Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwan
Abstrak :
Adanya perbedaan tingkat pembangunan di berbagai daerah dalam suatu negara dapat disebabkan karena adanya perbedaan dalam hal kepemilikan terutama ketidaksamaan dalam hal potensi yang dimililki daerah diantaranya adalah potensi sumber daya, baik sumber daya alam ataupun sumber daya manusia, infrastruktur, dan sebagainya Perbedaan kepemilikan tersebut menyebabkan ketimpangan antar daerah bahkan semakin melebarnya jurang antar daerah satu dengan daerah lainnya. Apalagi kepemilikan sumber daya yang adat tersebut belum dikelola secara optimal sehingga antar daerah satu dengan daerah lainnya nampak jelas perbedaan tingkat pembangunan antara lain perbedaan tingkat pendapatan per kapita, prasarana dan sarana ekonomi dan sosiai, struktur kegiatan ekonominya dan sebagainya. Mengacu pada perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat kesenjangan perekonomian antar daerah kabupaten/kota melalui indeks Willianson, menganalisa pengaruh variabel-variabel ekonomi yang mempengaruhi kesenjangan perekonomian antar daerah di Propinsi Lampung seperti jumlah investasi, jumlah tenaga kerja, sumbangan dan faktor-faktor lainnya dan menganalisa pengaruh perubahan variabel kebijakan terhadap kondisi kesenjangan petekonomian antar daerah di masa yang akan datang. Studi ini menggunakan model ekonometrika dengan model persamaan simultan yang terdiri dari 11 persamaan yang meliputi 8 persamaan struktural dan 3 persamaan identitas. Jumlah seluruh variabel adalah 19 dengan variabeI endogen 11 buah dan variabel eksogen sebanyak 8 buah. Dari hasil estimasi model, sebanyak 3 persamaan mempunyai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0,70 hingga 0,92 dan 4 persamaan mempunyai koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0,62 hingga 0,69. Bila dilihat dari nilai F hitung berkisar antara 15,8039 hingga 246,845, dan nilai Durbin Watson berkisar airtara 1,695 hingga 2,258. Daya validasi model dengan melihat nilai koefisein U-Theil hampir 85 per= mempunyai nilai koefisien U-Theil di bawah satu, hal berarti sebagian besar model dapat dipergunakan atau valid untuk dilakukan simulasi baik simulasi maupun proyeksi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa telah teijadi kesenjangan perekonomian antar daerah kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang diperlihatkan oleh besarnya nilai indeks Willianson antara 4 kabupaten/kota. Selain itu tingkat kesenjangan dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja, jumlah sumbangan yang diterima daerah, jumlah investasi yang masuk ke daerah tersebut dan adanya dummy krisis. Dari ke-4 variabel tersebut jumlah tenaga kerja lebih resposif terhadap tingkat kesenjangan dibandingkan variabeI yang lain. Hal ini akan semakin besar bila dalam suatu daerah tersebut telah terjadi aglomerasi tenaga kerja. Dari hasil proyeksi dari tahun 2000-2005 terhadap model persamaan simultan menunjukkan bahwa semua variabel endogen mengalami pertumbuhan yang meningkat untuk semua skenario kecuali variabel pendapatan per kapita mengalami penurunan pada tahun 2001 skenario moderat di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Utara. Hasil proyeksi variabel target menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan dipengaruhi tenaga kerja, sumbangan, jumlah investasi dan adanya dummy krisis tahun 1997-1998 menghasilkan hasil proyeksi yang meningkat Hal ini berarti daerah kabupaten/kota harus berupaya seoptimal mungkin untuk meningkatkan taraf pembangunan di daerahnya agar tidak tertinggal jauh dibandingkan daerah lainnya dengan berbagai upaya seperti menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi, perizinan yang mudah dan sebagainya terutama agar para investor mau datang menanamkan investasi di daerah. Akibat lebih lanjut ketertinggalan antar daerah dapat dikurangi/diperkecil.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan
Abstrak :
ABSTRAK


Turunnya nilai rupiah sejak pertengahan 1997, mendorong peningkatan nilai ekspor komoditas perkebunan, seperti tembakau meningkat, 46,07%, rempah-rempah meningkat 16,43% dibanding tahun 1997, sementara itu nilai ekspor kayumanis, salah komoditas perkebunan justru mengalami penurunan sebesar 11,83%. Demikian pula bila dilihat dari segi harga komoditas perkebunan di dalam negeri (dalam rupiah), tahun 1998 mengalami peningkatan yang relatif besar, seperti harga lada putih mengalami peningkatan 347,68%, harga kopi robusta meningkat 264,78%, harga karet meningkat 84,94%. Harga kayumanis mengalami peningkatan yang paling kecil, yaitu hanya 20,76%.

