Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmad Budi Cahyono
Jakarta: Universitas Indonesia, 2002
T36280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Cahyono
Abstrak :
ABSTRAK
Domestic Market Obligation (DMO) batubara merupakan upaya negara dalam mengamankan pasokan batubara untuk pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri. Di satu sisi, adanya fluktuasi Harga Patokan Batubara (HPB) yang mengacu harga batubara internasional dapat mempengaruhi pasokan batubara dalam negeri. Kenaikan harga batubara beberapa tahun yang lalu menimbulkan risiko kurang optimalnya realisasi volume batubara DMO kepada konsumen dalam negeri khususnya PLTU akibat terkendala oleh rendahnya kualitas batubara. Sedangkan kondisi penurunan harga batubara saat ini dan dengan business as usual, akan mengakibatkan kendala keekonomian usaha pertambangan sehingga dapat berpotensi terhadap risiko kontinuitas pasokan batubara, di mana kurang dari satu dekade ke depan kita akan menghadapi kendala minimnya cadangan tertambang batubara. Pemerintah telah mempunyai target penyediaan energi listrik yang mengandalkan PLTU, sehingga diproyeksikan kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade mendatang. Sehingga diperlukan pasokan batubara yang cukup dari produksi batubara dalam negeri. Perubahan konsep DMO batubara ini menawarkan perubahan dari kondisi saat ini berupa DMO batubara langsung menjadi DMO dalam bentuk energi listrik melalui pengembangan PLTU Mulut Tambang. Konsep ini disertai dengan penerapan kebijakan harga jual batubara untuk PLTU Mulut Tambang melalui skema biaya produksi ditambah margin sehingga dapat mengendalikan produksi batubara dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan batubara domestik dalam rangka mendukung pencapaian target penyediaan energi listrik nasional. Dengan konsep ini maka wilayah tambang dengan DMO masih rendah dapat ditingkatkan volume DMO-nya, sesuai dengan kualitas batubara pembangkit dan ada kontinuitas pasokan selama usia operasi pembangkit.
ABSTRACT
Domestic Market Obligation (DMO) of coal is the country effort in order to secure coal supply to domestic need. On the other hand, volatility of domestic coal price referring to international coal price can influence the supply of coal to domestic consumers. Increasing coal price a few years ago created risk of coal DMO achievement to domestic consumers especially coal power plant caused by constrain of lower coal quality. While the declining of coal price and by business as usual currently lead to economic constrain of mining operation, where less than one decade a head we will face obstacles the lack of coal mineable reserves. Government sets target providing electrical energy with coal power plant backbone, so projected coal consumption for electrical generation will increase more than two times in one decade a head. So it needs sufficient coal supply from domestic production. The change coal DMO concept propose the changing from coal DMO directly (in-kind DMO) to become DMO in the form of electrical energy through the development of mine mouth power plant. This concept along with implementation coal price for mine mouth coal power plant through a scheme of cost of production plus margin, so it can control domestic coal production dedicated for coal domestic need in order to support the achievement of national target for providing electrical energy. By adopt this concept, so mining area with less DMO realization can be increased its DMO volume, met coal quality to power plant need and supplied along power plant lifetime.
