Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriyanto
Abstrak :
Leadership atau kepemimpinan merupakan bagian dari budaya mutu yang berperan penting dalam dunia konstruksi. Melalui system kepemimpinan seorang pemimpin mempengaruhi anggota yang dipimpinnya dalam membangun budaya mutu guna menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Di dalam sebuah leadership system budaya nasional juga memiliki pengaruh yang besar terutama dalam hal pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan serta praktik manajemen sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel leadership system yang dalam penerapannya dipengaruhi oleh variabel budaya nasional yang berpengaruh terhadap kegagalan konstruksi pada perusahaan jasa konstruksi BUMN di Indonesia yang kemudian dituangkan dalam strategi penerapannya yang belum pernah diteliti sebelumnya. Metode dalam penelitian ini menggunakan penyebaran kuesioner kepada 150 karyawan yang bekerja di perusahaan jasa konstruksi BUMN di Indonesia, sementara untuk analisa penelitian menggunakan Smart PLS. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Power Distance (X11) dalam budaya nasional mempengaruhi secara signifikan variabel Keterampilan Komunikasi dan Interpersonal (X5) serta Pengembangan dan Pemberdayaan (X6) dalam leadership system serta variabel Long Term Orientation (X16) dalam budaya nasional mempengaruhi secara signifikan variabel Pengembangan & Pemberdayaan (X6) dalam leadership system untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. ......Leadership is part of a quality culture that plays an important role in the world of construction. Through the leadership system, a leader influences the members he leads in building a quality culture in order to reduce the failure rate of construction. In a leadership system, national culture also has a great influence, especially in terms of decision making, leadership style and human resource management practices. This study aims to identify leadership system variables which in their application are influenced by national cultural variables that affect construction failures in state-owned construction companies in Indonesia which are then outlined in the implementation strategy which has never been researched before. The method in this study uses questionnaires to employees who work in state-owned construction companies in Indonesia, while for research analysis using SPSS 25 and Smart PLS 3.0. The results of the study found that the Power Distance variable (X11) in the national culture significantly affected the variables of Communication and Interpersonal Skills (X5) and Development and Empowerment (X6) in the leadership system, besides that the Long Term Orientation (X16) in the national culture significantly affected the variables Development and Empowerment (X6) in the leadership system in term to reduce the construction failure rate.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto
Abstrak :
Serbuk logam diproduksi secara komersial oleh salah satu dari empat proses, yaitu : kimia, elektrolitik, mekanik, dan atomisasi. Di antara proses-proses ini, atomisasi telah menjadi mode dominan pembuatan serbuk. Pada penelitian ini, metalurgi serbuk (Powder Metallurgy) paduan Ti-6AL-4V grade 5 diproduksi dengan metode plasma atomisasi menggunakan dc thermal plasma torch dari bentuk batang (filler) dan argon sebagai gas plasma. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mendapatkan parameter proses yang optimum pada hasil akhir dari serbuk logam Ti-6Al-4V. Dimana Inverter yang digunakan sebagai catu daya adalah Inverter DC Plasma Cutting Machine CUT-60, polaritas peleburan yang digunakan adalah Direct Current (DC) non-transferred, gas bertekanan yang digunakan (inert gas) adalah 99,95 Argon, dimensi dari bahan baku yang digunakan berdiameter 1,6 mm dan panjang 1000 mm. Pemisahan butiran menggunakan ayakan mesh 100, 120, 200, dan 325. Pemindaian mikroskop elektron, mikroskop optik, difraksi sinar-X dan distribusi ukuran partikel dilakukan secara ekstensif untuk menyelidiki sifat-sifat partikel serbuk logam Ti-6Al-4V. Obor plasma yang dipanaskan dan tekanan gas dipercepat sehingga membuat terciptanya lelehan yang melalui lintasan nosel dan terbentuknya partikel butiran, dimana partikel yang lebih kecil mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi daripada partikel yang lebih kasar dalam busur plasma partikel butiran ini diharapkan memperoleh mikrostruktur yang optimal. Variasi arus listrik 35A, 40A, 45A, tekanan gas plasma 1,5bar, 2bar, dan 2,5bar, menggunakan kecepatan umpan konstan 2 mm detik memainkan peran penting dalam bentuk dan ukuran partikel serbuk dengan tingkat kebulatan 45 μm hingga 150 μm. Dari hasil pemindaian menunjukan bahwa hasil serbuk bulat bola tanpa satelit 70 dan populasi porositas dalam partikel serbuk secara bertahap berkurang dengan meningkatnya arus listrik dan tekanan yang diberikan sebesar 80
