Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiqoh
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berlatar belakang pertama, adanya kenyataan bahwa di dalam Islam perempuan mempunyai kedudukan setara dengan laki-laki, tetapi tidak demikian yang terjadi di masyarakat muslim. Kedua, adanya tradisi di Pesantren meuggunakan Kitab Kuning sebagai materi pokok dan buku pedoman yang dipakai para santri, tetapi di di dalam kitab itu banyak mengandung pandangan yang bias laki-laki. Ketiga, akhir-akhir ini ada gejala meningkatnya peranan perempuan di pesantren termasuk Nyai yang mempunyai kharisma dan menjadi tokoh yang mampu mengubah nilai-nilai masyarakat pesantren yang patriarkhi.

Penelitian ini menjawab beberapa permasalahan yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya pesantren perempuan Al-Badi'iyyah; otonomi ekonomi dan sosial nyai dalam pesantren; materi pengajaran di Pesantren Maslakul Huda dan pesantren perempuan Al-Badi'iyyah; dan pandangan para tokoh dalam pesantren.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peran nyai sebagai agen perubahan di pesantren serta mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi.
Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan Pondok Pesantren Maslakul Huda sebagai studi kasus.

Ada beberapa temuan dalam penelitian ini yang antara lain yaitu: nyai telah melakukan upaya perubahan dari keadaan tidak terdapat pesantren perempuan sampai lahirlah Pesantren Al-Badi'iyyah; yang semula masyarakat perempuan di Kajen tertutup akan perubahan dan hanya berada di sektor domestik berubah menjadi sangat terbuka akan perubahan; materi Kitab Kuning yang bias laki-laki di Pesantren berubah melalui berbagai upaya dari Nyai yaitu dengan mensosialisasikan perluasan wawasan santri terhadap kitab-kitab baru yang tidak bias jender, melakukan tradisi diskusi dengan lembaga-lembaga dari luar Pesantren maupun dari dalam Pesantreu sendiri; dalam pengajaran Nyai melakukan reinterpretasi Kitab Kuning berdasarkan hasil pengamatan Nyai dari kitab-kitab baru dan hasil diskusi para Nyai; pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh perempuan seperti memasak, berbelanja sayuran telah berubah menjadi dikerjakan oleh laki-laki; yang semula tidak ada Osis pada sekolah perempuan berubah menjadi ada forum Ismawati sehingga siswi dapat menggerakkan berbagai macam kegiatan.

Berbagai visi yang dipergunakan di Pesantren Al-Badi'iyyah adalah konsep kesetaraan antara perempuan dan laki-laki sesuai dengan konsep kepemimpinan dan hak asasi dalam Islam. Dalam hal ini keberadaan (eksistensi) perempuan dilihat dari kemampuannya (capability) bukan pada keterkaitannya dengan status orang lain (sebagai isteri K.H. Sahal Mahfudh). Visi lain adalah peranan Nyai Nafisah sebagai pimpinan Pesantren sekaligus muballighah memiliki kapasitas sebagai subjek (orang) yang bertugas mengajarkan ajaran Islam dalam rangka mengubah pemahaman dan tingkah laku sosial masyarakat.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiqoh
Abstrak :
Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat negosiasi di antara pelaku sosial. Sebagai alat negosiasi bahasa dijadikan alat untuk mencapai kapital simbolik. Penelitian ini berusaha memaparkan peran bahasa sebagai praktik sosial dalam penguasaan kapital simbolik di dalam film Все Умрут, А Я Останусь (Vse Umrut, A Ja Ostanus‟) ?Semua Mati, Kecuali Saya‟. Pendeskripsian bahasa yang ditampilkan di dalam film kemudian dianalisis dengan teori praktik sosial Pierre Bourdieu yang melihat konteks sosial dalam praktik penggunaan bahasa. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bahasa memegang peranan penting dalam mencapai kapital simbolik yang diiringi dengan kepemilikan kapital ekonomi, budaya dan sosial. ......Language not only serves as a communication tool but also as a means of negotiation between social actors. Language as a negotiating tool used as a tool to reach the symbolic capital. This study tried to explain the role of language as social practice in the control of symbolic capital in the film Все Умрут, А Я Останусь (Vse Umrut, A Ja Ostanus‟) ?Everybody Dies, But Me‟. Description of the language displayed in the film and then analyzed by Pierre Bourdieu's theory of social practice that observe the social context of language use in practice. The results show that language plays an important role in achieving the symbolic capital that accompanied by ownership of economic, cultural and social capital.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42381
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Faiqoh. author
Abstrak :
Salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil kerja karyawan adalah melalui penilaian kinerja. Diketahui bahwa Departemen Produksi PT. CJ belum memiliki penilaian kinerja yang dapat memberikan penilaian objektif pada kinerja karyawannya. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana rancangan penilaian kerja yang sesuai di Departemen Produksi PT. CJ. Melalui proses analisa jabatan diperoleh 10 kriteria penilaian. Dilakukan uji face validity kepada GM. Product dan karyawan departemen produksi. Hasil ranking kriteria penilaian adalah dependability, developing and maintaining relationship, business awareness, communication, service orientation, initiative, team orientation, dan creativity. Penilaian dilakukan dengan metode graphic rating scale dengan skala tiga peringkat (basic, moderate, high). Dengan penilaian kerja ini maka PT. CJ dapat memberikan penilaian yang lebih objektif dan dapat dijadikan tolak ukur dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan penggajian.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T37918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azmi Faiqoh
Abstrak :
Tesis ini membahas penanganan perdagangan anak di DKI Jakarta yang dilakukan dibawah koordinasi Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Studi kasus dilakukan dengan mengambil kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Kepolisian Resort Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya dan P2TP2A DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perdagangan anak di Jakarta, mengetahui implementasi Pergub No. 218 tahun 2010 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam menangani perdagangan anak, dan mengetahui program dan upaya-upaya pencegahan, penanganan dan penindakan tindak pidana perdagangan anak dikaitkan dengan ketahanan daerah. Tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan pendekatan teori analisis kebijakan dan kajian ketahanan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perdagangan anak terjadi di DKI Jakarta dengan modus terbanyak adalah eksploitasi seksual anak, pengiriman tenaga kerja, dan perdagangan bayi. Karakteristik Jakarta merupakan daerah transit jalur perdagangan manusia. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi Pergub Gugus Tugas masih menghadapi kendala antara lain; a) sulitnya koordinasi antar sub Gugus Tugas, b) adanya perspektif bahwa perdagangan orang merupakan isu atau wilayah kerja bidang pemberdayaan perempuan, c) jumlah kasus yang merata diseluruh wilayah, d) belum adanya rumah aman bagi korban perdagangan anak yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, e) kendala teknis penggunaan anggaran pemulangan korban dan f) minimnya upaya-upaya pencegahan. Temuan penelitian ini juga menjelaskan bahwa Gugus Tugas yang dibentuk belum efektif karena hanya berfungsi sebagai lembaga koordinatif yang tidak bisa mengambil kebijakan layaknya pelaku kebijakan. Dalam analisis kebijakan menurut Dunn, sebagai pelaku kebijakan, Gugus Tugas harusnya mampu menghasilkan kebijakan publik. Lemahnya otoritas ini membuat hanya sub Gugus Tugas bidang penanganan yang berjalan efektif karena dilakukan oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan sendiri yaitu kepolisian, P2TP2A dan RPTC/RPSA. Saran penelitian ini antara lain perlu variasi model kampanye dan raealisasi pendirian rumah aman untuk korban. Berkaitan dengan rencana revisi Pergub Gugus Tugas diharapkan melibatkan pihak-pihak yang selama ini berperan aktif dalam persoalan perdagangan manusia agar mendapat input dan perspektif yang lebih holistik. Perdagangan anak memerlukan kebijakan yang tepat untuk mencegah kejahatan ini melemahkan ketahanan daerah. ...... This thesis discuss about he handling of trafficking in children in Jakarta conducted under the coordination of the Task Force of Prevention and Treatment of Human Trafficking. Case study is based on trafficking cases handled by Police Resort of West Jakarta, East Jakarta, Central Jakarta, Polda Metro Jaya and P2TP2A DKI Jakarta. The purpose of this study is to investigate childrin trafficking in Jakarta, knowing implementations of Governor Regulation No. 218 of 2010 on the Task Force on Prevention and Treatment of Human Trafficking in dealing with trafficking in children, and determine the programs and prevention efforts, treatment and prosecution of the trafficking in children is associated with regional resillience. This thesis is a descriptive qualitative research approach, using public policy analysis theory and study of regional resilience. The results showed that trafficking occurs in Jakarta with the highest mode is child sexual exploitation, labor delivery, and trafficking in baby. Characteristic of Jakarta is as a transit area on the trafficking pathway. Based on research results found that Governor Regulation of Task Force still faces some obstacles that are; a) difficulty of coordibating between sub of Task Force, b) perspective that trafficking is working area of women empowerment department, c) number of cases were evenly distributed throughout the territory, d) there is no safe house for trafficcking in children victims run by Jakarta Goverment, e) technical constraint in the use of victim repatriating budget, and f) lack of prevention efforts. The findings of this study explained that the Task Force has not been effective because it only serves as a coordinating agency that difficult to