Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achir Yani S. Hamid
"Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul bersama sama dalam acara Dies Natalis ke 47 dan Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor Universitas Indonesia. Mewakili Fakultas Ilmu Keperawatan, pidato ilrniah yang akan saya sampaikan berjudul "Kontribusi Ilmu Keperawatan dalam Pembangunan Kesehatan."
Hadirin yang saya hormati,
Dalam pembangunan bangsa Indonesia, tiap upaya ditekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berarti bahwa manusia menjadi titik sentral pembangunan bangsa, karena manusia berkualitas tinggi adalah sumber kekuatan utama suatu bangsa. Satu syarat utama peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui peningkatan kualitas kesehatan yang diperoleh melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas pula. Keperawatan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan merupakan kunci utama keberhasilan pembangunan kesehatan, apabila kontribusi ilmu keperawatan difasilitasi oleh berbagai faktor lain, termasuk kemampuan profesional yang dimiliki oleh sebagian besar perawat Indonesia sehingga tidak hanya dapat berperan sebagai perawat pelaksana, pendidik, dan pengelola, tapi bahkan sebagai peneliti yang berkemampuan mengembangkan ilmu keperawatan serta menyelesaikan masalah keperawatan secara berkesinambungan.
Pads World Health Assembly ke 36 tanggal 13 Mei 1983, ditekankan tentang peran penting perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan dan menggerakkan masyarakat untuk pengembangan Primary Health Care yang efektif. Dalam pertemuan ke 75 WHO Executive Board, 14 Januari 1985 telah diputuskan mengenai perubahan peran perawat dan perlunya mempersiapkan perawat dengan kemampuan memimpin sebagai penggerak, pembawa perubahan dan pembaharu serta berperan serta dalam perencanaan program dan evaluasi pelayanan kesehatan."
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0543
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Analisa konsep koping merupakan suatu upaya membahas phenomena-phenomena yang mendasari mekanisme pertahanan diri. Pada penelitian yang diiakukan banyak difokuskan pada peritaku, sirategi dan gaya koping dibandingkan penggunaan yang tepat istilah pada koping. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme koping mempunyai hasil positif dan negalif dan memberikan dampak yang sejalan terhadap penanganan stres yang menimbulkan koping Pembahasan konsep koping sangat penting karena dapat membantu kemampuan klien daiam mengatasi masalah dengan strategi koping yang paling efektif. Penyebab stress, depresi, mekanisme pertahanan din, respons adaptasi.

Concept coping analyzes is an effort to discuss the phenomena which contribute basicly for defence mechanism behavior. The research have focused to attitude, strategic and pattern of coping. The results show coping mechanism has positive or negative efect, and give an appropriate influence to the problem solving style."
1997
JJKI-I-1-Jan1997-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Kesehatan jiwa wanita sangat mempengaruhi kesehatan wanita. Pada usia produktif gangguan kesehatan jiwa wanita sering berhubungan dengan; perannya sebagai istri, ibu dan pekerja; kondisi kesehatan fisik terufama kondisi bagian menjadi simbol kewanitaan; serta penganiayaan flsik atau mental. Proses berduka, kemurungan dan psikosa paska melahirkan, bunuh diri merupakan reaksi negatif dari gangguan kesehatan jiwa.
murungan dan psikosa paska melahirkan, proses berduka

The status of woman mental health gives a lot of influences to the whole of her health condition. On productive age, the alteration of woman's mental health could be induced by Her role as wife, mother and worker, her physical condition mainly the condition of sexual organ; as well as physical and mentaly abused. Grieving process, depression, psicosa afler labour and suicide are negative responses that was triggered by those alterations. "
1997
JJKI-I-1-Jan1997-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Penelitian ini bertujuan menguraikan perbedaan persepsi keluarga dan lansia tentang pemenuhan kebutuhan lansia selama mereka tinggal bersama. Sampel terdiri dari tiga puluh keluarga (anak/menantu wanita lansia) dan 30 lansia wanita yang dipilih secara purposif dan tinggal dalam satu rumah. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang besar antara harapan keluarga dengan lansia dalam hampir semua pemenuhan kebutuhan lansia, keculai kebutuhan spiritual.

The purpose of this research was to describe the different perception of expectation between the family and the elderly concerning their needs. Thirty families (daughter/daughter in law) and 30 elderly women who were purposefully selected and stayed at the same house. The result of this study revealed that there were different expectations as perceived by families and the elderly women for all aspects of the elderly needs expect for spiritual needs."
