Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Aprillia Wulandari
"ABSTRAK Samarium-Metal Organic Frameworks (Sm-MOFs) berhasil disintesis mengunakan metoda solvotermal berbasis ligan 2,6-naftalendikarboksilat (2,6-NDC) sebagai linker dan ion logam samarium (Sm3+) sebagai pusat kluster. Struktur ligan 2,6-NDC yang kaku dan kemampuan logam samarium dalam membentuk bilangan koordinasi tinggi dimanfaatkan untuk memperoleh disain MOFs yang memiliki kerangka koordinasi dengan luas permukaan yang besar. Dalam penelitian ini, dilakukan variasi sintesis Sm-MOFs melalui parameter suhu, perbandingan mol reaktan dan nilai pH. Tidak adanya serapan pada bilangan gelombang 1700cm-1 sebagai vibrasi ulur v(C=O) untuk 2,6-NDC, mengindikasi telah terjadinya deprotonasi ligan pada gugus (O-H) karboksilat, sehingga atom oksigen dari ligan dapat berkoordinasi dengan ion logam samarium. Hal ini menandakan Sm-MOFs telah berhasil terbentuk. Intensitas puncak difraksi yang kuat dan tajam mengindikasi kristalinitas Sm-MOFs yang cukup tinggi. Sm-MOFs yang disintesis pada pH 9 memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dibadingkan pH 4, sehingga memiliki luas permukaan yang lebih besar yakni 107m2/g. Energi celah pita dihitung dengan mengunakan teori Kubelka-Munk, secara berurutan diperoleh untuk pH 4,7 dan 9 sebesar 3,1, 3,4 dan 3,42eV. Data siklik voltametri menunjukan nilai potensial reduksi Sm-MOFs pH 4 diperoleh sebesar -2,1volt dan potensial oksidasinya sebesar 0,6volt. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, material ini berpotensi sebagai material semikonduktor dalam fotokatalis degradasi metilen biru, dimana Sm-MOFs pH 4 dalam waktu 240menit mampu mendegradasi metilen biru sebesar 68,6%, sedangkan Sm-MOFs pH 9 mampu mendegradasi sebesar 87,6%.

ABSTRACT
Samarium-Metal Organic Frameworks (Sm-MOFs) have been successfully synthesized based on 2,6-naphthalenedicarboxylic acid ligand (2,6-NDC) and ion samarium (Sm3+) as metal linkers using solvothermal methods. Rigidity 2.6-NDC structure and the ability of the samarium metal forming high coordination numbers are utilized to obtain the MOF disain has a coordination framework with a large surface area. In this study, parameters variations in the synthesis of Sm-MOFs were carried out through temperature, mol of reactants and pH. The absence of absorption at wave number 1700cm-1 as vibration stretching v(C = O) from 2.6-NDC, indicates that there has been deprotonation of the ligand on the carboxylic group, the oxygen atom from ligand can coordinate with the samarium metal ion. This indicates that Sm-MOFs has been successfully formed. Peak intensity of strong and sharp from x-ray diffraction indicates the high crystallinity of Sm-MOFs. Sm-MOFs synthesized at pH 9 have a smaller particle size compared to pH 4, it has a larger surface area of 107m2/g. Band gap energy was calculated using the Kubelka-Munk theory, sequentially obtained for pH 4, 7 and 9 of 3,1 ; 3,4 and 3,42eV. Cyclic voltammetry data shows that the value of Sm-MOFs reduction potential pH 4 is obtained -2,1volt and oxidation potential is 0,6volt. Based on the analysis data, this material has the potential as a semiconductor for photocatalysts methylene blue degradation, where Sm-MOFs pH 4 in 240minutes can degradation methylene blue by 68,6%, while Sm-MOFs pH 9 can degrade 87,6%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Wulandari
"Eksipien koproses xanthan gum-amilosa tersambungsilang (Ko-CLA-XG) beresiko mengalami degradasi enzimatis oleh α-amilase. Hal ini dapat mempengaruhi pelepasan obat dalam matriks eksipien Ko-CLA-XG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui degradasi enzimatis eksipien Ko-CLA-XG dan melihat pengaruh α-amilase pada profil disolusi tablet lepas lambat natrium diklofenak dengan matriks eksipien Ko-CLA-XG. Eksipien Ko-CLA-XG merupakan hasil koproses dari amilosa tersambungsilang dengan xanthan gum. Amilosa disambungsilang dengan menggunakan natrium trimetafosfat dalam konsentrasi 6% dan 12%. Eksipien Ko-CLA6-XG dan Ko-CLA12-XG dibuat dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1 kemudian dilakukan uji degradasi enzimatis dengan metode iodin. Selanjutnya eksipien Ko-CLA-XG diformulasikan menjadi tablet lepas lambat dengan metode kempa langsung. Tablet lepas lambat yang dihasilkan dievaluasi dan dipelajari profil pelepasan obat dengan dan tanpa menggunakan α-amilase.
Hasil penelitian menunjukkan derajat substitusi CLA6 dan CLA12 adalah 0,204 dan 0,319. Waktu untuk mendegradasi CLA sebanyak 20% dari eksipien Ko-CLA6-XG 1:1, 1:2, dan 2:1 berturut-turut adalah 28 menit, 43 menit, dan 24 menit serta eksipien Ko-CLA12-XG 1:1, 1:2, dan 2:1 berturut-turut adalah 44 menit, 45 menit, dan 36 menit. Seluruh tablet lepas lambat yang diformulasikan memenuhi persyaratan evaluasi tablet. Profil pelepasan tablet dengan matriks eksipien Ko-CLA-XG tidak terpengaruh oleh adanya α-amilase. Oleh karena itu, eksipien Ko-CLAXG dapat digunakan sebagai matriks tablet lepas lambat.
......Coproccessed xanthan gum-crosslinked amylose (Co-CLA-XG) excipients are at risk of enzymatic degradation by α-amylase. It may affect the drug release of tablets with Co-CLA-XG excipients matrices. This study aims to know the enzymatic degradation of Co-CLA-XG excipients and to view α-amylase effect on dissolution profile of sodium diclofenac sustained release tablet with Co-CLA-XG excipients matrices. Co-CLA-XG excipients is the result of crosslinked amylose and coproccessed with xanthan gum. Amylose was crosslinked using sodium trimetaphosphate, which is 6% and 12%. Co-CLA6-XG and Co-CLA12-XG excipients were made with a ratio of 1:1, 1:2, and 2:1 then evaluated for enzymatic degradation using iodine method. Afterward, Co-CLA-XG excipients were formulated into sustained release tablets by direct compression. Tablets were evaluated and studied drug release profile using and without α-amylase.
The results showed substitution degree of CLA6 and CLA12 were 0.204 and 0.319. Time to degrade 20% CLA for Co-CLA6-XG excipients 1:1, 1:2, and 2:1 were 28, 43, and 24 minutes with Co-CLA12-XG excipients 1:1, 1:2, and 2:1 were 44, 45, and 36 minutes. Tablets fulfilled tablet evaluation requirements. The release profile of tablets with Co-CLA-XG excipients matrices were not affected by α-amylase. Therefore, Co-CLA-XG excipients can be used as a sustained-release tablet matrices."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library