Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alisa Nur Octaviani
Abstrak :
Iradiasi sinar gamma digunakan untuk dekontaminasi bakteri atau pengawetan suatu produk. Pengawetan dengan cara ini tidak memberikan perubahan secara bermakna terhadap aroma dan rasa produk, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efeknya terhadap kandungan kimia sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antoksidan, kadar fenolik total, dan kadar flavonoida total dari sampel ekstrak etanol 70% Peperomia pellucida (L.) Kunth. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal DPPH menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 515 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna nilai EC50 (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi dosis 7,5 kGy dan 10 kGy. Kadar fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 415 nm dan menujukkan hasil perbedaan bermakna (P<0,05) dimana terjadi kenaikan kadar hingga dosis 5 kGy dan penurunan pada dosis 7,5 kGy dan 10 kGy. Kadar flavonoida total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 740 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi hingga dosis 10 kGy.
Gamma irradiation is used for bacterial decontamination or preservation of a product to solve the problem of quarantine in trade and may also improve shelf life. Preserving with gamma irradiation doesn?t give significant changes to the aroma and taste of the product, but need to do more research on the effects on the chemical content of the sample. This study aimed to determine the effects of gamma irradiation on antioxidant activity, total phenol compound, and total flavonoid of 70% ethanol extract sample Peperomia pellucida (L.) Kunth. Antioxidant activity DPPH radical reduction method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 515 nm showed the results of a significant lowering in EC50 values ​​(P <0.05) in the samples were irradiated dose 7,5 kGy and 10 kGy. Total phenol carried by the Folin-Ciocalteu method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 415 nm and the results showed a significant difference (P <0.05) in which an increase in levels of up to 5 kGy dose and a decrease in the dose of 7.5 kGy and 10 kGy , Levels of total flavonoids was conducted using AlCl3 colorimetry using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 740 nm showed the results of a significant decrease (P <0.05) in the samples were irradiated up to a dose of 10 kGy.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Alisa Nur OctavianiProgram Studi : FarmasiJudul : Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Ferron Par Pharmaceuticals Periode Bulan Januari-Februari Tahun 2017 Industri farmasi harus memiliki paling sedikit 3 tiga Apoteker sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi dan pengawasan mutu. Selain itu, industri farmasi harus memenuhi pesyaratan CPOB dimana pemenuhan tersebut harus dibuktikan dengan adanya sertifikat CPOB yang berlaku selama 5 lima tahun selama industri farmasi tersebut memenuhi persyaratan. Selain tempat pembuatan obat/ bahan obat, industri farmasi memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat pendidikan/pelatihan dan penelitian serta pengembangan. Praktek kerja profesi di PT Ferron Par Pharmaceuticals bagian GMP Training merupakan salah satu bentuk pelatihan lapangan kepada para calon Apoteker. Peran Apoteker di GMP Training yaitu melakukan pembuatan desain matriks dan materi training lalu membuat jadwal training yang selanjutnya memberikan rekomendasi karyawan atau karyawan baru dari hasil training tersebut. Tugas Khusus yang diberikan adalah melakukan pembuatan materi training mengenai tata cara bekerja di laboratorium kimia dan manual peak integration. Pembuatan materi dilakukan dengan media presentasi dalam bentuk power point. Berdasarkan kegiatan pembuatan materi dapat disimpulkan bahwa materi training yang dibuat ditujukan terutama untuk para analis dan labtek yang berkepentingan melakukan kegiatan teknis di laboratorium kimia. Kata Kunci : CPOB Cara Pembuatan obat yang Baik , GMP Training, Industri Farmasixii 63 halaman : 1 gambar, 1 tabel, 7 lampiranAcuan : 6 2009-2013
ABSTRACT
