Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pancasiwi, H. Hermawan
"This study ducusses anak pinggiran who survive for life in the city of Jakarta
which is growing into a capitalistic city. The existence of such children in big cities,
especially in the cities of developing countries, as a matter of fact, has been a global
phenomenon, that means their presence in such cities is almost unavoidable. The term of
anal: pinggiran here refers to urban children Who because of poverty have got very bad
living conditions and very limited access to societal resources, such as education and play
grounds, provided by the city. Anak pinggiz-an covers two groups of poor children
surviving for life in Jakarta, namely street children and those living in slum areas. Among
thousanm of such chddren found in Jakarta, some are recruited by Sanggar Anal: Akar,
one of the non-govemmental institutions which takes care of the children?s life. Those
who are recruited are then called anak Sanggar.
Sanggar recruits the children and gathers them in some rumah terbulaz (open
houses) situated close to the locations where the children live or survive. The children of
the commtmities around the open houses are called basic C0¢'lllI?llII\ili¢8~, and so far
Sanggar has had coordination with five basic communities, namely Jatinegara, Cakung,
Penas Lama, Rawa Panjang, and Bantar Gebang Bckasi, Within these communities the
children are tnined and educated with an intention of elaborating and developing their
potentials. Periodically. usually on Sundays, they are brought to Sanggar, a bigger open
house, which has been the center of activities and information In Sanggar the children
have some exercises in, among other things, dramatnrgy, music, journalism, and English
classes. The children are freed to choose what activity(ies) they prefer to join. The
freedom of choosing activity(ies) is intended to create children?s intrinsic motivation
became such a motivation will be able to make them join the activities happily, seriomiy,
and fill! of enthusiasm.
This study is intended to observe and explore the changes of the ehi1dren's
behavior and attitude afler being trained and educated through the various activities
which take place in Sanggar and other places as well. Besides, it is also intended to sec, if
any, the childrcn's aspiration for a better life in the future. During the research period,
from December 1999 to July 2000, I tried to bc among the children as much as possible"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanti Dyah Pramanik
"NIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN \LMU POLITIK
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI _
KEKHUSUSAN ADMINISTRASI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ABSTRAK
PURWANTI DYAH PRAMANIK
699935037X
HUBUNGAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN KEPEMIMPINAN
PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL LEADERSHIP) DENGAN SIKAP
KARYAWAN BERORlENTASl PADA PELANGGAN DI PT. BANK MANDIRI
(PERSERO)
xiii+ 109 Halaman + 7 gambar + 21 tabei + 6 lampiran
Daftar Pustaka: 35 buku, 5 jurnal, 1 tesis_ 3 |ain~|ain (Tahun 1974 sld 2001)
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
hubungan pemberdayaan karyawan (X1) dan kepemimpinan pengembangan
(developmental leadership) (X2) dengan sikap karyawan berorientasi pada
pelanggan (Y) serta persepsi karyawan mengenai variabel (Y) dilinjau dari
kategori 1eve1 jabatan penyelia dan manajemen madya di PT. Bank Mandiri
(Persero). Populasi penelitian adalah penyelia dan manajemen madya di 33
wbang-cabang PT. Bank Mandiri (Persero) yang berada di wilayah DKI
Jakarta, yailu di kantor wilayah Ill, IV, dan V. Jumlah populasi adalah 238
karyawan. Penetapan sampel diambi1 seiumlah popuiasi. Pengambi1an
sampel dilakukan dengan teknik ciuster purposive random sampling.
Teknik pengolahan data dengan menggunakan kuesioner Serta
wawancara. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana,
gandaf serta uji t-test. Analisis regresi linier sederhana digunakan unluk
menganalisis hubungan anlara variabel (X1) dengan (Y) serta hubungan ntara veriabel (X2) dengan (Y). Analisis regresi linier ganda digunakan untuk
menganalisis hubungan antara variabel (X1) dan (X2) secara bersama-sama
dengap (Y). Koefisien korglasi r dan koefisien detemwinasi R2 yang dihasilkan
di daiam persamaan regresi digunakan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Koefisien korelasi r digunakan untuk melihat hubungan antara
variabei bebas dengan variabei terikat_ Koejisien determinasi R2 digunakan
untuk mengukur prosentase besarnya pengaruh variabel prediktor terhadap
variabel terikat. Pengujian signitikansi pada masing-masing hubungan dalam
regresi dilakukan melalui Uii t dengan membandingkan nilai thitung dengan t
tabei pada taraf signifikansi tenentu. Untuk pengujian terhadap regresi Iinier
ganda digunakan uji F. Signifikansi R2 diuji dengan nilai F pada alpha 0,05.
