Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abadi
"Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, karena tidak saja berkenaan dengan rendahnya pendapatan dan tingkat konsumsi masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan, ketidakberdayaan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan publik, ketidakmampuan menyampaikan aspirasi, serta berbagai masalah yang berkenaan dengan pembangunan manusia (human development). Oleh karena itu, upaya penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu, dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat.
Sudah banyak program-program pemerintah yang ditujukan dalam rangka penanggulangan kemiskinan, namun seluruh program penanggulangan kemiskinan tersebut dirasakan kurang menunjukkan basil yang optimal. Hal ini disebabkan antara lain, penyelenggaraan program-program penanggulangan kemiskinan pada waktu yang Ialu, lebih bersifat mobilisasi, bukan partisipasi. Keikutsertaan masyarakat dalam suatu program sering tidak dilandasi oleh kesadaran, tetapi lebih karena terpaksa. Hal ini terjadi karena mereka tidak memahami betul manfaat dan perannya dalam program tersebut.
Oleh karena itu diperlukan adanya penyempurnaan program penanggulangan kemiskinan, yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai suatu program pemberdayaan, secara umum bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan desa dan atau antar desa serta peningkatan penyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka masyarakat dituntut memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan PPK, sehingga PPK berhasil dalam mengatasi kemiskinan. Keberhasilan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui PPK akan berpengaruh terhadap peningkatan ketahanan daerah yang merupakan bagian integral dari ketahanan nasional.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Program Pengembangan Kecamatan (PPK) terhadap Ketahanan Daerah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu metode penelitian yang dlakukan pada populasi besar dalam hal ini masyarakat miskin yang mendapatkan bantuan dana PPK, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sedangkan teknik analisis data dalan penelitian ini menggunakan deskriptif analisis, dimana analisis dilakukan melalui data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner.
Berdasarkan basil penelitian di Kabupaten Cirebon terlihat bahwa masyarakat miskin belum mampu mengelola bantuan modal Program Pengembangan Kecamatan (PPK), sehingga pendapatan sebagian besar masyarakat miskin tidak meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat miskin kurang memiliid keterampilan, akses terhadap pasar dan akses terhadap teknologi. Akibatnya PPK kurang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Ketahanan Daerah di Kabupaten Cirebon.

Poverty is a complex problem today, as it is not only concerning with the low of people income and the level of society consumption, but also referring to the minimum level of education and health, the impotence of being participated in the process of public decision making, the unability to express aspiration and also various respective problems with human development. Therefore, the effort to anticipate poverty need to be done comprehensively, covering all society life aspects which totally carried out and focusing at society empowerment.
It was so many governmental programs that aimed on the occasion of anticipating poverty, however all of those actions were not effective. One of the reasons is as follows : the implementation of anticipating poverty in the past period tended to be more mobilized, and it was done as a non-participated program. The involving of the people in such program was often not based on the awareness, but it was merely as a forcefull action. This could happen as people did not understand comprehensively the utility and their role in such program.
Therefore it must have been some efforts to enable this anticipating poverty program becomes perfect, with the program so-called District Development Program (PPK). The District Development Program, which rules as the empowering program, can generally aims to accelerate the process of anticipating poverty based on the independence of the people through the increase of people capacity and their institution in the implementation of village and inter-village development, and the improvement of sosio-economic means and infrastructure to accommodate the need of the people.
To achieve the goal, the people have to be able to implement PPK, so They succeed to anticipate the poverty. The success of the people in anticipating poverty through PPK is going to influence towards the improvement of regional resilience which is as the part of national resilience.
Refering to the background mentioned above, researcher is interested to conduct the research. The aim of the research is to know the influence of PPK towards regional resilience. The research uses the survey method at this research that observing to a large-scale population of poor people which are getting some financial aid from PPK program, but the data observed here are those of sample taken from the population. Meanwhile the researcher uses descriptive-analytical method which analizes through primary data collected by some questionaires.