Metal powders are produced commercially by one of four processes, namely: chemical, electrolytic, mechanical, and atomization. Among these processes, atomization has become the dominant mode of powder making. In this study, powder metallurgy (Powder Metallurgy) of alloy Ti-6AL-4V grade 5 was produced by the atomization plasma method using dc thermal plasma torch from filler and argon as plasma gas. This study aims to produce and obtain optimum process parameters for the final results of Ti-6Al-4V metal powders. Where the inverter used as a power supply is a DC Plasma Cutting Machine CUT-60, the melting polarity used is Direct Current (DC) non-transferred, the pressurized gas used (inert gas) is 99.95 Argon, the dimensions of the raw material used 1.6 mm in diameter and 1000 mm long. Grain separation using 100, 120, 200, and 325 mesh sieves. Electron microscopy, optical microscopy, X-ray diffraction and particle size distribution were carried out extensively to investigate the properties of Ti-6Al-4V metal powder particles. The heated plasma torch and accelerated gas pressure make melting through the nozzle passage and the formation of granular particles, where smaller particles get higher velocity than coarser particles in the plasma arc of granular particles are expected to obtain optimal microstructure. Variations in electric current 35A, 40A, 45A, plasma gas pressures of 1.5bar, 2bar and 2.5bar, using a constant feed speed of 2 mm3 second play an important role in the shape and size of powder particles with a roundness level of 45 μm to 150 μm. From the results of the scan showed that the results of globular spherical powder without satellite 70 and porosity population in powder particles gradually decreased with increasing electric current and applied pressure by 60.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30735
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto
Abstrak :
Bangunan lepas pantai akhir ini telah menjadi suatu teknologi yang tak terbantahkan untuk pemenuhan kebutuhan dunia akan bahan bakar minyak dan gas bumi. Diatas dari semua kondisi dan situasi yang ditemui pada bangunan yang berada di atas tanah, bangunan lepas pantai memiliki permasalahan tambahan dimana letak bangunan yang berada di lingkungan laut lepas membuat efek pembebanan hidrodinamika, lingkungan dan respon dinamik menjadi pertimbangan utama dalam pendesainan bangunan lepas pantai tersebut. Kemudian, Tension Leg Platform (TLP) menunjukkan permasalahnnya sendiri dalam menghadapi efek hidrodinamika, kondisi penunjang dari pondasi bangunan dan karakter dari respon dinamik tidak hanya dari struktur itu sendiri tapi juga dari sistem pengangkat minyaknya (riser system) dan bangunan atasnya sendiri. TLP itu sendiri merupakan bangunan yang memiliki bouyancy (mengapung) yang terikat dengan suatu sistem tali pengikat (mooring system). TLP serupa dengan banguan fixed platform konvensional namun pada TLP kekukuhan bangunan diikat oleh sistem pengikat yang tegang oleh karena adanya daya apung dari hull. Sistem pengikatnya merupakan sekumpulan tension legs atau disebut juga tendons yang terikat dengan platform dan tersambung dengan pondasi yang berada di dasar laut. Metode ini meredam pergerakan vertikal namun mendapatkan efek pergerakan horisontal. Bangunan atas dari TLP (fasilitas produksi, jalur pipa, dan menara penghisap) dari TLP dan kegiatan operasionalnya hampir sama dengan yang terjadi pada bangunan konvensional. ......Offshore structure nowadays has become an unarguably demanding technology to fulfill our demands of fuel energy all around the globe. Over and above the usual conditions and situations met by land-based structures, offshore structures have the added complication of being placed in an ocean environment where hydrodynamic interaction effects, environmental loading