Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andina
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh dari insentif moneter dan non-moneter pada tugas yang membutuhkan pemecahan masalah secara heuristic. Lebih jauh lagi, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana trait kompetitif memoderasi efek dari insentif terhadap motivasi intrinsik yang memengaruhi performa pengerjaan tugas heuristic. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one-way anova dan menggunakan metode real-effort experiment. Sebanyak 120 partisipan yang seminggu sebelumnya sudah mengisi Revised Competitiveness Index, diundang ke laboraturium untuk mengerjakan anagram dalam setting kompetisi. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok yang diberikan insentif uang, insentif tas dan tidak diberikan insentif (kontrol). Penelitian terdiri dari tiga babak dimana insentif diberikan setelah babak kedua. Sebelum memasuki babak ketiga, partisipan diinformasikan mengenai feedback performa mereka dibandingkan partisipan lain. Hasil menunjukkan kelompok insentif tas unggul di babak ketiga dibandingkan kelompok insentif uang dan eksperimen, F (2, 117) = 4.64, p = .011, η 2= .026. Selain itu berdasarkan uji moderated mediation ditemukan bahwa pengaruh dari insentif terhadap performa pengerjaan tugas heuristic secara tidak langsung melalui motivasi intrinsik yang tinggi-rendahnya bergantung pada trait kompetitif yang dimiliki individu tersebut.

The objective of this study is to examine the effect of monetary and non-monetary incentives on task performance that requires heuristic problem solving. Furthermore, this study aims to examine how competitiveness trait moderates the effect of incentives on intrinsic motivation that affects heuristic task performance. This study was an experimental research with one-way anova design and using real effort experiment method. In this study, a total of 120 participants had filled Revised Competitiveness Index (Harris & Houston, 2010) a week earlier and invited to the laboratory to work on anagrams in competitive setting. Participants were divided into three groups: group given cash incentives, bag incentives and without incentives. The experiment consisted of three rounds. The result in this study showed that group with bag incentives got a significantly higher performance in anagrams scores F (2, 117) = 4.64, p = .011, η 2= .026. Moderated mediation analysis showed that there is significant indirect effects between incentives, intrinsic motivation and heuristic task performance and the magnitude depends on the level of competitiveness trait.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tihajar Andina
"Krisis adalah peristiwa yang dapat kapan saja terjadi pada setiap perusahaan, Baik yang sudah diprediksikan ataupun yang belum. Setelah melewati krisis hanya dua hal yang akan terjadi, perusahaan tidak dapat memanajemen dengan baik yang mengakibatkan kehancuran atau perusahaan semakin berjaya karena telah terbukti kemampuannya setelah melewati masa-masa sulit. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tentang bagaimana PT. AXAMandiri Financial Services (PT. AMFS) melaksanakan manajemen krisis.
Penulis tertarik untuk meneliti PT. AMFS karena penulis ingin mengetahui bagaimana sebuah perusahaan keuangan melakukan strategi komunikasi manajemen krisis dengan tidak adanya PR pada perusahaan. Oleh karena itu pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah bagaimana pelaksanaan manajemen krisis yang dilakukan, bagaimana penyebab krisis diidentifikasi, bagaimana strategi komunikasi dilaksanakan, bagaimana model komunikasi yang diterapkan dan gangguan komunikasi apa saja yang timbul, dan bagaimana penilaian pelaksana dan khalayak komunikasi terhadap program yang dilaksanakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan strategi komunikasi manajemen krisis pada perusahaan keuangan dan menganalisis efektifitas strategi komunikasi manajemen krisis, sehubungan dengan tidak adanya PR atau departemen komunikasi di dalam struktur perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma postpositivism. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus turtggal dengan multilevel analisis. Dalam hal ini level analisis penulis adalah manajemen PT. AMFS dan Financial Advisor/FA (sebagai khalayak). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada narasumber sebagai data primer dan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan dokumen perusahaan. Teknik analisis yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa data adalah teknik analisa studi kasus kronologi (time series). Sebagai penentu kriteria keabsahan data penulis meminta pada narasumber untuk meninjau draft tesis sebagai validitas internal dan menggunakan protokol studi kasus sebagai ukuran reliabilitas.
