Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Azwar Anas
Abstrak :
Penelitian ini bermula asumsi penulis bahwa citra atau image Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin turun sejak diturunkannya Gus Dur dari kursi kepresidenan melalui sidang istimewa yang kemudian menimbulkan konflik internal berkepanjangan yaitu pemecatan Mathori Abdul Djalil sebagai Ketua Umum DPP PKB. Maka muncul suatu permasalahan strategi apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan citra PKB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebuah pendekatan yang menempatkan pandangan peneliti terhadap sesuatu yang diteliti secara subyektif.

Penelitian ini mendasarkan kepada suatu deskripsi dari suatu peristiwa/fenomena berdasarkan data yang ada secara faktual dan cermat.

Temuan dalam tesis ini menunjukkan bahwa hakekat pencitraan yang dilakukan oleh public relations memerlukan suatu kecermatan dan keahlian dalam memformat langkah-langkah strategis. Upaya pencitraan partai politik sebuah keniscayaan untuk membangun trust dari rakyat, maka public relations sebagai komunikator dan mediator merupakan faktor penting dalam proses sosialisasi politik (civic educations).

Keterlibatan public relations untuk mengantisipasi, menganalisis dan menafsirkan prilaku opini public serta isu-isu yang bisa berpengaruh terhadap reputasi partai. Meski demikian, upaya pencitraan harus diimbangi dengan konsolidasi internal yang kuat dan membangun network dengan pihak lain, seperti media massa atau jurnalis.

Dalam perspektif ini, peran professional public relations dalam actionnya tidak lepas dari posisi media massa cetak atau elektronik yang memiliki jaringan kuat serta segmen pembaca yang lebih luas. Oleh sebab itu kejelian mengidentifikasi khalayak sesuatu hal yang mutlak agar pesan yang disampaikan mampu mempengaruhi (emotional beliefs) dan memperoleh umpan balik dari khalayak.

Kejelian dalam memformat isu dan langkah-langkah strategis sangat penting ketika menjelang pemilu. Secara mayoritas basis PKB adalah massa tradisional (intern) yang hidup di pedesaan maka pendekatan yang dilakukan secara kultur dan ideology (ahlussunnah wal jama'ah) dan mengoptimalkan simpul-simpul kekuatan partai seperti kiyai dan tokoh lokal lainnya. Demikian juga dengan massa lain (ekstern) yang rata-rata hidup di kota maka pendekatan dialogis (groups discussion) suatu langkah bijak. Tentu, pesan yang disampaikan berdasarkan identifikasi kebutuhan lokal (need accesment).

