Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leli Dwirika
"Oft wird gesagt, daB die Sprachgewohnheiten in der Muttersprache den Erwerbs¬prozeB einer Fremdsprache beeinflussen. Da der Lernende in der Regel eine Fremdsprache auf der Basis des Muttersprachesystems erwirbt, iibertragt er theses weitgehend auf das System der zu erlernenden Fremdsprache. Die Ubertragung der Elemente von der Muttersprache (als Ausgangssprache) auf die zu erlernende Fremdsprache (als Zielsprache) kann zu 'einem positiven Transfer fiihren, wenn zwischen beiden Systemen wesentliche Gemeinsamkeiten bestehen, die dann den FremdsprachenlernprozeB erleichtem. Daruber hinaus kann these Ubertragung auch zu einem negativen Transfer (oder bekanntlich als Interferenz bezeichnet) fiihren, wenn Unterschiede zwischen beiden Systeme bestehen and sich dadurch Lemschwie¬rigkeiten beim Erlemen einer Fremdsprache einstellen. Interferenzen konnen in alien sprachlichen Bereichen auftreten, im Bereich der Phone¬tik, Morphologie, Syntax oder Semantik. lm Bereich der Phonetik, der den Schwerpunkt dieser vorliegenden Arbeit darstellt, konnen Interferenzen auftreten, wenn die Laute in beiden Sprachen verschieden gebildet werden oder keine Entsprechungen haben. Die Lemenden werden nornralerweise die bereits vorhandenen lautlichen Strukturen aus dem System der Muttersprache auf das System der zu erlemenden Fremdsprache ubertragen. Die Laute, die im Indonesischen nicht existieren, beispielsweise die deutschen Affrikaten /pf/ and its/ warden meistens von Deutsch lernenden Indonesiem durch ahnliche muttersprachliche Laute ersetzt: die Affrikata [O durch den stimmlosen bilabialen VerschluBlaut [p] oder durch den stimmlosen labiodentalen Frikativ [f] and die Affrikata (TS durch den stimmlosen palatalen VerschluBlaut [c], z.B.: Pfanne ['pfana] wird als [pans] oder [fans] realisiert, Zeit ( ait] als [cait]. Vor allem solche Laute, die im Ausgangssprachesystem fehlen, konnen nicht wahrgenommen and demzufolge nicht richtig ausgesprochen werden. Dies fiihrt naturlich weiterhin zu Verstandnisschwierigkeiten oder MiBverstandnissen, die dann die Kommunikation storen and erheblich beeintrachtigen konnen. Ausgehend von der Auffassung, daB die Sprachgewohnheiten in der Muttersprache beim Fremdsprachenerwerb einen Einflus ausuben, der zu standigen Lernschwierigkeiten bei der Aussprache and Interferenz fiihrt, wird in der vorliegenden Arbeit der Versuch unter-nommen, im systematischen Vergleich die lautlichen Strukturen des Indonesischen als Aus¬gangssprache mit denen des Deutschen als Zielsprache fair Indonesier and umgekehrt zu kon¬trastieren, mit dem Ziel, die Ausspracheschwierigkeiten zu erfassen, auf welche Indonesier"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T41360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assa Rahmawati Kabul
"Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa acing yang telah berintegrsi dan telah dianggap bagian dari suatu bahasa yang digunakan secara otomatis dalam kegiatan kehidupan schari-hari tanpa diketahui lagi dari many asal kata tersebut, bagaimana bunyi dan makna asal yang dikandung dalam kata tersebut. Tesis ini mengangkat masalah kata serapan dalam 13ahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Hokkian subdialek Xiamen. Adapun cumber data penelitian berasal dari basil penelitian Giok-lanTan (1963), Philip Leo (1975), Russell Jones (1995), dan Denys Lombard (1996) yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ada 193 kata serapan berasal dari Bahasa I lokkian subdialek Xiamen yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesa ditamhah kata tionghoa dan tiongkok yang menjadi data penelitian. Dengan demikian, total 195 kata serapan yang akan dibahas dari segi perubahan fonetik dan perubahan semantik saat diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Dari bidang fonetik, perubahan terjadi pada konsonan, monoftong, dan diftong. Perubahan yang terjadi pada konsonan meliputi (1) tanpa perubahan daerah artikulasi (2) perubahan daerah artikulasi (3) pemunculan konsonan dan pelesapan konsonan. Perubahan pada monoftong terbagi dalam (1) perubahan bunyi vokal (2) penambahan bunyi vokal (3) pelesapan vokal kata asal. Dari bidang semantik, ada 86 kata yang maknanya masih sama dengan makna kata asal, 106 kata mengalami perubahan makna, dan 3 kata belum dapat ditelusuri. Dari 106 kata yang mengalami perubahan makna, 32 kata diantaranya mengalami perluasaan makna dari kata asalnya, 35 kata mengalami penyempitan makna dari kata asalnya, 2 kata mengalami ameliorasi, 10 kata mengalami peyorasi, 21 kata berbeda acuan, dan 6 kata mengalami perbedaan dalam bahan dasar.

