Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boechari
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2012
959.8 BOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boechari
"Dalam pidato penerimaan gelar Doctor Honoris Causa dari Univer-sitas Indonesia pada tanggal 12 Juli 1975 Prof. Dr. A. Teeuw menge-mukakan alasan alasan mengapa studi dan penelitian bahasa dan sastra sangat penting pada masa sekarang ini. Terutama karena studi bahasa Jawa Kuna akan dapat membuka pintu bagi kita untuk me-masuki khazanah kebudayaan Indonesia pramodern. Dan di antara para sarjana yang memperoleh manfaat dari studi bahasa dan sastra Jawa Kuna itu disebutnya para alili purbakala dan ahli epigrafi.
Memang yang terpenting di antara sumber-sumber primer untuk penulisan sejarah kuna dan arkeologi Indonesia ialah prasasti dan nas-kah-naskah. Prasasti-prasasti yang berasal dari masa antara abad ke-V dan ke-XVI M. ada yang ditulis dalam bahasa Sansekerta, ada pula ditulis dalam bahasa Melayu Kuna, bahasa Bali Kuna, Sunda Kuna, te-tapi sebagian terbesar ditulis dalam bahasa Jawa Kuna.' Sedang naskah yang diperlukan oleh para ahli arkeologi dan sejarah sebagian terbesar juga ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Tidak hanya naskah naskah yang biasa disebut naskah kesusasteraan sejarah dan agama saja, yang dijadikan sumber, tetapi juga naskah-naskah jenis lain, seperti naskah tentang pemerintahan, naskah hukum, dan naskah-naskah yang berisi aturan tentang peri kehidupan berbagai golongan di dalam masyarakat. Hal itu disebabkan karena kecenderungan historio-grafi modern untuk tidak semata-mata mengungkapkan hal ihwal dalam lingkungan "tradisi besar", tetapi juga kejadian-kejadian di dalam lingkungan "tradisi kecil", dan untuk mengungkapkan segi-segi struk-turil di samping segi-segi prosessuil.2
Lain dari pada itu penerbitan naskah-naskah ceritera, kebanyakan dalam bentuk kakawin, bukannya tidak berguna bagi ahli sejarah kuna dan ahli arkeologi. Sebab di dalam naskah-naskah golongan ini
sering pula dijumpai keterangan sejarah, biasanya di dalam bagian mangala dan penutupnya.3 Sering pula dijumpai keterangan yang dapat digunakan untuk pentafsiran ikonografi.4 Di dalam kakawin kita dapatkan juga keterangan tentang tokoh raja yang ideal, tentang pemerintahan, tentang peri kehidupan di dalam lingkungan istana dan para bangsawan yang lain, dan tentang kehidupan rakyat.5 Dan isi ceritera kakawin dapat membantu para ahli arkeologi dalam men-tafsirkan relief candi.6
Tetapi sayang sekali bahwa hingga kini baru sebagian saja, kalau ti-dak boleh dikatakan sebagian kecil, dari berbagai macam sumber itu yang telah diterbitkan. Sekedar untuk memberi gambaran dapat disebutkan di sini bahwa dari 290 prasasti bertarikh yang disebut di dalam daftar L.C, Damais (Damais, 1952) baru 81 yang terbit leng-kap dengan terjemahan dan tafsirannya, 134 terbit dalam transkripsi sementara, sedang 75 belum diterbitkan sama sekali. Prasasti-prasasti yang tidak bertarikh dan bagian-bagian prasasti yang tidak lengkap juga banyak yang belum diterbitkan.7 Perlu disebutkan di sini bahwa di niasa yang lalu hanya terdapat satu nama bangsa Indonesia yang produktip di antara nama-nama yang menerbitkan prasasti, yaitu al-marhum Prof. Dr. Poerbatjaraka.8
Saya tidak sempat menghitung berapa jumlah naskah berbahasa Jawa Kuna yang ada dalam berbagai koleksi di dalam maupun di luar negeri, Saya persilakan yang berminat menghitung sendiri dalam kar-ya Dr. Th. G. Th. Pigeaud (Pigeaud, 1970). Di sini saya ingin mene-kankan bahwa dari sekian banyak naskah itu baru sebagian kecil juga yang telah diterbitkan. Seri Bibliotheca Javanica yang diasuh oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen di Jakarta hanya sempat menerbitkan 7 naskah.9 Ada juga naskah-naskah yang terbit di dalam seri Verhandelingen van het Bat. Gen.10 Koninklijk Instituut voor Taal -, Land - en Volkenkunde di Leiden menerbitkan juga beberapa naskah dalam seri Verhandelingen van het Koninklijk Instituut, dan dalam seri baru, yaitu Bibliotheca Indonesica, yang tidak mengkhususkan diri pada naskah-naskah berbahasa Jawa Kuna.11 Majalah yang diasuh oleh kedua badan tersebut, yaitu Tijd-schrift van het Bat. Gen. dan Bydragen van het Kon. Inst. ada pula memuat penerbitan beberapa naskah.12 Lain dari pada itu ada naskah-naskah yang terbit lepas dari sesuatu seri, baik sebagai disertasi