Pada bab analisa data penulis menggambarkan kronologis krisis yang terjadi di PT. AMFS, bagaimana cara manajemen PT. AMFS menggunakan strategi komunikasi manajemen krisis sebagai upaya peredaman krisis dan gambaran penilaian baik dari manajemen maupun FA sebagai evaluasi dari pelaksanaan strategi komunikasi manajemen krisis PT. AMFS.
Ditemukan hal yang menarik dari penelitian ini bahwa teori Public Relations (PR) tidak hanya dapat dilakukan dengan baik oleh seorang PR officer, tetapi dapat diterapkan dilevel mana saja bagi yang membutuhan. Terutama bagi level yang langsung berhubungan dengan publik perusahaan.
Tanggapan yang cepat diperlukan pada saat menghadapi krisis. Sebaiknya perusahaan sudah memiliki crisis planning tersendiri, meskipun krisis belum terjadi. Sehingga apabila terjadi krisis, mama kepanikan yang terjadi pada internal perusahaan dapat segera diatasi. Informasi yang jujur dan terbuka merupakan kunci dan upaya penenangan kepanikan publik. Memberikan informasi yang tidak benar hanya menjadi bumerang di kemudian han.
Penciptaan komunikasi dua arah dengan pemberian informasi yang jujur dan terbuka. Mebuat tercapainya pemahaman bersama yang menghasilkan keputusan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Pembinaan komunikasi dengan konsumen yang sudah membeli produk dapat menciptakan hubungan baik. Sehingga bila terjadi goncangan pada perusahaan, konsumen tidak langsung panik dan memberi justifikasi tertentu pada perusahaan. Disinilah peran penting seorang PR untuk membina hubungan baik dengan publik yang pada akhirnya menciptakan kesetiaan pada konsumen.
Dari hasil penelitian penulis melihat banyak teori PR yang diterapkan secara praktis oleh PT. AMFS dalam membuat dan melaksanakan strategi komunikasi manajemen krisis. Hubungan baik itu merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang yang memang tidak bisa diukur lewat hasil pada jangka pendek. Apabila tidak ada seorang PR. Paling tidak pada level yang langsung berhadapan dengan publik atau konsumen diberikan keterampilan seorang PR.
Sebagai rekomondasi dari hasil penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian kepada FA tentang tingkat kepuasan kerja FA terhadap manajemen PT. AMFS, karena bagaimanapun FA adalah ujung tombak perusahaan. PT. AMFS perlu melakukan kontrol informasi yang diberikan FA pada nasabah. Misalnya dengan menghubungi nasabah secara acak untuk mencek informasi yang dilakukan oleh FA. Perlu adanya standart informasi tersentral meskipun cara penyampaiannya berbeda-beda disesuaikan oleh keadaan cabang, tetapi isi pesan yang disampaikan sama sehingga tidak membuat nasabah kebingungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoyriza Mutiara Andina
"Joseonjok adalah etnis Korea yang bermigrasi ke Cina timur laut selama aneksasi Jepang pada tahun 1910 yang kemudian kembali lagi ke Korea. Munculnya berbagai kasus kejahatan yang melibatkan etnis Joseonjeok dan penggambaran mereka sebagai tokoh kriminal di drama dan film membuat masyarakat Korea Selatan memiliki persepsi negatif terhadap kehadiran Joseonjeok. Persepsi negatif tersebut berupa stigma kriminal yang kemudian melekat erat pada masyarakat Joseonjeok di Korea Selatan. Melekatnya stigma ini memengaruhi kehidupan Joseonjeok yang tinggal di Korea Selatan sehingga mendorong penulis untuk meneliti reaksi masyarakat Joseonjeok terhadap stigma tersebut. Dalam penelitian ini, penulis meneliti bagaimana pola reaksi yang diberikan oleh Joseonjeok terhadap stigma kriminal di Korea Selatan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma kriminal yang dilekatkan kepada Joseonjok di Korea Selatan menimbulkan empat pola reaksi. Keempat pola reaksi itu adalah menyembunyikan informasi yang dapat menunjukkan identitasnya sebagai Joseonjok, inisiatif bekerja lebih keras dalam pekerjaannya untuk menunjukkan citra baik, rasa kemarahan, dan melakukan pembelaan atas kelompok Joseonjok yang terstigmatisasi negatif karena dianggap tidak sesuai dengan kenyataan dan dapat merugikan keberadaan kelompoknya. Pola reaksi yang diberikan korban stigmatisasi menunjukkan bentuk ingin menghindar dari terstigmatisasi. 