Based on the research conducted at Cirebon Regency, it shows that the poor society have not been able to manage some capital aids of PPK program, so the income of most poor people does not increase. This is because the poor people have less ability, failure to access the market and technology. The impact of those all is that PPK contributes less influence to the improvement of regional resilience at Cirebon Regency.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirsan Abadi
"Jatuhnya rejim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun membawa perubahan besar dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Sejak itu perubahan-perubahan mendasar yang menuju ke arah demokrasi terus dilakukan. Walaupun perubahan yang terjadi belum berhasil secara maksimal. Tetapi keinginan untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik datang dari segala lapisan masyarakat. Walaupun masih ada sebagian yang tetap ingin bertahan dan mendukung status quo.
Militer dalam hal ini TNI yang selama pemerintahan Orde Baru menjadi penopang utama, menghadapi tuntutan dan tekanan dari masyarakat untuk mereformasi din. Ada dua hal penting reformasi yang dikehendaki masyarakat, pertama tuntutan untuk mengurangi peran politik dan sosial lewat dwifungsinya, kedua adanya tuntutan dari masyarakat untuk mengurangi peran komando teritorial, karena komando teritorial selama ini hanya menjadi alat untuk mengawasi pemerintahaan sipil. Dengan struktur seperti itu, Koter lebih merupakan birokrasi bayangan pemerintahan sipil sehingga memudahkan militer untuk mengetahui segala aktivitas pemerintahan sipil.
Keterlibatan militer dalam politik praktis akan mengurangi profesionalisme militer, demikian juga dengan keterlibatan militer dalam bisnis. Adanya kepentingan politik dan bisnis inilah membuat militer melakukan intervensi dalam politik. Adanya asumsi bahwa keuntungan secara politik akan diikuti dengan keuntungan secara finansial. Hal inilah penyebab intervensi militer dalam pemilihan Gubernur Maluku Utara.
Kepentingan militer di Maluku Utara membuat militer merasa terusik ketika calon Gubernur berasal dari kelompok yang tidak mengamankan kepentingan militer dan kelompoknya. Dengan memanfaatkan situasi yang kurang stabil, militer berusaha untuk menjegal calon yang bukan dari kelompoknya. Keterlibatan militer dalam politik ini, membuat militer kurang mengakui supremasi sipil.
Metodologi dalam penelitian ini kualitatif, dengan pendekatan struktural. Teknik pengunpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, literatur yang berhubungan dengan permasalahan. Dan secara teoritik, penelitian ini memiliki korelasi dengan beberapa teari yang dipergunakan sebagai unit analisis dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini terbukti bahwa adanya intervensi militer di dalam proses pemilihan Gubernur Maluku Utara. Intervensi ini dapat kita lihat bagaimana aparat keamanan melakukan intimidasi kepada anggota dewan. Selain itu militer juga melakukan pendekatan kepada elit tradisional yang tidak mendukung calon yang dikendaki oleh militer.
Intervensi yang dilakukan oleh militer dalam pemilihan Gubernur ini berkaitan erat dengan kepentingan militer di daerah itu yang harus dilindungi, jika yang terpilih bukan orang yang dapat melindungi kepentingan militer dan kelompoknya maka akan merugikan militer."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T13811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasep Budi Abadi
"Proyeksi dicapainya penduduk tanpa pertumbuhan pada tahun 2070-an, bukan proyeksi yang tidak mungkin dicapai oleh Indonesia. Hal ini didasarkan pada adanya kecenderungan penurunan tingkat fertilitas dan penurunan laju pertumbuhan penduduk yang akhir-akhir ini berhasiI dicapai. Berdasarkan basil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1990, 1994 dan 1997, ditemukan tingkat fertilitas Indonesia menurun secara konsisten. TFR untuk periode 1988-1991 adalah 3,022 , untuk periode 1991-1994 adalah 2,856'), sedang untuk periode 1994-1997 adalah 2,78(2) . Pertumbuhan penduduk untuk periode 1980-an dari Sensus 1990 adalah 1,97 %.