Berdasarkan kenyataan yang diuraikan di atas, menimbulkan beberapa pertanyan yang menjadi pokok permasalah penelitian ini, yakni faktor-faktor apa yang mempengaruhi daya saing kayumanis Indonesia di pasar intemasional, bagaimapula posisi kayu manis Indonesia dalam persaingan di pasar intemasional, bagaimana strategi bersaing kayumanis Indonesia dalam menghadapi persaingan yang makin ketat, serta bagaimana peluang pengolahan kayumanis di Indonesia.

Untuk menjawab pertanyaan penelitian, mengenai pengkajian ekspor kayumanis Indonesia, dan peluang pengolahan kayumanis di Indonesia, dilakukan dengan menggunakan kerangka manajemen strategik. Untuk menentukan posisi kayumanis Indonesia dalam persaingan di pasar internasional dan untuk menentukan strategi bersaing kayumanis Indonesia di pasar Internasional dilakukan dengan menggunakan Internal-External (IE) matrix, SWOT matriks.

Dari analisis dengan mengunakan IE matrix ditemukan bahwa posisi kayumanis Indonesia berada pada kuadran V yaitu posisi bertahan, sedangkan dari analisis SWOT matriks ditemukan faktor yang menjadi penyabab utama Iemahnya daya saing kayumanis Indonesia di pasar intemasional yaitu kuatnya posisi pembeli dan meningkatnya persaingan, sementara itu strategi yang digunakan Indonesia selama ini tidak efektif baik dalam bidang pemasaran, produksi maupun sumber daya manusia.

Untuk meningkat daya saing ekspor kayumanis Indonesia di pasar intemasional dilakukan dengan strategi penetrasi pasar, strategi aliansi, untuk mendukung strategi tersebut diperlukan strategi pemasaran, strategi sumber daya manusia dan strategi produksi. Strategi ini juga harus didukung dengan pembenahan kelembagaan dengan meningkatkan peranan Asosiasi Eksportir Cassia Indonesia dan Koperasi para petani kayumanis.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ditujukan evaluasi sistem pemadam kebakaran pada instalasi terminal khusus bongkar-muat minyak mentah. Keselamatan kebakaran adalah sangat penting mengingat terminal khusus bongkar-muat merupakan pintu gerbang bagi terjaminnya keberlangsungnya pengiriman hasil produksi minyak dan gas bumi. Analisis resiko kebakaran pada penelitian menggunakan subjek pada sebuah Terminal Khusus Bongkar-Muat minyak mentah yang bergerak dalam usaha hulu produksi migas. Data dianalisis menggunakan metoda analisis deskriptif kualitatif menggunakan petunjuk industri ICC Chapter 31F untuk sistem pemadam dan program software PHAST-DNV untuk perhitungan konsekuensi resiko kebakaran. Rekomendasi yang diberikan dapat digunakan sebagai masukan pertimbangan untuk perbaikan di masa datang.
ABSTRACT
The study with subject of application fire safety system on marine oil terminal. Fire safety is an important aspect and crucial since the marine oil terminal as a main gate that secures oil production process continuity through exporting the products. A marine oil terminal in upstream oil and gas producer is used as a subject analysis. Set of field data is evaluated and reviewed with qualitative descriptive approach as described in the ICC Chapter 31F (2013) for fire protection system and DNV-PHAST consequence modeling software package for consequence evaluation. Corrective recommendations are derived for better improvement in engineering design as well as operations practices in future.
2016
T46035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan
Abstrak :
Tesis ini membandingkan penerjemahan Hamlet oleh Trisno Sumardjo dan W. S. Rendra dengan menggunakan pendekatan tekstual. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana Sumardjo dan Rendra yang berasal dari negara pascakolonial berinteraksi dengan Shakespeare yang dari negara imperial. Karakteristik intertekstualitas teks memungkinkan penulis memahami dan menjelaskan kedua teks terjemahan dengan bantuan teks lain yang berkaitan. Dengan pengangkatan kembali dua konteks-situasi penerjemahan yang berbeda, dan melihat bagaimana dua konteks-situasi yang berbeda tersebut memberikan bentukan yang berbeda kepada kedua teks terjemahan, penulis menyimpulkan perbedaan perlakuan Sumardjo dan Rendra terhadap Shakespeare.
This thesis compares Trisno Sumardjo and W. S. Rendra?s translation of Hamlet by applying textual approach. The goal is to understand how Sumardjo and Rendra, who are from a post-colonial country, interact with Shakespeare, who is from an imperial country. The intertextuality of a text enables the author to fathom and elucidate both translated texts with the help of other related texts. By reviving the context-situations of both translation processes, and observing how those context-situations imprint different shapes upon both translated texts, the author concludes the differences of Sumardjo and Rendra?s treatment of Shakespeare.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28314
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Mulyawati Erwan
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu upaya yang harus dilakukan perusahaan jasa dalam meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pelanggan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan, terutama karyawan yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Tanpa langkah itu, sulit bagi perusahaan tersebut untuk berhasil mengungguli pesaingnya pada era kompetisi yang ketat, dalam pasar global.

