Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Nizar Hidayanto
Abstrak :
Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem temu kembali informasi dalam lingkungan yang sifatnya terdistribusi (Ditributed Information Retrieval System). Pengertian terdistribusi di sini adalah penggunaan satu prosesor untuk mengakses beberapa koleksi database dokumen. Pengimplementasian sistem temu-kembali informasi terdistribusi menjadi begitu penting karena sifat alamiah dari koleksi dokumen yang letak penyimpanannya tersebar secara fisik (misalnya, koleksi dokumen yang berada di berbagai instansi). Di samping itu, setiap pengelola dokumen tentunya menginginkan adanya kebebasan dalam mengatur koleksi dokumen yang dimilikinya. Sifat dokumen yang seperti inilah yang menyebabkan diperlukannya suatu mekanisme khusus, agar seseorang yang membutuhkan informasi tidak mengalami kesulitan ketika mencari informasi tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, diperlukan suatu sistem temu kembali yang bisa digunakan dalam lingkungan yang terdistribusi. Ada tiga bagian yang harus diperhatikan dalam mengembangkan sistem temu kembali informasi terdistribusi, yaitu (1) antar-muka ke pemakai (user interface), (2) mesin pencari (search engine) dengan kemampuan melakukan pencarian terhadap sumber-sumber dokumen yang ada di dalam berbagai LAN/WAN, (3) basis data dokumen. Pengembangan sistem temu-kembali informasi terdistribusi ini (khususnya bagian mesin pencari) dibagi dalam 3 bagian yaitu: bagian pemeringkatan koleksi, mesin pencari di database lokal, bagian yang menggabungkan hasil pencarian yang diperoleh dari suatu koleksi. Teknik pengindeksan yang dipergunakan adalah pengindeksan frekuensi dan pengindeksan berbasis rumus Savoy. Teknik pemeringkatan yang dipergunakan untuk pemilihan koleksi adalah teknik Lexicon Inspection, D-WISE, dan modifikasi dari rumus Savoy. Sedangkan teknik temu kembali informasi yang dipergunakan untuk mencari koleksi dokumen dalam suatu server adalah teknik Extended Boolean P-Norm Model. Untuk menggabungkan hasil pencarian di berbagai koleksi dokumen, teknik yang dipergunakan adalah raw score dan weighted score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik Lexicon Inspection memberikan hasil pemeringkatan yang lebih baik dibandingkan dengan teknik D-WISE dan Savoy Extension. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan meta-index berbasis indeks Savoy memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan indeks frekuensi. Selain itu penelitian juga menunjukkan bahwa pencarian tidak harus dilakukan di seluruh koleksi yang terambil. Dengan mengambil 90% koleksi teratas dari koleksi yang terambil, dokumen relevan yang terambil mendekati hasil yang diperoleh apabila dilakukan pencarian terhadap seluruh koleksi yang terambil.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nizar Hidayanto
Depok: Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Komputer, 2019
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nizar Hidayanto
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan rumah sakit dan teknologi informasi, Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) RAA Soewondo dirasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan informasi. Keterbatasan tersebut membuat pihak manajemen berencana mengganti SIRS mereka. Agar implementasi SIRS yang baru dapat berhasil, perlu dilakukan strategi manajemen perubahan yang tepat pada rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi manajemen perubahan untuk implementasi SIRS di RAA Soewondo. Penelitian dilakukan menggunakan pengambilan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi. Tindakan perubahan didapat dengan analisis SWOT, kemudian dikelompokan ke dalam metode manajemen untuk membuat strategi manajemen perubahan. Metode manajemen perubahan yang digunakan adalah Anderson dan Anderson Nine Phase Model. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa faktor resistensi karyawan relatif kecil. Tindakan perubahan yang sesuai dengan manajemen perubahan adalah dukungan pimpinan untuk implementasi perubahan SIRS, membuat persamaan visi dan misi ke semua bagian rumah sakit tentang perubahan SIRS, merancang keadaan perubahan yang diinginkan dengan memerhatikan divisi yang terpengaruh oleh perubahan SIRS ini, melakukan penggantian dengan metode pararel cutover, memberikan penghargaan kepada karyawan yang ikut menyukseskan program ini, serta membuat kebijakan baru agar kebijakan yang sudah berjalan menjadi permanen. Hasil akhir menunjukkan secara umum karyawan rumah sakit setuju akan perubahan SIRS saat ini.
