Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budihardjo
Abstrak :
Salah satu kebutuhan mendasar agar aparat pemerintah dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab adalah dengan memperhatikan kesehatannya termasuk kesehatan keluarganya, dan sampai saat ini pelayanan kesehatan di Puskesmas belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien peserta wajib PT Askes wajib yang berobat rawat jalan di Puskesmas se Kabupaten Sambas. Pengukuran kepuasan pasien dilakukan terhadap 105 responden yang dibagi secara proporsional pada 17 Puskesmas. Jenis penelitian merupakan deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara kuantitatif. Faktor karakteristik yang ingin diketahui hubungannya dengan kepuasan pasien adalah karakteristik pasien yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, golongan, dan jabatan, sedangkan karakteristik pelayanan Puskesmas yang terdiri pemeriksa. Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil yang didapat menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas sebesar 54,3%. Uji bivariat dengan Chi-Square didapat faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah faktor pendidikan dan faktor pemeriksa uji multivariat dengan regresi logistik didapat faktor yang dominan adalah faktor pemeriksa, dimana pasien yang dilayani tenaga medis akan mendapatkan kepuasan lebih kurang 3,5 kali dibanding dengan pasien yang dilayani tenaga paramedis. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada semua pihak yang terkait, untuk memperhatikan faktor pemeriksa atau tenaga medis di Puskesmas, apabila ingin meningkatkan kepuasan pasien yang berobat di Puskesmas, khususnya pasien peserta wajib PT Askes.
One of basic needs for the government officers in doing their duties well and responsibility is by paying attention to his health and his family health Up to now, the health care service at the Public Health Center (PHC) has not satisfied the patient yet. This study has object to know the factors that relating to the satisfaction of Askes obliged patients who are having medical treatment in the Public Health Centers in Sambas Regency. The measurement of the satisfaction of the patient was conducted to 105 respondents who were classified proportionally for 17 Public Health Centers. The design of study is descriptive analysis using a cross sectional approach quantitatively. The characteristic factors, that were wanted to be known related to the satisfaction of the patient, are first, characteristic of the patient, including age, sex, education, group and profession, second, the characteristic of the Public Health Center that consists to the examiner. The data analysis was conducted by univariate, bivariate and multivariate models. The result of the study shows that the proportions of the satisfied patients is 54.3 percent The bivariate test with Chi-Square shows that the factors related to the satisfactory of the patients are education and the examiner. The multivariate test using logistic regression shows the dominant factor is the role of examiner factor, where the patient served by the medical officers will have satisfaction at least 3.5 times comparing to the patient who have been served by paramedic officers. Based on the result of this study, it is suggested that all related institutions should pay attention to the examiner or medical officers at the Public Health Centers, if they want to increase the satisfaction of patient at the Public Health Centers, especially for the Askes obliged patients.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budihardjo
Abstrak :
Kebutuhan tanah dalam kehidupan manusia tidak akan pernah berhenti, sedangkan luas tanah relatif tetap sehingga sering terjadi benturan-benturan antara sesama warga masyarakat, dan antara masyarakat dengan pemerintah. Pembangunan jalan tol Surabaya-Malang telah selesai puluhan tahun yang lalu namun masih menyisakan masalah kepada pemilik tanah yang dibebaskan untuk keperluan proyek jalan tol tersebut, mengenai prosedur pembebasannya dan besarnya ganti rugi sesuai asas musyawarah dan mufakat. Sebagai individu yang terkena pembebasan tanah wajar apabila pemilik tanah mempertahankan hak atas tanah miliknya dengan menuntut ganti rugi yang layak. Metodologi penelitian yang dipakai dalam penyusunan tesis ini menggunakan metode kepustakaan guna memperoleh data sekunder. Tipe penelitian ini diarahkan pada analisis kasus dengan menyampaikan kasus tuntutan ganti rugi tanah atas tanah milik yang terkena jalan tol Surabaya-Malang. Analisa data dengan pendekatan kualitatif, yang hasil penelitiannya sifatnya deskriptif analitis. Dalam proses pembebasan tanah telah dipenuhi persyaratan oleh pemilik tanah, hanya kesepakatan ganti rugi yang belum ada titik temunya, sehingga berproses dalam waktu yang lama dengan berbagai perubahan peraturan perundangan yang akhirnya berujung pada pengakuan kebenaran daripada pemilik tanah. Dengan diberikannya ganti rugi yang wajar. Pelaksanaan pengadaan tanah/pembebasan tanah akan berhasil dengan baik apabila mengedepankan nasib dan perhatian kepada pihak yang terkena pembebasan tanah/penggusuran yang sebagian besar adalah masyarakat di lapisan bawah dengan mengatur mekanisme pengadaan tanah didalam bentuk undang-undang.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budihardjo