Name Alisa Nur OctavianiStudy Program PharmacyTitle Internship at PT Ferron Par Pharmaceuticals month period January February 2017 Pharmaceutical industry should have minimum 3 Pharmacist as person in charge or manager for quality assurance, production and quality control. In addition, pharmaceutical industry must meet the requirement of GMP which is evidenced by the existence of a certificate of GMP that last up to 5 years As long as the pharmaceutical industry still meets the requirements. Pharmaceutical industry not only a place for manufacturing of drugs or raw material but also has other function as a place of education training and research and development. Internship at sub departement GMP Training of PT Ferron Par Pharmaceuticals is a way of learning about the real world of work for apothecary student. The role of pharmacist in GMP Training is to make matrix design and training materials then create a training schedule which further gives recommendations of new employees or employees of the training results. The special assignment is to make training material about how to work in chemical laboratory and manual of peak integration. Training material was done with the media presentation in the form of power point. Based on the material making activities, it can be concluded that the training materials that are made are aimed primarily for analysts and laboratory technician who are interested in doing technical activities in chemical laboratories. Keywords Good Manufarcturing Practice, GMP Training, Pharmaceutical Industryxii 63 pages 1 pictures, 1 tables, 7 appendixesBibliography 6 2009 2013
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Industri farmasi harus memiliki paling sedikit 3 tiga Apoteker sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi dan pengawasan mutu. Selain itu, industri farmasi harus memenuhi pesyaratan CPOB dimana pemenuhan tersebut harus dibuktikan dengan adanya sertifikat CPOB yang berlaku selama 5 lima tahun selama industri farmasi tersebut memenuhi persyaratan. Selain tempat pembuatan obat/ bahan obat, industri farmasi memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat pendidikan/pelatihan dan penelitian serta pengembangan. Praktek kerja profesi di PT Ferron Par Pharmaceuticals bagian GMP Training merupakan salah satu bentuk pelatihan lapangan kepada para calon Apoteker. Peran Apoteker di GMP Training yaitu melakukan pembuatan desain matriks dan materi training lalu membuat jadwal training yang selanjutnya memberikan rekomendasi karyawan atau karyawan baru dari hasil training tersebut. Tugas Khusus yang diberikan adalah melakukan pembuatan materi training mengenai tata cara bekerja di laboratorium kimia dan manual peak integration. Pembuatan materi dilakukan dengan media presentasi dalam bentuk power point. Berdasarkan kegiatan pembuatan materi dapat disimpulkan bahwa materi training yang dibuat ditujukan terutama untuk para analis dan labtek yang berkepentingan melakukan kegiatan teknis di laboratorium kimia.
ABSTRACT
Pharmaceutical industry should have minimum 3 Pharmacist as person in charge or manager for quality assurance, production and quality control. In addition, pharmaceutical industry must meet the requirement of GMP which is evidenced by the existence of a certificate of GMP that last up to 5 years As long as the pharmaceutical industry still meets the requirements. Pharmaceutical industry not only a place for manufacturing of drugs or raw material but also has other function as a place of education training and research and development. Internship at sub departement GMP Training of PT Ferron Par Pharmaceuticals is a way of learning about the real world of work for apothecary student. The role of pharmacist in GMP Training is to make matrix design and training materials then create a training schedule which further gives recommendations of new employees or employees of the training results. The special assignment is to make training material about how to work in chemical laboratory and manual of peak integration. Training material was done with the media presentation in the form of power point. Based on the material making activities, it can be concluded that the training materials that are made are aimed primarily for analysts and laboratory technician who are interested in doing technical activities in chemical laboratories.
