Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Wahab
Surabaya: Airlangga University Press, 1990
410 ABD b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
Surabaya: Airlangga University Press , 1991
410 ABD i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
Surabaya: Airlangga University Press, 1999
808.066 ABD m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
"Jumlah Notaris di seluruh Indonesia lebih kurang 6.200 orang. Hukum positif yang mengatur tentang keberadaan Notaris di Indonesia diatur dalam Peraturan Jabatan Notaris Staatsblad tahun 1860 Nomor 3. Notaris yang beragama Islam dalam menghadapi rakyat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hendaknya melaksanakan ajaran dan syariat agama dalam melakukan mu'amalah atau bisnis dalam kehidupan sehari-.hari, baik antara sesama umat Islam sendiri maupun dengan non Islam seperti telah digariskan dengan jelas dalam Surat Al Baqarah ayat 282. Menurut pasal 24 data. Peraturan Jabatan Notaris yang mengatur tentang wajibnya Notaris mengenal para penghadap atau para penghadap diperkenalkan kepada Notaris oleh dua orang saksi pengenal, pengenalan mana hanya dapat ada jika memang ada kehadiran para penghadap, dan pasal 28 yang mengatur tentang kewajiban pembacaan akta itu kepada para penghadap dan saksi-saksi oleh Notaris. Pasal 24 dan 28 yang saling berkaitan tersebut apa akibatnya apabila dilanggar oleh Notaris, khususnya dalam kasus yang sampai di Pengadilan. Berkaitan dengan pelanggaran atau kealpaan yang dilakukan oleh Notaris apa akibat hukum karena melanggar pasal 24 dan 28; setelah membedah kasus dalam tesis ini akibat hukumnya ialah bahwa Akta tidak punya daya bukti formal sehingga akta a quo tidak memiliki kekuatan eksekutorial eks pasal 224 HIR dan konsekuensi yuridis : akta tersebut batal demi hukum. Dengan tidak punya daya bukti, formal maka akibatnya akta tersebut tidak berarti lagi bagi klien yang tentu saja sangat dirugikan. Akibat lain dengan tidak punya bukti formal bagi Para pihak, maka berdasarkan pasal 60 Peraturan Jabatan Notaris, notarisnya yang membuat akta tersebut dapat dihukum untuk membayar biaya, kerugian dan bunga kepada yang berkepentingan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
"Sudah menjadi, ciri kota besar bahwa pertumbuhan penduduk dari tahun-ketahun terus mengalami peningkatan, disebabkan . oleh kelahiran serta tingkat urbanisasi yang tinggi. Akibatnya wilayah perkotaan menjadi semakin padat dan tanah untuk perumahan bertambah sempit.
Situasi seperti ini dialami juga oleh Jakarta, dimana pada akhir 1989 jumlah penduduk telah mencapai 7,8 juta jiwa dan pada tahun 2005 nanti dengan berbagai upaya seperti pelaksanaan program keluarga berencana, akan dipertahankan pada tingkat 12 juta jiwa. Oleh karena itu maka kebutuhan kota Jakarta akan tempat tinggal terus bertambah.
Sebagai sal ah satu alternatif pemecahan, pemerintah telah mulai memasyarakatkan rumah susun, karena dengan bentuk ini akan lebih banyak rumah yangbisa dibangun guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi kelihatannya pembangunan rumah jenis ini belum begitu berkembang karena masyarakat kurang tertarik antara lain disebabkan oleh faktor budaya. Disamping itu para pengusaha pun masih enggan menanamkan modal karena dianggap tingkat resiko cukup tinggi yang dilihat dari pertimbangan pemasaran.
Padahal sebagai contoh Singapura yang pada avyal tahun j960-an mengalami problem relatif sama, hamun dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, keberhasilan yang dicapai dalam pembangunan sektor perumahannya, bahkan telah menjadi kebanggaan seluruh pemerintah dan masyarakatnya. Dewasa ini empat perlima penduduk Singapura telah bertempat tinggal dirumah-rumah susun yang dirasakan lebih nyaman, 1ebih sehat dan lebih aman.
Faktor dominan dalam pembangunan perumahan adalah unsur tanah, karena selain di perkotaan semakin langka, juga harganya terus meningkat yang berakibat harga rumah menjadi sangat mahal, sehingga sukar dijangkau oleh sebahagian besar anggota masyarakat. Maka dari itu pemilihan lokasi yang tepat akan merupakan awal dari keberhasilan kegiatan pembangunan perumahan.
Kelihatannya, pemerintah perlu lebih meningkatkan peranannya dalam hal pengadaan lokasi tanah yang diperlukan serta menunjang usaha swasta dalam memasyarakatkan kehadiran rumah susun ini. Keberhasilan Jakarta dalam membangun rumah susun akan merupakan dorongan bagi kota-kota besar lainnya untuk menerapkan pola sejenis dalam rangka pemerataan tempat tinggal yang layak dihuni."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Abdul Wahab
Jakarta: Bumi Aksara, 2005
351.007 2 SOL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
"Mesir merupakan salah satu masyarakat yang berbahasa, berbangsa, dan berbudaya Arab. Sebagai bagian dari masyarakat Arab, Mesir yang termasuk masyarakat negara berkembang berada dalam masa transisi dan dalam proses modernisasi. Pada masa-masa demikian, masalah nilai-nilai tradisonal masih merupakan permasalahan yang belum terselesaikan. Gambaran mengenai masalah-masalah sosial yang merupakan bagian dari kehidupan nyata ini terdapat dalam karya para sastrawannya. Karya sastra yang lahir di tengah masyarakat sangat berkaitan dengan peristiwa sosial dalam masyarakat tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Abdul Wahab
Jakarta: Bumi Aksara, 1990
351.007 2 SOL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Wahab
"ABSTRAK
Undang-undang menjadi bagian yang sangat penting bagi negara Indonesia karena
menyatakan diri sebagai Negara hukum (Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945), namun
dalam kenyataannya undang-undang yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI) bersama-sama dengan Pemerintah kebanyakan ditolak oleh rakyat
Indonesia sehingga dibatalkan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI).