Uji t-test dilakukan untuk meiihat apakah terdapat perbedaan peréepsi
karyawan mengenai variabel (Y) ditinjau dari kategori level jabatan penyelia
dan manajemen madya. ?
Analisis terhadap hubungan variabe1 (X1) dengan (Y) diperoleh niiai
r = 0_744, p< 0,05 maka hubungan antara variabel (X1) dengan (Y) dalam
taraf cukup kuat. Hasit analisis koetisien determinasi R2 sebesar 55,3 %,
menunjukkan bahwa sebesar 55,3 % variasi variabei (Y) dapal dijelaskan
oleh (X1). Sedangkan sebesar 44,7 % variasi variabel (Y) dijelaskan oleh
variabel lain selain variabel (X1)- Pada uji t diperoleh nilai t hitung = 17,082 >
dari t tabel 0,05 (dk=4) = 2,776. Ini menunjukkan bahwa variabel (X1) secara
signihkan dapat menjelaskan variabel (Y). Hubungan variabel (X2) dengan
(Y) diperoleh nilai r = 0,674, p < 0,05, maka hubungan antara variabel (X2)
dengan (Y) dalam taraf cukup kuat. Hasil analisis koetisien determinasi R2 =
45,4 %, menunjukkan bahwa sebesar 45,4 % variabel sikap karyawan
berorientasi pada pelanggan dapat dijeiaskan olerfvariabei (X2). Sedahgkan
sebesar 54,6 % variasi variabel (Y) dijelaskan oleh variabe1 Iain selain variabel
(X2). Pada uji t diperoleh nilai t hitung = 14,019 > dari t tabei 0,05 (dk=5) =
2,571 _ Hal ini menunjukkan bahwa variabel (X2) secara signmkan
menjelaskan variabel (Y). Hubungan variabel (X1) dan (X2) secara bersama
dengan variabel (Y) diperoleh nilai R = 0,762, p < 'o,o5, maka hubungan
antara variabel (X1) dan (X2) secara bersama dengan variabel (Y).adaIah
kuat. Koetisien determinasi R2 sebesar 58 %, menunjukkan bahwa sebesar
56 % variabel (Y) dapat dijelaskan oleh variabel (X1) dan (X2). Dengan
demikian, terdapat 42 % variasi variabel (Y) yang ditentukan oleh variabel lain
yang belum teruji dalam penelitian ini. Pada anaiisis uji F diperoieh nilai F
hitung = 162,518 > dari F tabel 0,05 (cif1=2; df2=235) = 3,04, maka variabel
(X1) dan (X2) secara bersama dengan signiikan memberikan kontribusi
terhadap variabel (Y). Analisis persepsi karyawan mengenai variabel (Y)
ditinjau dari kategori level jabatan penyelia dan manajemen madya diperoleh
t-test hitung = -1,469 < dari t tabel a 0,05 df 236 = 1,645, maka tidak terdapat
perbedaan rata-rata persepsi karyawan mengenai variabel (Y) ditinjau dari
kategori level jabatan penyelia dan manajemen madya.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 5868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aep Rusmana
"Anak jalanan merupakan sosok anak yang selalu berada dan tinggal di jalanan
secara mcnggelandang dan berpindah-pindah_ Dari kondisi tersebut mereka masih
banyak hak dan kebutuhannya yang belum terpenuhi. Keberadaan mereka di jalanan
secara kuantitatif terus bertambah, berdasarkan prediksi kasar Unicef (1997) di
Indonesia kurang lebih terdapat lima puluh nbu anak yang menghabiskan waktu
produktifnya di jalanan Jumlah ini diperkirakan akan tems meningkat setiap tahun
terutama dalam kondisi perekonomian Indionesia yang semakin sulit.
