Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Gita Permata Wansah
"Kesadaran itu bukanlah aktivitas mental yang terbatas pada otak tetapi fenomena kompleks yang diwujudkan dan diatur oleh aktivitas sistem saraf yang dapat disebut sebagai perasaan. Kesadaran terjadi ketika substansi pikiran, seperti persepsi dan/ perasaan secara spontan diidentifikasi sebagai bagian dari organisme/pemilik tertentu. Identifikasi diberikan oleh aliran homeostasis yang berkelanjutan, yang menerjemahkan proses pengaturan kehidupan. Dalam penelitian ini, penulis berupaya untuk mengelaborasi lebih konkret bagaimana kesadaran (persepsi, memori, imajinasi) yang termanifestasi dari homeostasis ini dapat mengambil alih daya kognisi manusia dalam menentukan setiap keputusan yang mengakibatkan intoksikasi politik. Hal ini dipengaruhi cara kerja neuromarketing politik yang membangun algoritma nilai jual terhadap persona kandidat politisi dengan pendekatan neurosains. Menggunakan metode analisis konseptual dan refleksi kritis adanya kecenderungan bias bahwasanya otak menginsinuasikan insting alamiah seseorang dalam bentuk keterikatan emosi terhadap pilihan politiknya pada dimensi sosio-religiositas. Pada akhirnya, penelitian ini membangun perspektif utuh dalam menjabarkan hubungan yang signifikan antara mind subjek, pola perilaku konsumer politik dalam sistem demokrasi dan resiko epistemik etika artificial intelligence.

Consciousness is not a mental activity limited to the brain but a complex phenomenon that is realized and regulated by the activity of the nervous system which can be called feelings. Consciousness occurs when thought substances, such as perceptions and/feelings are spontaneously identified as part of a particular organism/owner. Identification is provided by a continuous homeostatic flow, which translates the regulatory processes of life. In this research, the author attempts to elaborate more concretely on how consciousness (perception, memory, imagination) which is manifested from homeostasis can take over human cognitive power in determining every decision that results in political intoxication. This is influenced by the way political neuromarketing works, which builds selling value algorithms for the personas of political candidates using a neuroscientific approach. Using conceptual analysis and critical reflection methods, there is a biased tendency that the brain insinuates a person's natural instincts in the form of emotional attachment to their political choices in the socio-religiosity dimension. In the end, this research builds a complete perspective in explaining the significant relationship between the subject's mind, political consumer behavior patterns in a democratic system and the ethical epistemic risks of artificial intelligence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chabib Duta Hapsoro
"Mooi Indië paintings represented the orientalist-colonial imagination of the picturesque Netherlands East Indies, with the obfuscation of the social realities on the ground and the silencing of the adverse effects of colonial capitalism. This article discusses the colonial legacy of Mooi Indië paintings on contemporary environmental policy in Indonesia, with a case study of the policy of the Citarum Harum Taskforce. This Taskforce was formed in 2018 and marked the national government’s attempt to rehabilitate the Citarum after it was declared one of the most polluted rivers in the world. It provides an analysis of several Mooi Indië paintings which depict the Citarum River and were created by European painters (such as Antoine Payen and Isaäc Groneman), before looking at the contemporary effects of the Citarum Harum’s beautification-oriented policy. The article also analyses some particular stereotypes of Netherlands East Indies natives as depicted in Mooi Indië paintings for comparison with the Taskforce’s policy implementation on the residents along the Citarum River. Ultimately, such a comparison demonstrates a form of colonial captivity at work today. The ideas of the Citarum Harum Taskforce demonstrate a captive mind, which continues to hide the socio-environmental problems which persist. This to the exploitation of the environment and people in the wake of the contemporary neoliberal system which dominates our worldview."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
909 UI-WACANA 23:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ngusri Yusron
"Studi WHO pada 2001 menunjukan gangguan depresi menjadi penyebab keempat disabilitas atau tidak mampunya seseorang menjalankan aktivitas normal sehari- hari. Pada 2020 nanti diproyeksikan gangguan depresi akan menjadi penyebab kedua disabilitas setelah penyakit jantung. Fenomena ini terjadi karena ketidakmampuan individu mengelola kondisi kejiwaannya untuk mendapatkan standar ketenangan pada dirinya.