effects, and dynamic response become major consederations in their design. In addition, Tension Leg Platform (TLP) pose its own perticular demands in terms of hydrodinamic loading effects, foundation support conditions and character of the dynamic response not only the structure itself but also of the riser system and also the top platform itself. Tension Leg Platform (TLP) itself is a bouyant platform held in place by a mooring system. The TLP's are similar to conventional fixed platforms except that the platform is maintained on location through the use of moorings held in tension by the bouyancy of the hull. The mooring system is a set of tension legs or tendons attached to the platform and connected to a template or foundation on the seabed. This method dampens the vertical motions of the platform, but allows for the horizontal movements. The topside facilities (processing facilities, pipelines and surface tress) of the TLP and most of the daily operations are the same as for a conventional platform.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septyan Andriyanto
Abstrak :
Penelitian karakterisasi morfometrik dan molekuler penting dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman spesies Gyrodactylus sp. yang menginfeksi ikan lele (Clarias gariepinus). Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan metode deteksi serta pengendalian penyakit parasitik pada ikan air tawar lainnya. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfometrik dan molekuler parasit cacing Gyrodactylus sp. yang ditemukan pada ikan lele (Clarias gariepinus). Identifikasi Gyrodactylus dilakukan dengan analisis median hook dan daerah internal transcribed spacer (ITS) 1 and 2 pada DNA ribosom. Tahapan penelitian meliputi koleksi parasit, pengamatan secara mikroskopis, pengukuran karakter morfometrik, ekstraksi DNA, amplifikasi, visualisasi hasil PCR, sekuensing dan analisis data. Hasil analisis karakter morfometrik diperoleh data panjang tubuh sebesar 850,00 ± 246,22 (500?1150) μm, lebar tubuh 116,36 ± 19,30 (80?155) μm, panjang faring 52,50 ± 3,54 (50?55) μm, lebar faring 48,75 ± 1,77 (47,5?50) μm, panjang opisthaptor 56,98 ± 8,24 (44-75) μm, lebar opisthaptor 115,12 ± 18,17 (90-150) μm, panjang total jangkar 96,37 ± 7,10 (75-110) μm, panjang ruas jangkar 50,29 ± 5,72 (40?62,5) μm, panjang poros jangkar 55,15 ± 6,69 (37-70) μm, panjang akar jangkar 43,80 ± 6,16 (32-55) μm, jarak celah jangkar 31,15 ± 6,91 (24-50) μm, panjang total kait tepi 30,00 ± 3,10 (26-35) μm, panjang lengkung kait tepi 5,13 ± 1,53 (3,2-7,5) μm dan panjang poros kait tepi 24,87 ± 2,23 (22,80-29) μm. Analisis PCR sampel DNA Gyrodactylussp. berhasil dilakukan berdasarkan munculnya pita DNA (band) pada kisaran ukuran 1.009 bp-1.014 bp. Hasil analisis filogenetik menunjukkan Gyrodactylus sp. memiliki kekerabatan terdekat dengan spesies Gyrodactylus rysavyi dengan homologi mencapai 99%. Berdasarkan karakterisasi morfometrik dan molekuler dapat disimpulkan bahwa Gyrodactylus sp. hasil penelitian merupakan spesies Gyrodactylus rysavyi. ......Research on morphometric and molecular characterization important to determine the diversity of Gyrodactylus sp. infected on African catfish. The results of this research can be used to develop detection methods of other fish parasites diseases. The present study aimed to identify morphometric and molecular characteristic of the Gyrodactylus sp. parasite on African catfish (Clarias gariepinus). Gyrodactylus was identified using median hook morphology and by sequencing the nuclear ribosomal DNA internal transcribed spacer (ITS) 1 and 2. Methods of this study included of sampling, microscopic examination, morphometric measurement and analysis, DNA extraction, PCR amplification, visualization, sequensing, and data analyses. The morphometric analysis of Gyrodactylus specimens reported as body length 850,00 ± 246,22 (500?1150) μm, body width 116,36 ± 19,30 (80-155) μm, pharynx length 52,50 ± 3,54 (50-55) μm, pharynx width 48,75 ± 1,77 (47,5-50) μm, opisthaptor length 56,98 ± 8,24 (44-75) μm, opisthaptor width 115,12 ± 18,17 (90-150) μm, hamulus total length 96,37 ± 7,10 (75-110) μm, hamulus point length 50,29 ± 5,72 (40-62,5) μm, hamulus shaft length 55,15 ± 6,69 (37?70) μm, hamulus root length 43,80 ± 6,16 (32-55) μm, hamulus aperture distance 31,15 ± 6,91 (24-50) μm, marginal hook total length 30,00 ± 3,10 (26-35) μm, marginal hook sickle length 5,13 ± 1,53 (3,2-7,5) μm and marginal hook shaft length 24,87 ± 2,23 (22,80-29) μm. PCR analysis showed an expected band of 1.009 bp-1.014 nucleotides in length on Gyrodactylus sp. DNA sample. Phylogenetic analysis showed Gyrodactylus sp.was closely related to Gyrodactylus rysavyi species with 99% similarity. Based on morphometric and molecular characterization, Gyrodactylus sp. specimens were described as Gyrodactylus rysavyi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Andriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Aplikasi Metode Immunohistokimia IHC Untuk Mendeteksi Keberadaan Betanodavirus Pada Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus Deteksi antigen betanodavirus pada 26 ekor ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus yang diduga terinfeksi telah dilakukan dengan metode imunohistokimia. Tanda klinis pada benih yang terinfeksi sering menunjukkan perilaku berenang yang tidak normal, seperti posisi vertikal, berputar dan terjadi beberapa perubahan pigmentasi. Metode screening yang dilakukan oleh RT-PCR memberikan hasil positif dengan munculnya band pada hasil elektroforesis pada 230 bp. Secara histopatologi terdapat sel-sel yang mengalami nekrotik dengan vakuolasasi di organ otak dan mata. Deteksi imunohistokimia menggunakan antibodi monoklonal spesifik untuk betanodavirus menunjukkan reaksi positif dengan pembentukan warna coklat di jaringan organ otak dan mata. Pengujian imunohistokimia adalah salah satu metode yang cocok untuk deteksi dan diagnosis infeksi betanodavirus pada ikan.
ABSTRACT
Application of Immunohistochemistry Methods for Detecting of Betanodavirus in Tiger Grouper Fish Epinephelus fuscoguttatus Detection of betanodavirus antigen on the 26 heads of infected tiger grouper fish Epinephelus fuscoguttatus by immunohistochemistry was done. Clinical sign of the infected larva and juvenile stages often show abnormal swimming behaviour, including vertical positioning, spinning and some change in pigmentation. Methods of screening done by RT PCR give result showed by electrophoresis band with all most sample give positif in 230 base pairs. Histopathologically, there were necrotic area with vacuolation in brain and retine organs. Immunohistochemistry detection using specific monoclonal antibody to betanodavirus showed positif reaction with brown colours formation in the internal organs like brain and retine. Immunohistochemistry assay is one of the suitable methods for detection and diagnose of betanodavirus infection in fish.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Andriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Deteksi antigen betanodavirus pada 26 ekor ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang diduga terinfeksi telah dilakukan dengan metode imunohistokimia. Tanda klinis pada benih yang terinfeksi sering menunjukkan perilaku berenang yang tidak normal, seperti posisi vertikal, berputar dan terjadi beberapa perubahan pigmentasi. Metode screening yang dilakukan oleh RT-PCR memberikan hasil positif dengan munculnya band pada hasil elektroforesis pada 230 bp. Secara histopatologi terdapat sel-sel yang mengalami nekrotik dengan vakuolasasi di organ otak dan mata. Deteksi imunohistokimia menggunakan antibodi monoklonal spesifik untuk betanodavirus menunjukkan reaksi positif dengan pembentukan warna coklat di jaringan organ otak dan mata. Pengujian imunohistokimia adalah salah satu metode yang cocok untuk deteksi dan diagnosis infeksi betanodavirus pada ikan.
ABSTRACT
Detection of betanodavirus antigen on the 26 heads of infected tiger grouper fish (Epinephelus fuscoguttatus) by immunohistochemistry was done. Clinical sign of the infected larva and juvenile stages often show abnormal swimming behaviour, including vertical positioning, spinning and some change in pigmentation. Methods of screening done by RT-PCR give result showed by electrophoresis band with all most sample give positif in 230 base pairs. Histopathologically, there were necrotic area with vacuolation in brain and retine organs. Immunohistochemistry detection using specific monoclonal antibody to betanodavirus showed positif reaction with brown colours formation in the internal organs like brain and retine. Immunohistochemistry assay is one of the suitable methods for detection and diagnose of betanodavirus infection in fish.
