Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Budiman
"ABSTRAK
Penelitian beberapa gatra ekologi moluska bakau ini dilakukan berdasarkan pada kurangnya informasi mengenai pola umum penghunian moluska di hutan bakau. Penelitian yang ada umumnya hanya menguraikan peri kehidupan dan lingkungan hidup di satu hutan bakau, tanpa mencoba mensintesisnya guna memperoleh hasil yang berlaku umum.
Penelitian dilakukan di berbagai lokasi hutan bakau di Maluku, Irian Jaya, Kalimantan dan Jawa, dari tahun 1979 sampai dengan 1987. Data lapangan diperoleh dari petak berukuran 50 x 50 cm yang diletakkan pada selang 5 meter di sepanjang 57 garis transek di 16 lokasi. Analisis statistik digunakan pada beberapa bagian yang memerlukannya.
Sebanyak 146 jenis moluska berhasil dikumpulkan pada penelitian ini. Hasil pengamatan komposisi, keanekaragaman, dan persebaran moluska tidak memperlihatkan adanya pola permintakan yang berlaku umum. Disimpulkan bahwa kehadiran habitat khusus (a.l. berupa batang busuk atau lumpur salir yang menempati daerah rumpang) bersama-sama dengan pasang surut, sangat mempengaruhi kehadiran jenis. Pengaruhnya lebih besar dibandingkan ketebalan hutan maupun interaksi biologi. Hal lain yang diperoleh adalah dicirinya tiga kelompok moluska yang dibedakan berdasarkan keeratan ikatannya dengan hutan bakau. Ketiga kelompok tersebut adalah
(1) kelompok asli, yaitu jenis-jenis yang hanya ditemukan hidup dan sangat tergantung pada hutan bakau,
(2) kelompok fakultatif, yaitu jenis-jenis yang dapat hidup sama baiknya, apakah di dalam hutan bakau atau di ekosistem pantai lain yang ada di sekitar hutan, dan
(3) kelompok pengunjung, yaitu jenis-jenis yang berasal dari ekosistem pantai lain yang hanya secara kebetulan berada di dalam hutan bakau.
Hasil di atas memperlihatkan bahwa komposisi, kehadiran, dan persebaran moluska di dalam hutan bakau lebih ditentukan oleh kondisi fisik dibandingkan kondisi lainnya. Sif at ketergantungan kelompok moluska asli hutan bakau yang tinggi terhadap ekosistem bakau menjadikannya sebagai moluska yang khas hutan bakau. Secara alami, mereka tidak dapat hidup di luar ekosistem bakau. Hasil analisis dan analisis pustaka cenderurig menyatakan bahwa kelompok asli merupakan bagian yang integral yang muncul bersamaan mulai dari saat terbentuknya hutan. Proses spesiasi jenis moluska bakau sepenuhnya berlangsung di dalam hutan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
D50
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Budiman
"Dalam rangka menjamin adanya mekanisme penyelesaian sengketa hutang piutang antara kreditor dan debitor secara adil, cepat, terbuka dan efektif melalui lembaga peradilan, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Undang-undang tersebut merupakan pengganti dari Peraturan Kepailitan (Faillissenient Verordening) Stb. 1905 - 217 jo. 1906 -- 348, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 1 tahun 1998 yang selanjutnya diundangkan menjadi Undang-Undang No. 4 tahun 1998. Kepailitan pada intinya adalah sitaan umum atas aset debitor yang ditandai dengan adanya suatu pemyataan pailit terhadap debitor yang dinyatakan dengan suatu putusan pengadilan. Kepailitan mempunyai peranan untuk menyelesaikan bermacam-macam tagihan yang diajukan oleh kreditor-kreditor kepada debitornya yang masing-masing mempunyai karakter, nilai dan kepentingan yang berbeda-beda. Proses dalam kepailitan dapat mengatur perbedan-perbedaan tersebut melalui mekanisme pengkolektifan penagihan piutang sehingga masing-masing kreditor tidak secara sendiri-sendiri menyelesaikan tagihannya. Dalam pelaksanaannya, banyak persoalan-persoalan hukum yang perlu memperoleh penegasan karena undang-undang tidak memberikan definisi secara tegas sehingga timbul penafsiran-penafsiran yang berbeda di antara praktisi hukum, bahkan pengadilan atau Mahkamah Agung sendiri yang dapat menimbulkan ketidakpastian hukum. Di samping itu, beberapa ketentuan di dalamnya dapat menimbulkan permasalahan berupa kemungkinan benturan-benturan dengan ketentuan yang ada dalam perundang-undangan lainnya. Dalam proses kepailitan diatur bahwa setiap kreditor pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan. Namun demikian, hak eksekusi kreditor dimaksud ditangguhkan untuk jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan pemyataan pailit diucapkan. Ketentuan tersebut, dalam prakteknya kemungkinan akan menemui benturan khususnya dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. Ketentuan dalam Undang-undang Kepailitan tersebut tentunya dapat memberikan dampak yang merugikan bagi kreditor-kreditor tersebut, termasuk kreditor pemegang hak tanggungan dalam melaksanakan hak-haknya selaku kreditor pemegang hak jaminan. Ketentuan kepailitan bahkah lebih jauh lagi telah tidak memberikan jaminan atau perlindungan bagi kreditor pemegang hak tanggungan dalam melaksanakan haknya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T19182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Budiman
"Mangrove molluscs data collected from some mangrove forest in Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Java, Mollucas, and Papua) are used in order to understand the mangrove molluscs distribution and pattern of species abundance. The result of the present study strongly suggest three models (or combination of them) of distribution (1) molluscs (especially bivalve ) only recruit into certain microhabitat, in which they reach larger densities; (2) certain species of mollusc may recruit widely, but suffer increase mortality in certain microhabitats; and (3) molluscs (especially for mobile animals, such as many gastropods) may actively move among macrohabitats, increasing local densities in some of those. The correlation between features of habitat and abundance of molluscs which can be described as preference are discussed "
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2009
BBIO 9:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library