Islam menawarkan metoda untuk meraih ketenangan jiwa ini dengan zikir. Metode zikir telah dikembangkan oleh banyak dikembangkan oleh komunitas tarekat dengan eksplorasi fisik dan jiwa, dan mampu menjadi salahsatu alternatif bagi masyarakat modern untuk menggapai ketenangan jiwa, sebagai bentuk keselarasan hidup.
Penelitian dilakukan untuk lebih mengetahui mengenai ketenangan jiwa yang diperoleh para pengamal setelah melaksanakan zikir Sholawat wahidiyah, menggunakan pendekatan kualitatif sebagai tumpuan analisis. Data dikumpulkan melalui pengumpulan dokumen, pengamatan langsung dan wawancara mendalam terhadap pengamal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah mengamalkan sholawat wahidiyah sangatlah kentara. Gangguan kejiwaan (symtomp) seperti bosan, jenuh, resah, gelisah, tidak puas, yang dialami sebelumnya akan sirna ketika sudah mampu mendawamkan amalan sholawat wahidiyah ini dan mengikuti ajaran-ajarannya. Perasaan tenang, ketentraman jiwa serta kekhusu’an dalam beribadah dapat mereka peroleh ketika enam aspek ketenangan jiwa dalam sholawat wahidiyah dipenuhi, yakni syukur, ikhlas, sabar, ridho, mahabbah dan husnudzhan.

Research of WHO on 2001 showed that depressive disorders become the fourth leading cause of disability or inability of a person to run the daily activities. The prediction on 2020, depressive disorders will become the second leading cause of disability after heart disease. This phenomenon occurs because of the inability of the individual to manage his mental state to reach the standard of serenity.
Islam offers a method to achieve this peace of mind with remembrance. Remembrance method has been developed by many community of congregations with physical and mental exploration, and be able to be an alternative for modern society to achieve peace of mind, as a form of harmony of life.
This research conducted in order to know about the peace of mind which felt by the doer after doing Sholawat wahidiyah dhikr, by using the qualitative approach as the pedestal of analysis. The data collected through the collection of documents, direct observation and in-depth interview towards the doers.
The result of the research shows that the changes which happened before and after doing the Sholawat Wahidiyah dhikr is really obvious. Mental disorders symptoms like bored, restless, and dissatisfied which are previously experienced will disappear when a man is able to accustom this sholawat wahidiyah and following the teachings brought by the Muallif. They can feel the sense of calm, tranquility and also devoted in doing the religion rituals when they fulfill the six aspects of peace of mind within sholawat wahidiyah, namely gratitude, sincerity, patience, blessing, love and good prejudice.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Tesis ini mengangkat tema: "Filsafat Ilmu Pengetahuan Ibn Khaldun". Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat, yang membahas tentang sumber, struktur, metode, kesahihan, dan tujuan ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hakekat ilmu pengetahuan, yakni mempertanyakan objek yang ditelaah ilmu pengetahuan, wujud hakiki objek tersebut, serta bagaimana hubungan antara objek yang ditelaah, seperti alam dan segala isinya, dengan daya tangkap manusia berpikir, merasa, dan mengindra, yang membuahkan ilmu pengetahuan dalam bingkai ontologis, epistemologis, dan axiologis. Atas bingkai itulah ilmu pengetahuan dapat berkembang sebagai suatu disiplin, yaitu pengetahuan yang mengembangkan dan melaksanakan aturan-aturannya dengan penuh kesungguhan. Inilah yang disebut refleksi filosofis ilmu pengetahuan. Upaya refleksi filosofis diarahkan pada ciri dan cara kerja ilmu pengetahuan. Ciri ilmu pengetahuan ditandai dengan adanya unsur sistematis, logis, dan intersubjektif. Adapun cam kerja ilmu pengetahuan diarahkan pada upaya pembenaran metodologis dan paradigma ilmu pengetahuan. Ciri dan Cara kerja ilmu pengetahuan inilah yang menandai kemandirian ilmu pengetahuan itu.
