Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Wispriyono
Abstrak :
Jengkol <'Pi thecolobium -i iringa (Jack) Prain. ex King.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional, tetapi sampai saat ini belum banyak penelitian ilmiah terhadap tanaman jengkol. Salah satu efek tanaman jengkol yang banyak digunakan di masyarakat adalah untuk penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada efek hipoglikemik papagan kulit batang pohon jengkol pada kelinci dengan metode tes toleransi glukosa secara oral. Papagan kulit batang pohon jengkol diberi secara oral dengan menggunakan sonde lambung. Kelinci dibagi atas 4 kelompok. Kelompok pertama diberi air dengan volume pemberian 1 ml/kg BB, kelompok kedua diberi suspensi tolbutamid 250 mg/kg BB, kelompok ketiga diberi rebusan papagan kulit batang pohon jengkol konsentrasi 10% b/v dengan dosis 1 ml/kg BB, kelompok keempat diberi ekstrak etanol papagan kulit batang pohon jengkol konsentrasi' 200% b/v dengan dosis 1 ml/kg BB. Toleransi glukosa kelinci percobaan yang diberi papagan kulit batang pohon jengkol dibandingkan dengan toleransi glukosa kelinci percobaan yang diberi air sebagai kontrol. Hasil statistik memperlihatkan rebusan papagan kulit batang pohon jengkol tidak memperlihatkan efek hipoglikemik A yang bermakna, kecuali pada jam ke 3 terhadap kelompok kontrol dan pada jam ke 4 terhadap kelompok ekstrak etanol. ......Jengkol t-.hftf>n1obium iiringa (Jack) Prain. ex King.) has been used as a traditional medicine, but so, far it has not been proved scientifically. It is used empirically for the treatment of Diabetes mellitus. Therefore this experiment has been carried out to know whether jengkol stem barks has actually the antidiabetic effect. In this experiment 24 rabbits were used, these animals were induced by 1 ml/kg body weight using 50% glucose solution. The first group was received 2 ml/kg body weight water as a control group, the second group was given 250 mg tolbutamid per kg body weight as a standard treatment group, the third group received 1 ml jengkol stem barks boiled solution 10% wieght/volume (w/v) per kg body weight and the fourth group was given jengkol stem barks ethanol extract 200% w/v in dose of 1 ml per kg body weight. Those preparation were given orally using intragastric tube. The blood glucose level were measured by glucose tolerance test using double beam spectrophotometers at 1, l^/s, 2, 3, 4 dan 5 hours after treatments. The datas were statistically analysed using anova and followed by tukey test. Stem barks boiled solution did not show hipoglikemic effect significantly differrence from other treatments at those observation interval except at +3 A hours was significantly different from control group and +5 hours from ethanol extract group.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Depok: Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2022
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian yang berkaitan dengan polusi udara merupakan penelitian yang terus berkembang dan perlu dilakukan mengingat semakin berkembangnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari bahan-bahan polutan yang berada di udara. Semakin banyaknya kendaraan umum dengan berbagai bahan bakar serta beragam kondisi kendaraan memberikan sumbangan polusi yang tidak kalah besarnya. Salah satu sumber polusi yang berasal dari buangan emisi kendaraan bermotor adalah sulfur dioksida (SO2). S02 merupakan senyawa kimia yang salah satunya berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil, seperti bensin, solar, minyak tanah dan lain sebagainya. Karena metode pengukuran S02 juga meliputi pengukuran amoniak sebagai pengotor, maka dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran amoniak di udara.

Sasaran dari penelitian ini sebenarnya adalah upaya untuk memberikan perhatian terhadap masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu mengalami kontak dengan kendaraan umum. Para awak bis, para karyawan dan pedagang di terminal serta para penumpang bis yang setiap harinya memanfatkan kendaraan umum sebagai alat transportasi ke tempat kerja mempunyai potensi untuk terkena polusi yang cukup besar sebab disamping waktu dan intensitas pemajanan yang cukup tinggi, ditunjang juga oleh kondisi kendaraan umum di Jabotabek yang pada umumnya sudah cukup memprihatinkan.

Penelitian ini disamping mengukur konsentrasi 502 dan NH3 di udara juga menganalisis secara kuantitatif kemungkinan resiko keracunan yang terjadi pada responder dengan konsentrasi 502 dan NH3 yang berada di ambien. Penelitian ini secara garis besar terdiri atas dua bagian, pertama melakukan pengukuran konsentrasi 502 dan NH3 di udara secara kuantitatif dan yang kedua melakukan wawancara serta menggunakan suatu persamaan matematis dengan menggunakan suatu perangkat lunak untuk menghitung resiko keracunan yang timbul. Kegiatan penelitian dilakukan di jalur Depok-Pasar Minggu.