2016
T46030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Budi Cahyono
Abstrak :
Kekerasan seksual di Indonesia merupakan salah satu permasalahan hukum yang dianggap serius, Dalam menanggapi hal tersebut Indonesia mengatur hukuman pidana tambahan yakni kebiri kimia dan tercantum pada Undang-undang No.17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang. Ditengah polemic pro dan kontra Presiden Joko Widodo secara Resmi Menanda tangani Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku kekerasan Seksual Terhadap Anak. Dengan timbul banyaknya polemik terkait keberadaan hukuman ini, maka penulis akan melakukan penelitian terkait penerapan hukuman kebiri kimia dengan menggunakan metode penelitian bersifat yuridis normatif dengan metode analisis kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan analisis perbandingan hukum, pendekatan analisis peraturan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini penulis mendapatkan bahwa hukuman kebiri kimia di beberapa negara sangat memerlukan peran dari ahli medis untuk dapat melakukan penjatuhan hukuman kebiri kimia, dan hukuman kebiri kimia merupakan suatu bentuk hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak karena dianggap memiliki gangguan kelainan mental yakni pedofilia. Pada saat ini para dokter masih menolak akan keberadaan hukuman kebiri kimia dikarenakan bertentangan akan kode etik profesinya, akan tetapi penulis menemukan bahwa seharusnya dokter dapat mengambil peran penuh dalam penerapan hukuman ini sebagai bentuk menjaga kondisi Kesehatan baik secara mental maupun fisik sehingga hukuman ini dapat menjadi bentuk rehabilitasi atau pengobatan atas perbuatan menyimpang dari pelaku. ......In Indonesia sexual violence is one of the legal issues that considered as serious crime. For the response of this issue, Indonesia regulates additional criminal penalties called chemical castration and Written in UU No. 17/2016 about the Second Amendment to UU No. 23/2002 Child Protection Becomes Law. In between of the pro and cons of this sentence, President of Indonesia Joko Widodo Officially Signed Government Regulation No. 70 of 2020 concerning Procedures for Carrying Out Chemical Castration, Installation of Electronic Detection Devices, Rehabilitation, and Announcement of the Identity of Perpetrators of Sexual Violence Against Children. With the emergence of many polemics related to the existence of this punishment, the authors will conduct research related to the application of chemical castration using normative juridical research methods with qualitative analysis methods. This research is using comparative legal analysis approach, an analysis approach to statutory regulations. The results of this study the authors found that chemical castration in several countries fully depends on the role of medical experts to give chemical castration sentences, and chemical castration punishment is for perpetrators of sexual crimes against that are considered to have a mental disorder, namely pedophilia. At this time doctors still reject the existence of chemical castration punishment because it conflicts with the professional code of ethics, but the authors found that doctors should be able to take a full role in implementing this punishment as a form of maintaining health conditions both mentally and physically so that this punishment can be a form of punishment. rehabilitation or treatment of the perpetrator's deviant acts.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Cahyono
Abstrak :
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk membentuk sumber daya rnanusia sejak dini diantaranya adalah melalui pembcrian Air Susu Ibu (ASI) sesegera mungkin setelah kelahiran sena melanjutkannya secara cksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Disebutkan dalam laporan SDKI 2002 bahwa pelaksanaan kedua hal telsebut masih relatif rendah. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah rnempelajari pengaruh faktor demograEs ibu (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal) dan layanan kesehatan (pemeriksazm kehamilan, penolong persalinan, ternpatme1ahirkan)terhadap pemberian ASI dini dan ASI eksklusif diantara ibu yang memiliki anak usia 0-6 bulan. Dalam aspek pemberian ASI dini, pemeriksaan kehamilan dan penolong persalinan dipandang sebagai faktor terpenting yang mempunyai pengaruh terhadap pemberian ASI dini disamping faktor lain seperti umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan tempat melahirkan. Sedangkan dalam aspek pemberian ASI eksklusif, faktor yang dipanclang terpenting adalah pcmberian ASI dini, pemcriksaan kehamilan dan pekerjaan, Sumber data yang digunakan clalam penelitian ini adalah SDKI 2007, dengan sampel penelitian sejumlah 2.137 bayi usia 0-6 bulan. Adapun metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjuldcan bahwa pemeriksaan kehamilan secara teratur dan penolong