Ibn Khaldun dipandang sebagai salah seorang filosof muslim abad pertengahan, lahir di Tunis pada tahu 732H1 1332 M dan meninggal di Cairo-Mesir pada tahun 808 HI 1406 M. Ia berasal dari keluarga ulama, ilmuwan, dan terhormat serta berpengaruh dalam bidang ilmu dan politik. Banyak teori ilmu pengetahuan Ibn Khaldun dipengaruhi oleh ilmu-ilmu agama dan filsafat, karya-karya filosof besar seperti Ibn Sina, Al-Ghazali, Ibn Rusyd, Nashiruddin al-Thusi, dan Aristoteles. Dari lingkungan keluarga dan bacaannya itu, Ibn Khaldun menciptakan logika realistik. Dengan logika realistiknya, memetakan perkembangan ilmu pengetahuan, keahlian-keahlian, dan, peradaban masyarakat-manusia.
Ibn Khaldun menjadi terkenal karena karyanya "Muqaddimah" yang memuat berbagai teori-teori disiplin ilmu dan tidak mengherankan, banyak pemikir dan penulis muslim maupun non-muslim mencoba mengungkap konsep-konsep Ibn Khaldun dalam berbagai disiplin keilmuan, seperti; sejarah, sosial, politik, ekonomi, ilmu-ilmu agama, filsafat, dan ilmu-ilmu rasional lainnya, Bagian yang menarik dalam pemikiran Ibn Khaldun yang akan dikaji dalam tesis ini adalah teks dalam Muqaddimah itu, yakni: tentang filsafat ilmu pengetahuannya. Ada tiga persoalan pokok yang akan diteliti, yaitu: (1) Bagaimana filsafat Ibn Khaldun tentang Ilmu Pengetahuan?; (2) Bagaimana tafsiran Ibn Khaldun terhadap pembagian Ilmu Pengetahuan?; dan (3) Bagaimana relevansi teori ilmu pengetahuan Ibn Khaldun dan kerangka konsep ilmu pengetahuan modem dalam perspektif sejarah?
Penelitian ini akan berusaha mengungkap dan menjelaskan jawaban dengan pendekatan filsofis atas pertanyaan-pertanyaan di atas, dan metode yang digunakan adalah deskriptik, hermeneutik, dan komparatif Penelitian ini juga memiliki tujuan dan kegunaannya, yaitu: (1) Tujuan dalam aspek teoritis, yakni: (a) Berusaha memahami dan mengangkat konsep filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun; (b) Selain memberikan evaluasi kritis terhadap masalah atau bidang yang diteliti (filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun), juga melengkapi data-data penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dengan membuat sintesis dari bahan yang telah dikumpulkan; dan (c) Membuat sintesa baru (pemikiran barn) tentang filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun. (2) Kegunaan dalam aspek praktis, yakni: (a) Hasil penelitian ini memiliki arti akademis yang dapat menambah informasi dan dipertimbangkan dalam memperkaya teori-teori keilmuan filsafat (Islam); (b) Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran umum tentang pemikiran Ibn Khaldun; dan (c) Diharapkan mempunyai arti demi kelangsungan pembangunan masyarakat dan negara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nurhalimah Br.
"Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara pengasuhan orangtua dengan theory of mind (ToM) anak usia 6-8 tahun. Partisipan penelitian ini adalah 107 anak sekolah (61 laki-laki, 46 perempuan) dan orangtuanya di Bogor, Indonesia. Peneliti mendapatkan skor ToM anak melalui pengukuran menggunakan skala ToM (Wellman & Liu, 2004) dan second order false belief (Astington et al., 2002; Sullivan et al., 1994) serta skor pengasuhan orangtua menggunakan inventori pengasuhan (PAI) Vinden (2001) yang disempurnakan oleh OReilly dan Peterson (2015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan pada skor pengasuhan otoritarian dan total skor ToM anak (r = -.199, p < 0.05). Artinya, semakin otoriter pengasuhan orangtua, maka semakin kecil skor ToM anak. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengasuhan orangtua dan perolehan ToM anak.