Along with the development of hospitals and information technology, the Soewondo RAA Hospital Information System (SIRS) felt unable to meet the information needs. These limitations make the management of SIRS plans to replace their SIRS. In order for successful implementation of new SIRS, change management strategy needs to be done right at the hospital. This study aims to formulate strategies for implementing change management in the RAA Soewondo SIRS. The study was conducted using data collection through questionnaires, interviews, and observation. Action changes obtained with SWOT analysis and then grouped into a management method for making the change management strategy. Change management method that had been used is Anderson and Anderson Nine Phase Model. The study shows that the staff?s resistance is relatively small. Action changes according that related to change management is leadership support for implementation of changes to SIRS, making equality vision and mission to all parts of the hospital about the change of SIRS, designing state of the desired changes with respect to the division that is affected by changes in SIRS, do the replacement with parallel cutover method , presents awards to employees who make this program succeed, and create new policies to estabilish policies that are already running to be permanent. The final results shows: in general, the employees agreed to change the current SIRS.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nizar Hidayanto
Abstrak :
Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (Direktorat TTKI) mengemban tugas dalam mewujudkan rencana strategis Direktorat Jenderal Pajak melalui modernisasi information system (IS) atau information technology (IT) secara efisien dan optimal. Untuk menilai tingkat efisiensi dan optimalisasi penggunaan information technology (IT), diperlukan proses pengukuran secara berkesinambungan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tingkat dukungan SI/TI pada Direktorat TTKI, sehingga Direktorat TTKI bisa memperbaiki hal-hal yang dianggap masih lemah. Instrumen yang digunakan adalah IT Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Grembergen berdasarkan konsep Balanced Scorecard. Selain itu, digunakan pula indikator yang diperoleh dari US Governance Accountability Office (US GAO). Indikator-indikator inilah yang kemudian dijadikan bahan untuk menilai tingkat dukungan IT yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke staff Direktorat TTKI. Berdasarkan hasil pengukuran IT Balanced Scorecard yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat dukungan IT pada Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi pada perspektif kontribusi perusahaan sebesar 49%, perspektif orientasi pengguna sebesar 66.3%, perspektif penyempurnaan organisasi sebesar 68.3%, dan perspektif orientasi masa depan sebesar 25.6%. ......Directorate of Communications and Information Technology Transformation took on the task in realizing the strategic plan of the Directorate General of Taxation through the modernization of IS / IT efficiently and optimally. To assess the efficiency and optimizing the use of IT, required continuous measurement process. In this study the level of support of IS / IT Directorate TTKI will be measured, so Directorate TTKI can fix things that were deemed to be weak. The instrument used is the IT Balanced Scorecard, developed by Grembergen based on the concept of Balanced Scorecard. In addition, the indicators used are obtained from the U.S. Governance Accountability Office (U.S. GAO). These indicators are then used as material to assess the level of IT support is done by distributing questionnaires to the staff of the Directorate TTKI. Based on the IT Balanced Scorecard measurements, showed that the level of IT support to the Directorate of Communications and Information Technology Transformation at perspective on the company's contribution is 49%, user-oriented perspective is 66.3%, organization's improvement perspective is 68.3%, and the future-orientated perspective is 25.6%.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nizar Hidayanto
Abstrak :
PT. PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu banyak menggunakan layanan TI agar dapat mengelola proses bisnisnya dengan baik. Tidak adanya suatu mekanisme pengukuran kinerja pihak ketiga membuat perusahaan kesulitan mengukur kinerja pihak ketiga. Penelitian ini ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada di PT. PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Tahap pertama penelitian ini akan dilakukan dengan menjabarkan strategi dengan analisis SWOT, yang menghasilkan portofolio layanan TI. Tahap selanjutnya adalah pemberian rekomendasi mengenai strategic sourcing dalam membangun layanan TI perusahaan dengan menganalisis kondisi perusahaan saat ini. Pada tahap akhir penelitian akan dijabarkan mengenai mekanisme pengukuran ketersediaan layanan TI dengan kerangka kerja COBIT 4.1 sub segmen DS1. Dari hasil penelitian diperoleh portofolio layanan TI yang secara efektif dapat mendukung perusahaan. Penelitian ini juga menghasilkan temuan yang menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mengelola sendiri layanan TI secara internal, sehingga pengembangan layanan TI sebaiknya dilakukan melalui outsourcing. Formulasi mengenai SLA juga diusulkan dalam penelitian ini agar dapat digunakan untuk mengukur kinerja pengelola layanan TI perusahaan. ......PT. PLN Region Sumsel, Jambi and Bengkulu use IT services in order to properly manage its business processes. The absence ofa mechanism for third-party performance measurement make it difficult to measure the performance of third parties.This study aimed to address the various problems that exist in there. The first phase of this research will be done by outlining strategies with SWOT analysis, which produces a portfolio of IT services. The next stage is the provision of recommendations on the strategic sourcing in developing IT services in the company by analyzing the current condition of the company. In the final stage of research, we will clarify the mechanisms in measuring the availability of IT services with COBIT 4.1framework, DS1 sub segments. From the research results obtained a portfolio of IT services that can effectively support the company. The study also produced findings that shows the company has not been able to manage their own IT services internally, so the development of IT services should be done through outsourcing. Formulation of the SLA is also proposed in this study, so that can be used to measure the performance of IT service management company.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2010
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library