Pemxasalahannya, dalam pemenuhan hak anak, dimana anak masih dijadikan
sasaran tindakan kckcrasan dan ekploitasi khususnya dalam bidang pekcrjaan oleh
pihak-pihak yang iidak bertanggung jawab sepeni anak supaya bekerja mencari nafkah
di jalanan, karena mereka masih berusia terlalu dini dan akan banyak mengganggu
kepada tingkat perkembangan hidupnya, dimana dengan banyaknya waktu untuk
mclakukan pekerjaan di jalanan mereka tidak bisa mengikuli pendidikan di sekolah,
rentan terhadap perlakuan kejam dan tindakan kekerasan serta usia mereka yang masih
belum layak untuk bekerja
Pada awalnya mereka bcrharap kchidupan jalanan akan bisa membedkan peluang
bagi dirinya supaya bisa hidup lcbih menyenangkan, namun temyata kehidupan jalanan
penuh dcngan tckanan-tekanan yang mengarah pada penampilan pcrilaku negatif, antara
lain meminum minuman bemlkohol dan obat terlarang atau menghsap lem, melakukan
tindakan krirninal scpcrti mencuri, memalak, berkelahi, merusak dan tidak merawat din
sepcrti jarang bahkan tidak pemah mandi dan rnalas mengikulj kegiatan belajar di
sekolah.
Pelayanan yang diberikan kepada anak jalanan dengan meningkatkan kemampuan
didnya (capaciry buildmg) melaiui pendidikan, pelatihan keterampilan dan pendidikan
moral dan advokasi ini diupayakan untuk bisa mendorong dan menstimulasi supaya
anak jalanan tersebut bisa mendapatkan hak dan perlindungan, dan bisa mcnampilkan
penlaku positif sesuai dengan nonna dan etika yang ada di lingkungan masyarakatnya. Metode penclitian 'yang digunakan aclalah kualitatif, yang sifatnya deslcriptitl
sehingga dalam pelaksanaannya tidak menguji suatu hipotesis. Unluk mendapatkan
informasi yang lengkap dan utuh mcngcnai pelaksnaan pemberdayaan tcrhadap anak
jalanan, dalam penelitian ini dilaksanakan wawancara mendalam dan pengamatan
terhadap infonnan.
Kemudian dianalisis secara kualitatif, ditafsirkan dan diintcrpretasikan terhadap
data tersebut Sena ditarik implikasi teoritiknyan Data yang terkumpul selain disegikan
dalam bentuk narasi juga disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan langsung dari hasil
wawancara dan observasi yang dilakukan kemudian dibuat pembahasannya.
Hasil penelitian bahwa pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan belum
memadai sesuai dengan harapan anak jalanan. Temyata masih ada hak dan kcbutuhan
mereka yang masih bclum tcrpenuhi sesuai dengan hak mereka sebagai anak. diantara
mereka masih dikendalikan kehidupannya oleh para preman jalnnan o\eh karena itu
diantara anak jalanan masih belum bisa menentukan sendiri atas scgala pilihan dari
kegiatannya dan diantara anak jalanan juga masih belum bisa memanfaatkan sumber
lingkungan masyarakat. Untuk bisa mengikuti kegiatan yang ada di Iingkungan
masyarakat sepertinya diantara anak jalanan masih ada batas tertentu dengan anggota
masyarakat sekitamya. Mereka baru bisa memanfaatkan sumber yang hanya masih ada
kailannya dengan pelaksanaan kegiatan yayasan
Keadaan tersebut masih belum mcmbenikan peluang kepada anak jalanan untuk
bisa rnemanfaatkan hak-haknya sebagai anak, bisa memanfaatkan sumber-sumber yang
ada sccara maksinal dan belmn bisa mnencntukan sendiri apa yang meniadi pilihannya
terutama yang berkaitan langsung dengan kegiatan yang dilakukan di Iingkungan
masyarakat.
Kesimpulan bahwa kehidupan jalanan yang nampaknya menyenangkan bagi anak
jalanan ternyata penuh dengan tekanan-tekanan yang mengarah pada hilangnya
kesempatan bagi anak untuk mendapatkan hak-haknya sebagai anak. Anal: masih
dijadikan lahan untuk diekploitasi khususnya dalam bidang pekeljaan dan masih bclum
rnendapatkan perlindungan tcrutama dalam menempati tempat linggal yang memadai
yang rawan tcrhadap tindakan-tindakan kqiahatan serta penampilan perilaku negatif dan
orang yang tidak benanggung jawab scpcrti para preman jalanan.