persalinan medis justru berhubungan ucgatif dengan pemberian ASI dini. Untuk faktor lain didapati kecenderungan membexikan ASI dini lebih besar untuk mereka yang memiliki karalctedstik umur 20-35 tahun atau 36-49 tahun, memiliki 2 atau lebih anak lahir hidup, berpendidikan rendah, bekegia dan tinggal di perdesaan. Sedangkan dalam aspek pemberian ASI eksklusiii dilakukannya menyusui dini dan ibu tidak bekexja diluar rumah berhubungan positif dengan pemberian ASI eksklusif, sedangkan untuk pemeriksaan kehamilan secam teratur seperti halnya temuan dalam permulaan menyusu, justru berhubungan negatif dengan pelaksanaan ASI eksklusif. Selanjutnya untuk faktor lain didapati ibu umur 20-35 tahun atau 36-49 tahun, berpendidikan SD atau SLTP keatas, penolong persalinan medis, melahirkan di fasilitas kesehatan pemcrintah atau swasta tidak memberikan pengaruh positif signifkan terhadap pelaksanaan ASI eksklusifl Sedangkan dari sisi paritas dan tempat tinggal, walaupun perbedaan yang signifikan hanya berlaku pada beberapa kelompok individu, ibu dengan 2 atau lebih anak lahir hidup dan tinggal di perdcsaan memiliki prevalensi ASI eksklusif yang lcbih baik. Kelemahan dari pcnelilian ini adalah pemberian ASI dini dan ekslusif dipcroleh secara verbal atau tidak melalui pengamatan. ......Early development of human resouces can be achieved by practicing early breastfeeding during the neonatal period and exclusive breastfeeding until six month It was reported in IDHS 2002 that prevalence of both practices remained low. The purpose of this research were to investigate the influence of demographic factors (age, parity, education, working status, place of residence) and health care factors (antenatal care, attendant of delivery, place of delivery) toward early as well as exclusive breastfeeding among mother having a baby 0-6 month. In this research, antenatal care and attendant of delivery were considered as the most important factors affecting practice of early breastfeeding beside other factors such as age, parity, education, working status and place of residence. For practice of exclusive breastfeeding, factors such as early breastfeeding, antenatal care and working status were considered as the most important factor. The data used in this research was Indonesia Demographic and Health Survey 2007, with sample size of 2.137 infant 0-ยป6 month. Descriptive analysis and logistic regression were used to examine the association. Result of the analysis showed that routine antenatal care and skilled birth attendant had negative effect toward early breastfeeding. The practice of early breastfeeding were high among those women who were 20-35 and 36-49 years of age, had at least 2 child, low level of education, worked outside home and lived in rural areas. For practice of exclusive breastfeeding, factors of early breastfeeding as well as mother not working had positive effect, while routine antenatal care like its influence to breast milk initiation had negative effect to exclusive breastfeeding. Following factors such as mother who were 20-35 and 36-49 years of age, level of education at least primary school, skilled attendant of delivery, place of delivery either in the government or private facilities, did not have positive significant effect to exclusive breastfeeding among mothers. Those who lived in the rural and had at least two children had relatively high prevalence of practice of exclusive breastfeeding. Among the weal<.ness of this research was the fact that both practice of early and exclusive breastfeeding were measured verbally.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Budi Cahyono
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S21957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Budi Cahyono
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan film Indonesia saat ini sangat pesafnamun demikian mengundang kontroversi yang pro dan kontra. Remaja yang menjadi konsumen terbesar dari film anime merupakan suatu target yang menarik untuk dapat dimintai pendapatnya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana kecenderungan sikap para siswa SMU terhadap produk-produk film anime yang banyak beredar. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan menyebarkan kuesioner menggunakan skala Likert dari 1 sampai dengan 6. Dengan responden pelajar SMU di Jakarta sebanyak 130 orang. Menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan tersebut diatas, berdasarkan aspek-aspek kognitif, afektif dan konatif. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata sikap pelajar SMU terhadap film anime memiliki kecenderungan yang positif. Untuk penelitian yang lebih baik sebaiknya juga diteliti terhadap siswa SMP agar bisa diperbandingkan antar usia remaja sehingga hasilnya lebih elaboratif dan juga sebaiknya menggunakan subyek yang lebih banyak agar dapat lebih digeneralisasikan hasilnya.
