Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Kartini
Abstrak :
Marivaux adalah salah satu penulis awal abad XVIII yang terkenal dengan gaya penulisannya yang khas, yaitu komedi yang bertemakan cinta. Ia menghadirkan cinta dengan segala nuansa serta permasalahannya dan menutup lakon dengan kemenangan cinta. Karya-karya Marivaux semakin mudah diresapi karena kemampuan analisis psikologis tokohnya yang sangat tajam. la mampu memerikan efek-efek cinta dengan detil dalam setiap karyanya. Berdasarkan gaya penulisan Marivaux, skripsi ini akan meneliti pertumbuhan cinta dan perkembangan psikologis tokoh akibat cinta dalam salah satu karya Marivaux: Le Jeu de 1 'Amour et du Hasard. Analisis alur, tokoh dan latar akan menggunakan teori Gustave Freytag dalam Redaction et Analyse d'un Texte Dramatique dan teori Anne Ubersfeld dalam Lire le Theatre. Untuk menganalisis psikologis tokoh dengan lebih dalam, digunakan teori psikologi mengenai perkembangan cinta dan gejala-gejala cinta dalam Social Psychology in the 90's dan The Handbook of Love. Le Jeu de l'Amour et du Hasard menceritakan tentang Silvia, seorang gadis bourgeois kaya yang akan dijodohkan dengan Dorante, anak dari teman ayahnya. Silvia memiliki pandangan yang pesimis mengenai pernikahan dan keberadaan pria yang baik. Menurutnya, semua pria memakai topeng saat berada di luar rumah, dan akan sukar sekali menemukan pria yang benar-benar baik. Atas dasar hal ini, ia mengusulkan untuk bertukar peran dengan Lisette, pelayannya, agar dapat mengamati Dorante dengan bebas. Di luar pengetahuan Silvia, Dorante memiliki ide yang sama, dan bertemulah mereka dalam penyamaran. Tentu saja cinta segera tumbuh diiringi segala konflik batin kedua tokoh utama. Dalam alur, proses yang panjang terjadi dalam tahap gawatan. Disinilah cinta Dorante dan Silvia turnbuh dan berkembang menghadapi berbagai cobaan yang ada. Marivaux memperlihatkan perbedaan sikap antara pria dan wanita dalam menghadapi cinta. Dorante mengungkapkan perasaannya secara langsung, sementara Silvia memilih untuk menyimpan sendiri perasaannya sambil menunggu kepastian bahwa Dorante adalah pria yang tepat dan benar-benar mencintainya. Kisah cinta antar pelayan juga disajikan dalarn lakon ini. Disini terlihat perbedaan antara cinta yang tumbuh dalam kebebasan karma keluguan para pelayan dengan cinta yang tumbuh dalam suasana terkekang akibat banyak pertimbangan. Cinta yang diungkapkan dengan bebas akan Iebih membawa kebahagiaan bagi para pecinta. Tokoh utama lakon ini adalah wanita bourgeois yang cerdas dan berani mengungkapkan pemikirannya kepada ayahnya. Ia tidak diam saja saat dijodohkan dan mampu merancang berbagai sandiwara untuk mendapatkan cinta sejatinya. Marivaux juga memunculkan sedikit bentuk feminisme awal abad XVIII.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimi Larasati
Abstrak :
Gambar merupakan unsur utama dalam komik, karena gambar merupakan situasi tiruan yang disusun sedemikian rupa agar pembaca dapat mengikuti cerita dengan mudah. Ucapan para tokoh dan keterangan narator juga membantu pembaca dalam memahami cerita. Dengan adanya gambar yang dianggap mampu menyampaikan informasi, banyak ditemukan informasi implisit dalam komik. Tapi dalam penerjemabannya masih banyak ditemukan pengeksplisitan informasi implisit. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti penyebabnya. Dengan seperangkat teori Sintaksis, Semantik, Wacana, dan Terjemahan, penulis berhasil memperoleh beberapa kesimpulan yang menyangkut penyebab pengeksplisitan. Penelitian dilakukan melalui 66 kalimat dalam komik yang mengandung pengeksplisitan informasi implisit...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airin Miranda
Abstrak :