A loanword is a word that comes from foreign languages which had been integrated and considered as a part of a language. The loanword is used in daily life without being known from where that word came from, what the original sound and meaning of that word. This thesis is about the loanword in Indonesian that come from Xiamen subdialect in Hokkian. Data source of this research comes from the work of Giok-lan Tan (1963), Philip Leo (1975), Russell Jones (1995), and Denys Lombard (1996) which listed in Kamus Besar Bahasa Indonesia. Data are 193 loanwords from Kamus Besar Bahasa Indonesia and two other words : tionghoa and tiongkok Totally there are 195 loanwords which are analysed in phonetic and semantic changes when they were borrowed into Indonesian. In phonetics, there are changes in consonant, monophthong, and diphthong. The changes in consonant include (1) no changes in articulation (2) changes m articulation (3) the emergence and deletion of consonant. The changes m monophthong divided into (1) changes in vowel (2) adding of vowel (3) deletion vowel of original word. In semantics, there are 86 words which still have the same meaning with the original words and there are 1 06 words that change in meaning, and 3 words are still unclear. Out of 106 words which had changes in meaning, 32 words have widened meaning, 35 words have narrowed meaning, 2 words are ameliorative, 10 words are pejorative, 21 words have different references, and 6 words are different in basic material.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T38843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007
499.207 EBA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Panfilov, Yevgeniy Dement`yevich
"Buku yang berjudul Fonologicheskie slogi klassicheskoj latyni ini ditulis oleh Evgenij Dement'evich Panfilov; editor, L. A. Karpova; teknik editor, E. G. Uchaeva. Buku ini membahas tentang linguistik bahasa Rusia, khususnya fonologi."
[Place of publication not identified]: Leningradskogo Universiteta, 1973
RUS 491.72 PAN f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardhea Puti Hariana
"Penelitian ini membahas analisis kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman yang dilakukan oleh anak-anak pada rumah singgah Cahaya Anak Negri pada saat pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil untuk penelitian ini menggunakan metode simak dengan bantuan teknik rekam menggunakan telepon genggam. Hasil dari rekaman tersebut ditranskrip menjadi tulisan fonetis dan kemudian dianalisis menggunakan teori fonetik serta teori kesalahan dari Rues dkk, Dieling dan Hirschfeld, serta Edge. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa responden yang melakukan kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman. Bunyi vokal yang dominan terjadi kesalahan pelafalan adalah bunyi pendek [ʏ], bunyi pendek [œ], dan bunyi [øː]. Kesalahan yang ditemukan berupa penghilangan bunyi, pergantian bunyi, dan penambahan bunyi vokal maupun konsonan lainnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kesalahan yang dibuat oleh responden tergolong ke dalam Irrtümer atau errors, karena responden sudah mempelajarinya selama pembelajaran, tetapi tetap melakukan kesalahan. Ada pula faktor lain yang mendukung terjadinya kesalahan, yaitu perbedaan pada bunyi vokal bahasa Indonesia dan bahasa Jerman, salah satunya terletak pada kuantitas panjang dan pendek bunyi vokal serta grafemnya.

This research discusses the analysis of German vowel pronunciation errors made by children from a shelter house called Cahaya Anak Negeri during learning sessions. This is qualitative research that uses a descriptive approach. The data taken for this research used the listening method and recording techniques with the help of a cell phone. The results of the recording were transcribed into phonetic writing style by the International Phonetic Alphabet (IPA) and analyzed using phonetics and errors theory by Rues et al., Dieling Hirschfeld, as well as Edge. The results showed there are several respondents who make mistakes in the pronunciation of German vowels. The dominant vowel that mistakenly pronounces is a short sound of [ʏ], [œ], dan a long sound of [øː]. The errors were found in the form of omission of the vowel sounds, changes of the vowel sounds, and the addition of the vowel and consonant sounds. Based on the analysis results, the respondents made errors were an error called Irrtümer or error, where the respondents have learned the subject during classes, but still make mistakes. Some factors influence the occurrence of errors, namely the differences in Indonesian and German vowel sounds, one of which lies in the quantity of long and short vowel sounds and their graphemes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Kurniawati
Jakarta: LIPI Press, 2018
499.221 WAT f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Syafira
"Bahasa Indonesia dan bahasa Belanda memiliki khazanah bunyi yang berbeda, seperti bunyi diftong yang berbeda. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong, yaitu: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi], sedangkan bahasa Belanda memiliki vokal diftong [œy], [εi], dan[ɑu]. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan ciri akustik bunyi vokal diftong bahasa Belanda oleh mahasiswa/i Program Studi Belanda dengan penutur jati sebagai subjek pembanding dan menjelaskan kemungkinan faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan pelafalan itu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan kuantitatif yakni pengukuran nilai forman F1 dan F2 yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan pelafalan di setiap bunyi diftong Belanda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i merealisasikan bunyi diftong Belanda dengan cara yang beragam. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan diftong dan posisi bunyi pada bahasa Belanda dan Indonesia, dan juga pengaruh penulisan terhadap cara baca mahasiswa.