Joseonjok is an ethnic Korean who migrated to northeast China during the annexation of Japan in 1910 which then returned to Korea. The emergence of various criminal cases involving ethnic Joseonjeok and their portrayal as criminal figures in drama and film has made South Korean people have a negative perception of the presence of Joseonjeok. The negative perception which is in the form of criminal stigma is closely attached to Joseonjeok society in South Korea. The attachment of this stigma affects the life of Joseonjeok who lives in South Korea, thus encouraging writers to examine the Joseonjeok's reaction to the given stigma. In this study, the author examines how the pattern of reaction given by Joseonjeok to criminal stigma in South Korea. To answer the problem formulation, the writer used a descriptive qualitative method. The results showed that the criminal stigma attached to Joseonjok in South Korea exhibits four patterns of reaction. The four reaction patterns are hiding information that can show his identity as Joseonjok, initiative to work harder in their work to show a good image, a sense of anger, and defending Joseonjokgroups who are stigmatized negatively because they are considered not in accordance with reality and can be detrimental to the existence of the group. The pattern of reaction given by the victim of stigmatization shows the form of wanting to avoid being stigmatized."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inaz Andina
"Skripsi ini membahas dampak globalisasi terhadap dunia mode di Federasi Rusia dengan tujuan untuk mengetahui dampak perubahan ideologi pemerintahan dan globalisasi dari Uni Soviet ke Federasi Rusia tahun 1998-2011 dalam bidang mode menggunakan metode deskriptif-analitis dan dianalisis menggunakan dua teori, globalisasi dan the trickle down theory of fashion.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan ideologi pemerintahan dari Uni Soviet ke Federasi Rusia membuat dunia mode Rusia semakin berkembang maju menghadapi tantangan globalisasi, pecinta mode di Rusia kemudian menggunakan mode untuk mengekspresikan era baru yang mereka alami.

This thesis discussed the effect of globalization to the world of fashion in the Russian Federation (1998-2011) with a purpose to acknowledge the effects of change in ideology in the government and in globalization from the Soviet Union to the Russian Federation in the world of fashion using an analytical descriptive method and analyzed using two theories, globalization and the trickle down theory of fashion.
The outcome of this research shows that the change of the governmental ideology from the Soviet Union to the Russian Federation estabilish the expand of the world of fashion in Russia against the challenges of globalization, the fashionistas in Russia then uses fashion as a tool to express a new era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Andina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6035
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Andina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6469
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Andina
"Pasca 9/11 terorisme menjadi isu global di dunia dan hingga saat ini terorisme masih merupakan isu penting di Indonesia. Indonesia membutuhkan perbaikan pencitraan pasca kasus terorisme sebagai respon atas opini publik mengenai isu keterpercayaan dan keamanan dalam 10 tahun terakhir. Untuk melakukan perbaikan pencitraan tersebut Indonesia melakukan Diplomasi Publik melalui empat kegiatan diplomasi yang bertujuan untuk menyampaikan paham mengenai Islam Moderat dalam negara yang Demokratis. Berlandaskan asumsi Kristen Bonnici, peneliti mengasumsikan adanya kesamaan proses yang dilakukan Diplomasi Publik dengan Kegiatan Kehumasan dalam proses pembentukan citra.
