Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Ariyana Rahayu
Abstrak :
Kusta merupakan suatu penyakit yang mendatangkan stigma sehingga menimbulkan masalah psikososial bagi penderita kusta, keluarga maupun masyarakat. Keluarga sebagai support system diharapkan mampu memberikan dukungan psikososial bagi penderita kusta sehingga masalah psikososial yang muncul dapat teratasi. Psikoedukasi keluarga merupakan suatu strategi yang dapat diterapkan untuk membantu keluarga dalam memberikan dukungan psikososial kepada penderita kusta. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap dukungan psikososial keluarga kepada anggota keluarga yang menderita kusta. Jenis penelitian kuasi eksperimen pre-post test dengan kelompok kontrol, menggunakan 42 sampel (intervensi dan kontrol). Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan signifikan dukungan psikososial keluarga sebelum dan setelah diberikan psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi. Psikoedukasi keluarga dapat dikembangkan ke arah pembentukan self help group bagi keluarga dan penderita. ......Leprosy is a disease that brings stigma that cause psychosocial problems for the clients, their families and communities. Family as a support system is expected to provide psychosocial support for people with leprosy so that psychosocial problems can be resolved. Family psychoeducation is a strategy that can be applied to assist families in providing psychosocial support to people with leprosy. This study aimed to identify the effect of family psychoeducation to family psychosocial support in family members suffering from leprosy. The study used quasi experimental, pre-post test with control group design, using 42 samples (intervention and control). Results showed that there was a significant difference between family psychosocial support before and after provision of family psychoeducation in the intervention group. Family psychoeducation can be developed toward the establishment of self help group for the families and clients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Ariyana Rahayu
Abstrak :
Gejala negatif yang ditemukan pada pasien skizofrenia umumnya mengarah kepada respons emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara monoton, sulit merasa senang, enggan bersosialisasi, kehilangan minat pada berbagai aktivitas. Perubahan tersebut mengarah kepada harga diri rendah kronik. Pada pasien dengan harga diri rendah kronik, seringkali ditemukan pikiran otomatis yaitu penilaian negatif kepada diri sendiri atau orang lain. Jika pikiran tersebut tidak segera diatasi, maka akan sangat mempengaruhi kemampuan pasien dalam mengendalikan pikiran yang berdampak pada perasaan dan perilaku pasien dalam aktivitas sehari-hari. Harga diri rendah kronik merupakan 1 dari 5 diagnosa keperawatan yang paling sering ditemukan di RSJ. Ilustrasi kasus. Studi kasus ini dilakukan kepada 4 orang pasien perempuan yang dirawat di wisma Setyowati RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan diagnosa keperawatan harga diri rendah kronik. Semua pasien diberikan terapi keperawatan generalis dan spesialis. 2 orang pasien mendapatkan terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga, sedangkan 2 orang lainnya mendapatkan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga. Terapi spesialis diberikan dalam 6-9 kali pertemuan baik secara langsung dengan pasien dan keluarga maupun secara daring dengan keluarga. Tanda dan gejala harga diri rendah kronik diukur di setiap awal pertemuan dan di tiap akhir pertemuan dilakukan evaluasi harga diri menggunakan Rosenberg self-esteem scale (RSES). Kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari asuhan keperawatan spesialis pada keempat pasien ditemukan penurunan tanda dan gejala harga diri rendah kronik dan peningkatan tingkat harga diri dari kategori rendah menjadi tinggi menggunakan RSES. ...... Negative symptoms found in schizophrenic patients generally lead to odd emotional responses, such as monotonous facial expressions and tone of voice, difficulty feeling of happiness, reluctant to socialize, loss of interest in various activities. These changes lead to chronic low self-esteem. In patients with chronic low self-esteem, automatic thoughts are often found, namely negative judgments about themselves or others. If these thoughts are not immediately addressed, it will greatly affect the patient's ability to control thoughts which have an impact on the patient's feelings and behavior in daily activities. Chronic low self-esteem is 1 of 5 nursing diagnoses that are most often found in the mental hospitals. Case illustration. This case study was conducted on 4 female patients who were treated at Wisma Setyowati RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang with chronic low self-esteem nursing diagnosis. All patients were given generalist and specialist nursing therapies. 2 patients received cognitive behavioral therapy and family psychoeducation, while 2 others received cognitive therapy and family psychoeducation. Specialist therapy is given in 6-9 meetings, both in person with patients and families and online with families. Signs and symptoms of chronic low self-esteem were measured at the beginning of each meeting and at the end of each meeting, self-esteem was evaluated using the Rosenberg self-esteem scale (RSES). Conclusion. The results obtained from specialist nursing care for the four patients found a decrease in signs and symptoms of chronic low self-esteem and an increase in the level of self-esteem from low to high category using RSES.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library