragam tema. Hal ini ini disebabkan komik yang terbit tahun 90-an terdiri atas berbagai jenis yang lebih bervariatif daripada dekade sebelumnya. Kecenderungan sepeni itu bisa jadi dipengaruhi oleh konteks sosial politik dan ekonomi pembacanya.
Pada tahun 90-an terdapat gejala kompetisi yang mendorong dan memunculkan berbagai ragam dan jenis komik, di antaranva komik laga dan kepahlawanan yang memunculkaln komik silat-super hero. komik cerita rakyat-legenda, komik wayang, humor-komedi, drama keluarga, roman remaja, horor-misteri dan komik dektektif-petualangan. Komik sebagai media ekspresi ini menjadi ajang media bagi komikus muda tahun 90-an yang digunakan untuk menumpahkan segala inspirasi dan imajinasi mereka. Berdasarkan adanya berbagai fenomena di atas, maka perlu kiranya disusun dan dikaji keragaman jenis dan tema yang terdapat pada komik Indonesia yang muncul pada tahun 90-an. Hal itu dirasa perlu untuk mendata dan menyusun sejarah perkembangan komik di Indonesia- Sebab sampai saat ini dirasakan masih sangat kurang informasi dan data mengenai keberadaan dan kondisi komik Indonesia. Beberapa masalah itulah yang juga melatarbelakangi penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah melanjutkan dua penelitian sebelumnya, yaitu Komik Indonesia Menjelang Kemerdekaan. Kajian tema dan bahasa (199311994) serta Komik Indonesia 1950-1970-an: Analisis Kebahasan dan Sosiologi (1997/1998). Menginventarisasi dan mendokumentasikan komik-komik yang terbit selama tahun 1990-an. Mengkaji keberagaman jenis kemunculannya dan menganalisis aspek tematiknya baik pada komik strip maupun buku komik. Kontribusi penelitian. Penelitian ini akan menghasilkan perian jenis dan tema yang terkandung dalam komik Indonesia tahun 90-an. Hasil perian ini dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melihat perkembangan komik Indonesia sebelum maupun sesudahnya. Dengan demikian penelitian akan memberikan sumbangan yang berarti, khususnya bagi wacana social, budaya, politik dan ekonomi dalam melihat perkembangan dan perubahan masyarakat lewat media komik. Di samping itu data yang terkumpul akan dapat digunakan untuk penelitian sejenis yang memperhatikan aspek lain yang terkandung di dalamnya. seperti aspek gratis, aspek estetika, aspek ideologis dan aspek pendidikan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Nadila
"ABSTRAK
Jurnal ini menjelaskan penggambaran salah satu budaya Jepang yaitu hubungan Senpai-Kouhai dalam manga Hataraku Saibou. Hataraku Saibou bercerita mengenai bagaimana sel antropomorfisme bekerja untuk menghidupi tubuh yang mereka diami. Hubungan senpai-kouhai yang ada di dalam manga tersebut ditampilkan oleh beberapa karakter di dalam manga. Chie Nakane dalam bukunya Japanese Society, dan Davies & Ikeno dalam teori senpai-kouhai menjelaskan bahwa hubungan tersebut dapat terlihat dalam bentuk gramatikal tertentu dalam bahasa Jepang. Teori tokoh dan penokohan milik Nurgiyantoro digunakan untuk mendukung data. Hubungan Senpai dan Kouhai dalam manga Hataraku Saibou terbentuk oleh rentang waktu pekerjaan sel dalam divisinya masing-masing. Dalam hubungannya dengan senpai, bila kouhai ingin mengutarakan opininya, mereka harus menggunakan bahasa sopan kepada senpai. Hubungan tersebut membuat mereka menjadi sosok yang lebih baik dalam
karakter dan pekerjaannya.

ABSTRACT
The journal explains the depiction of one of the Japanese cultures, namely the relationship between Senpai-Kouhai in the Hataraku Saibou manga. Hataraku Saibou tells about how anthropomorphic cells work to support the body they live in. The relationship between senpai-kouhai in the manga is displayed by several characters in the manga. Chie Nakane in her book Japanese Society, and Davies & Ikeno in senpai-kouhai s theory explain that the relationship can be seen in certain grammatical forms in Japanese. The theory of characters and characterizations belonging to Nurgiyantoro is used to support data. The relationship between Senpai and Kouhai in the Hataraku Saibou manga was formed by the time span of cell has worked in their respective divisions. In the relationship with Senpai, if kouhai wants to state their opinion, they must use polite language to Senpai. This relationship make them better
in their character and their work."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Hee Jae
Seoul: Gelnongerimbat, 2008
KOR 741.5 LEE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hyen, Jin Gen
Seoul: Leegaseo, 2004
KOR 741.5 HYE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>