Namun barapan dapat dicapainya proyeksi itu, bukannya tanpa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut adalah pertama, kemungkinan ditemukan adanya stalling fertilitas atau terhentinya penurunan fertilitas. Kedua, adanya ancaman "ledakan bayi kedua" sebagai akibat dari masuknya penduduk usia muda kejenjang perkawinan yang disertai dengan kesejahteraannya yang meningkat. Keadaan ini kemungkinan akan membawa aspirasi barn bahwa pasangannya itu merasa mampu memberikan hari depan yang lebih baik pada anak-anaknya("). Walaupun scat ini krisis ekonorni melanda Indonesia, dalam jangka panjang masalah tersebut masih perlu dipertimbangkan. Ketiga adalah belum diketahuinya status reproduksi masyarakat, khususnya status reproduksi pasangan usia subur.
Untuk membahas masalah di atas, perlu kiranya terlebih dahulu dilihat sejauh mana sebenarnya latar belakang masalah kependudukan yang dihadapi oleh Indonesia dan bagaimana pengalaman Indonesia selarna ini dalam upaya menanggulangi permasalahan tersebut.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang dewasa ini rnasih menghadapi masalah kependudukan. Masalah tersebut adalah jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, struktur umur penduduk muda, serta tingkat sosial ekonomi yang relatif masih rendah."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
D30
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryal Abadi
"Sasaran utama perusahaan bukan lagi hanya sekedar mencari pelanggan baru Namun yang lebih panting tentunya adalah memelihara dan mempertahankan pelanggan lama yang telah eksis. Strategi ini tampaknya mulai digunakan para pemasar modem. Tujuanya yaitu menjaga loyalitas dan rentensi pelanggan. Salah satu Cara yang digunakan adalah dengan membuat customer club.
Banyak faktor yang menyebabkan konsumen mau datang kembali untuk menggunakan produk tersebut. Di antara faktor tersebut terdapat di dalam program customer club yaitu faktor direct retention effect, inderect retention effect, customer club satisfaction dan customer relationship satisfaction, Oleh karena itu masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variabel customer club terhadap retensi pelanggan dan variabel customer club mana yang paling dominan mempengaruhi retensi pelanggan studi kasus Propan Member Card.
Penelitian dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei. Sampel yang digunakan adalah para pemegang kartu Propan Member Card di Propan Service Center Propan Kelapa Lading. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dalam bentuk convenience sampling, agar mendapatkan data secara cepat dan akurat dui responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner disusun berdasarkan skala Likert Uji statistik menggunakan Structural Equation Modeling ( SEM) dengan sofware LISREL 8,5.
Hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa jenis kelamin laki-laki merupakan yang mayoritas mewakili perusahaan untuk menjadi anggota dan yang sering berkunjung ke Propan Service Centre. Bidang usaha mayoritas yang menjadi anggota Propan Member Card adalah kontaktor cat. 13 - 24 bulan merupakan rata-rata kurun waktu lamanya menjadi anggota Propan Member Card. Rata-rata jumlah pembelian anggota Propan Member Card adalah Rp. 50.000 - Rp. 1000.000. Dan rata rata jumlah kunjungan ke Propan Service Centre dalam rangka membeli, konsultasi atau keperluan lainnya adalah 2-5 kali dalam kurun waktu 6 bulan.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Structural Equation Modeling menjelaskan kecocokan model ini adalah 0,79. Bahwa nilai yang mendekati 0,90 sudah dapat dikatakan good fit. Dengan demikian, dapat dikatakan babwa secara keseluruhan model telah good fit. Nilai R-square yang besarnya 0,77 menunjukkan bahwa 77 person variabilitas variabel customer retention dapat diterangkan oleh variabel direct retention effect, inderect retention effect, customer club satisfaction, dan customer relationships satisfaction secara bersama-same Sisanya di terangkan oleh variabel lainnya yang belum masuk dalam analisis. Dan keempat independent variabel, temyata hanya faktor direct relation efect dan indirect retention effect saja yang dapat mempengaruhi customer retention. Yang paling mempunyai kontribusi terbesar dalam customer club dalam mempengaruhi customer retention adalah direct retention effect dengan koefien regresi sebesar 0,96.