Alhasil, secara konseptual dalam upaya pencitaan partai dilakukan oleh public relations harus ada kesesuaian antara platform partai dengan program yang ditawarkan kepada khalayak, yang dilakukan secara berkesinambungan dengan langkah-Iangkah atau pendekatan modern (penawaran gagasan dan konsep) dan mengurangi pendekatan tradisional yang berorientasi pada figur atau tokoh. Bila ini dilakukan, maka PKB ke depan akan menjadi partai modern dan mendapatkan simpati dari rakyat, Amien.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Anas
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan dekomposisi pada tingkat partisipasi kerja untuk menjelaskan gender gap di Provinsi DKI Jakarta pada tiga periode yaitu 1995, 2005, dan 2015. Determinan tingkat partisipasi kerja laki-laki dan perempuan diestimasi menggunakan metode probit dan marginal efek sedangkan untuk menganalisis sumber gender gap digunakan teknik dekomposisi non linear. Hasil penelitian ini menunjukkan penyebab utama gender gap tingkat partisipasi kerja berasal dari faktor-faktor struktural di pasar tenaga kerja (diskriminasi). Nilai gender gap dalam 20 tahun semakin mengecil, pada tahun 1995, 2005, dan 2015 nilainya sebesar 40,82%; 39,17%; dan 29,34%, ini menunjukkan tingkat diskriminasi di Jakarta semakin berkurang.
ABSTRACT This research aims to decompose the employment participation rate to explain gender gap in DKI Jakarta Province in three periods (1995, 2005, and 2015). Determinant of employment participation rate of men and women was estimated by probit and marginal effect method. Non-linear decomposition technique used to analyze the source of gender gap. The results show that the main causes of gender gap comes from structural factors in the labor market (discrimination). The value of the gender gap in 20 years has decreased, in 1995, 2005, and 2015 it was 40,82%; 39,17%; and 29,34% respectiely. It shows that the discrimnination rate in Jakarta has decreased.
2018
T52085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Anas
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai Komposisi dan struktur serta regenerasi pohon dilakukan di Zona inti bagian tengah Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. Penelitian menggunakan metode petak dengan pencuplikan pada plot seluas 1 hektare yang dibagi dalam 100 subpetak berukuran 10 m x 10 m untuk pencacahan pohon. Petak 5 m x 5 m dan 1 m x 1 m disarangkan dalam petak tersebut untuk pencacahan belta dan semai. Tercatat 540 individu pohon yang terdiri atas 89 spesies dari 36 famili dengan total luas area dasar 30,837 m2 dan nilai Indeks Keragaman (H’) sebesar 3,97. Dacroydes rostrata tercatat sebagai spesies dengan NK tertinggi (15,80%) diikuti oleh Shorea leprosula (15,58% ) dan Hydnocarpus sp. (14,91%). Shorea leprosula merupakan spesies yang memiliki luas area dasar tertinggi dengan nilai 2,829 m2 atau 9,17% dari total keseluruhan. Famili yang memiliki nilai NK tertinggi adalah Burseraceae (31,60) dan Dipterocarpaceae (28,89), sedangkan famili dengan jumlah spesies terbanyak tercatat pada Lauraceae (6 spesies). Terdapat 9 spesies yang masuk dalam kategori Red List IUCN, 2 di antaranya masuk dalam kategori Critically endangered (Parashorea lucida) dan Endangered (Shorea leprosula) serta 7 lainnya masuk dalam kategori Low risk. Pada tingkat semai tercatat 251 individu yang diwakili oleh 73 spesies dari 31 famili. Pada tingkat belta tercatat 305 individu yang terdiri dari 73 spesies dari 30 famili. Di antara 10 spesies pohon yang memiliki kerapatan tertinggi, terdapat 6 spesies yang memiliki sebaran anakan lengkap di tingkat belta dan semai yaitu Hydnocarpus sp., Antidesma neurocarpum, Shorea leprosula, Mussaenda frondosa, Prunus grisea dan Microcos crassifolia, tiga spesies hanya memiliki sebaran anakan di tingkat belta yaitu Dacryodes rostrata, Dacryodes rugosa dan Symplocos sp., dan satu spesies (Artocarpus elasticus) tidak ditemukan anakan di tingkat belta maupun semai. Secara keseluruhan, dari 89 spesies pohon yang tercatat di zona inti bagian tengah TNBD hanya 70 persen (62 spesies) yang beregenerasi.
ABSTRACT
Research on the structure and composition as well as the regeneration of the trees was conducted in the middle section of the core zone of the Bukit Duabelas National Park, Jambi. Research using the plots method, with sampling an area of one hectare plot is divided into 100 subplots measuring 10 m x 10 m for the enumeration trees. Plots 5 m x 5 m and 1 mx 1 m nested within for enumeration saplings and seedlings. As many as 540 trees were recorded in the plot, representing 89 species and 36 families with basal area of 30.837 m2 and Diversity Index value (H ') of 3.97. Dacryodes rostrata recorded as species with the highest importance value (15.80%) followed by Shorea leprosula (15.58%) and Hydnocarpus sp. (14.91%). Shorea leprosula is a species with the highest basal area of 2.829 m2 or 9.17% of the total. Families having the highest importance values were Burseraceae (31.60%) and Dipterocarp (28.89%), while the families with the highest number of species recorded was Lauraceae (6 species). There are 9 species listed in the IUCN Red List category, 2 of which are in the category of Critically endangered (Parashorea lucida) and Endangered (Shorea leprosula) and 7 others in the category Low risk. As many as 251 tree seedlings were recorded in the plot, representing 73 species and 31 families. 305 sapling were recorded in the plot, representing 73 species and 30 families. Out of 10 species of tree which has the highest density, 6 species which had a good number of saplings and seedlings, i.e., Hydnocarpus sp., Antidesma neurocarpum, Shorea leprosula, Mussaenda frondosa, Prunus grisea and Microcos crassifolia,; only three species had individuals at at sapling stage only, i.e., Dacryodes rostrata, Dacryodes rugosa and Symplocos sp., and one species (Artocarpus elasticus) was not found at both saplings and seedling stages. Overall, of the 89 tree species recorded in the middle section of the core zone of the Bukit Duabelas National Park, Jambi, only 70 percent (62 species) were regenerating.
Universitas Indonesia, 2013
T35984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library