"
1977
MAAR-1-1-Sept1977-5
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah Boechari
"Tugas utama perpustakaan ialah melayani para pembaca dengan literatur yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini memerlukan adanya pengetahuan mengenai penggunaan literatur yang akan menjadi pedoman, balk untuk perencanaan penyediaan literatur, maupun untuk perencanaan penyiangan kaleksi. Selekei dan penyiangan literatur dapat dijalankan berdasarkan berbagai cara. Salah satu cara yang dianggap obyektif adalah dengan meneliti penggunaan literatur berdasarkan studi sitasi. Tujuan skripsi adalah meneliti penggunaan literature para ahli antropologi dengan studi sitasi. Hasil dari stu_di diharapkan akan dapat berguna bagi perpustakaan di In_donesia. Dalam bab-bab beriknt akan diuraikan mengenai bahan_bahan yang digunakan dalam studi ini, metode penelitiannya, serta, akan diakhiri dengan pembahasan data yang diperoleh dari studi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S15733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah Boechari
"Teori 'Verstehen' Dilthey diilhami oleh Schleiermacher. Istilah tehnis ini mengandung arti ter tentu, yaitu memahami suatu gagasan, suatu tujuan, suatu perasaan yang diekspresikan secara empiris sehagai kata-kata atau gerak isyarat. Apa yang kita pahami dari suatu ekspresi ialah makna dari ekspresi itu yang dipersepsi oleh manusia, makna dari kehidupan manusia menghayati hidup ini sehagai bermakna dan manusia cenderung untuk mengekspresikan makna itu. Ekspresi ini dapat dipahami menurut prinsip-prinsip epistemologi Dilthey yang mendasari metodologi studi-studi kemanusiaan, atau menurut Dilthey, Geisteswissenschaften. Pertama, kita harus kenal akrab dengan proses-proses mental. Dengan proses-proses mental itu kita menghayrati dan mengekspresikan makna kehidupan. Bila kita tidak mengetahui perasaan suka atau duka, maka kita tidak akan dapat memahami perasaan itu, makna kehidupan itu. Karena kita sebagai manusia dan ekspresi-ekspresi itu bera-sal dari kegiatan-kegistan individu, maka syarat keakraban telah terpenuhi. Kedua, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan konteks di mana ekspresi itu di utarakan, membutuhkan penjajagan sistematis akan konteks di mana ekspresi itu diutarakan. Ketiga, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan sistem kultural dan sosial yang menentukan sifat ekspresi itu tadi. Untuk memahami sebuah kalimat orang harus mengenal bahasanya. Di sini terlibatlah kita dalam lingkaran teoretis, karena mengenal bahasa harus lebih dahulu mengenal kata-katanya yang membangun bahasa itu, Dari kata-kata tumbuhlah pemahaman akan hahasa itu dan pada gilirannya kita kenali kata-katanya dengan lebih baik. Persoalan 'Verstehen' ini diambil Dilthey dari Schleiermacher dengan guna praktisnya untuk penafsiran, sedang gunanya yang utama untuk mempertahankan keabsahan penafsiran terhadap romantisme dan subyektivisme dan memberikan pembenaran bagi keabsahan itu agar menjadi dasar kepastian bagi pengetahuan sejarah; juga menjadi pelengkap bagi pendasaran Geisteswissenschaften. Karena 'Verstehen' diangkat oleh Dilthey ke dalam sistem epistemologi dan metodologi. Geisteswissenschaften, maka perlu dituliskan sebuah bab tentang Geisteswissenschaften, yaitu tentang sejarah perkembangannya, tentang ciri-ciri khasnya, tentang obyeknya dan tujuannya. Geisteswissenschaften menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mandiri terkat usaha a.1. Dilthey yang meletakkan dasar-dasar epistemologisnya, hingga mendapatkan statusnya herdampingan dengan Naturwissenschaften. Suatu introduksi tentang situasi ilmu-ilmu pengetahuan abad 18-19 serta perkemtangan dan permasalahan ilmuilmu pengetahuan itu yang dipersersi oleh Dilthey, mendahului uraian tentang Geisteswissenschaften."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library