Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Nafri Habib
"ABSTRAK
Dalam iklim persaingan yang semakin ketat, kelangsungan hidup maupun kesempatan berkembang suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana terutama dana yang dihasilkan secara internal dan akses perusahaan terhadap sumber dana tersel;mt.
Selanjutnya, bukti empiris yang mendasar hubungan antara arus kas dengan pengeluaran investasi (setelah mengkontrol cost of capital) tidak konsisten dengan teori irrelevance-nya Modigliani dan Miller dan teori static trade off dari tingkah laku keuangan. 2 penjelasan terbaru mengenai hubungan ini yang berfokus pada informasi tidak sempurna adalah hipotesa Pecking Order (PO) dan Hipotesa Free Cash Flow (FCF). Hipotesa PO mengidentifikasikan adverse selection problem yang muncul ketika orang dalam perusahaan (pemilik dan manager) memiliki informasi lebih baik dari pada pasar modal tentang nilai perusahaannya. Sedangkan FCF berfokus pada masalah agency yang berpendapat bahwa para manager meningkatkan kesejahteraan diri mereka dengan mengorbankan pemegang saham yaitu dengan cara menginvestasikan arus kas perusahaan pada peluang investasi yang tidak menguntungkan daripada membayarkan dana yang dimiliki dalam bentuk dividen atau membeli kembali debt-financed share.
Tulisan ini bertujuan untuk melihat apakah pentingnya arus kas dalam keputusan investasi dari 20 perusahaan pabrikan di Indonesia yang merupakan sampel dari 144 perusahaan pabrikan
yang telah masuk bursa disebabkan perusahaan ingin membuang free cash flow-nya atau karena mereka menghadapi biaya yang cukup tinggi jika menggunakan pembiayaan eksternal. yang diciptakan karena adanya informasi yang tidak simetris.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis mengambil sampel sebaganyak 20 perusahaan pabrikan yang telah masuk bursa di Indonesia. Pengklasifikasian perusahaan diambil berdasarkan pengklasifikasian yang dilakukan dalam Indonesian Capital Market Directory tahun 1997 yang mencakup 144 perusahaan pabrikan yang telah masuk bursa yang terbagi dalam 19 pengelompokan. Keterbatasan dalam mengakses data, menyebabkan penulis hanya mengambil data historis 20 perusahaan pabrikan dari tahun 1992 hingga 1996.
Tingkat keseimbangan Tobin q digunakan untuk membedakan keterbatasan likuiditas yang
disebabkan oleh informasi yang tidak asimetris dengan managerial overivestment of free cash
flow.
Dengan menggunakan sampel di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesa FCF dan PO dapat
menjelaskan hubungan arus kas dan pengeluaran investasi. Tingkah laku FCF lebih sering
muncul pada perusahaan besar dengan dividen yang rendah ketika perusahaan tersebut
berinvestasi pada aktiva berwujud. Sedangkan, hipotesa PQ muncul pada pemsahaan yang
lebih kecil, dividen rendah ketika membuat keputusan untuk berinvestasi pada aktiva tidak
berwujud. Namun demikian, penulis tidak dapat menyatakan bahwa kesimpulan berlaku bagi
perusahaan pabrikan yang telah masuk bursa di Indonesia mengingat jumlah sampel yang
diambil dan melihat kecilnya proporsi saham yang dijual di pasar pada tiap-tiap perusahaan
"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Nafri Habib
"Adanya perubahan lingkungan pasar dimana konsumen menuntut customized dan differentiated products memacu perubahan dalam lingkungan manufaktur. Perubahan proses manufaktur ini menyebabkan diperlukannya perubahan sistem akuntansi biaya agar perusahaan dapat menyediakan informasi yang relevan untuk keputusan dan pengendalian manajerial. Sistem biaya yang baru itu disebut Activity Based Costing (ABC). ABC didasarkan pada prinsip bahwa aktivitas merupakan penyebab biaya. Sistem baru ini tidaklah merupakan sistem akuntansi biaya yang terbaik bagi suatu perusahaan dibandingkan dengan akuntansi biaya tradisional karena masih ada beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi agar sistem baru ini dapat menetapkan biaya produk yang Iebih akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang sistem ABC dalam penentuan biaya produk yang Iebih akurat sehingga dapat membantu manajemen perusahaan dalam proses pembuatan keputusan yang lebih baik mengenai biaya produknya. Karena itu akan membandingkan perhitungan biaya produksi ABC dengan perhitungan biaya produksi tradisional. Sebagai studi kasus, maka penulis akan membandingkan penghitungan penetapan biaya tersebut pada suatu industri pembuatan botol, yaitu PT "K". Data diperoleh penulis dengan cara melakukan studi literatur, catatn dan laporan yang berhubungan dengan biaya produk dan melakukan wawancara, ovservasi dengan bagian-bagian terkait dalam organisasi. Tiga bidang kunci ABC adalah product cost differentiation, aktivitas dan cost drivers. ABC mengarahkan kepada pembiayaan transaksi (transaction costing) yang didasarkan pada premis atau asumsi dasar, yaitu aktivitas mengkonsumsi sumber daya dan produk mengkonsumsi aktivitas. Pada akhirnya, skripsi ini yang hanya menghitung biaya produk dari aktivitas yang product driven menunjukkan bahwa dengan data yang ada sistem penghitungan biaya ABC tidal dapat diterapkan dalam waktu dekat pada PT "K"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library