Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anas Ahmadi
"Artikel ini memaparkan tentang cerita rakyat jerman yang dikaji melalui perspektif psikoanalis Jungian. Penelitian ini menggunakan teori archetype untuk membedah pola archetype perempuan dalam cerita rakyat Jerman (yang ditulis oleh Grimmm bersaudara). Penelitian berpendekatan kualitatif ini menggunakan sumber data buku Dongeng Jerman (2011) yang diterbitkan/diterjemahkan oleh Elex Media Komputindo. Hasil temuan menunjukkan bahwa pola archetype perempuan dalam dongeng Grimm bersaudara secara makro/utama terbagi menjadi dua, yakni (1) archetype perempuan sakral (sacred) dan (2) archetype perempuan profan (profane. Secara mikro/spesifik archetype perempuan sakral meliputi (1) ibu/istri/nenek yang baik, dan (2) putri/gadis yang baik. Adapun archetype perempuan profan meliputi (1) ibu/nenek penyihir, (2) ibu tiri, (3) istri serakah, (4) perempuan dungu, (5) dayang, dan (6) putri/gadis. Jika dikaitkan dengan archetype arch, archetype dalam dongeng Grimm bersaudara mengarah pada Athena, Hestia, Artemis, Hecate, Hera, Aphrodite, dan Psyche.

This article presented about German folktale that studied through the perspective of Jungian psychoanalyst. This study used the theory of archetypes, archetype to dissect patterns of women in the German folktale (written by Grimmm brothers). The Qualitative study used book Tales of Germany (2011) as the data source which had published/translated by Elex Media Komputindo. The result showed that the pattern archetype of women in fairy tale brothers Grimm macro/major was divided into two, they were(1) archetype female sacral (sacred) and (2) archetype of women profane (profane. The micro/specific archetype female sacral include (1) good mother/wife/ grandma, and (2) good women /girls. the archetype of women profane include (1) the witch, (2) stepmother, (3) the greedy wife, (4) dumb women, ( 5) maids, and (6) /girl. If it is related with the archetype arch, archetype in the Grimm brothers' fairy tale reffered to Athens, Hestia, Artemis, Hecate, Hera, Aphrodite and Psyche"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Ahmadi
"Artikel ini memaparkan tentang cerita rakyat jerman yang dikaji melalui perspektif psikoanalis Jungian. Penelitian ini menggunakan teori archetype untuk membedah pola archetype perempuan dalam cerita rakyat Jerman (yang ditulis oleh Grimmm bersaudara). Penelitian berpendekatan kualitatif ini menggunakan sumber data buku Dongeng Jerman (2011) yang diterbitkan/diterjemahkan oleh Elex Media Komputindo. Hasil temuan menunjukkan bahwa pola archetype perempuan dalam dongeng Grimm bersaudara secara makro/utama terbagi menjadi dua, yakni (1) archetype perempuan sakral (sacred) dan (2) archetype perempuan profan (profane. Secara mikro/spesifik archetype perempuan sakral meliputi (1) ibu/istri/nenek yang baik, dan (2) putri/gadis yang baik. Adapun archetype perempuan profan meliputi (1) ibu/nenek penyihir, (2) ibu tiri, (3) istri serakah, (4) perempuan dungu, (5) dayang, dan (6) putri/gadis. Jika dikaitkan dengan archetype arch, archetype dalam dongeng Grimm bersaudara mengarah pada Athena, Hestia, Artemis, Hecate, Hera, Aphrodite, dan Psyche.

This article presented about German folktale that studied through the perspective of Jungian psychoanalyst. This study used the theory of archetypes, archetype to dissect patterns of women in the German folktale (written by Grimmm brothers). The Qualitative study used book Tales of Germany (2011) as the data source which had published/translated by Elex Media Komputindo. The result showed that the pattern archetype of women in fairy tale brothers Grimm macro/major was divided into two, they were(1) archetype female sacral (sacred) and (2) archetype of women profane (profane. The micro/specific archetype female sacral include (1) good mother/wife/ grandma, and (2) good women /girls. the archetype of women profane include (1) the witch, (2) stepmother, (3) the greedy wife, (4) dumb women, ( 5) maids, and (6) /girl. If it is related with the archetype arch, archetype in the Grimm brothers' fairy tale reffered to Athens, Hestia, Artemis, Hecate, Hera, Aphrodite and Psyche"
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Ahmadi
"Penelitian tentang feminitas dalam sasta memang bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian feminitas yang dikaitkan dengan filsafat lingkungan ekofeminisme dalam sastra masih sangat diperbincangkan. Selama ini, gerakan lingkungan lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Namum, seiring dengan munculnya ekofeminism, perempuan juga ingin berkecimpung dalam gerakan lingkungan. Para ekofeminis ingin menyelamatkan lingkungan dengan cara mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dipaparkan tentang feminitas dalam kaitanna dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpratatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah cerpen kumpulan kompas tahun 2012-2015. Hal tersebut muncul dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2012-2015. Pemunculan feminitas tersebut tampak melalui segmen berikut. Pertama, perempuan yang mencitai tumbuhan. keuda, perempuan dan pengelolaan lingkungan,ditampilkan melalui tokoh perempuan yang mampu membuat lingkungan menjadi bersih. Ketiga, perempuan yang merindu alam, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang merindu alam lebih spesifik kumpulan cerpen kompas tampaknya masih sedikit pengarang yang mengangkat perempuan dalam bingkai ekofeminisme. Padahal, ekofeminisme yang muncul dalam sastra merupakan salah satu bentuk suara pengarang untuk menyelamatkan lingkungan.

Research about femininity in literature is not a new thing. However, studies of femininity that related with environmental philosophy and ecofeminism in literature are still warmly discussed. During this time, the environmental movement has mostly dominated by men. However, along with the emergence of ecofeminism, women also want to be involved in the environmental movement. Ecofeminists want to save the environment by their own way. Therefore,this study described about femininity which has relation with the environment. This study used descriptive-interpretative approach, while the data source used Cerpen Kompas 2012-2015. It had appeared in the 2012-2015 Compass Short Story Collection. The emergence of the femininity appeared through the following segments. First, women who love plants were displaying through figure’thoughts and actions in loving plants. Second, women and environmental management were displaying through female’s figure who were able to make the clean environment. Third, women who longed the nature were represented by female’ figure who yeared surrounding nature, rain and river. Futher more,in the short stories that written in compass collection, it seems that there were still few authors who raised women in the frame of ecofeminism. Where aseco feminism that appears in the literature is one author’s way to save the environment. Keywords: femininities, ecofeminism, environmental philosophy, Indonesian Short Story."
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library