Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Endang Sulistiowati
"Salah satu bisnis telekommikasi yang menarik dan berkembang dengan pesat di Indonesia adalah bisnis seluler, yang pada dua tahun terakhir tumbuh dengan lebih dari 60 persen per tahun. Hal tersebut menjadi fenomena tersendiri karena perkembangan telepon seluler yang pesat akhir tahun 2004, setelah berkembang sekitar 10 tahun, jumlah nomor seluler GSM di Indonesia akan mencapai sekitar 24 juta. Jauh lebih tinggi dibanding nomor telepon tetap yang mayoritas dikelola PT Telkom sejak abad ke-19 yang baru berjumlah kurang dari 9 juta satuan sambungan telepon (SST).
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 220 juta pada tahun 2004, sedangkan jumlah pelanggan seluler GSM pada tahun tersebut diperkirakan mencapai 24 juta. Hal tersebut selain menunjukkan bahwa penetrasi ponsel di Indonesia baru sekitar 11 persen juga pasar seluler di Indonesia yang masih besar sebab penetrasi ponsel di negara maju saat ini berkisar 60 persen - 70 persen.
Pemimpin Pasar dalam bisnis operator seluler GSM di Indonesia adalah Telkomsel dengan pangsa pasar sebesar 52 persen pada akhir tahun 2003, diikuti oleh Indosat dengan pangsa pasar sebesar 31 persen dan Excelkom dengan pangsa pasar sebesar 16 persen.
Guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan sekaligus membuktikan komitmennya menjadi yang terdepan di pasar seluler di Indonesia, Telkomsel mengadakan berbagai survei dan acara temu pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen yang masih tersembunyi. Jawaban dari kebutuhan dan keinginan konsumen sebagian diterapkan dalam suatu program yang di sebut HALObebas.
Program HALObebas adalah program bagi pelanggan paska bayar I calon pelanggan paska bayar untuk mendapatkan produk yang memberikan keragaman pilihan cara berlangganan sesuai dengan perilaku komunikasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hierarchy of effects dari pelanggan simPATI di Jakarta terhadap program HALObebas dari Telkomsel.
Penelitian dengan metode survey dan bersifat deskriptif ini dilakukan pada populasi pria dan wanita yang bekerja dikawasan Sudirman, Thamrin dan Kuningan serta berusia antara 24 - 55 tahun. Sampling yang dilakukan dalam penelitian ini adalah multistage cluster sampling dengan total responden 212 orang.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif ini menunjukkan rata-rata tingkat kesadaran responden yang sedang terhadap program HALObebas; rata-rata tingkat pengetahuan responden tentang HALObebas sudah cukup tinggi; rata rata tingkat afeksi responden terhadap promosi HALObebas sedang; afeksi terhadap program HALObebas SMS yang cukup tinggi; kecenderungan responden terhadap program HALObebas Abonemen; keyakinan responden terhadap program HALObebas yang sesuai dengan kebutuhan mereka; serta keputusan sebagian besar responden untuk berlangganan program HALObebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan simPATI yang menjadi responden pada penelitian ini melalui tahap-tahap yang dilakukan sebelum mereka mengambil keputusan untuk berlangganan maupun tidak berlangganan program HALObebas. Tahap-tahap yang mereka lakukan merupakan tahap-tahap dalam proses hierarchy of effects yang meliputi kesadaran, pengetahuan, afeksi, kecenderungan, keyakinan dan keputusan. Tahap-tahap tersebut dilalui oleh responder karena mereka menganggap bahwa keputusan untuk berlangganan program HALObebas adalah keputusan yang memerlukan keterlibatan tinggi dari konsumen sehingga ada proses dari mulai menyadari keberadaan program tersebut sampai dengan keputusan yang berdasarkan pengetahuan dan keyalflnan konsumen terhadap program tersebut.
Rekomendasi yang diberikan kepada Telkomsel adalah lebih menggencarkan program promosi iklan di televisi dan mengadakan pameran di pusat-pusat perkantoran. Edukasi pelanggan melalui publisitas dan hubungan masyarakat juga penting untuk memacu ward of mouth dari pelanggan mengenai program HALObebas. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pelanggan paska bayar untuk mengecek pulsa sehingga pemakaian pulsa bisa terkontrol sesuai dengan alasan mengapa pelanggan simPAT1 mempertahankan kartu pra bayarnya.