Hasil penting dari penelitian ini adalah bahwa pencemaran S02 di terminal dan di bis jauh lebih tinggi dibanding di halte-halte. Konsentrasi S02 dan NH3 di udara masih di bawah nilai ambang batas yang ditetapkan. Pada penghitungan analisis resiko didapat bahwa tingkat resiko para awak bis dan petugas di terminal lebih tinggi, yaitu 0,3055. Artinya, angka ini sudah hampir mencapai setengah dari resiko keracunan yang terjadi bila kadar S02 sudah mencapai nilai ambang batas. Para penumpang bis mempunyai resiko yang lebih kecil, yaitu 0,1134.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Abstrak :
Karbamat merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan untuk membasmi hama buah dan sayur. Untuk menentukan bahwa residu karbamat dalam sayuran masih aman dikonsumsi manusia, telah dilakukan analisis beberapa residu karbamat seperti metomil, karbaril, karbofuran, dan propoksur. Sampel-sampel tomat, apel, selada air, kubis, dan sawi hijau dikumpulkan dari tiga supermarket dan satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat. Analisis dilakukan serempak untuk ke empat residu karbamat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan pereaksi o-ftalaldehida dan 2-merkaptoetanol dalam reaktor pascakolom dengan detektor fluoresensi. Dari sampel-sampel buah dan sayur yang dianalisis, hanya sawi hijau asal pasar tradisional yang positif mengandung propoksur dengan kadar 1,2 mg/25 gram berat basah (0,048 mg/g berat basah). Dengan Acceptable Daily Intake (ADI) propoksur 0,005 mg/kg berat badan/hari, konsumsi sawi hijau harian seberat 20 g/hari masih cukup aman dari gangguan kesehatan akibat pajanan kronik propoksur dengan margin of safety 298,7 (> 100 sebagai batas aman).
Carbamat is a group of pesticides which is commonly used to control fruits and vegetables pests. To determine that carbamat residues in fruits and vegetables are safe for human consumption, carbamate residues such as methomyl, carbaryl, carbofuran, and propoxur in vegetables and fruits have been analyzed. Samples of tomato, apple, water lettuces, cabbage, and mustard greens were collected from three supermarkets and one traditional market in Depok, West Java. The analysis was carried out simultaneously for all four carbamate residues by high performance liquid chromatography using o-phtaladehyde and 2-mercaptoethanol reagents in post-column reactor with a fluorescence detector. Of fruits and vegetable samples analyzed, only mustard greens from traditional market positively containe-propoxur at 1.2 mg/ 25 gram wet weight (0,048 mg/gram wet weight). With Acceptable Daily Intake (ADI) of 0.005 mg/kg body weight/day, mustard greens consumption of 20 g/day is safe from adverse health effect from chronic exposure to propoxur with Margin of Safety of 298.7 (> 100 as safe limit).
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Abstrak :
ABSTRAK
Mahkota Dewa as a traditional plant has been commonly used as traditional cancer medication. However, the mechanism of usage is not yet clear. The objective of this study was to know the mechanism of the protection effect of Mahkota Dewa on Benzo(a)pyrene (BaP) induced cytotoxicity in CCRF-CEM cell line. The result showed BaP induced cell death with in CCRF-CEM cell line was dose-dependent but not based on time-course. Exposure of this cell for 24 h with variation of dose between 5-20 μM increased the percentage of apoptosis to about 15%. On the other hand, Mahkota Dewa itself has dose-dependently induced cytotoxicity and has no effect in the inhibition of BaP exposure. Phosphorylation of p38 MAPK in both BaP and Mahkota Dewa induced cytotoxicity has been seen but the involvement of oxidative stress is unclear. However, in other cancer cell line SH-SY5Y human neuroblastoma cells, the inhibition efffect of Mahkota Dewa in BaP exposure has been seen and no cytotoxicity effect appeared in this cell line. In conclusion, Mahkota Dewa has induced apoptosis in CCRF-CEM cancer cell line but not in SH-SY5Y cell line, so it has a potential anticancer effect; Mahkota Dewa, however, requires more researches on DNA level using other type of cancer to observe the mechanism.
2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library