Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harris, Joe
New York: Springer-Verlag, 1992
516.35 HAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Court, Nathan Altshiller
New York: Barnes and Noble, 1952
513 COU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Purcell, Edwin Joseph, 1901-
Jakarta: Erlangga, 1985
515.15 PUR ct I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, K.
Jakarta: Mutiara, 1978
516 PER i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Spivak, Michael
Houston, Texas: Publish or Perish, Inc., 1979
516.36 SPI c II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Taufik
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mat Soleh
"Bidang Metrologi Industri pada dalamya dibutuhkan pada tiap badan, instansi atau perusahaan yang memiliki peralalan-peralatan ukur misalnya meja datar dan autokollinator. Perawatan dan pemeliharaan terhadap aiai-alat ini dibutuhkan bagi tiap pengguna karena alat ini vital digunakan untuk kalibrasi suatu alat ukur kedataran. Meja datar adalah alat yang dapat digunakau untuk kalibrasi walter pas dan autokollinator adalah alt yang dapat digunakan untuk mengkalibrasi meja datar.
Untuk mengkalibrasi meja datar maka dibuatkanlah sebuah garis lurus diatas permukaannya yang pembuatannya menggunakan metode Union Jack dengan luas area adalah mengikuti ukuran panjang : 880 mm, lebar : 715 mm dan diagonal 1 1155 mm. Posisi untuk garis panjang adalah 0 sarnpai 16, posisi untuk garis lebar adalah 0 sarnpai 13 dan posisi untuk garis diagonai adalah 0 sampai 21. Jarak antar posisi adalah sebesar jarak antara kaki depan reflektor sampai kaki belakang reflektor yaitu 55 mm. Pengambilan data dilakukan dari posisi 0 sampai posisi akhir dan juga sebaliknya dari posisi akhir sampai posisi 0.
Berdasarkan perhitungan data analisa hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin meningkat atau menurunnya posisi pada suatu garis tertentu ternyata tidak terjadi suatu perubahan sudut sehingga ketinggian pada tiap posisi pun tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat dikatakan bahwa kelurusan garis dan kedataran bidang yang dibentuk oleh posisi pada garis yang ada memberikan indikasi akan datarya meja datar yang telah diukur tersebut. Walaupun demikian tidak menutup kemungkin adanya kesalahan pada pengukuran ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"Arsitektur muncul dari kebutuhan akan ruang dan kenyamanan visual penggunanya. Kenyamanan visual mencakup visual dalam ruang dan juga eksterior pada rancangan sebuah bangunan. Keindahan menciptakan kenyamanan, dan kenyamanan yang tercipta dari keindahan berkaitan dengan penerapan bentuk yang diciptakan. Geometri sebagai salah satu bentuk yang sering diterapkan dalam arsitektur, seharusnya mempunyai kelebihan dibandingkan bentuk lain di luar geometri. Sejauh ini, seringkali publik menilai sebuah disain bangunan dari bentuk luarnya saja. Geometri dalam arsitektur, apakah hanya sebatas itu saja?
Arsitektur berbicara tentang ruang, dan bentuk bangunan mempengaruhi keadaan ruang di dalamnya, baik dari sisi fungsional maupun segi keindahan. Bagaimana bentuk geometri yang diciptakan memenuhi kedua sisi kebutuhan dalam arsitektur dapat diketahui apabila sebuah rancangan arsitektur digali lebih dalam karena di dalam arsitektur perwujudan bentuk geometri sering dipakai dalam pengolahan ruang-ruang dan bentuk yang ditampilkan.
Geometri akan selalu ada dalam arsitektur dari berbagai macam sudut pandang bangunan. Baik dari penerapan denah, permainan fasad bangunan, secara dua dimensional maupun tiga dimensional tidak lepas dari bentuk geometri, Dilihat dari unsur unsur keseluruhan. Bentuk bentuk ini mungkin akan mempengaruhi perancangan di dalam konsep arsitektur.
Sisi lain dari geometri adalah keteraturan yang diciptakannya. Manusia cenderung ingin menghasilkan suatu keteraturan dalam kehidupannya. Arsitektur yang merupakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup juga dituntut menerapkan keteraturan. Sehingga bentuk-bentuk yang diciptakan tidak lepas dari bentuk-bentuk teratur. Bentuk geometri muncul untuk memperkuat kesan ruang dan menciptakan suatu keteraturan di dalamnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanlohy, Merisca Belinda
"Telah dilakukan pengukuran dan analisa faktor koreksi geometry menggunakan tiga buah ukuran phantom PMMA dengan sample yang di ambil pada CT Scan Multi slice dan CT scan Single Slice. Sampel yang diambil menggunakan tiga ukuran phantom 10 cm, 16 cm dan 32 cm dengan menggunakan dua metode pengukuran yang pertama yaitu metode pengukuran CTDI di udara dan dan yang kedua CTDI pada phantom. Pengukuran dilakukan pada titik pusat phantom (center) dan tepi phantom (perifer) serta menggunakan variasi kolimasi pada kedua CT Scan. Pengukuran menggunakan detektor pensil ion chamber yang diletakan dalam phantom dan di udara, yang memberikan hasil berupa nilai CTDI di phantom dan di udara. Sehingga didapatkan nilai faktor koreksi geometri yang ada dan nilai faktor koreksi di udara yang kemudian dihitung nilai faktor koreksi pada phantom. Hasil analisa pengukuran menunjukkan bahwa semakin kecil kolimasi yang digunakan maka faktor koreksi phantom akan semakin besar.. Hal ini terlihat pada kedua alat CT scan yang digunakan, Dimana nilai terbesar muncul pada pemakaian kolimasi kecil yaitu 1,25 mm pada CT scan Multi slice dan 1 mm pada CT scan Single slice. Sedangkan korelasi dari nilai CTDIw pada kedua pesawat CT scan memiliki trend sama yang terdapat pada faktor koreksi phantom terhadap ukuran phantom pada kedua CT scan.

Measurement and analysis on geometry correction factor has been carried out using three different diameter PMMA phantom which sampled on CT scan Multi slice and CT scan Single Slice. Samples are taken using three phantom which are 10 cm, 16 cm and 32 cm with two measurement methods the first method is measurement of CTDI in air and second is measurement phantom CTDI. Measurements were taken at the center point of the phantom and peripheral using collimator variation on both CT scans. Measurements are done using a pencil ion chamber detectors in the phantom and in the air, which gives the results of CTDI values in phantom and in air. So the obtained value of CTDI in air and the CTDIw are calculated to obtain value correction factor on the phantom. Analysis of measurements showed that the smaller collimation will give phantom correction higher. This can be seen on both CT scan that is used, where the largest value appears in the use of small collimation which is 1.25 mm on CT scan Multi-slice and 1 mm on a single slice CT scan. While the correlation of the two CT scans have the same trend found in phantom correction factor to the size of the phantom on the second CT scan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1220
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Slaby, Steve M.
New York : John Wiley & Sons, 1976
516.6 SLA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>