Penelitian ini meneliti kegaitan diplomasi publik melalui perspektif ilmu komunikasi, yakni dengan menggunakan teori Strategi Perencanaan Kehumasan yang dijelaskan oleh Ronald D. Smith dalam buku Strategic Planning for Public Relations. Penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif yang bersifat deskriptif, yakni dengan melakukan observasi dan studi dokumen sebagai sumber data primer didukung oleh wawancara dan studi pustaka sebagai sumber sekunder dimana wawancara akan digunakan sebagai pernyataan resmi tentang penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana tahapan strategi komunikasi kehumasan yang dilakukan dalam proses diplomasi publik Indonesia terkait perbaikan pencitraan pasca isu terorisme. Ketika strategi kehumasan bisa menjelaskan proses diplomasi publik Indonesia, maka komunikasi kehumasan dapat dikembangkan menjadi kajian untuk menjelaskan contoh kasus dan permasalahan yang terjadi dalam tingkat yang lebih tinggi.

Post 9/11, terrorism became a global issue in the world and it is still an important issue of in Indonesia. Indonesia needs to recover the state-imaging postterrorism cases in response to public opinion on the issue of reliability and safety in the last 10 years. To make recovery to the state-imaging, Indonesia conduct Public Diplomacy through four activities that aims to communicate the idea of the moderate Islam in the Democratic state. On the assumption Christian Bonnici, researcher assumes a common process undertaken by the Public Diplomacy Public Relations Activities in the process of image formation.
This study examines public diplomacy through a credible form of communication science perspective, ie, by using the theory described Strategy Planning Public Relations by Ronald D. Smith in his book Strategic Planning for Public Relations. The research is using research-type of descriptive qualitative, ie the observation and study of documents as the primary data source supported by interviews and literature as a secondary source in which the interview will be used as an official statement about the research conducted.
Results of this study illustrate how the stages of the public relations communications strategy in the Indonesian public diplomacy during state-branding recovery process post-terrorism. If public relations strategy could explain the Indonesian public diplomacy, public relations communications then can be developed into case studies and examples to explain the problems that occur in the higher levels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Dwi Andina
"Penjemputan dan Pengantaran Traveling Salesman Problem dengan aturan first-in-first-out (TSPPDF) merupakan suatu masalah pencarian rute untuk melayani sejumlah pelanggan dalam penjemputan dan sekaligus pengantaran dimana penjemputan dan pengantaran tersebut harus mengikuti aturan first-in-first-out (FIFO). Dimulai dari tempat asal (depot), mengunjungi semua tempat penjemputan dan tempat pengantaran, kemudian kembali ke tempat asal dengan total biaya atau jarak perjalanan minimal. Dalam tugas akhir ini, algoritma FIFO Nearest Neighbor (FNN) akan digunakan untuk menyelesaikan TSPPDF. Kemudian akan dibandingkan hasil penyelesaian TSPPDF yang menggunakan algoritma FNN dengan TSP solver. Setelah itu, hasil TSPPDF dari algoritma FNN akan dioptimalkan secara manual menggunakan algoritma Iterated Local Search (ILS).

The pickup and delivery traveling salesman problem with first-in-first-out (TSPPDF) is a routing problem to service n customers in the pickup and delivery which is the pickup and delivery operations must be executed in a first-in-first-out (FIFO). Starting from an origin vertex (depot), visiting all the pick-up and delivery, then returned to an origin vertex with minimum total cost or distance. In this undergraduate thesis, the FIFO Nearest Neighbor algorithm (FNN) will be used to solve TSPPDF. Then the results of TSPPDF which uses an FNN algorithm will be compared with TSP solver. After that, the results of the FNN algorithm will be optimized manually using the Iterated Local Search (ILS) algorithm."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yullya Andina
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan peran penyidik polisi yang ditinjau sebelum dan sesudah Putusan MK No. 49/PUU-X/2012 tanggal 28 Mei 2013, sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan (1) Bagaimana perbedaan peran penyidik Polri dalam penanganan tindak pidana oleh Notaris pasca Putusan MK No. 49/PUU-X/2012?; (2) Bagaimana perlindungan hukum terhadap notaris sesudah Putusan MK No. 49/PUU-X/2012? (3) Bagaimana konsep tentang peran penyidik Polri dalam penanganan tindak pidana oleh notaris yang dapat memberikan perlindungan terhadap notaris dalam menjalankan tugasnya?. Metode penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan kasus notaris X (Notaris Jakarta Timur) yang melakukan tindak pidana pemalsuan surat (Pasal 263 ayat 1 KUHP).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peran penyidik Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam penanganan tindak pidana oleh notaris pasca Putusan MK No. 49/PUU-X/2012, yaitu meliputi pertama, pemanggilan terhadap notaris yang diduga melakukan tindak pidana, tidak perlu lagi mendapatkan ijin dan MPD melainkan ijin dari MKN. Kedua, tidak berlakunya lagi ketentuan dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.03HT. 0310.TH 2007 yang mengatur tentang pengambilan minuta akta dan pemanggilan notaris. Ketiga, Hak Istimewa Notaris yaitu hak ingkar tetap dapat digunakan notaris dalam penyidikan atau dalam memberikan keterangan kepada polisi. Notaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus bersifat profesional. Untuk memberikan perlindungan terhadap notaris pemerintah segera menetapkan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 66 ayat (1) UUJN. Diharapkan adanya kerjasama yang baik antara penyidik Subdit Harda dengan notaris agar proses penyidikan dapat berjalan dengan cepat, efektif dan efisien.