2017
T47641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Andriyanto
Abstrak :
Layanan 4G bukan dongle di Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2014 oleh Telkomsel. Layanan 4G bukan dongle di Indonesia hingga saat ini telah disediakan oleh 6 operator seluler. Pengukuran tentang QoE pada layanan 4G di Indonesia belum pernah dilakukan. QoE berbeda dengan QoS, di mana QoS mengukur kualitas layanan berdasarkan parameter teknis jaringan sedangkan QoE mengukur kualitas layanan sesuai dengan persepsi pengguna layanan. Peningkatan pengguna layanan 4G di masa depan memberikan motivasi pengukuran QoE pada layanan 4G saat ini di Indonesia perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur layanan 4G di DKI Jakarta sebagai sampel dari populasi penduduk Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei. Survei menggunakan sampel berupa purposive sampling, metode pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan meneliti masalah tertentu pada suatu kelompok populasi. Responden survei dalam penelitian ini berjumlah 422 orang dengan kriteria pemakai telepon seluler menggunakan layanan 4G yang beraktivitas di DKI Jakarta. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa performa semua operator layanan 4G signifikan berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan 3G. Penelitian juga menemukan bahwa 213 responden lebih sering menggunakan telepon seluler sebagai modem/tethering/personal hotspot, 72,75 responden lebih sering melakukan panggilan voice atau video dengan aplikasi text messenger, 188 responden lebih sering menggunakan kamera ponsel disertai peningkatan aktivitas mengakses aplikasi media sosial yang lebih sering dengan menggunakan layanan 4G saat ini dibandingkan dengan saat menggunakan layanan 3G, dan 86 dari 153 responden pengguna Telkomsel menyatakan bahwa tarif layanan 4G Telkomsel mahal. ......First 4G mobile service roll out in Indonesia was held in 2014 by Telkomsel mobile operator. 4G mobile services have been provided by 6 mobile operators in Indonesia. A measurement of 4G mobile service Quality of Experience QoE never been conducted in Indonesia. QoE is different from Quality of Service QoS , QoS focuses on technical parameters while QoE focuses on end user perceptive measures. 4G subscribers growth triggers the importance of QoE measurement in Indonesia. This research aims to measure QoE of 4G in DKI Jakarta as the sample of Indonesian subscribers population. Data is collected by survey method. Survey employed purposive sampling, sampling method that aims to conduct specific reseach issues on a specific population. Survey conducted to 422 respondents with main activity engaged in Jakarta and using any 4G mobile telecommunication operator. Research found all of Indonesian mobile operators provide 4G mobile service that significance better than the old 3G mobile service. Research also found that 213 respondents use cell phone as personal hotspot, 72,75 respondents call using messenger application, 188 respondents use cell phone camera with increases social media accessing with 4G mobile data service more frequent than 3G data service, and 86 of 153 respondents using Telkomsel service operator state that 4G service tarrif is expensive.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Andriyanto
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang termasuk dalam kategori penyakit kronis dan diperkirakan akan mengalami peningkatan, sehingga dibutuhkan cara untuk melakukan pengendalian yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan berupa penatalaksanaan diabetes melitus secara cerdik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi, manajemen nutrisi, aktivitas fisik, pengelolaan stres terhadap kesadaran diri penderita diabetes melitus tipe 2 di Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian Quasi Experiment Pre-Post Test With Control Group Design selama 5 minggu, tanggal 19 Maret sampai dengan 30 April 2018. