Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Tablet cepat hancur merupakan tablet yang ditempatkan di dalam mulut untuk dapat segera melarut dalam saliva tanpa memerlukan air. Penelitian ini bertujuan memformulasi dan mengevaluasi tablet cepat hancur yang dibuat dengan maltodekstrin DE 10-15 sebagai eksipien yang mengandung ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai model obat.
Maltodekstrin merupakan pati termodifikasi yang dibuat dengan menghidrolisis pati menggunakkan enzim enzim α-amilase 0,1% v/v yang diinkubasi pada suhu 95oC selama 45 menit. Maltodekstrin DE 10- 15 yang dihasilkan dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi tablet cepat hancur dengan metode kempa langsung. Tablet cepat hancur yang dihasilkan dievaluasi dan diuji kesukaan terhadap penampilan, rasa, dan waktu hancur pada 30 panelis.
Hasil karakterisasi maltodekstrin DE 10-15 diperoleh serbuk putih, memiliki kelarutan dalam aquadest sebesar 34,92 mg/ml dibandingkan pati yang memiliki kelarutan 0,48 mg/ml. Evaluasi tablet cepat hancur menunjukkan bahwa formula 5 (maltodekstrin 35%), memiliki kriteria yang paling baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 5 memiliki kekerasan 2,44 kp, keregasan 0,78%, waktu hancur in vitro 149,86 detik, dan waktu pembasahan 197,63 detik.
Hasil uji kesukaan menunjukkan 70% suka dengan penampilan tablet cepat hancur, 83,3% responden menyatakan rasa tablet cepat hancur manis, dan rata-rata waktu hancur tablet cepat hancur di rongga mulut selama 164,0 detik. Oleh karena itu, maltodekstrin DE 10-15 dapat digunakan sebagai eksipien penghancur pada tablet cepat hancur.

Fast disintegrating tablet (FDT) is a solid dosage form which is placed in mouth for rapidly dissolves on saliva without water. The aim of this study was to formulate and evaluate FDT using maltodextrin DE 10-15 as an excipient, containing Roselle calyx extract as a drug model.
Maltodextrin is a modified starch through enzymatic hydrolysis using α-amylase 0.1% v/v, incubated at 95oC for 45 minutes. Maltodextrin DE 10-15 was characterized and formulated into FDT using direct compression method. FDT’s were evaluated and tested for hedonic responses to appearance, taste, and disintegration time in oral cavity of 30 responders.
Maltodextrin DE 10-15 characterization results were white powder, has 34.92 mg/ml solubility in aquadest compared to starch which has 0.48 mg/ml solubility. The FDT’s evaluation showed that formula 5 which has 35% of maltodextrin DE 10-15 had the best characteristic as FDT. Formula 5 has 2,44 kp of hardness, 0.78% of friability, 149,86 seconds of in vitro disintegration time and 197.63 seconds of wetting time.
The hedonic test results showed that 70 % and 83.3% responders like the appearance and taste, respectively. FDT’s disintegration time in responders oral cavity was 164.00 seconds. Therefore, maltodextrin DE 10-15 could be used as disintegrant excipient in FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek dilaksanakan di Apotek Mitrasana Kelapa Gading. Tujuan dari PKPA di apotek adalah untuk mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab seorang apoteker dalam pengelolaan apotek dan memahami serta melaksanakan kegiatan di apotek, baik secara teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian. Pada pelaksanaan PKPA juga dilakukan penyusunan tugas khusus yang berjudul analisis kebutuhan konsumen Apotek Mitrasana Kelapa Gading berdasarkan analisis data penjualan. Penyusunan tugas khusus ini bertujuan mengetahui, mengamati dan menganalisis kebutuhan pelanggan pada Apotek Mitrasana Kelapa Gading.

Apothecary Profession Internship (PKPA) in pharmacy was held in Apotek Mitrasana Kelapa Gading. The aims of PKPA in pharmacy were to understand the main duties, functions and role of apothecary in managing a pharmacy and understand to activities in pharmacy. The special assignment of PKPA in pharmacy was analysis of consumer needs based analysis of sales data. This special assignment aimed to find, observe and analyze customer needs at Apotek Mitrasana Kelapa Gading.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang organisasi, tugas, dan fungsi BPOM khususnya di Direktorat Pengawasan Produksi Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Selain itu praktek kerja ini juga untuk memperoleh pengetahuan mengenai peran, tugas, dan fungsi apoteker di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) khususnya di Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif. Selama melaksanakan PKPA di BPOM juga dilakukan studi literatur mengenai bentuk-bentuk penyalahgunaan obat keras yang terjadi di masyarakat dan bentuk tindak lanjut yang dilakukan oleh BPOM.

Apothecary Profession Internship (PKPA) at National Agency of Drug and Food Control (NA-DFC) aimed to understand the organization, duties, and functions of NA-DFC, especially at Directorate Control of Narcotics, Psychotropic, and Addictive Substances, and also to understand the duties and functions of apothecary at NA-DFC. The special assignment at Directorate Control of Narcotics, Psychotropic, and Addictive Substances, was about abuse of prescription drugs on the community and a follow-up conducted by National Agency of Drug and Food Control (NA-DFC).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Geusan Nariswari Erdianty Puteri
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di PT Kimia Farma Tbk, Unit Research and Development berlangsung pada periode 3-28 Maret 2014. Kegiatan PKPA ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami fungsi dan peran PT Kimia Farma Tbk. Unit Riset dan Pengembangan dan untuk mengetahui dan memahami peran dan tugas Apoteker secara umum di bidang riset dan pengembangan dan secara khusus di PT Kimia Farma Tbk. Unit Riset dan Pengembangan. Pada PKPA ini diberikan juga tugas khusus yang berjudul Rancangan Formulasi Morfin Sulfat dalam Sediaan Sirup yang bertujuan menyusun rancangan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan morfin sulfat dalam sirup.

Apothecary Profession Internship (PKPA) held in PT. Kimia Farma Tbk, Research and Development Unit. Apothecary student needs to understand about the role of apothecary in pharmaceutical industries especially the role and duties of pharmacists in general in the field of research and development and specifically in PT Kimia Farma Tbk. Research and Development Unit. The special assignment of this PKPA was Formulation and Preparation of Morphine Sulfate Syrup which aimed to at compiling a precise formulation of morphine sulfate preparations in syrup.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library