Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fina Devy Aryanti
"Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikarakteristikkan dengan keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari pada anak dengan sindrom Down usia sekolah dan remaja dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif non-eksperimen. Responden penelitian berjumlah 43 orang tua/ pengasuh anak dengan sindrom Down di Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berada dalam kategori mandiri sebagian: 31 anak (72,1%); selebihnya mandiri total: 7 anak (16,3%) dan ketergantungan total: 5 anak (11,6%). Untuk itu, diperlukan pendidikan kesehatan dan dukungan emosional bagi keluarga, untuk mencapai kemandirian yang optimal pada anak dengan sindrom Down.
Down syndrome is a genetic disorder which characterized by lack of developmental that may affect the child's independence. This study aims to determine the level of independence of child with Down syndrome in school age and adolescents. This study used descriptive quantitative non-experimental approach with 43 parents or caregivers of child with Down syndrome in Depok. The result showed that the majority of respondents belongs to modified independence: 31 children (72,1%), while respondents who belongs to total independence: 7 children (16,3%) and total dependence: 5 children (16,3%). For the reason, health education and emotional support for families is needed to achieve optimum independence in children with Down syndrome."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52891
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fina Devy Aryanti
"Cedera kepala pada anak akibat dari kecelakaan merupakan salah satu masalah pada masyarakat perkotaan. Salah satu penanganan pada cedera kepala yaitu dengan pembedahan yang dapat mengakibatkan gangguan rasa nyaman berupa nyeri. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan cedera kepala pada anak dengan menerapkan terapi musik audio visual untuk mengatasi nyeri paska pembedahan. Penerapan terapi musik audio visual ini diterapkan selama lima hari diperoleh hasil penurunan skala nyeri dari 6 menjadi 1. Selain itu, terapi musik audio visual juga efektif menurunkan nyeri pada prosedur lainnya seperti perawatan luka, pelesasan drainase dan jahitan operasi. Terapi musik audio visual ini sangat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada anak paska pembedahan. Oleh karena itu, diharapkan ruang rawat dapat menerapkan terapi musik audio visual dengan menyediakan DVD musik anak-anak.
Head injury among children caused by accident is one of the urban problems. One of the treatments for this injury is by performing surgery which can cause discomfort, specifically pain. This paper aims to show how to care children experiencing head injury by playing audio visual music therapy to reduce the pain after the surgery. After giving this audio visual music therapy for 5 days, the scale of the pain decreases from 6 to 1. Moreover, the children do not feel pain or worry when the surgical dressing is changed or when the drainage and suture are taken off if the music is played."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library