Berdasarkan basil analisis data di alas, maka perusahaan harus melakukan pelayanan dan manfaat yang lebih baik agar konsumen benar-benar mendapatkan value dari keikutsertaan di Propan Member Card.

Nowadays, the main goal of a company is not only focusing on getting new customers but also points maintaining and retaining their existing old customers. This strategy seems has been started widely by modem companies to keep loyalty and customer retention by establishing a customer club.
There are many factors that can cause a customer would like to come up to reusing same product. One of those factors is customer club that may contain direct retention effect, indirect retention effect, customer club satisfaction and customer relationship satisfaction. Therefore, in this thesis the researcher would like to try to investigate about "Influence of Customer Club Variable to the Customer Retention, which are of these customer club variable has high dominant influential to the customer retention, a case study at the Propan Member Card.
The research would be done by a quantitative approach method and proceeding with a survey method. Samples are Propan Member Card holder at The Propan Service Centre Kelapa Lading. Sampling technique is non probability sampling at the convenience sampling form which is intended for getting data much faster and accurate from the respondent. Data collection using questionnaire that establish based on Likert Scale and statistic test would be complete by Structural Equation Modeling (SEM) within LISREL 8.5 software.
Descriptive analytic result is descript that man are majority to be a member representative from a company for visiting the Propan Service Centre. Majority member of Propan Member Card are paint contractors. Average time to be a member of Propan Member Card is 13 to 24 months with amount purchase between Rp 500,001 to Rp 1,000,000 average. Meanwhile, visit amount to Propan Service Centre for buying, consulting or other purposes are 2 to 5 within 6 months.
Statistic resulting by Structural Equation Modeling descript fit of the model is 0,79. The value that near to 0.90 can be categorized as good fit. Therefore, it can be disclose that as a whole this model is good fit. The R. Square is 0.77 showing that 77% of variability of customer retention variable can be explained as direct retention effect variable, indirect retention effect, customer club satisfaction, and customer relationships satisfaction simultaneous. The remaining can be explained as other variable that is not included yet to the analysis. It may conclude from four independent variables, only direct retention effect factor and indirect retention effect may influence the customer retention. The direct retention effect has a huge contribution in influence the customer retention with regression coefficient is 0.96.
Based on this data analysis result, the company had to serve and giving more benefit to their customer in order to have their membership in Propan Member Card valuable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Bintang Abadi
"Keberhasilan penanganan pasien-pasien emergensi ke rumah sakit berkaitan erat dengan "waktu penanganan" yaitu waktu antara kedatangan pasien dengan waktu tindakan yang seharusnya dilakukan, dalam hal ini tindakan pembedahan. Makin lama waktu respon penanganan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang akan dialami pasien tersebut di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (UGD RSCM) yang khusus menangani pasien-pasien gawat darurat/emergensi telah ditetapkan stiatu indikator kinerja sebagai acuan keberhasilan penanganan yaitu dengan dibedakannya kasus Sangat Gawat Darurat (SGD) dan kasus Gawat Darurat (GD). Kasus Sangat Gawat Darurat adalah kondisi pasien yang rnembutuhkan tindakan pembedahan secepatnya karena adanya ancaman kehilangan nyawa. Hal ini dihubungkan dengan adanya gangguan jalan nafas, kemampuan bernafas atau gangguan sirkulasi. Sedangkan kasus Gawat Darurat adalah kondisi pasien yang memerlukan tindakan pembedahan dalam waktu 8 jam pertama (misalnya : hernia strangulata, apendisitis, trauma pembuluh darah, trombosis pembuluh darah). Dalam hal keterlambatan penanganan akan meningkatkan morbiditas yang pada akhirnya akan meningkatkan mortalitas.
Sejak saat kedatangan di UGD, pasien pada umumnya harus melewati beberapa pemeriksaan, diantaranya anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, tindakan-tindakan prabedah. Selain itu juga dilakukan konsultasi antar departemen jika diperlukan dan persetujuan pasien atau keluarganya atas tindakan pembedahan yang akan dilakukan. Bila pasien yang datang disebabkan trauma akan dilakukan Primary Survey dengan segala penanganannya dan dilanjutkan dengan Secoudary survey.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lamanya waktu penanganan prabedah pada pasien-pasien kasus SGD dan GD UGD RSCM yang akan dilakukan pembedahan beserta faktor-faktor 1 alasan yang mempengaruhinya.