1997
JJKI-I-2-Juli1997-39
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia telah menimbulkan berbagai dampai baik yang positif maupun yang negalif Situasi ini telah mengakibatkan peningkatan angka kekerasan.
Sesuai dengan definisinya, kekerasan merupakan pelecehan dan penyalahgunaan seksual terhadap wanita tanpa memandang usia. Kekerasan adalah situasi yang amat kompleks dan multidimensi yang memerlukan beberapa pendekatan dan intervensi yang spesifik serta terfokus. Hal ini juga berlaku untuk penanganan bagi korban-korban perkosaan atau penyalahgunaan kekerasan seksual.
Para perawat yang bekerja di garis terdepan telah diperhitungkan sebagai sumber-sumber penting yang mampu menyelesaikan masalah ini secara profesional. Mereka juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan primer, sekunder dan tertier.

Development in various aspects of life in Indonesia has produced not only positive impacts but also negative impacts but also negative impacts of human life which leads to increasing number of violence.
According to its definition, violence refers to sexual abuse to women regardless of their age Violence is a complex and multifacet situation that needs specific approaches and intervention. It applies also in the intervention for victim of rape or sexual abuse.
Nurses who are working in the front line are considered to be important resources to profesionally solve this problem. They also need lo be involved in primary, secondary, and tertiary prevention.
"
1999
JJKI-II-6-Mei1999-203
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
Jakarta: UI-Press, 2006
PGB 0373
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"Masalah penyalahgunaan narkotika dan psikotropika mempakan masalah nasional yang sangat serius karena berdampak pada pemborosan anggaran negara dan rendahnya investasi sumber daya manusia yang merupakan faktor ponentu perkembangan bangsa dan negara yang seharusnya digunakan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa Indonesia yang handal. Prevalensi gangguan kesehatan karena penyalahgunaan narkotik dan psikotropika, khususnya pada remaja cenderung terus meningkat sejalan dengan permasalahan kehidupan dan kemasyarakatan yang makin kompleks. Penanggulangan permasalahan ini memerlukan upaya lintas sektoral dan pendekatan multidisiplin.
Keperawatan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan di Indonesia turut menemukan dalam menanggulangi masalah penyalahgunaan zat. Perawat merupakan kelompok mayoritas tenaga kesehatan dan mempunyai kesempatan 24 jam dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan langsung maupun tak langsung kepada klien dan keluarga dalam tiap tatanan pelayanan. Kontribusi keperawatan akan maksimal apabila perawat menggunakan metode penyelesaian masalah yaitu proses keperawatan dalam asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dan keluarganya. Penulisan makalah ini bertujuan menjelaskan landasan teoritis perkembangan jiwa remaja dan permasalahannya serta asuhan keperawatan bagi klien dan keluarga dengan masalah penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Mengingat rnayoritas penyalahguna narkotika dan psikotropika adalah kelompok usia remaja, maka pemahaman tentang landasan teoritis perkembangan jiwa remaja dan psikodinamikanya, diperlukan agar pendekatan yang dilakukan sesuai."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"ABSTRAK
Komunikasi merupakan bagian integral dari fungsi unik keperawatan yang merupakan komponen terpenting dari pelayanan keperawatan. Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit.
Komunikasi merupakan sarana utama yang digunakan dalam membuat dan memperkenalkan suatu perubahan. Selain itu, komunikasi juga dipakai sebagai landasan pembinaan hubungan antara perawat dengan anggota tim kesehatan lain. Mutu komunikasi antara perawat dan tenaga kesehatan lain mempengaruhi hasil pelayanan terhadap pasien. Knaus et al (1986) melaporkan bahwa angka kematian yang menurun di rumah sakit hempunyai hubungan dengan interaksi antara perawat dan dokter yang lebih menghasilkan pelayanan terkordinasi terhadap pemenuhan kebutuhan pasien daripada terhadap struktur administratif, spesialisasi, maupun status pengajaran. Oleh karena itu, hubungan kerja yang buruk dapat menimbulkan masalah yang serius bagi klien dan perawat serta mengancam citra profesi keperawatan.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan dengan jumlah mayoritas, penjalin kontak pertama dan terlama dengan klien, mutlak memerlukan kemampuan berkomunikasi interpersonal dalam membina hubungan dengan klien dan keluarganya serta dengan sesama perawat dan anggota tim kesehatan lainnya di rumah Sakit. Sebagaimana yang
dilaporkan oleh Swansburg (1990), lebih dari 80% waktu yang digunakan seorang manajer termasuk manajer keperawatan adalah untuk berkomunikasi.