Bagi perusahaan yang diberi hak monopoli sekalipun, kualitas pelayanannya kepada pelanggan, tetap tidak dapat diabaikan, karena sikap pelanggan yang semakin kritis.

Segitiga Groonroos (gbr. 2.1.1) mengatur hubungan segitiga antara perusahaan, karyawan dan pelanggan. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan disebut dengan pemasaran eksternal, hubungan antara perusahaan dengan karyawan, disebut dengan pemasaran internal sementara hubungan antara karyawan dengan pelanggan disebut dengan pemasaran interaktif.

Dari tiga sisi segitiga Groonroos tersebut, sisi pemasaran internal dirasakan sangat penting bagi perusahaan jasa, guna meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pelanggan.

Ada asumsi yang mendasari pentingnya pemasaran internal, yaitu : jika perusahaan memiliki "hubungan" baik dengan karyawannya dan demikian pula sebaliknya, maka kualitas pelayanan kepada pelanggan akan menjadi baik pula. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kepada pelanggan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia perusahaan.

Pada perusahaan-perusahaan jasa seperti PT. PLN (Persero), --sekalipun perusahaan ini adalah BUMN -- namun pemasaran internal dirasakan semakin penting dan harus mendapat perhatian pihak manajemen, mengingat sikap kritis pelanggan dan dibukanya kesempatan kepada pihak swasta untuk menanamkan investasinya pada sektor infrastruktur kelistrikan.

Dengan adanya ancaman seperti itu, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan didalam pelaksanaan pemasaran internal pada PT. PLN (Persero) pada umumnya, khususnya pada Kantor Cabang yang diteliti.

Hasil analisis yang dilakukan pada 2 (dua) Kantor Cabang PT. PLN (Persero), yaitu Kantor Cabang Kota dan Kantor Cabang Gambir yang berada dalam lingkup PT. PLN Distribusi Jaya - Tangerang, menunjukkan bahwa pemasaran internal pada kedua Kantor Cabang tersebut belum dapat dilaksanakan secara optimal, disebabkan antara lain karena keterbatasan faktor sumber daya manusianya.

Analisis terhadap faktor sumber daya manusia dengan menggunakan teori The Seven S (Mc Kinsey) yang diolah dengan Analitycal Hierarchi Proms. (AHP) dan Analisis Statistik, menunjukkan bahwa pemasaran internal pada kedua Kantor Cabang tersebut dihadapkan pada kendala lemahnya system (40%). Kendala lainnya adalah style (24%) dalam hal ini diartikan sebagai gaya kepemimpinan, disusul oleh staff (sumber daya manusia), skill (keterampilan) dan structure (struktur).