Dewasa ini, di Prancis, berpasangan secara homoseksual telah menjadi salah satu alternatif kehidupan bersama di luar pernikahan. Namun, kaum homoseksual di Prancis kerap merasakan adanya diskriminasi yang didasarkan pada orientasi seksual mereka. Untuk itu, mereka melakukan upaya mendapatkan pengakuan dari pemerintah Prancis, yang diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat yang cenderung negatif terhadap kaum homoseksual. Pemerintah Prancis menunjukkan tanggapannya dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan keberadaan kaum homoseksual. Skripsi ini menunjukkan perkembangan kebijakan pemerintah Prancis terhadap keberadaan pasangan homoseksual di Prancis pada dasawarsa 1970-1990. Kebijakan pemerintah Prancis, dalam bentuk undang undang yang dikeluarkannya, terlihat mengalami perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu, yang bertujuan untuk menjawab tuntutan kaum homoseksual di Prancis. Hingga akhirnya, kini berlaku undang-undang PACS (Pacte Civil de Soiidarite), yang merupakan undang-undang yang mengatur kehidupan berpasangan di luar pernikahan, baik pasangan homoseksual maupun heteroseksual.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S14522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nury Diana Nirwani Moeis
Abstrak :
Gerakan Mei '68 tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Prancis. Gerakan bersejarah ini dipelopori oleh mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem pendidikan. Solidaritas masyarakat muncul setelah perjuangan mahasiswa dihadapi dengan tindakan represif. Serikat-serikat sekerja menyerukan pemogokan umum. Seruan ini mendapat tanggapan yang positif, pemogokan berlangsung di berbagai daerah di Prancis. Pemogokan besar-besaran yang terjadi merubah gerakan mahasiswa menjadi aksi massa. Gerakan Mei '68 membesar setelah kaum buruh melaksanakan aksi pemogokan yang kemudian diikuti dengan aksi pendudukan pabrik sehingga pabrik-pabrik berhenti berpropduksi. Tuntutan utama yang diserukan oleh buruh adalah peningkatan kesejahteraan dan kondisi kerja. Aksi buruh ini mempengaruhi pegawai pemerintah dan pelayanan umum untuk turut serta melancarkan aksi mogok. Bergabungnya pegawai pemerintah dan pelayanan umum ini dengan kaum buruh menyebabkan Prancis mengalami pemogokan terbesar sepanjang sejarah. Lumpuhnya ekonomi Prancis dan sektor kehidupan lainnya karena pemogokan nasional memaksa pemerintah yang dipimpin Charles de Gaulle untuk mengadakan perundingan dengan aktor utama Gerakan Mei '68. Kaum buruh yang diwakili oleh serikat-serikat buruh bersedia melakukan perundingan dengan pemilik perusahaan dan pemerintah. Perundingan tersebut menghasilkan Persetujuan Grenelle yang isinya menitikberatkan pada masalah perburuhan. Pada awalnya persetujuan tersebut ditolak oleh sebagian kelompok buruh. Akan tetapi setelah muncul dukungan terhadap De Gaulle dan ancaman tindakan tegas terhadap pihak yang mengganggu stabilitas negara, kaum buruh pada akhirnya bersedia menerima Persetujuan Grenelle dan pemogokan pun berangsur-angsur berhenti. Pada bulan pertengahan bulan Juni diadakan pemilihan umum yang dimenangkan partai Gaullist dan menandakan akhir dari Gerakan Mei '68.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S16067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhaidah
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kekikiran dan keserakahan tokoh M. Granet dan menampilkan gambaran tokoh-tokoh lain dalam roman Eugenie Grandet. Pendekatan yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Analisis unsur-unsur sintagmatik yaitu penyaluran dan alur dilakukan dengan menyusun usic lebih dahulu. Kemudian dilakukan pengelompokan usic tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar peristiwa menunjang gambaran kekikiran dan keserakahan tokoh M. Grandet dan tokoh-tokoh lain. Setelah itu disusun fungsi-fungsi utama beserta bagan untuk menemukan logika cerita. Hasil analisis alur memperlihatkan bahwa cerita selain digerakan oleh cinta Eugenie kepada Charles juga oleh sifat kikir dan serakah tokoh M. Grandet, sifat serakah Charles dan keluarga Cruchot. Analisis unsur-unsur paradigmatic dilakukan terhadap tokoh dan latar ruang. Hasil analisis tokoh mengungkapkan bahwa kekikiran dan keserakahan dalam roman ini didominasi oleh tokoh M. Grandet. Tokoh Euginie, Mme. Grandet dan Nanon lebih menonjol perilaku hemat dan sederhananya. Sedangkan tokoh-tokoh lain dalam roman ini hanya mencerminkan sifat serakah. Dan dari hasil analisis ruang, terungkap sifat kikir M. Grandet.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handewi Sri Pramesti
Abstrak :

ABSTRAK
Penulisan skripsi di bidang fonetik Bahasa Prancis terakhir dilakukan oleh Dr.Myrna Laksman (pada waktu itu masih berstatus mahasiswa Sastra Prancis UI) sebelas tahun yang lalu. Anggapan orang bahwa ilmu fonetik kurang menarik merupakan salah satu alasan penulis untuk mengetengahkan ilmu tersebut sebagai topik skripsinya dengan spesifikasi fonetik akustik. Sebagai sumber data penelitian diangkat masalah mengenai perbedaan antara ujaran kalimat deklaratif tunggal bahasa Prancis yang diproduksi oleh beberapa orang Prancis dan Quebec.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Pierre Leon dan Pierre Delattre untuk bidang fonetik akustik. Beberapa teori tambahan dari Philippe Martin dan Bertil Malmberg untuk bidang fonetik akustik serta Andre Martinet untuk bidang sintaksis merupakan teori yang mendukung penelitian ini.
1997
S14373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Purwandari
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian mengenai politik kolonial Francis di Indocina yang dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sastra pada tahun 1995 ialah untuk mengetahui bagaimana politik kolonial yang dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Prancis di Indocina.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

Penelitian mengenai politik kolonial Prancis di Indocina ini menunjukkan bahwa politik tersebut dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Prancis di Indocina, sebagai wiayah kolonialnya, untuk mendukung dan mempertahankan kolonisasi Prancis di wilayah tersebut.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S16391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suma Riella Rusdiarti
Abstrak :
Oh Les Beaux Jours adalah salah satu karya terbaik Samuel Beckett di samping karya-karyanya yang lain seperti, En Attendant Godot, Fin de Partie, La Demiere Bande, dan Pas Mol. Hampir sernua karyanya menggambarkan kondiai manusia yang terjebak dalam ruang dan waktu yang sangat sulit dipahami. Dalam Oh Les Beaux Jours, sosok manusia diwujudkan melalui tokoh Winnie, seorang wanita tua yang terkubur hingga sebatas pinggang pads babak 1 dan hingga sebatas leher pada babak II, di puncak sebuah bukit yang gersang. Sepanjang drama ini, Winnie selalu berusaha berkomunikasi dengan tokoh lain, yaitu kekasihnya Willie yang jarang sekali menampakkan diri karena berada di sebuah liang di balik bukit, Hanya saja komunikasinya tidak berhasil. Skripsi ini bertujuan memperlihatkan usaha Winnie berkomunikasi dengan Willie dan memperlihatkan sebab-sebab kegagalan komunikasi mereka. Teori yang dipergunakan adalah teori analiaia drama Anne Ubersfeld dalam bukunya Lire le Theatre, yang meliputi alur dan skema aktan, tokoh, ruang, waktu, dan komunikasi dalam teks drama. Hasil analisa memperlihatkan