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budihardjo
Abstrak :
Cooling towers are required in building HVAC systems that use water as the cooling condenser fluid. Cooling towers used in this study are of the forced draft, counter flow, indirect/closed evaporative type. This study sought to demonstrate the performance characteristics of a closed system cooling tower by its effectiveness value, Number of Transfer Units (NTU), cooling capacity, and overall heat transfer and mass coefficient of the cooling tower. Experiments were performed on a heat exchanger coil intercrossed with ? inch diameter intersections on parallel lines. Results of the experiment were then compared with the heat and mass transfer correlations taken from previous studies, and also combined with Computational Fluid Dynamics (CFD) simulations to examine the physical processes that occur in the cooling towers. All the experimental results, theoretical calculations and CFD simulations used variations of warm water mass, cold air, and water spray to present a clear description of the performance characteristics of a closed system cooling tower. The results of this study have shown that an increase in the amount of water spray mass flow causes an increase in the effectiveness value, heat transfer and overall mass transfer, as well as the cooling capacity of the cooling tower. The waste heat typically utilizes up to 80% of latent evaporation heat, and 20% of sensible air heat; however, waste heat in the closed system cooling tower utilizes 100% of latent evaporation heat. The mass transfer coefficient rate tends to be stable for a small mass of water spray.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Budihardjo
Abstrak :
Hasil penelitian tentang di Madura yang dilakukan pada bulan Juli 1995 sampai dengan bulan Juli 1996 telah diketemukan empat species Baru di perairan Indonesia, yaitu Solen abbreviatus, Solen comeus, Solen malaccensis dan Solen timorensis. Solen merupakan makanan tambahan untuk lauk pauk, cemilan dan sebagai penyedap (petis). Solen regularis, Solen malaccensis dan Solen leanus mempunyai kandungan protein masing-masing 10,73%;12,34%; 11,29%. Kandungan karbohidrat 4,1%, 5,39% dan 6,66%. Sedangkan kandungan lemak 1,22% dan 1,29 % dan kandungan air sebesar 79,33%, 79,46% dan 75,68%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budihardjo
Abstrak :
ABSTRAK Industri kecil pande besi di Jember sebenarnya dapat menjadi salah satu alternatif penyediaan lapangan kerja non pertanian dalam menghadapi pertambahan penduduk yang pesat khususnya di pedesaan. Namun industri kecil pande besi ini hingga sekarang tidak menunjukkan perkembangan usaha yang menggembirakan, sementara berbagai pembinaan telah banyak dilakukan. Penelitian tentang pola pemasaran hasil industri kecil pande besi di Jember ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pemasaran pengusaha industri kecil pande besi di Jember dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini mengingat pola pemasaran yang meliputi penentuan produksi, penentuan harga saluran distribusi, dan promosi merupakan faktor dominan bagi keberhasilan usaha. Untuk memperoleh data yang diperlukan, dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam penelitian lapangan dilakukan wawancara dengan 60 responden pengusaha industri kecil pande besi di Jember dan para pejabat pemerintah yang berkaitan dengan penelitian ini, serta observasi guna melengkapinya. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dalam penentuan produksi lebih banyak pengusaha yang mendasarkan pada perkiraan lakunya barang daripada pesanan. Sementara itu penentuan harga lebih banyak pengusaha yang mendasarkan pada perhitungan biaya + keuntungan tidak tetap dari pada biaya + keuntungan tetap. Dalam saluran- distribusi lebih banyak menggunakan saluran distribusi dari produsen-tengkulak-konsumen, disusul dari produsen-agen-pedagang besar-tengkulak-konsumen kemudian dari produsen-konsumen. Sedang kegiatan promosi lebih banyak tidak dilakukan. Dari sepuluh faktor yang mempengaruhi pola pemasaran, ternyata hanya empat faktor yang mempunyai pengaruh kuat yaitu suku bangsa, pendapatan, modal, dan peralatan. Itupun terhadap suku-bangsa Madura dan Jawa pengaruhnya berbeda. Oleh karena itu maka guna keperluan pembinaan industri kecil pande besi di Jember perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut, khususnya perbedaan antara pengusaha yang bersuku bangsa Madura dan Jawa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budihardjo
