Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Dyah Ayu Dewianti Putri
"Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan yang jumlahnya terus bertambah termasuk di Indonesia. Masalah perkembangan tersebut membuat anak dengan spektrum autisme (SA) harus bergantung kepada bantuan dan pendampingan dari orang tuanya. Untuk menjaga kepuasan pernikahan meskipun dihadapkan oleh tantangan terkait simtom anak, orang tua dapat menghadapi permasalahan secara bersama atau yang biasa disebut dyadic coping. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pernikahan dan dyadic coping serta masing-masing faktornya pada orang tua dari anak dengan SA. Partisipan merupakan 145 orang tua dari anak dengan SA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara kepuasan pernikahan dan dyadic coping serta masing-masing faktornya. Dari penelitian ini, diketahui bahwa faktor emotion-focused supportive dyadic coping merupakan faktor yang paling berkontribusi pada kepuasan pernikahan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dyah Ayu Dewianti Putri
"Pada periode transisi menjadi orang tua baru, individu seringkali dihadapkan dengan kondisi yang menimbulkan stres. Berdasarkan penelitian sebelumnya, stres yang dialami memiliki hubungan dengan well-being dari orang tua. Dengan demikian, dibutuhkan strategi yang tepat agar well-being orang tua tetap terjaga meskipun stres pengasuhan tidak dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran common dyadic coping sebagai moderator dalam hubungan parenting stress dan well-being dalam periode transisi menjadi orang tua baru. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini meliputi Parental Stress Scale (PSS), The PERMA-Profiler, dan Dyadic Coping Inventory (DCI). Data diperoleh dari 342 partisipan (N perempuan = 307, M usia = 27.97, SD usia = 3.988). Hasil analisis data menggunakan Hayes PROCESS menunjukkan bahwa emotion-focused common dyadic coping dapat secara signifikan memoderasi hubungan antara parenting stress dan well-being (b=0.1529, t=3.6358, p<0.001), sedangkan problemfocused common dyadic coping tidak signifikan memoderasi hubungan antara parenting stress dan well-being (b=0.0875, t=1.9146, p>0.05). Temuan ini meningkatkan pentingnya peran dukungan dari pasangan dalam bentuk menghibur, menenangkan satu sama lain dan berkegiatan bersama untuk menjaga well-being orang tua dari dampak negatif stres pengasuhan.
During the transition period of becoming first-time parents, individuals often face stressful conditions. Previous research has shown that the stress experienced is related to the well-being of parents. Therefore, effective strategies are needed to maintain the well-being of parents even though parenting stress is inevitable. This study aims to examine the role of common dyadic coping as a moderator in the relationship between parenting stress and well-being during the transition to becoming first-time parents. The measurements used in this study include the Parental Stress Scale (PSS), The PERMA-Profiler, and the Dyadic Coping Inventory (DCI). Data were obtained from 342 participants (N female = 307, M age = 27.97, SD age = 3.988). Data analysis using Hayes PROCESS showed that emotion-focused common dyadic coping can significantly moderate the relationship between parenting stress and well-being (b=0.1529, t=3.6358, p<0.001), while problem-focused common dyadic coping does not significantly moderate the relationship between parenting stress and well-being (b=0.0875, t=1.9146, p>0.05). This finding highlights the importance of the role of support from partners in the form of comforting, consoling each other, and engaging in activities together to protect the well-being of parents from the negative impact of parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library