This study aims to investigate the correlation between parenting attitude and theory of mind (ToM) among 6-8 years old children. Participant of this study are 107 pupils (61 boys, 46 girls) and their parents in Bogor, Indonesia. We assessed childs ToM using ToM Scale Wellman & Liu (2004), and second order false belief task (Astington et al., 2002; Sullivan et al.,1994). We assessed parenting style using Parenting Attitude Inventory (PAI) Vinden (2001) that has been modified by OReilly and Peterson (2015). The result of this study showing a negative and significant correlation between autoritarian parenting and childs ToM total score (r = -.199, p < 0.05). This result indicate that more autoritarian parenting styles lead to less childs ToM. There is no significan correlation between autoritative parenting and childs ToM has been found."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Tjandrasari
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas model problem based learning berbantuan mind map terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas X. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif yang belajar dengan model PBL berbantuan Mind Map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL; 2) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif siswa yang belajar dengan pembelajaran model PBL berbantuan mind map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi; 3) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif siswa yang belajar dengan pembelajaran model PBL berbantuan Mind Map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; 4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif; 5) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL untuk
siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi; 6) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; 7) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas x."
Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandini
"Pengaruh media terhadap kemampuan memahami mental state, yang dikenal sebagai theory of mind (ToM), telah menarik perhatian peneliti perkembangan dalam lima tahun terakhir. Salah satu bentuk media yang sering diteliti adalah fiksi sastra yang telah terbukti berpengaruh terhadap ToM karena mampu memunculkan respon emosi dan intelektual. Penelitian pengaruh fiksi sastra terhadap ToM di kalangan anak usia sekolah bernilai penting. Di masa sekolah, anak tengah menghadapi interaksi dan konteks sosial yang semakin luas, seiring semakin berkembangnya penalaran mental state dan kemampuan literasinya.
Untuk membuktikan pengaruh fiksi sastra terhadap ToM anak usia sekolah, peneliti melakukan studi dengan tiga kelompok eksperimen yang masing-masing diberikan bacaan fiksi sastra, fiksi populer, non fiksi, dan satu kelompok kontrol. Perbandingan hasil tes keempat kelompok pada kemampuan first order dan second order ToM menunjukkan bahwa membaca fiksi sastra berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan first order dan pengaruhnya lebih baik dibandingkan membaca genre lainnya.

Media influence on the ability to understand the mental state, known as the theory of mind (ToM), has attracted the attention of developmental researchers in the last five years. One of the media that is often studied were fiction. The type of fiction that has proven to give effect on ToM is the literary fiction in which considered able to bring emotional and intellectual response. The study of the effect of literary fiction on ToM conducted towards schoolage children is an important value. School-age children is facing wider interactions and social context, as their development of mental-state in reasoning ability and literacy skills.
Experimental study has done to prove the effect of literary fiction on ToM of school age with three experimental groups, they were groups of reading literary fiction, popular fiction, non-fiction, and one as a control group. Comparison of the results of ToM tests of four groups on the ability of first-order and second order indicate that reading literary fiction significantly affect the ability of first-order and the effect is better than reading the other genres.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Tri Nurachma
"Autism spectrum disorder ASD adalah gangguan neurologis yang menghambat kemampuan komunikasi sosial. Pada individu dengan ASD, mereka mengalami hambatan kognitif sehingga kesulitan dalam mengelola informasi yang ditangkap dari lingkungan, hambatan dalam tata bahasa syntax dan pemahaman bahasa semantic, serta rendah dalam theory of mind. Kondisi ini lebih parah ketika ASD komorbid dengan intellectual disability ID.
Pelatihan sentential complements diketahui dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan theory of mind yang penting dalam proses komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas Pelatihan sentential complements terhadap peningkatan kemampuan bahasa dan theory of mind pada anak dengan ASD komorbid dengan ID.
Desain penelitian yang digunakan adalah single-subject. Data diperoleh dari hasil inspeksi visual pada grafik hasil tugas sentential complements dan tugas false belief serta perbandingan hasil pre-post tes pada alat ukur Vineland Adaptive Behavior Scale ranah komunikasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada kemampuan syntax dan semantic sebesar 87.5 dan peningkatan ini stabil selama periode pelatihan. Kemampuan komunikasi reseptif dan ekspresif juga meningkat sebesar 12 dan 16.5. Di samping itu, terdapat peningkatan pada kemampuan theory of mind sebesar 52, namun tidak stabil selama periode pelatihan.