This research was based on the back ground that there were differences about the role of police investigator between UUJN 2004, UUJN 2014 and Constitutional Court No. 49//PUU-X/2012. The researcher focused on how the best of the concept about notary protection by police investigator who faced the law especially in criminal act viewed by Constitutional Court No. 49/PUU-X/2012 and UUJN 2004. Some problem that proposed in this research are (1) How differences of the police investigator role in criminal act by notary in dispute resolution after Constitutional Court No. 49//PUU-X/2012?; (2) What the impact of the police investigator role changing in handling of criminal act by notary against notary protection?; (3) How the concept about the role in handling the criminal act by notary which able to give a protection on notary in conducting the duty? Socio-legal approach was used in this research. So, there were two aspect in this research those are doctrinal aspect, i.e. UUJN and Constitutional Court No. 49//PUU-X/2012 and the practice of investigating in criminal act by notary.
This research was conducted in Metro Jaya Police District. The role of the investigator Subdit Harda Ditreskrimum City Police in the handling of criminal acts by the notary after the Constitutional Court No. 49//PUU-X/2012, which includes the first, calling to the notary who allegedly committed the crime, do not need to get permission from the MPD. Secondly, are no longer effective in the provision of Article 14 paragraph (1) of the Regulation of the Minister of Justice and Human Rights No. M.03HT.0310.TH 2007 regarding the same thing. Third, the abolition of privilege Notaries in providing information to the police, who feared future public as well as other law enforcement officer can easily "calling out" notary for cases that are not material and do not need to involve a notary as a witness. Cooperation between the investigator Subdit Harda Ditreskrimum City Police with INI and PPAT in order to increase as an preventive action to protect a notary by police in handling criminal act by notary. This procedure must be accorded with Article 66 (1) UUJN 2014.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carla Helsi Andina
"ABSTRAK
Dalam proses penerjemahan terdapat berbagai prosedur penerjemahan yang bertujuan agar hasil terjemahan pada teks sumber TSu sepadan dengan teks sasaran. Agar sepadan, terkadang terjadi pergeseran bentuk, makna, adaptasi dan penyepadanan berkonteks. Selain agar sepadan, hal ini bertujuan agar teks sasaran Tsa dapat diterima secara semantik makna . Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran makna maupun adaptasi apa yang terjadi dalam proses penerjemahan dan prosedur penerjemahan manakah yang paling sering dilakukan penerjemah pada teks ldquo;Die Syrischen Helden von Leibzig rdquo;

ABSTRACT
In translation process, there are several translate procedure aiming to make the result of translation in text source match with target text. For it, sometimes the form, meaning friction, adaptation, and contextual should happened. Beside to make it match, this also aiming to make target text acceptable semantically. This journal intend to know the meaning friction and also kind of adaptation that happen in translation process and procedure that translator using the most in text ldquo Die Syrischen Helden von Leibzig rdquo .Keyword Source language, Target language, Translate Procedure, Meaning Friction, Adaptation"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>