Pembatala undang-undang ini menimbulkan pertanyaan besar, bagaimanakah proses
pembentukan undang-undang yang dibuat oleh DPR RI bersama-sama dengan pemerintah
dan mengapa undang-undang tidak mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat?. Undang-
undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) adalah undang-undang yang dijadikan studi kasus
dalam tesis ini, karena undang-undang BHP adalah undang-undang yang paling cepat
dimohonkan untuk di judicial review ke MK RI, padahal undang-undang ini telah
menghabiskan dana Negara yang begitu besar dan waktu pembentukannya sangat lama.
Undang-undang BHP merupakan undang-undang inisiatip dari pemerintah yang dibahas
bersama-sama dengan DPR RI komisi x dari tahun 2007 samapai 2009. Dalam rapat dengar
pendapat antara DPR Komisi x dengan kelompok-kelompok masyarakat seperti pihak
pengurus Perguruan Tinggi baik Swasta maupun Negeri, Lembaga-Lembaga Pendidikan,
Para Pakar, beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa, aktifis pendidikan, dan Lembaga
pemerhati Pendidikan. Dalam rapat dengar pendapat ini ternyata kebanyakan kelompok
masyarakat yang hadir menolak Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan
(RUU BHP) ini, namun atas alasan perintah undang-undang Sisdiknas RUU BHP ini
dilanjutkan ke tingkat pembahasan sampai akhirnya disahkan menjadi undang-undang.
Begitu RUU BHP ini disahkan menjadi undang-undang, langsung mendapat penolakan dari
berbagai elemen masyarakat yang pada akhirnya dimohonkan judicial review ke MK RI.
Berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang ada undang-undang BHP dibatalkan karena
bertentangan dengan UUD 1945. Implikasi pembatalan undang-undang BHP ini berdampak
pada Perguruan Tinggi Negeri yang telah menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik
Negara (PT BHMN) harus kembali pada bentuk asalnya, Implikasi selanjutnya berdampak
pada para dosen dan pegawai yang non PNS di PT BHMN yang menjadi tidak jelas status
hukumnya. Dan yang terakhir berdampak pada aturan hukum yang mengikuti undang-undang
BHP harus ikut dibatalkan. Berdasarkan implikasi yang sangat besar dari sebuah undang-
undang, maka seharusnyalah pembentukan undang-undang mengutamakan prinsip
demokratis sehingga menghasilkan hukum yang responsif yang didukung oleh budaya hukum
masyarakat yang diatur, struktur pemerintah yang mengatur, dan subtansi hukum yang
responsif yang jelas tujuan dan manfaatnya.

Abstract
The law became a very important for Indonesia because the country declared itself as the
State law (Article 1 paragraph 3 of the Constitution of 1945), but in reality the laws
established by the House of Representatives of the Republic of Indonesia together with the
Government majority rejected by the people of Indonesia that was canceled at the
Constitutional Court of the Republic of Indonesia. Pembatala this law raises a big question,
how was the establishment of laws made by Parliament together with the government and
why the law does not reflect the wishes and aspirations of the people?. Law Legal Education
(BHP) is a statute which is used as case studies in this thesis, because the statute law BHP is
the fastest petitioned for judicial review to the Constitutional Court of Indonesia, but this
legislation has spent country so large and its formation time is very long. BHP Law is the law
of the government initiative discussed together with the House of Representatives committee
from 2007 x samapai 2009. In a hearing between the House of Representatives Commission
X with community groups such as the good steward of Private Higher Education and State,
Educational Institutions, Experts, some of the Student Executive Board, education activists,
and observers of the Institute of Education. In this hearing was most communities are present
reject the Draft Law Legal Education (BHP bill), but for reasons of law orders the National
Education Bill BHP continued to level the discussion until finally passed into law. Once BHP
bill is enacted into law, an immediate rejection of the various elements of society that
eventually petitioned for judicial review to the Constitutional Court of Indonesia. Based on
the facts and evidence that there is legislation BHP canceled due to conflict with the 1945
Constitution. Implications cancellation BHP legislation is impacting on the State University
College has become a State-owned Legal Entity (PT BHMN) should return the original form,
have an impact on the further implication of the lecturers and non-civil service employees at
PT BHMN who become unclear status the law. And the latter affects the legal rules that
follow the law BHP should come undone. Based on the enormous implications of a law, then
the law ought to be prioritizing the establishment of democratic principles so as to produce a
responsive law backed by the legal culture of society is regulated, the government structures
that regulate, and responsive legal substance that clear objectives and benefits."
Universitas Indonesia, 2012
T29737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>