Anak perlu dibcrikan keperoayaan untuk ikut 1erlibat dalam berbagai kegiatan
dcngan memberikan kebebasan kepada mereka mmtuk menenlukan pilihan tenentu yang
sesuai dengan keinginannya, hal tersebut dilakukan supaya pada diri anak tertanarn rasa
tanggung jawab dan rasa percaya diri_ Anak jalanan juga perlu mendapalkan kcsempatan
mmtuk mengembangakan kemampuan dirinya melalui pelaksanaan pendidikan, pelatihan
keterampilam mauplm belajar berusaha dalam memanfaatkan sumbcr yang ada di
lingkungan masyarakat."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Ahmad
"ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan proses pelaksanaan Program Kemitraan Usaha  Comdev (KUC) Universitas Prasetiya Mulya sebagai bentuk program pemberdayaan usaha mikro pedesaan di Kecamatan Wanayasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Walaupun banyak penelitian mengenai pemberdayaan UMKM fokus pada upaya menemukan dampak dari pemberdayaan itu sendiri, penelitian ini menemukan bahwa faktor desain program dan kepatuhan dalam menjalankan standar prosedur yang ditetapkan lembaga sangatlah penting untuk mencapai hasil ataupun dampak program. Dari hasil temuan penelitian, diketahui bahwa Pelaksana Program Kemitraan Usaha Comdev 2017 masih belum mematuhi standar prosedur yang sudah ditetapkan lembaga. Penelitian ini menyarankan agar lembaga lebih detil menjabarkan standar prosedur setiap proses dan kegiatan serta berkomitmen menjalankannya.


This study describes the implementation process of Program Kemitraan Usaha Comdev (KUC) Universitas  Prasetiya Mulya as a form of rural micro enterprises empowerment program in Wanayasa District. This type of research is evaluative research using a qualitative research approach. Although many studies on empowering MSMEs had focused on finding the impact of empowerment itself, this study found that program design and compliance factors in implementing the standard procedures set by agency are very important to achieve program results or impacts. From the findings, it is known that the implementation of Program Kemitraan Usaha Comdev 2017 still does not adhere the standard procedures set by agency. This study recommends that the agency has to develop more detailed standard procedures for each process and activity and commit to carry it out.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyawan
"Indonesia adalah negara kepulauan dan kebaharian. Sebagai negara bahari terbesar di dunia, berimplikasi pada besarnya potensi Sumber Daya bahari Indonesia. Ditambah dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia terutama pemudanya, hal ini merupakan modal untuk membangun Indonesia di sektor bahari. Namun nyatanya, hingga saat ini jumlah pemuda yang terjun untuk memanfaatkan potensi bahari masih sangat minim. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian. Salah satu program pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang telah berlangsung sejak tahun 1986 adalah Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang kini dikelola oleh Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Namun, hingga pelaksanaan di tahun 2012 masih banyak kendala yang dihadapi oleh KPN untuk mewujudkan suatu program yang ideal untuk memberdayakan pemuda di bidang kebaharian.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemberdayaan pemuda di bidang kebaharian yang ideal bagi program Kapal Pemuda Nusantara. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian di rumuskan 3 strategi yang terdiri dari: strategi prioritas 1 yang juga dinamakan makro 1 dengan mengedepankan prerumusan strategi dari faktor: kebaharian, nasionalisme, dan kewirausahaan. Strategi prioritas 2 atau mikro 1 yang terdiri dari perumusan strategi dari faktor: kurikulum, kebudayaan, kepesertaan, dan kemitraan. Serta strategi prioritas 3 atau mikro 2 yang terdiri dari faktor: anggaran, alumni, dan pola pembinaan.

Indonesia are an archipelago and maritime nation. As the biggest maritime nation in the world, it?s implicated on how big the potential of indonesia?s maritime resources. Added with Indonesia?s big population especially it?s youth, this is resources to develop Indonesia in maritime sector. But in fact, until today the amount of youth that goes straight utilized the potential of Indonesia?s maritime were still very low. Therefore, it needs many utilization youth program in maritime section. One of the youth utilization program in maritime section that had lasted from 1986 is Kapal Pemuda Nusantara (KPN) that is now is managed by youth?s horizon excalation deputy assistant, ministry of youth and sport. But, until the implementation in 2012 there are still many obstacle that is faced by KPN to realize an ideal program to utilize the youth on maritime level.