2004
S3351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sri Budi Cahyono
Abstrak :
Layanan Triple Play pada jaringan IP memerlukan teknik penerapan QoS terstandar yang dapat menjamin kualitas layanan. Bila QoS tidak diimplementasikan dengan baik maka berbagai masalah yang berkaitan dengan QoS dapat muncul yang dapat membuat layanan Triple Play tidak berjalan dengan maksimal. Masalah ? masalah tersebut antara lain adalah low throughput, dropped packet, errors, latency, jitter, out of delivery, dan terjadinya saturasi bandwidth.Saturasi bandwidth merupakan faktor penting yang harus diperhatikan di jaringan IP. Bagaimana menggaransi setiap kelas dari QoS akan mendapatkan bandwidth yang cukup ketika terjadi network congestion. Diusulkan teknik policing traffic untuk memisahkan trafik voice dari kelas yang lain daripada menggunakan teknik (Low Latency Queuing ? Weight Fair Queuing) LLQ-WFQ. Hasilnya memperlihatkan bahwa penggunaan traffic policing dengan penerapan (Random Early Detection) RED dapat menjamin semua kelas traffic dapat terhindar dari saturasi bandwidth. Parameter hasil pengukuran memperlihatkan nilai end to end delay untuk voice 0.02 second, voice jitter 0.00025 second,video delay 0.05 second,video jitter 0.0005. Nilai paramater tersebut memenuhi rekomendasi standard ITU-Y1541. Sedangkan untuk delay antrian 0.02 second.
ABSTRACT
Standard QoS implementation needs by IP network to gurantee the quality of Triple Play service. Without good implementation of QoS many problem will happen regarding the service quality. Problems come to such us low throughput, dropped packet, errors, latency, jitter, out of deliverly and bandwidth starvation .Bandwidth starvation is an important factor to consider when implementing in IP network. How to deliver all class facing network congestion. Traffic policing has been proposed to used for separate voice traffic from other class instead of using Low Latency Queuing (LLQ). Results show traffic policing with combination using Random Early Detection (RED) can guarantee all class get enough bandwidth and avoid bandwidth starvation. Simulation results show end to end delay for voice 0.02 second, voice jitter 0.00025 second,video delay 0.05 second,v ideo jitter 0.0005. These paramaters accepted ITU-Y1541 standard. For queuingdelay paramater the result is 0.02 second.
2016
T45400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid Setia Budi Cahyono
Abstrak :
Fenomena underpricing saham perdana dapat diketahui dari adanya Initial Return (IR) dan Abnormal Return (AR) yang positif IR dapat dihitung dengan cara membagi selisih antara harga penutupan hari pertama diperdagangkan dan harga penawaran perdana dengan harga penawaran perdananya. Sedangkan AR didapat dengan cara mengurangkan return suatu saham dengan expected return saham itu. Dalam penelitian ini expected return diukur dengan menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama disebut market adjusted. Pada pendekatan ini expected return untuk suatu saham adalah return dari keseluruhan pasar modal dimana saham tersebut diperdagangkan. Sedangkan pada pendekatan kedua, expected return diukur dengan menggunakan modified market model. Model ini adalah koreksi/modifikasi Bambang Hermanto terhadap market model yang telah ada sebelumnya. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian dari Januari 1996 sampai dengan Juli 2000. Populasi penelitian adalah semua saham yang melakukan Penawaran Perdana. Sementara sampelnya adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan selama periode observasi dan periode estimasi. Agar kriteria ini tidak bersifat subyektif, maka yang menjadi sampel adalah sahamsaham yang merupakan komponen penyusun dalam indeks LQ 45. Penelitian ini tidak memasukkan unsur biaya transaksi, sehingga emiten yang melakukan dual listing pada dua bursa dengan yurisdiksi pasar modal yang berbeda (contoh listing di BEJ dan NYSE) pun dikeluarkan dari sampel.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library