Dengan demikian dalam menjalankan perannya sebagai pemberi pelayanan, pendidik, pengelola dan peneliiti, seorang perawat profesional berada dalam posisi yang paling menentukan untuk melindungi hak klien mendapatkan a.l.: pelayanan yang "aman" dan "bermutu", informasi yang diperlukan, keleluasaan pribadi (privacy), menolak terapi/perawatan, dan kerahasiaan akan data dirinya. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh perawat, jika ia mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal yang memadai.
Makalah ini akan membahas komunikasi interpersonal dalam kaitannya dengan peran perawat sebagai pemberi pelayanan. Pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, dan cara meningkatkan komunikasi interpersonal dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit. Konsep dasar komunikasi tidak dibahas secara spesifik dengan asumsi bahwa bentuk dasar komunikasi interpersonal telah dipahami oleh peserta simposium."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1994
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada profesi keperawatan memerlukan legislasi keperawatan untuk mempertahankan identitas dan status profesi, menopang, melaksanakan dan membina standar pendidikan keperawatan dan praktek keperawatan sebagai upaya melindungi masyarakat dan perawat. Selanjutnya perlu diatur mekanisme dan prosedur pengakuan terhadap sikap dan kemampuan perawat profesional dan pengakuan kewenangan melaksanakan praktek keperawatan bagi perawat profesional yang diterima secara nasional.
Penanganan akreditasi, registrasi dan lisensi praktek keperawatan sebaiknya dilakukan secara berencana dan bertahap, sehingga tidak menirnbulkan gejolak yang mungkin dapat merugikan banyak pihak, terutama sekali masyarakat. Untuk itu perlu ditindaklanjuti melalui: 1) penyusunan kriteria dan standar pendidikan dan praktek keperawatan; 2) perumusan legislasi keperawatan; 3) pembentukan suatu Badan Pengaturan yang mandiri (Badan Keperawatan); 4) pelaksanaan operasional Badan tersebut; dan pemantauan serta evaluasi sistem tersebut (Parsay, 1986).
Untuk terwujudnya legislasi keperawatan yang mantap, diperlukan dukungan dari berbagai pihak pemerintah, badan lain terkait, termasuk dukungan dari organisasi profesi kesehatan lain yang sudah lebih terbina dan kuat untuk memfasilitasi organisasi keperawatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
"ABSTRAK
Di Amerika, angka kejadian penganiayaan dan penelantaran anak yang dilaporkan oleh NCCAN (National Center for Child Abuse and Neglect) berkisar dari 1 sampai 6 juta kasus per tahun (Clunn, 1991). Tujuh puiuh empat persen dari anak yang teraniaya dan terlantar tersebut adalah anak anak pra-sekolah yang berusia balita.
Angka kejadian penganiayaan dan penelantaran anak di Indonesia belum diketahui secara jelas, tetapi dengan dimasukkannya permasaiahan ini dalam Buku Pedoman Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, berarti masalah penganiayaan dan penelantaran anak mendapat perhatian khusus.
Penganiayaan terhadap anak tidak saja berupa penganiayaan fisik, tetapi juga penganiayaan dan penelantaran emosional, verbal, dan seksual. Campbell dan Humphreys (1984) mendefinisikan anak teraniaya sebagai setiap tindakan yang mencelakakan atau dapat mencelakakan kesehatan dan kesejahteraan anak yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak tersebut.
Perawat berperan penting dalam mengidentifikasi dan menemukan kasus anak teraniaya dan terlantar, terutama pada saat pengkajian keperawatan. Sering kali perawat tidak percaya bahwa ada orang tua yang sampai hati mencelakakan anak kecil yang tak berdaya. Kegiatan keperawatan yang diarahkan pada pencegahan terjadinya penganiayaan melalui pendidikan kesehatan jiwa pada orang tua. merupakan hal yang perlu digalakkan.
Asuhan keperawatan akan menjadi fokus utama pembahasan dalam makalah ini, setelah terlebih dulu menjelaskan mengenai pendekatan teoritis (karakteristik dan dinamika korban penganiayaan, karakteristik dan dinamika penganiaya, serta dinamika keluarga)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1994
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>