Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Kurniawan
Abstrak :
Investasi di bidang ketenagalistrikan adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk menjamin tersedianya tenaga listrik dalam jumlah yang cukup yang dapat memenuhi permintaan pasokan. Dengan Kebijakan pemerintah dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW yang tidak hanya bertujuan untuk mengatasi krisis listrik tetapi juga untuk mendorong perekonomian di Indonesia. Sumber daya primer yang melimpah di Indonesia khususnya batubara mencapai sebesar 104.9 milyar ton menjadi sumber energi utama penggerak pembangkit listrik 10.000 MW (PLTU) sehingga dapat menghasilkan energi yang dapat dijual sesuai dengan kapasitas masing-masing pembangkit. Dengan menggunakan analisa model Inter Regional Input Output (IRIO) dapat diketahui hubungan antar sektor dan antar wilayah akibat adanya permintaan akhir sektor tertentu pada suatu wilayah sehingga dapat meningkatkan output dan pendapatan masyarakat. Dampak akibat pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW terhadap perekonomian Indonesia dari kurun waktu 2011 sampai tahun 2014 dilihat dari peningkatan output berturut-turut sebesar 0,51%, 1,31%, 1,97% dan 2,34% dari output awal sebesar Rp. 5.081,29 triliun, sedangkan peningkatan pendapatan berturut-turut sebesar 0.42%, 0,99%, 1,45% dan 1,72% dari pendapatan awal sebesar Rp. 825,92 triliun. Sekaligus memiliki disparitas yang cenderung mengecil pada tahun 2014.
Investment in the electricity sector is on every important factor to ensure the availability of electricity in sufficient quantities to meet rising demand. With Government policy in the acceleration of 10,000 MW power project, which not only aims to overcome the power crisis but also to stimulate the economy in Indonesia. Primary resources are abundant in Indonesia, especially for coal reached 104.9 billion tons to the main energy source driving the 10,000 MW power plant (power plant) so as to generate energy that can be sold in accordance with the capacity of each plant. By using the analysis model of the Inter Regional Input Output (IRIO) can be determined the relationship between sectors and between regions due to there cent demand for a particular sector in a region so as to increase output and incomes. Impacts due to construction of 10,000 MW power plant on the economy of Indonesia from the period 2011 to 2014, seen from the increased output respectively by 0.51%, 1.31%, 1.97% and 2.34% of initial output of Rp. 5081.29 billion, while revenue increased respectively by 0:42%, 0.99%, 1.45% and 1.72% of the initial income of Rp. 825.92 trillion. Well have a disparity that tends to shrink in 2014.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
David Kurniawan
Abstrak :
Permintaan kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan diprediksikan pada 10 tahun ke depan, kenaikan permintaan energi akan menjadi 9% per tahunnya, sementara sumber energi penghasil listrik utama di Indonesia adalah bahan bakar fosil yang ketersediaannya semakin menipis. Oleh karena itu, diperlukan suatu sumber energi baru dan terbarukan untuk menghasilkan energi listrik. Indonesia adalah Negara kepulauan yang 2 per 3 luas wilayahnya adalah lautan. Akan tetapi, potensi energi yang tersimpan di laut ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Padahal, salah satu selat di Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan listrik sebesar 330-640 GW per tahun. Karena laut memiliki potensi energi listrik yang begitu besar, namun belum sepenuhnya dimanfaatkan, maka penulis memilih untuk melakukan penelitian terhadap cara ekstraksi energi yang terkandung dalam laut ini. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisa terhadap jenis turbin yang sesuai serta optimasinya menggunakan pendekatan CFD dengan bantuan software Solidworks 2012. Dari hasil penelitian, ekstraksi dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah turbin jenis vertical axis model turbin Gorlov. Profil sayap yang paling optimal untuk diaplikasikan pada turbin adalah NACA 0016, dan untuk lebih memaksimalkan hasil ekstraksi energi, dapat dilakukan dengan cara memasang profil NACA 0016 pada posisi sudut serang 18°. ......The energy demands in Indonesia keep growing every year, and it is predicted that in the next 10 years, there will be 9% of annual energy demand, while the main source of electricity generating system in Indonesia is fossil fuel which has limited availability. Therefore, a new and renewable source of energy for generating electricity is absolutely required. Indonesia is a country in which two third of its area is the sea. However, the energy potency contained in the sea has not been used effectively yet. In fact, one of the strait in Indonesia has the potency to generate 330-640 GW of electricity every year. Because of the very big electricity potency of the sea, the author choose to do a research on how to extract the energy. The research is conducted by analyzing the appropriate turbine type and the possible optimization using CFD method with the help of Solidworks 2012. From the research, it is known that extraction can be done by using the vertical-axis Gorlov turbine. The optimum blade profile to be applied on the turbine is NACA 0016, and to make the turbine even generate more electricity, the NACA profile can be put in the angle of attack of 18°.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library