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu 47 kelompok intervensi dan 52 kelompok kontrol. Terdapat pengaruh edukasi, manajemen nutrisi, aktivitas fisik, pengelolaan stres terhadap kesadaran diri penderita diabetes melitus tipe 2 p value 0,001 < 0,05 . Peningkatan kesadaran diri diabetisi tipe 2 dibutuhkan untuk melakukan manajemen diri yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan peran perawat spesialis komunitas dalam memberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes melitus akan penatalaksanaan penyakit. ...... Diabetes mellitus is a non communicable disease that is included in the category of chronic diseases and is expected to increase, so it takes a way to perform controls recommended by the Ministry of Health in the form of management of diabetes melitus cleverly. This study aims to analyze effect of education, nutrition management, physical activity, stress management towards self awareness type 2 diabetes in Mojokerto Distict. Types of research Quasi Experiment Pre Post Test With Control Group Design for 5 weeks, 19 March to 30 April 2018. Samples were taken by purposive sampling technique, that is 47 intervention group and 52 control group. There is influence of education, nutrition management, physical activity, stress management to self awareness of type 2 diabetes p value 0,001 0,05 . Increased self awareness of type 2 diabetes is required to perform good self management. Therefore, the role of nurse specialist community in providing nursing intervention in accordance with the needs of people with diabetes will be the management of the disease.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukti Andriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk untuk menantang paradigma yang mendominasi dalam penyediaan perumahan yang menjadikan rumah sebagai objek terstandar untuk bertinggal. Bagi kaum migran, urbanisasi ke Jakarta seperti mencoba ldquo;durian besar rdquo; untuk mencoba peruntungannya. Benak mereka berpikir bahwa dengan hidup di Jakarta dapat memberikan mereka akses atas sebidang tanah untuk dimanfaatkan, bukan perumahan, apalagi rumah. Rumah yang dipahami adalah shelter di atas lahan yang berfungsi sebagai container menciptakan atau menaungi aktifitas ekonomi informal guna bertahan hidup di kota. Rumah bukan dipahami sebagai sebuah standar fasilitas untuk kelayakan hidup. Bagi masyarakat miskin kota, menurut Turner 1977 rumah bukan sebagai ldquo;what it is rdquo; namun sebagai ldquo;what it does to people rsquo;s live rdquo;. Invisible housing adalah gagasan, istilah yang diajukan peneliti untuk menggambarkan ide metafisik tentang sesuatu yang bukan fisik obyektif terhadap kondisi rumah-rumah yang dihuni oleh masyarakat miskin perkotaan di wilayah urban seperti Jakarta. Objek penelitian adalah rumah-rumah masyarakat pembuat tempe dan tahu di tepi Sungai Ciliwung, Pengadegan dan rumah-rumah pembuat tempe di Perumahan KOPTI Semanan, Jakarta Barat. Temuan di lapangan menunjukan pembuat tempe dan tahu menganggap eksistensi di urban disamakan dengan menguasai ldquo;sebidang tanah rdquo; sebagai wadah aktifitas ekonomi dan sekaligus bertinggal. Lahan-lahan di tepi sungai merupakan lahan yang dianggap paling mudah dan murah untuk dimanfaatkan atau ldquo;lahan bebas rdquo;. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan grounded theory, melalui informan dengan teknik snowballing. Perolehan data primer dilakukan melalui survey, pengukuran rumah dan wawancara kepada responden penghuni rumah.
ABSTRACT
This qualitative research aims to challenge the dominant paradigm in the provision of housing that makes a housing as standardized object for living. For migrants, urbanity to Jakarta is conceived as trying big durians striving for fortune. Their minds thoght that living in Jakarta can give them access to a space or a piece of land to utilized, not housing, let alone a house. A house is understood as ldquo a shelter rdquo built on a land that served as a container creating or protecting their informal economic activities to survive in the city. A house is not understood as a standard facility for the viability of life. For the urban poor, according to Turner 1977 the house is not as what it is but as what it does to people 39 s live . Invisible housing is an idea, a term proposed by researcher to describe the metaphysical idea of something that is not objectively physical to the condition of houses inhabited by the urban poor in urban areas such as Jakarta. The objects of research are the houses of the community of tempe and tofu maker on the banks of the Ciliwung River, Pengadegan and house of tempe maker at KOPTI Housing Semanan, West Jakarta. The findings in the field showed the tempe and tofu maker conceiveed urbanity as space of existence is equated with mastering a piece of land as a container of economic activity and at the same time as dwelling thing. Land near by the river was the land that is considered the easiest and cheapest to be utilized or known as free land . The research was conducted qualitatively with grounded theory, through informant with snowballing technique. Primary data acquisition is done through survey, home measurement and interview to respondents of house dweller.
2018
T51044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>