Indonesian and Dutch have a different sound inventory, such as different diphthong. In Indonesian, there are four diphthong vowels, namely: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi]. Meanwhile the Dutch language has diphthong vowels [œy], [εi], and [ɑu]. The aim of this study is to describe the differences in the acoustic characteristics of the Dutch diphthong spoken by students of the Dutch Study Program and by native speakers as comparison and to explain the possible factors behind the occurrence of these differences. Based on the purpose of this study, descriptive qualitative method is used to describe the pronunciation of the students in each Dutch diphthong sound. Quantitative approach is applied by measuring the formant values of the dipthongs. The conclusion of this study is that students realize the sound of Dutch diphthong in various ways. These occur due to several factors, such as differences in diphthongs and letter positions in Dutch and Indonesian, as well as the influence of writing on students' reading methods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Alma Salsabila
"Penelitian ini membahas tentang kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Rusia. Kata-kata pinjaman difokuskan pada kata benda yang ditemukan dalam wacana Islam di umma.ru milik Shamil Rifatovich Alyautdinov. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata pinjaman dari bahasa Arab ke dalam bahasa Rusia pada platform online. Penelitian ini menggunakan teori dari Popov, Baxvalov & Konstantinov (2004), Bojčić (2012); teori morfologi bahasa Rusia dari Timberlake (2004), Kuzmina (2017), dan Karpov (2019); teori fonetik bahasa Rusia dari Kortland (1973), Valgina (2002), dan teori fonetik bahasa Arab dari Nasution (2017); teori ortografi bahasa Rusia oleh Boulware-Gooden dkk. (2015), Kerek & Niemi (2009), dan teori ortografi bahasa Arab oleh Aribowo (2013) dan Elkhateeb-Musharraf (2006). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis data model Miles & Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2022). Hasil dari penelitian ini adalah transfonemik sebagian, Arabisme, dan terintegrasi karena kata pinjaman bahasa Arab mengalami penyesuaian morfologi kata benda, fonetik, ortografi sesuai dengan struktur tata bahasa Rusia dan kata-kata tersebut digunakan secara harfiah.
This research discusses Arabic loanwords into Russian. The loanwords are focused on nouns found in Islamic discourse on Shamil Rifatovich Alyautdinov's umma.ru. The purpose of this study is to analyze the use of Arabic loanwords in Russian on the online platform. This study uses the theories by Popov, Baxvalov & Konstantinov (2004), Bojčić (2012); the morphological theories of Russian by Timberlake (2004), Kuzmina (2017), and Karpov (2019); the phonetic theories of Russian by Kortland (1973), Valgina (2002) and the phonetic theory of Arabic by Nasution (2017); orthographic theories of Russian by Boulware-Gooden et al. (2015), Kerek & Niemi (2009), and Arabic orthography theory by Aribowo (2013) and Elkhateeb-Musharraf (2006). The research method used is qualitative research method with data analysis technique of Miles & Huberman (1984) model (in Sugiyono, 2022). The results of this study are partial transphonemic, Arabism, and integrated because Arabic loanwords undergo morphological noun, phonetic, orthographic adjustments in accordance with Russian grammatical structures and the words are used literally."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Omar, Asmah binti Haji
"Pentjatatan setjara fonetis membuktikan bahwa dialek Kediri bisa menghasilkan 33 non- vokoid dan 15 vokoid. Tetapi setelah bunji-bunji ini difonemisasikan kita hanja mempunjai 21 konsonan dan 8 vokal. Hal ini disebabkan oleh adanja alofon dan pergeseran bebas dalam sistem fonemik dialek Kediri, ditambah dengan fonem-fonem asing seperti / f / dan / z /, jang menurut Saudara Suhardi hanja bisa diutjapkan oleh orang-orang jang mengenal bahasa-bahasa asing seperti Arab, Belanda dan Inggeris..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>