Karena faktor-faktor yang diukur tersebut sangat menentukan di dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan sekaligus peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kedua Kantor Cabang yang diteliti dapat menerapkan konsep pemasaran internal. Disamping itu jugs untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dinilai dominan atau berpengaruh sangat besar pada konsep pemasaran internal.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Erwan
Abstrak :
Berdasarkan data Pusdatin Kementerian Kesehatan tahun 2019, jumlah penderita baru HIV/AIDS di Indonesia yaitu sebanyak 50.282 kasus. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2019 merupakan tahun tertinggi kasus HIV di Indonesia dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 30.935 kasus, tahun 2016 sebanyak 41.250 kasus, tahun 2017 sebanyak 48.3000 kasus, tahun 2018 sebanyak 46.650 kasus. Banyaknya jumlah orang yang positif HIV/AIDS tersebut diperlukan upaya rehabilitasi sosial bagi para penderita HIV/AIDS. Upaya rehabilitasi sosial tersebut dilakukan melalui program rehabilitasi sosial bagi Orang Dengan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi program rehabilitasi sosial Orang Dengan HIV/AIDS dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pencapaian hasil (outcome) program tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap bimbingan (terapi kesehatan) belum berhasil mengubah mindset klien YD. Klien YD masih memiliki kecenderungan melakukan hubungan seksual beresiko. Tahap bimbingan (terapi sosial) belum berhasil mengubah mindset klien YD. Klien YD belum mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Tahap bimbingan (terapi fisik) sudah berhasil mengubah mindset klien EPK. Klien EPK sudah melakukan pola hidup sehat yang ditunjukkan dengan makan makanan dengan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup yang teratur. Tahap bimbingan (terapi sosial) sudah berhasil mengubah mindset klien IS dan ST. Hal tersebut ditunjukkan dengan klien IS dan ST yang sudah patuh/adherence dalam minum obat. Tahap bimbingan (terapi kesehatan) belum berhasil mengubah mindset klien IS. Hal tersebut ditunjukkan dengan klien IS yang belum berkomitmen untuk menjalani pola hidup sehat dengan masih melakukan aktivitas merokok. Faktor pendukung pencapaian hasil (outcome) dalam Program Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV/AIDS yaitu motivasi yang ditunjukkan dengan adanya kesadaran klien untuk menambah pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menambah keterampilan. Kemudian, dukungan keluarga juga sudah ditunjukkan dengan kunjungan orang tua klien ke loka dan faktor lingkungan ditunjukkan dengan lokasi tempat tinggal klien yang aman dari pergaulan bebas. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kualitas sumber daya pendamping. Hal tersebut ditunjukkan dengan terbatasnya pegawai yang mengurusi administrasi sehingga para pekerja sosial harus menjalankan fungsi administrasi loka. Selain itu, para pekerja sosial belum bersertifikat pekerja sosial. Faktor penghambat lainnya yaitu kualitas bimbingan. Hal tersebut ditunjukkan dengan waktu layanan yang terbatas sehingga bimbingan tidak berjalan maksimal. ......According to the data of Ministry of Health’s Information and Data Centre of 2019, the number of new people with HIV/AIDS in Indonesia is 50.282 cases. That data shows that 2019 is the peak year of HIV case in Indonesia compared to 2015 which is 30.935 cases, in 2016 is 41.250 cases, in 2017 is 48.300 cases, in 2018 is 46.650 cases. The large number of people who are positive for HIV/AIDS needs an effort for social rehabilitation for those infected HIV/AIDS. That social rehabilitation treatment is conducted through social rehabilitation program for people with HIV/AIDS. The objective of this research is to evaluate the social rehabilitation program of People with HIV/AIDS and to identify the supporting and obstacle factors in achieving the outcome of the program. The result of the research shows that the counselling stage (health therapy) has not been successful to change the mindset of client YD. Client YD still has a trend to commit a risky sexual intercourse. The counselling stage (social therapy) has not been successful to change the mindset of client YD. Client YD has not been able to adapt with his environment. The counselling stage (physical therapy) has been successful to change the mindset of client EPK. Client EPK has conducted a healthy lifestyle which is indicated by consuming balanced nutrition foods and applying a healthy lifestyle. The counselling stage (social therapy) has been successful to change the mindset of client IS and ST. That matter is shown by the client IS and ST who have been obedient/adherence in taking the medicines. The counselling stage (health therapy) has not been successful to change the mindset. That matter is shown by client IS who has not been committed to conduct a healthy lifestyle by still smoking. The supporting factor of the successful achievement (outcome) in the Social Rehabilitation Program of People with HIV/AIDS that is motivation which is shown by the existance of the client's awareness to add their knowledge about HIV/AIDS and to add their skills. Further, the family support has also been shown by the client's parents visitation to the location and the environmental factor which is shown with a safe location for the client from promiscuity. Meanwhile the obstacle factor is the human resource quality of the assistant. That factor is shown by the limited number of employees who take care of the administration so that the social workers should do the institution’s administration function. Besides, the social workers have not been certified for their intended position. That is shown by limited time of service so that the counselling does not run maximally.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library