bahwa karsa utama Winnie adalah berkomuniasi dengan Willie. Hal ini didorong oleh keadaannya yang tak berdaya, terkubur di puncak buit gersang, terasing dari bagian semesta yang lain. Ia membutuhkan seseorang untuk membunuh kesunyian di seitarnya. Baginya, hari yang indah adalah hari ketika ia mendengar suara. Winnie tak pernah membiarkan waktu berlalu tanpa suara. Ia terus berbicara kepada Willie dan kepada dirinya sendiri. Winnie berusaha dengan segala cara agar Willie menanggapinya. Baik itu dengan berbicara, dengan gerakan-gerakan, atau gabungan keduanya. Namun usaha Winnie ini tidak didukung oleh ruang tempat ia berada dan wakktunya yang sangat terbatas. Winnie tidak hanya terkubur secara fisik di dalam tanah, tetapi juga terkubur dalam kenangan masa lalunya. ia sadar bahwa tak lama lagi ia akan mati, tetapi ironianya ia memutuskan untuk menjalani sisa hidupnya dengan cara yang ia pilih. Ia tetap optimis dengan usahanya berkomunikasi dengan Willie. Hingga akhir drama, keduanya masih tetap mencoba berkomunikasi dengan saling memandang. Seruan Oh Les Beaux Jours yang keluar dari mulut Winnie hanyalah tinggal sebuah usaha untuk menghibur diri, karena ia gagal berkomuniasi dengan orang yang paling dekat dengan dirinya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Sumardi
Abstrak :
Setelah melalukarn penelitian mengenai sintagmatik cerita dalam bab 2 dan bab 3, maka di bagian akhir ini akan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian tersebut, banyak peristiwa yang sering diulang, baik dalam urutan peristiwa maupun dalam penelitian katalisator. Hal ini tidak bisa dihindarkan, karena untuk membahas pokok permasalahan skripsi ini pengulangan peristiwa tersebut terpaksa dilakukan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan kaitan antara judul Les Ames du Purgatoire dengan isi cerita_nya. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode strktural dan salah satu teori yang memakai dasar teori ini dan digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Tzvetan Todorov mengenai aspek sintaksis dan aspek semantik dalam cerita. Sebagai langkah awal ditemukan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam frasa lies Ames du Purgatoire dengan menggunakan tiga buah kamus. Makna tersebut adalah : (1) Roh-roh (jiwa-jiwa) dalam Api. Penyucian. (2) Roh-roh (jiwa-jiwa) dalam ntasa cobaan. Setelah diperoleh dua makna tersebut maka penelitian kemudian beranjak pada analisis aspek sintaksis. Dari analisis aspek sintaksis diperoleh kesixnpulan bahwa dua makna lies Ames du Purgatoire yang tepat sesuai dengan alur adalah : (1) Roh-roh dalam Api Penyucian. (2). Jiwa dalam masa cobaan. Makna pertama berkaitan erat dengan salah satu Fungsi Utama, yaitu pertobatan tokoh don Juan. Fungsi tersebut meru_pakan suatu tempat berkumpulnya alur-alur yang ada dalam cerpen Les Ames du Purgatoire dan makna pertama tersebut lah yang menjadi kunci menuju pertobatan tersebut. Akan halnya makna kedua, makna ini pun berkaitan dengan Fungsi tersebut karena makna ini bersumber atau muncul karena adanya Fungsi tersebut dan makna ini merupakan penyebab terbentuknya akhir cerita. Setelah hasil analisis aspek sintaksis diperoleh, penelitian kembali berlanjut pada analisis aspek semantik. Dari analisis aspek semantik juga telah ditemukan kaitan antar judul dengan tokoh. Kedua kandungan makna yang ada dalam (rasa Les Ames du Purgatoire sangat berkaitan erat dengan tokoh utama dalam cerita, yaitu tokoh don Juan. Judul Les Ames du Purgatoire dengan kedua maknanya merupakan suatu pembentuk kepribadian tokoh don Juan yang positif.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S14398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library