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan sentential complements mampu meningkatkan kemampuan bahasa pada anak dengan ASD komorbid dengan ID. Adapun peningkatkan kemampuan theory of mind yang belum stabil membutuhkan tidak hanya pengembangan kemampuan bahasa, tapi juga kemampuan lainnya yang berkaitan dengan theory of mind, seperti kemampuan kognitif, sosial, dan emosional.

Autism spectrum disorder ASD is a neurological disorder that inhibits social communication skills. Individual with ASD experience cognitive disruption resulting difficulties in managing information captured from the environment, language grammatical syntax and language comprehension semantic, and low in theory of mind. This condition is more severe when ASD is comorbid with intellectual disability ID.
Sentential complements training is known to improve language skills and theory of mind that are important in the communication process. This study aims to see the effectiveness of sentential complements training on enhancing language skills and theory of mind in a child with ASD comorbid with ID.
This study is single subject A B B1 B2 design. Data were obtained from visual inspection result of sentential complements task graph and false belief task graph and than comparison between pre post test of Vineland Adaptive Behavior Scale communication domain.
The results show that there is an increase in syntax and semantic skills score of 87.5 and this increasing is stable over training period. Receptive and expressive communication skills are increasing in 12 and 16.5 . Besides that, there is an 52 of increas in theory of mind skills score, but this increasing was not stable over training periods.
It conclud that sentential complements training can improve language skills in child with ASD comorbid with ID. The unstable increasing in theory of mind requires not only language skills, but also other abilities related to theory of mind, such as cognitive, social, and emotional abilities."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Halim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan budaya dan pengasuhan terhadap perkembangan theory of mind (ToM) anak di Sumatera Barat yang memiliki sistem kekerabatan matrilineal atau garis keturunan dari Ibu. Perolehan ToM diukur dengan menggunakan theory of mind scale, budaya orang tua diukur dengan skala pengasuhan individualis-kolektvis, dan pengasuhan orang tua diukur dengan Parenting Attitude Inventory (PAI). Skala ToM diberikan pada 80 anak (35 laki-laki, 45 perempuan) dengan usia 5-6 tahun. Kuesioner budaya dan pengasuhan diberikan kepada orang tua anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dari budaya dan pengasuhan terhadap ToM. Selain itu pola perkembangan ToM anak di Sumatera Barat mengikuti pola eastern yaitu DD>KA>DB>FB>HE.

ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a cultural and nurturing relationship to the development of the theory of mind (ToM) of children in West Sumatra who have a matrilineal kinship system or lineage from their mother. ToM acquisition is measured using the theory of mind scale, parental culture is measured by the individualist-collectivist parenting scale, and parenting is measured by the Parenting Attitude Inventory (PAI). The ToM scale was given to 80 children (35 boys, 45 girls) aged 5-6 years. Culture and parenting questionnaires were administered to the childs parents. The results showed that there was no significant relationship between culture and care for ToM. In addition, the development pattern of childrens ToM in West Sumatra follows the eastern pattern, namely DD>KA>DB>FB>HE. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Kurniawan
"Objective of research is to improve environmental learning in school. Research was carried out in the second grade. Method used by action researchin classroom. Results of the study concluded three things: a) learning model cooperative implementation of modifications to the Team Games Tournament (TGT), Numbered Heads Together (NHT), and Mind Map can create learning outcomes achieved; cycle 1 with an average value of 78 with learning 61% and in cycle 2 with an average value of 84 with 82%, results in affective learning cycle 1 with an average achieved 62 with tiredness learn 100%, and in cycle 2 with an average rating of 67.9 with tiredness learn 100%, b) the implementation of cooperative learning model modification TGT, NHT, and Mind map successfully delivers solutions in improving students enthusiasm in learning activities with enthusiasm the students achieve up to 90%, and c) teachers are able to implement Cooperative learning model modification of TGT, NHT, and Mind Map that leverages learning Interactive media White boards (IWBs) and Mouse Mischief to good use.The result of processing and analysis it was found that the use of cooperative learning model modification of TGT, NHT, and mind map that leverages learning Interactive media White boards (IWBs) and Mouse Mischief can improve learning and Environmental Education students get good results and active/antuasias while learning."
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018
370 JPLH 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10   >>