Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danang Budi Setyawan
Abstrak :
Air limbah domestik dan pertanian telah menjadi masalah lingkungan disebabkan kandungan nitrogen dan fosfat berdampak pada eutrofikasi. Diketahui dari hasil studi menunjukan bahwa jenis mikroalga dapat mereduksi kadar nitrogen dalam limbah. Namun, pada umumnya limbah tidak memiliki nutrien cukup untuk pertumbuhan mikroalga. Pupuk diketahui menjadi sumber nutrien bagi tumbuhan, diduga dapat dimanfaatkan pula untuk pertumbuhan mikroalga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemanfaatan pupuk terhadap pertumbuhan mikroalga dan kemampuan mikroalga mereduksi senyawa nitrat dan amonia. Penelitian ini membandingan tiga jenis mikroalga (Oscillatoria, Chlorella, dan Scenedesmus) pada tiga konsentrasi pupuk (0,01% (g/l); 0,02%; and 0,03%) dengan rata-rata kandungan awal nitrat dan amonia masing-masing 80 ppm pada pH netral berkisar 6,8-7,2. Setelah pengamatan selama 21 hari, terlihat penurunan konsentrasi amonia rata-rata diseluruh perlakuan sebesar 45 ppm dan peningkatan pada konsentrasi nitrat diseluruh perlakuan sebesar 37 ppm. Pertumbuhan populasi Scenedesmus terlihat paling baik dibandingkan mikroalga lainnya dengan nilai absorbansi rata-rata 0,79. Pada populasi Scenedesmus pH media menurun dari rata-rata 7,09 menjadi 4,62. Konsentrasi nitrit meningkat pada seluruh perlakuan mikroalga dengan konsentrasi pupuk 0,02% dan 0,03% dari rata-rata 0,37 ppm menjadi 5,20 ppm.
Wastewater from domestic and agriculture activities become environmental problem due to nitrogen and phosphate content which can lead to eutrophication. Some microalgae has been proved can reduce amount of nitrate and ammonia content in wastewater. However most of wastewater lack of nutrient which needed by microalgae growth. Fertilizer has been known as source of nutrient and can improve the growth of plant. The objective of this study was to find correlation between nutrientand microalgae growth and ability to reduce nitrate and ammonium compounds. The research compared between three type of microalgae (Oscillatoria, Chlorella, and Scenedesmus) in three concentration of fertilizer (0,01% (g/l); 0,02%; and 0,03%) with average intial concentration of ammonium and nitrate each was 80 ppm and pH netral around 6,8-7,2. After 21 days observation, concentration of ammonium decreased 45 ppm in average and nitrate increased 37 ppm in average. Scenedesmus showed the best growth among others with average value of absorbance 0,79. In Scenedesmus population showed decreased of pH value from an average 7,09 to 4,62. Nitrite concentration has increased in all microalgae treatment with fertilizer concentration 0,02% and 0,03% with average nitrite value from 0,37 ppm to 5,20 ppm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endi Budi Setyawan
Abstrak :
Kelebihan lemak perut atau lemak pusat merupakan obesitas sentral. Obesitas sentral dibandingkan obesitas umum lebih berhubungan dengan resiko kesehatan yaitu penyakit kardiovaskular. Menurut data kesehatan dunia (WHO) tahun 2011 tingkat obesitas di dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 1980. Hampir 43 juta balita mengalami berat badan berlebih pada tahun 2010. Obesitas sentral dapat dinilai secara sederhana dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang. Data pemeriksaan kesehatan berkala pekerja perusahaan PT.XYZ pada tahun 2018 menunjukkan 41.42% pekerja berusia 35 - 58 tahun yang kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian ini menganalisis lingkar pinggang pekerja lapangan di perusahaan PT.XYZ sebagai bentuk identifikasi potensi terjadinya risiko penyakit kardiovaskular pekerja. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif observasional. Data primer mengukur lingkar pinggang, berat dan tinggi badan pekerja serta menyebar kuesioner. Data sekunder berupa hasil pemeriksaan kesehatan berkala. Hasil telitian pada 170 responden mendapatkan ukuran lingkar pinggang berlebih (> 90 cm) sebanyak 54.12%, berat badan berlebih (overweight) sebesar 39.41% dan obesitas menunjukkan 12.35%, ada hubungan faktor risiko seperti usia, tekanan darah, genetik, aktivitas fisik, durasi tidur, dan lingkar pinggang berlebih. Kata kunci: Obesitas sentral; Penyakit kardiovaskular; Ukuran lingkar pinggang; Kuantitatif Observasional; Faktor Resiko.
Excessive abdominal fat or central fat is central obesity. Central obesity versus general obesity is more associated with health risks, namely cardiovascular disease. According to the World Health Data (WHO) in 2011 the level of obesity in the world has more than doubled compared to 1980. Nearly 43 million children under five experienced excess body weight in 2010. Central obesity can be assessed simply by measuring waist circumference. This study analyzes the waist circumference of field workers in the company PT. XYZ as a form of identifying the potential risk of cardiovascular disease in workers. The design of this study was a cross sectional study with an observational quantitative approach. Primary data measures waist circumference, worker weight, height and distributes questionnaires. Secondary data are the results of periodic health checks. The results of study on 170 respondents obtained an excess waist size (> 90 cm) as much as 54.12%, overweight (overweight) of 39.41% and obesity showed 12.35%. There is correlation between risk factors such as age, blood pressure, genetics, physical activity, sleep duration, and excessive waist circumference. Keywords: Central obesity; Cardiovascular disease; Waist circumference; Quantitative observational; Risk factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setyawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library