Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Anisa Syahriel
"Stroke merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan neurologis yang disebabkan oleh adanya gangguan suplai darah ke bagian otak. Stroke merupakan penyakit kronis yang tidak hanya berdampak pada fisik tapi juga psikososial seperti ansietas. Ansietas yang dialami oleh pasien stroke membuat pasien stroke membutuhkan sistem pendukung yang baik untuk beradaptasi dengan realitas dan keadaannya, baik secara psikososial maupun fisiologis. Sistem pendukung tersebut dapat berasal dari efikasi diri dan dukungan keluarga, sehingga proses rehabilitasi dapat efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan dukungan keluarga dengan ansietas pada pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Metode yang digunakan yaitu desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 69 orang. pengumpulan data menggunakan kuesioner Stroke Self-efficacy Questionnare (SSEQ), Perceived Social Support From Family (PSS-Fa), dan GAD-7. Analisis data bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menujukkan ada hubungan antara efikasi diri dengan ansietas (p-value 0.000 < 0.05). Sementara hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan ansiets pada pasien stroke (p-value 0.206 > 0.05). Kesimpulan dari hasil penelitian adalah efikasi diri yang tinggi dapat menurunkan ansietas pada pasien stroke. Meskipun dukungan keluarga tidak menunjukkan adanya hubungan dengan ansietas, namun keluarga memiliki peran yang penting dalam merawat pasien stroke yang mengalami ansietas. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan keluarga dalam merawat pasien stroke yang mengalami ansietas serta mengoptimalkan sumber koping yang dimiliki oleh pasien stroke.

Stroke is a term used to describe neurological changes caused by disruptions in blood supply to the brain. It is a chronic condition that impacts not only physical but also psychosocial aspects such as anxiety. The anxiety experienced by stroke patients necessitates a strong support system for them to adapt to their reality, both psychosocially and physiologically. This support system can come from self-efficacy and family support, enabling an effective rehabilitation process. The goal of this research is to explore the relationship between self-efficacy, family support, and anxiety in stroke patients at the National Brain Center Hospital. The method employed is a correlational descriptive design with a cross-sectional approach. The sample consists of 69 stroke patients from the National Brain Center Hospital selected through purposive sampling. Data collection involves the Stroke Self-efficacy Questionnaire (SSEQ), Perceived Social Support From Family (PSS-Fa), and GAD-7 questionnaire. Bivariate data analysis is conducted using the Spearman Rank test. The research results indicate a significant relationship between self-efficacy and anxiety (p-value 0.000 < 0.05). However, there is no significant relationship between family support and anxiety in stroke patients (p-value 0.206 > 0.05). The conclusion drawn from the research is that high self-efficacy can reduce anxiety in stroke patients. Although family support does not show a direct correlation with anxiety, families play a crucial role in caring for anxious stroke patients. Suggestions related to this research include conducting studies on family knowledge regarding caring for stroke patients experiencing anxiety and optimizing coping resources available to stroke patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Anisa Syahriel
"Penyakit Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau radang usus merupakan peradangan pada saluran gastrointestinal, IBD dibagi menjadi dua, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit crohn. Gejala yang sering muncul pada IBD yaitu nyeri abdomen. Nyeri abdomen adalah perasaan tidak nyaman subjektif di abdomen yang dapat disebabkan oleh berbagai masalah. Tiga proses berikut dapat menyebabkan nyeri abdomen, seperti ketegangan pada dinding saluran gastrointestinal (GI) akibat kontraksi atau distensi otot, iskemia, dan peradangan pada peritoneum. Salah satu upaya untuk mengatasi nyeri abdomen pada pasien yaitu dengan kompres hangat. Kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri abdomen pada pasien dengan masalah pencernaan. Kompres hangat dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan sirkusai drah ke area yang nyeri, dan dapat merelaksasikan otot. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil praktik keperawatan pada pasien dengan inflammatory Bowel Disease yang mengalami nyeri akut. Hasil implementasi kompres hangat selama 15 menit selama 2 hari efektif mengurangi nyeri abdomen pada pasien IBD, hal ini dibuktikan dengan menurunnya skala nyeri dari skala VAS 4 menjadi VAS 0 pada hari ke-4.

Inflammatory Bowel Disease (IBD) or inflammation of the intestine is an inflammation of the gastrointestinal tract, IBD is divided into two, namely ulcerative colitis and Crohn’s disease. Symptoms that often appear in IBD are abdominal pain. Abdominal pain is a subjective feeling of discomfort in the abdomen that can be caused by various problems. The following three processes can cause abdominal pain, such as tension in the walls of the gastrointestinal tract (GI) due to muscle contraction or distension, ischemia, and inflammation of the peritoneum. One effort to overcome abdominal pain in patients is with warm compresses. Warm compresses can reduce the level of abdominal pain in patients with digestive problems. Warm compresses can dilate blood vessels, thereby increasing blood circulation to the painful area, and can relax muscles. This scientific paper aims to describe the results of nursing practice in patients with inflammatory bowel disease who experience acute pain. The results of the implementation of warm compresses for 15 minutes for 2 days effectively reduce abdominal pain in IBD patients, this is evidenced by a decrease in the pain scale from the VAS scale 4 to VAS 0 on the 4th day. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library