Abstrak :
Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat, dibentuk dalam kerangka modernisasi administrasi perpajakan dengan sasaran terjadinya peningkatan kepatuhan sukarela Wajib Pajak dan peningkatan kepercayaan Wajib Pajak kepada fiskus. Tujuan akhirnya adalah pengamanan penerimaan negara dalam arti proses pemungutan pajak dapat memajaki obyek pajak mendekati potensi yang sebenarnya dengan tetap memperhatikan faktor keadilan bagi Wajib Pajak. Sasaran dan Tujuan diharapkan dapat dicapai melalui strategi utama: peningkatan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak. Secara operasional dilakukan beberapa modifikasi dalam struktur organisasi menjadi lebih fungsional yang mengakibatkan perubahan pada desain pekerjaan, modernisasi sistem informasi yang didukung dengan teknologi tinggi, peningkatan kompetensi pegawai melalui uji kemampuan dan integritas, dan peningkatan kompensasi pegawai diimbangi dengan penegakan kode etik. Salah satu kendala utama modernisasi administrasi perpajakan adalah sulitnya mengubah perilaku pegawai sebagai bagian dari birokrasi yang telah terkondisi sekian lama dan menjadi ciri umum birokrat di Indonesia seperti arogansi, penyalahgunaan wewenang dan fasilitas, korupsi, korupsi dan nepotisme, serta perilaku yang kurang berorientasi pada kinerja. Beberapa ahli berpendapat bahwa tanpa adanya revolusi dalam attitude dan behavior aparat pajak, tujuan modernisasi administrasi tidak akan tercapai. Harus ada suatu perubahan. Penelitian merupakan penelitian diskriptif korelasional dengan tujuan untuk mernberi gambaran mengenai pola perilaku kerja pegawai KPP Madya Jakarta Pusat pasca implementasi Sistem Administrasi Perpajakan Modern. Selain itu diteliti juga mengenai pengaruh dua variabel utama yang dimodifikasi yaitu desain pekerjaan dan sistem kompensasi terhadap perilaku kerja pegawai. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Sebelumnya, konstruk dan instrumen penelitian dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas dengan tehnik beiah dua dilanjutkan dengan rumus Sperman Brown. Desain pekerjaan dan sistem kompensasi adalah dua dari beberapa variabel yang dalam model Meyer et al (1997) dan Gibson et al (1996) mempengaruhi perilaku kerja individu dalam organisasi. Hasil penelitian Melcher (1995) juga mendukung pendapat bahwa sistem kompensasi berpengaruh terhadap perilaku kerja. Sementara Hackman et al (1976) memperkuat pendapat mengenai pengaruh desain pekerjaan terhadap perilaku kerja dengan teorinya yang terkenal dengan sebutan teori karakteristik pekerjaan. Berdasarkan persepsi responden, yaitu 73 orang pegawai KPP Madya Jakarta Pusat, dapat diprediksi bahwa telah terjadi perubahan perilaku pegawai khususnya perilaku disfungsional seperti korupsi, kolusi, nepotisme, arogansi, serta adanya perubahan persepsi mengenai hubungan Fiskus dan Wajib Pajak. Namun demikian masih terdapat perilaku yang harus diperbaiki seperti penyalahgunaan waktu kerja dan fasilitas kantor, serta kurangnya semangat berkompetisi untuk mencapai kinerja tertinggi. Hasil uji statistik terhadap hubungan antar variabel menunjukkan bahwa desain pekerjaan dan sistem kompensasi mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap perilaku kerja. Secara parsial koefisien korelasi desain pekerjaan terhadap perilaku kerja adalah kuat, sedangkan sistem kompensasi terhadap perilaku kerja adalah sedang. Sedangkan secara bersama-sama koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang kuat terhadap perilaku kerja. Implikasi dari hasil penelitian ini, diusulkan untuk memodifikasi sistem kompensasi dengan menyertakan unsur kinerja sebagai salah satu basis utama. Untuk itu perlu DJP perlu segera menyusun dan menyelesaikan sistem penilaian kinerja individual yang akan menjadi dasarnya. Selain itu perlu dilakukan identifikasi ulang seluruh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang belum tercakup dalam uraian jabatan, memodifikasi Sistem Informasi DJP agar semakin banyak arus pekerjaan yang tercakup di dalamnya, dan segera menerbitkan petunjuk teknis untuk pelaksanaan pekerjaan.