This research was purposed to formulate youth's empowerment strategy on maritime sector for Kapal Pemuda Nusantara program. The approach of this research is quantitative with data?s aggregation using qualitative through deep interview and document study. Formulate strategy analysis is using SWOT analysis. According to research?s result, it is defined 3 strategy consist of : first priority strategy that is named with first macro by means to formulate strategy from maritime, nationalism, and entrepreneur factor. Second priority strategy or first micro that consist of formulating strategy from curriculum, culture, delegation, and partnership factor. Then the third priority strategy or micro two that consist of budget, alumnus, and management pattern.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fulgensius Surianto
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang tujuan jangka menengah PNPM Mandiri
Pariwisata di Desa Nampar Macing. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah
kualitatif-deskriptif dengan penekanan pada evaluasi sumatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada umumnya tujuan jangka menengah PNPM Mandiri
Pariwisata di Desa Nampar Macing telah tercapai. Pencapaian itu tidak terlepas
dari beberapa faktor pendukung dan juga faktor penghambat. Oleh karena itu,
perlu memanfaatkan faktor pendukung dan meminimalkan faktor penghambat
agar pembangunan desa wisata tetap berkelanjutan.

ABSTRACT
This thesis discuss about the medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata
in Rural Tourism Nampar Macing. The study used a qualitative-descriptive
approach with emphasis on summative evaluation. The results showed the
medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata in Nampar Macing Village
has been achieved. The achievement can not be separated from the supporting and
inhibiting factors. Therefore, needs to take advantage of the supporting factors
and minimize the inhibiting factors so that rural tourism development remain
sustainable.;This thesis discuss about the medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata
in Rural Tourism Nampar Macing. The study used a qualitative-descriptive
approach with emphasis on summative evaluation. The results showed the
medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata in Nampar Macing Village
has been achieved. The achievement can not be separated from the supporting and
inhibiting factors. Therefore, needs to take advantage of the supporting factors
and minimize the inhibiting factors so that rural tourism development remain
sustainable.;This thesis discuss about the medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata
in Rural Tourism Nampar Macing. The study used a qualitative-descriptive
approach with emphasis on summative evaluation. The results showed the
medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata in Nampar Macing Village
has been achieved. The achievement can not be separated from the supporting and
inhibiting factors. Therefore, needs to take advantage of the supporting factors
and minimize the inhibiting factors so that rural tourism development remain
sustainable., This thesis discuss about the medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata
in Rural Tourism Nampar Macing. The study used a qualitative-descriptive
approach with emphasis on summative evaluation. The results showed the
medium-term objective of PNPM Mandiri Pariwisata in Nampar Macing Village
has been achieved. The achievement can not be separated from the supporting and
inhibiting factors. Therefore, needs to take advantage of the supporting factors
and minimize the inhibiting factors so that rural tourism development remain
sustainable.]"
2015
T43322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teja Kusuma
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan peran kelembagaan lokal dalam PNPM Mandiri Pariwisata dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peran BKM ?Bina Mukti? dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program pengembangan Desa Wisata di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran tidak berkembang dengan maksimal. BKM ?Bina Mukti? sebagai organisasi lokal kurang berperan dalam pemberdayaan masyarakat di lokasi wisata, sementara itu akibat dari tidak maksimalnya pengembangan kelembagaan proses pelembagaan tidak berlangsung baik. Beberapa faktor penyebab, antara lain: terjadi perpecahan internal, subordinasi pemerintah, ego sektoral instansi dan kapasitas SDM lemah. Perlu kebijakan kelembagaan yang strategis dalam merubah kondisi tersebut.