Parameter yang digunakan adalah waktu yang dilalui pasien sejak kedatangan sampai dilakukan tindakan bedah dikaitkan dengan waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan-pemeriksaan dan tindakan-tindakan prabedah lainnya (persiapan prabedah)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Tyas Abadi
"Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh Motivasi kerja dan Budaya Organisasi terhadap kinerja pegawai pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Sebanyak 518 pegawai yang bekerja pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intellectual, dan untuk kepentingan penelitian tersebut di ambil sampel sebanyak 84 responden untuk mengisi kuisioner. Metode analisis menggunakan regresi linier dengan variabel bebas adalah Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) serta variabel terikat adalah Kinerja Pegawai (Y).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas Budaya Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel terikat Kinerja Pegawai (Y) pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

This research aims at explaining the influence of organization culture and work motivation to the performance of employee at Directorate General of Intellectual Property Rights. Around 518 employees to work at Directorate General of Intellectual Property Rights, and for the research take a sample 84 respondent to fill the questioner. Analysis Method used linier regression which is Organization Culture (X1) and Work Motivation (X2) for the independent variable, and Performance employee (Y) is the dependent variable.
This research it shows had significant influence from the independent variable Organization Culture (X1) and Work Motivation (X2) to dependent variable Performance employee(Y) at Directorate General of Intellectual Property Rights."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25414
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Abadi
Jakarta: Salemba Empat, 1984
657 AMI p I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Nurdian Abadi
"Telah dilakukan penelitian untuk mencari suatu metoda analisis kualitatif yang sederhana untuk inembedakan enam antibiotik golongan arninoglikosida ysitu aminosidin,, geritamisin, kanamisin, neomisin, sisomisin dan. streptomisin. Netoda yang dilakukan adaish reaksi warna, reaksi mikro kristal, kromatografi kertas, krornatografi. lapisan. tipis dan spektrofotometri.
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa tidak ada cara identifikasi tunggal yang dapat membedakan sekaligus keenam antibiotik golongan arninoglikosida tersebut. Salah satu reaksi pengenal antibiotik golongan aminoglikosida adalah reaksi warna dengan ninhidrin. Ada beberapa pereaksi yang membenikan warna yang khusus untuk zat tertentu sehingga dapat dipakai untuk rnembedakan dari zat lainnya.
Kromatografi kertas dengan sistem :propanol-pinidinasam asetat glasial-air (15:10:3:12), kromatografi kertas dua dimensi dengan sis-tem : propanol-pinidin-asarn asetat glasi al-air (15:10:3:12) dan dengan sistérn : metiletilketon-butafbi tersier-metanol-amonia pekat (16:3:1:6), dan krornatogra11 lapisan tipis dengan sistem : amonia pekat-.air- aseton (16:144:40), memakai penampak nods nirthidnin dan natnium nitroprusid teroksidasi, mernbenikan hasil cukup baik, wa1pun beberapa zat membenikan niiai Rf yang berdekatan.
Percobaan mikro knistal dengan mikrosubiimasi memberi kan bentuk cukup spesifik untuk arninosidiri, neomisin dan streptornisin, dan dengan metanol dan asam suifat encer sarna banyak membe±ikan bentuk cukup spesifik untuk streptomisin. Spektrofotometri tampak darilarutan zat dalam air dengan pereaksi ninhidrin 0,2 % b/v dalam butanol memberikan serapan maksinium dengan dus puncak pads panjang gelombang 385 dan 564 mn untuk aminosid in,. 350 dan 406 nm untuk. neomisin, 355 dan 398 nm untuk sisomisin; dengan satu puncak pada panjang gelombang 568 nm unt.uk gentamisin dan kana misin masing-masing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Abadi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Abadi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>