Medium Tax Payer Office (KPP Madya) of Central Jakarta is established in the frame of modern tax administration with the aim to increase taxpayer's compliance and trust in fiscal. The final purpose is to secure state revenue, i.e. tax collection can be conducted on tax object in more realistic manner by considering taxpayer's fairness. Aim and purpose are achieved through the increase in service and supervision on the taxpayer. In the operational context, modifications of organizational structure are made resulting in modifications of work design, modem information and high technology, increase in personnel's behavior through competency and integrity evaluation, and increase in compensation being offset by code of conduct enforcement. One of main restrictions encountered in the modem tax administration is difficulty to change personnel' behavior as part of long standing bad bureaucracy and being characteristics of such Indonesian bureaucrats as arrogance, authority and facility misuse, corruption, collusion and nepotism and performance disoriented. Some experts argue that modern tax administration will mat be achieved unless revolution in tax personnel's attitude and behavior. So, there should be a change. This is a descriptive co relational study, and therefore it aimed at describing behavior of personnel at KPP Madya of Central Jakarta as one of Model Tax Office having adopted modem tax administration. Besides, the study also focuses on two modified key variables, namely work design and compensation on personnel's behavior. To analyze the influence of independent variables to the dependent one, single and multiple linear regression analysis are chooses for the statistical test method. The questionnaire and the construct have been pass trough the validity test (Pearson Product Moment formula) and reliability test (Split Half Method and Spearman Brown formula). Job design and compensation system are two of several variables in Meyer et al (1997) and Gibson et al (1996) model's that influence work place behavior. Moreover, Melcher's result study (1995) also proved that compensation system has strong influence the work place behavior. Another theory which describes the correlation between job design and workplace behavior is The Characteristic Job Theory by Hackman et al (1976). From 73 personnel at KPP Madya of Central Jakarta inquired as respondents, it is predicted that there has been change in personnel's behavior, especially dysfunctional one such as corruption, collusion, nepotism, arrogance, changed perception on relationship between Fiscus and taxpayer. Moreover, there are other behaviors requiring improvement such as working hours and facility misuse and lack of competition spirit to achieve best performance. The result of statistical test on correlation among variables showed that work design and compensation have positive and significant correlation against personnel behavior. Partially, correlation coefficient of work design against behavior is strong, while that of compensation against behavior is medium. Collectively, correlation coefficient indicates strong correlation against behavior. From this study, I recommend to modify compensation system by involving performance as the main basis. Therefore, DJP should establish and accomplish individual behavior assessment as well as re-identification of overall roles, responsibilities and authorities, which are not covered under functional details, modification of DJP information system to allow involvement of more works, and issuing technical directive.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Adriani Budihardjo
Abstrak :
Diabetes Melitus DM tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan lebih dari 90. DM salah satunya ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Penatalaksanaan DM terdiri dari : edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi farmakologis. Namun intervensi farmakologis banyak menimbulkan efek samping. Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada kasus DM, baik menggunakan elektroakupunktur maupun tanpa elektroakupunktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek elektroakupunktur pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin terhadap penurunan kadar gula darah puasa pada pasien DM tipe 2 di RSU Kota Banjar. Metode penelitian menggunakan Uji Acak Terkontrol. Penelitian ini dilakukan terhadap 54 pasien DM tipe 2 yang terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B, yang masing-masing terdiri dari 27 orang. Pada kelompok A EA dilakukan elektroakupunktur pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin dengan gelombang dense disperse selama 30 menit. Sedangkan pada kelompok B Tanpa EA dilakukan tanpa elektroakupunktur pada titik yang sama selama 30 menit. Pemeriksaan kadar gula darah puasa dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Pada kelompok A EA rerata kadar gula darah puasa GDP menurun dari 157,26 24,485 menjadi 142,59 26,771 p < 0,05, sedangkan pada kelompok B Tanpa EA rerata kadar GDP menurun dari 149,67 21,485 menjadi 148,74 21,326 p < 0,05. Rerata angka penurunan kadar GDP antara kelompok A EA dan kelompok B Tanpa EA menunjukkan hasil yang signifikan p < 0,05. EA pada titik telinga MA-IC 3 Endokrin mempunyai efek menurunkan kadar GDP lebih baik dibandingkan dengan tanpa EA pada pasien DM tipe 2. ...... Type 2 Diabetes Mellitus DM is a kind of the most founded more than 90. One of DM symptom signed with increasing blood sugar level. DM therapy including education, medical nutrition therapy, physical exercise and farmacological intervention. However, farmacological intervention causing too many side effects. Some studies shows that acupuncture useful to decrease blood sugar level in DM cases, both using electroacupuncture and without electroacupuncture. The purpose of this study is to know electroacupuncture effect at MA IC 3 Endocrine ear acupoint to decrease fasting blood sugar for type 2 DM patients at Banjar Hospital. Study method used Randomized Controlled Trial. This study were involve 54 type 2 DM patients and divided into 2 groups which were group A and B, which was consists of 27 subjects. In group A EA applied electroacupuncture at MA IC 3 Endocrine ear acupoint with dense disperse for 30 minutes. Whereas in group B Without EA applied manual acupuncture at the same point for 30 minutes. Fasting blood sugar FBS was examine before and after intervention. In group A EA FBS level rate decrease from 157,26 24,485 to 142,59 26,771 p 0,05, whereas in group B Without EA FBS level rate decrease from 149,67 21,485 to148,74 21,326 p 0,05. Decreasing rate of FBS level number between group A and B showed significant result p 0,05. EA rsquo s effect at MA IC 3 Endocrine ear acupoint better than without EA to decrease FBS level for type 2 DM patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Fauzianto Budihardjo
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi service quality terhadap customer satisfaction, serta pengaruh customer satisfaction terhadap faktor-faktor dari customer loyalty behaviors yaitu word-of-mouth dan revisit intention di sektor jasa lapangan golf, terutama di dalam negeri. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa model penelitian ini mengacu pada model penelitian sebelumnya oleh Kitapci, Dortyol, Yaman, dan Gulmez (2013) yang mengintegrasikan dimensi service quality dan customer satisfaction dengan customer loyalty behaviors yaitu word-of-mouth dan revisit intention. SERVQUAL model dari Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) diaplikasikan dalam mengukur faktor-faktor penting yang mempengaruhi service quality yaitu antara lain tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Implikasi dari penelitian ini dijelaskan bersama dengan usulan untuk penelitian lanjutan. ......This thesis aims to determine the effect of the dimensions of service quality on customer satisfaction, and customer satisfaction as the influence factors of customer loyalty behaviors such as word-of-mouth and revisit intention at golf courses in the services sector, especially in the country. Explained earlier, this research model refers to the model of previous studies by Kitapci, Dortyol, Yaman, and Gulmez (2013) that integrates the dimensions of service quality and customer satisfaction to customer loyalty behaviors such as word-of-mouth, and revisit intention. SERVQUAL models of Parasuraman, Zeithaml, and Berry (1988) was applied to measure the important factors affecting service quality such as tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The implications of this research are described to gether with suggestions for further research.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilo Budihardjo
Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>