Cellular business is one of the interesting and fast growing telecommunication businesses in Indonesia. In the last two years, the cellular business' growth is more than 60% per year. At the end of 2004, after growing for 10 years, the amount of GSM cellular number will reach 24 million exceeding the amount of fixed phone number of 9 million which has been existed in Indonesia since the late of 19th century.
By 2004, Indonesia's population is predicted to reach 220 million people, It means that the market penetration for the cellular phone is only 11 percent. Compare with the market penetration for cellular phone that reach aroung 60 - 70 percent in some countries; Indonesia still has a large potential market.
Market leader for Indonesia's cellular operator is Telkomsel with 52 percent of market share at the end of 2001 Followed by Indonesia with 31 pecent market share and Excelkom with 16 percent market share.
In order to satisfy the needs and wants of the customers and to prove its commitment to be the leader in cellular market in Indonesia, Telkomsel had conducted several surveys and customer gathering to understand customers' hidden needs and wants. Some of the findings are used in a program called HALObebas.
HALObebas is a program for post paid subscribers to have a product with flexibility on subscribing methods which are approriate with the customers communications behaviour.
This research is aimed to get a descriptive on hierarchy of effects process of simPATI customers in Jakarta toward Telkomsel's HALObebas program.
Research using survey method with descriptive character is being implemented to population of men and women between age 24-55. The samples are chosen by multistage random sampling with total 212 respondents.
Result of date processing using descriptive statistic in the survey showing average level of respondents' awareness toward HALObebas program; high level of repondents' knowledge on HALObebas program; high level of respondents' affection, preference and conviction on HALObebas Abonemen program. The survey also shows a large number of respondents who have the intention on subscribing HALObebas program. In conclusion, the respondents passed through some stages before deciding on subscribing HALObebas program. Those stages is known as the hierarchy of effects which involved awareness, knowledge, affective, preference, conviction and purchase. Those stages were passed through by the respondents because they considered the decision was required a high level of involvement.
Recommendation given to Teikomsel is to increase promotion on television and to conduct roadshows at office buildings. Customers' education through publicity and public relation is also important to increase word of mouth around customers. And also providing a facility to enable post paid subscriber to check on their phone expenses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sulistiowati
"ABSTRAK
Warfarin merupakan antikoagulan dengan indeks terapetik yang sempit. Tidak tercapainya target International Normalized Ratio INR pada pasien yang menggunakan warfarin menyebabkan komplikasi thrombus atau perdarahan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pencapaian target INR pada pasien rawat jalan yang menggunakan terapi warfarin. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan non-probability sampling pada 90 pasien rawat jalan yang menggunakan obat warfarin di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Analisis data menggunakan uji T, Chi Square dan analisis multivariat dengan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan tercapainya target INR meningkat 3,8 kali pada kelompok pasien yang patuh minum obat dibandingkan dengan kelompok yang tidak patuh minum obat setelah dikontrol komorbiditas. Tingkat pengetahuan mengenai warfarin pada pasien rawat jalan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita rendah yaitu sebesar 74,4 . Oleh sebab itu perlu dilakukan edukasi dan motivasi bagi pasien untuk meningkatkan kepatuhan minum obat dan mengontrol komorbiditas agar aman dalam menggunakan warfarin.

ABSTRACT
Warfarin is an anticoagulant with a narrow therapeutic index. Not reaching the target of International Normalized Ratio INR in patients using warfarin caused complications like a thrombus or bleeding. The purpose of the study is to identify the factors that influence the achievement of target INR in outpatients who use warfarin therapy. This study uses cross sectional design with non probability sampling at 90 outpatient who consume warfarin at RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Data analysis using T test, Chi Square, multiple logistic regretion. The results showed probability of achievement INR target in adherence group increased 3,8 times than non adherent group after controlled by comorbidity. Level of knowledge about warfarin in outpatients RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita are low at 74,4 . It's necessary to provide education related and motivation to improve patient compliance to medication and maintain of comorbidity control in order to secure the use of warfarin."
2017
T48297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sulistiowati
"Perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan semakin berkembang untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia dan prevalensi nya yang tinggi menjadi perhatian dan tantangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Perawat spesialis dengan perannya sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti dan inovator memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan khususnya pada penyakit kardiovaskular. Pelaksanaan praktik residensi bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat spesialis dengan menggunakan pendekatan Teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan dan pendidik diterapkan pada 31 psaien dengan berbagai kasus kardiovaskular baik medical maupun surgical. Peran sebagai pendidik juga diberikan kepada rekan sejawat dengan melakukan jurnal reading dan diskusi. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa teori Model Adaptasi Roy dapat diterapkan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Peran sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humidifikasi. Hasil penerapan didapatkan bahwa terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humdifikasi dapat dijadikan alternative pemberian terapi oksigen. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menyusun form skrining pasien yang memerlukan perawatan paliatif pada pasien gagal jantung, dengn hasil evaluasi didapatkan bahwa form layak untuk digunakan.

The development of nusing science and knowledge is increasingly evolving to improve services for patients. Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world and its prevalence is high. It's become concern and challenge for health workers in providing health services. Nurses Specialist with his role as caregiver, innovators, researchers and educators have an important role in health services especially in cardiovascular disease. Implementation practice residencies aim to apply the role of specialist nurses using Theory approach Model Adaptation by Roy. The role as a caregiver and educator was applied in 31 cases with various cardiovascular cases either medical or surgical. The role of the educator is also given to other nurses by journal reading and discussion. Practice analysis results showed that the Roy Adaptation Model can be applied on nursing care of patients with cardiovascular diseases. The role as a researcher executed by evidence-based nursing, low flow nasal cannula oxygen therapy without humidification could become alternative modality in oxygen therapy. The role as an innovator executed by created palliative screening for heart failure, with the evaluation showed that the form is acceptable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library