make policy. According to the policy analysis by Dunn, as stakeholders, the Task Force should be able to produce public policy. The weakness of Task Force authority makes only treatment division is effective because it is done by the agency that has the authority to make their own decisions, namely the police, P2TP2A and RPTC / RPSA. Suggestions in this study are the need for campaign variation models and realization of construction of a safe house for trafficking victims. Related to revised plan on Governor Regulation of Task Force is expected to involve many parties that have an active role in the issue of human trafficking in order to get a more holistic input and perspective. Trafficking in children requires appropriate policies to prevent this crime undermine regional resillience.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Faiqoh
Abstrak :
Hurun Gulf waters including Fisheries Management Area (WPP) and the Java Sea in the area of Lampung Bay waters. Hurun Bay around many ponds, sights, and karamba Floating Net, so the activities carried out at sea and on land can have a negative effect on this region, especially the quality of aquatic environment. Therefore, to study the depth of the plankton community structure that can be used as the basis of information in monitoring the condition of the waters. This research was conducted during two weeks in January, February, and March. Defined 15 stations taking measurements and water and plankton samples, with two replications, from each station. Determination of the station based on the condition of the area. Sampling for phytoplankton taken with a Kitahara net cone with diameter 31 cm, length 100 cm and eye net size for surface and vertical net 80 m. Zooplankton sampling with a NORPAC net with diameter 45 cm, 180 cm length and eye net size for surface and vertical net 300 m. These samples were preserved with formalin 4 then analyzed in the laboratory using the method of sub-samples. Plankton was observed and analyzed using a microscope binoculars. The instrument used for measuring chemical and physical parameters are thermometer, refraktometer, Secchi disc, and bathymetrimeter. Vehicle used was 40 HP fishing boat. Phytoplankton species identification results of the surface are 50 genera, including in the class 3 or Diatoms Bacillariophyceae (36 genera), Cyanophyceae (3 genera) and Dinophyceae (11 genera) and the vertical is 56 genera which are 36 genera composition classes Bacillariophyceae, 4 genus 16 genus of Cyanophyceae and Dinophyceae. The dominant genus of the class is Bacillariophyceae Chaetoceros, Thalassiosira, Thalassionema and Biddulphia and three genera of the class Dinophyceae is Ceratium, Noctiluca and Protoperidinium. Diversity index values range in the surface 1.50 (Station 15) - 0.59 (Station 10), while the vertical 1.79 (Station 9) - 0.78 (Station 15). The range of values of surface uniformity index 0.47 (Station 15) - 0.17 (Station 10), whereas the vertical range of values uniformity index 0.64 (Station 9) - 0.16 (Station 15). Dominance is the highest index of 0.83 indicates that dominance is. Total abundance of phytoplankton ranged from the lowest 750 cells / l until the highest 192750 cells / l. The dominant zooplankton obtained from the class Crustacea, which is taking 24 genera in the genus 19 surface and vertically, Protozoa class (on the surface of genus 17 and 18 are vertical), Annelida (on the surface of genus 7 and 6 are vertical), Protochordata (there are two genus on the surface or vertical), molluscs (two genera), and Rotifera Echinodermata one genus. Diversity index values range in the Surface, 2.27 (Station 4) - 0.64 (Station 3) and the Vertical 2.33 (Station 1) -0.82 (Station 15). The range of surface uniformity index value, 0.99 (Station 2) -0.42 (Stasiun12), whereas the vertical range of values uniformity index 0.95 (Station 4) -0.54 (Station 14). Dominance is the highest index of 0.66, indicating that dominance was. The lowest surface abundance of 6750 ind / l (Station 14), the highest 144000 ind / l (Station 3). Phytoplankton relationships with environmental factors, phytoplankton abundance parameters are influenced by phosphate and brightness, but the most affecting is phosphate, when viewed between phytoplankton abundance parameters week has a close affinity with salinity, DO, depth and pH. Zooplankton relationships with environmental factors seen in between stations have a close connection with the phosphate and brightness, and when viewed from the inter-week zooplankton abundance parameter has a close affinity with salinity, DO, phosphate and pH. Relationships of phytoplankton-zooplankton abundance correlated positively linear in time corresponding to the regression equation Y = 0,502X – 8226. The results showed that herbivorous zooplankton feed speed is proportional to the speed increase phytoplankton populations.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T29018
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library