ABSTRACT
This study describes the role of local institutions in the PNPM Mandiri Tourism with qualitative descriptive approach. The results showed BKM "Bina Mukti" undevelop maximum in the planning, implementation and control program development at Sidomulyo Village Tourism in the Pangandaran district. BKM "Bina Mukti" as local organizations lack a role in empowering communities in tourist locations, while it is not the maximum result of the institutionalization process of institutional development are undeveloped. Several factors, among others: the case of internal divisions, subordinated to the government, ego sectoral agencies and weak human resource capacity. Necessary institutional strategic policies in changing conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligar Abdillah
"

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) pada umumnya melakukan pemanfaatan hutan di sektor pertanian sesuai dengan instruksi dan dukungan modal dari Perhutani. LMDH Wana Cendana bergerak di sektor ekowisata tanpa instruksi dan bantuan modal dari Perhutani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pemberdayaan komunitas lokal (LMDH Wana Cendana) yang tidak memiliki keahlian di bidang pengelolaan hutan dan ekowisata. Konsep yang digunakan adalah pemberdayaan komunitas lokal dan ekowisata dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Studi ini mengedepankan kebaruan kasus dan wawancara mendalam terhadap informan yang terlibat secara langsung dalam pengembangan ekowisata Gunung Dago. Beberapa riset terdahulu menunjukkan pemberdayaan yang kurang memprioritaskan komunitas lokal. Pengembangan ekowisata di Desa Dago yang dimulai pada 2019 sangat mengedepankan potensi lokal dan proses belajar secara mandiri, sehingga komunitas lokal mampu mengubah lahan bekas tambang menjadi tempat wisata yang asri. Kemandirian komunitas lokal tergambar pada keterlibatannya dalam proses pengembangan ekowisata, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Di samping itu, komunitas lokal sebagai pengelola mampu memanfaatkan pengetahuan, budaya dan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan anggota tanpa mengesampingkan kaidah-kaidah konservasi hutan.


Forest Village Community Institutions (LMDH) generally use forests in the agricultural sector in accordance with instructions and capital support from Perhutani. LMDH Wana Cendana operates in the ecotourism sector without instructions and capital assistance from Perhutani. This study aims to analyze the implementation of empowering local communities (LMDH Wana Cendana) who do not have expertise in the field of forest management and ecotourism. The concept used is the empowerment of local communities and ecotourism with a qualitative case study approach. This study emphasizes the novelty of cases and in-depth interviews with informants who are directly involved in the development of Gunung Dago ecotourism. Some previous research shows that empowerment does not prioritize local communities. Ecotourism development in Dago Village, which began in 2019, prioritizes local potential and independent learning processes, so that local communities are able to transform ex-mining land into beautiful tourist attractions. The independence of the local community is reflected in its involvement in the ecotourism development process, from planning to implementation. In addition, local communities as managers are able to utilize local knowledge, culture and resources to improve the welfare of members without overruling the rules of forest conservation.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaya Nitiya Sutrisno
"Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan untuk melihat peran-peran kader dalam melaksanakan Program Klaster Berdaya dan hambatan-hambatan yang ada dalam melaksanakan program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yakni dengan memaparkan hasil temuan lapangan terkait peran-peran kader dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan Program Klaster Berdaya. Di dalam penelitian ini, teknik pemilihan informan akan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pemilihan informan dilakukan terhadap kader dan fasilitator berdasarkan keterlibatan aktif dalam program. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kader dan fasilitator yang sekaligus merupakan upaya triangulasi untuk meningkatkan kualitas peneltian. Hasil penelitian menunjukkan kader menjalankan peran dan keterampilan yakni fasilitatif, edukatif, perwakilan dan teknis yang membantu berjalannya program dalam upaya melakukan proses perubahan sosial untuk mendorong kemandirian dalam masyarakat. Di dalam pelaksanaannya, terdapat hambatan yang ditemui baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

This study aims to describe roles of cadre in the implementation of Program Klaster Berdaya and the obstacles occurred during the program implementation. This research adapted qualitative method with descriptive approach by describing the findings related to roles of cadres and obstacles during the implementation of Program Klaster Berdaya. In this research, purposive sampling is used to select the informants of cadres and facilitator based on their active involvement on the program. Data collection was carried out through interviews with cadres and facilitators which also aims to conduct triangulation to improve research quality. The result of the research shows that cadres conducted roles of facilitative, educational, representative and technical to run program implementation to carry out social change in order to encourage self-reliance in society. During the implementation also found obstacles both from internal and external of the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>