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
Abstrak :
Apotek merupakan suatu sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Dalam melakukan pelayanan kefarmasian diperlukan suatu standar pelayanan kefarmasian yang meliputi 2 dua hal yaitu pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Kegiatan Praktek kerja profesi di Apotek Kimia Farma berguna sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang apoteker di Apotek dari segi teknis kefarmasian seperti pengadaan barang, penerimaan barang, penyimpanan barang hingga penjualan, maupun segi non teknis kefarmasian seperti pencatatan dan pelaporan dimana hal tersebut telah berjalan di Apotek Kimia Farma. Tugas khusus yang diberikan adalah melakukan kajian resep terkait penyakit reumatik dimana hal yang dilakukan adalah mencari resep yang terkait penyakit reumatik yang diterima oleh Apotek Kimia Farma 07 dan melakukan kajian terkait pengkajian administratif, persyaratan kesesuaian farmasetik, persyaratan pertimbangan klinis. Berdasarkan hasil pengkajian resep dapat disimpulkan bahwa secara umum sudah cukup baik dan sesuai persyaratan. ...... Pharmacy is a means of pharmaceutical service where pharmaceutical practice is undertaken by the Pharmacist. In performing pharmaceutical services, a pharmacy service standard is required, covering 2 two matters, such as management of pharmaceutical preparations, medical devices, and medical consumables as well as clinical pharmacy services. Internship at Kimia Farma rsquo s Pharmacy is a way of learning about a pharmacist job description at pharmacy such as Procurement of goods, receipt of goods, storage of goods until the sale, as well as non technical aspects of pharmaceutical such as recording and reporting where it has been running in Pharmacy Kimia Farma. The specific task given is to conduct a prescription study related to rheumatic diseases related to administrative assessment, pharmaceutical conformity requirements, clinical consideration requirements. Based on the results of prescription assessment can be concluded that in general is quite good and in accordance with the requirements.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Alisa Nur OctavianiProgram Studi : FarmasiJudul : Praktik Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan April Tahun 2017 Suku dinas kesehatan kota memiliki fungsi yaitu melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian ketersediaan farmasi. Fungsi tersebut dilakukan oleh profesi yang berpengalaman dalam bidang kesehatan dimana salah satunya adalah Apoteker. Dalam menjalankan tugas terkait pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat, Sudinkes berhubungan langsung dengan fasilitas penyelenggara kefarmasian. Kegiatan Praktek kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur berguna dalam mengetahui tanggung jawab dan peran Apoteker dalam pemerintahan seperti melakukan regulasi dan pengurusan perizinan maupun administrasi terhadap penyelanggaran sarana kesehatan dan makanan serta minuman. Tugas khusus yang diberikan yaitu pemutakhiran data perizinan apotek, apotek rakyat dan toko obat di wilayah Jakarta Timur tahun 2015-2016. Data yag diperoleh merupakan data sekunder rekapitulasi perizinan sarana yang diperoleh dari seksi Sumber Daya Kesehatan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Berdasarkan hasil pemutakhiran data perizinan disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah apotek dan apotek rakyat dan konsistensi jumlah perizinan toko obat pada wilayah Jakarta Timur pada tahun 2015-2016.Kata Kunci : Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, Apotek, Apotek Rakyat, Toko Obat, Pemutakhiran Data Perizinan Saranax 49 halaman : 0 gambar, 3 tabel, 5 lampiranAcuan : 14 2002-2016
ABSTRACT
Name Alisa Nur OctavianiStudy Program PharmacyTitle Internship at Regional Health Departement of East Jakarta month period April 2017 The Function of regional health departement is to conduct surveillance and control of pharmaceutical availability. The function is performed by a profession experienced in the field of health where one of them is a pharmacist. In carrying out tasks related to public health development, regional heath departement directly related to the pharmaceutical provider facility. The sepcific task that given is to do the updating of licensing data of pharmacies and drug stores in East Jakarta area period 2015 2016. The data obtained are secondary data of licensing facility recapitulation obtained from section of health resource in regional health departement of East Jakarta. Based on the result of updating of licensing data, it is concluded that there is a decreasing number of pharmacies and consistency of drug store licensing in East Jakarta area in 2015 2016. Keywords Regional Health Departement of East Jakarta, Pharmacy, Drugs store, Updating licensing data facilitiesx 49 pages 0 pictures, 3 tables, 5 appendixesBibliography 14 2002 2016
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library