Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghassani Salsabila
"Perilaku sehat penting untuk dilakukan tiap individu, salah satunya pada mahasiswa yang memiliki riwayat penyakit keturunan. Terdapat hal yang berpengaruh pada perilaku sehat dan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived threat dan self-efficacy dalam perilaku sehat pada perilaku sehat mahasiswa yang memiliki riwayat kerabat dengan penyakit mata keturunan. Penelitian ini melibatkan 109 partisipan dengan usia berkisar 18-25 tahun dan data dianalisis menggunakan regresi linear berganda serta independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived threat terhadap katarak dan glaukoma pada komponen perceived susceptibility dan perceived seriousness tidak berpengaruh signifikan dengan perilaku sehat. Kemudian, self-efficacy dalam perilaku sehat dengan perilaku sehat berpengaruh signifikan.
Hasil juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata perilaku sehat antara partisipan yang memiliki riwayat penyakit mata keturunan katarak dan glaukoma. Begitu juga dengan rata-rata self-efficacy dalam perilaku sehat. Berbeda dengan rata-rata kedua komponen perceived threat antara partisipan yang memiliki riwayat penyakit mata keturunan katarak dan glaukoma yang menunjukkan perbedaan signifikan. Hasil dan saran didiskusikan.

Health behavior is important for each individual, also for students with familial risk of inheritable eye disease. There are things affect health behavior, and this study aimed to investigate the effects of perceived threat and health behavior self-efficacy on health behavior among the students with familial risk of inheritable eye disease. This study involved 109 participants that were aged between 18-25 years and data were analysed using multiple linear regression and independent sample t-test.
Results indicated that the perceived threat to cataracts and glaucoma on perceived susceptibility and perceived seriousness had no significant effect on health behavior. Then, health behavior self-efficacy had significant effect on health behavior.
Results also indicated that there were no significant difference between the average of health behavior between participants with familial risk of cataract and glaucoma. Likewise with the average of health behavior self-efficacy. In contrast to the average of the two perceived threat components between participants with familial risk of cataract and glaucoma which indicated a significant difference. Results and recommendations are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghassani Salsabila
"Relawan menjadi panggilan hati bagi banyak orang karena berbagai dampak positif yang dirasakan. Mulai dari salah satu cara membangun kohesi sosial, hingga mengembangkan psychological well-being individu. Hal ini mendorong banyaknya individu yang menjadi relawan secara jangka panjang. Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana manfaat, motivasi, dan perubahan psychological well-being dari pengalaman relawan jangka panjang. Penelitian melibatkan 6 partisipan dengan usia 23-30 tahun yang telah menjadi relawan jangka panjang di berbagai organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretative phenomenological analysis dengan in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan berkembangnya psychological well-being pada dimensi self-acceptance, positive relation with others, autonomy, environmental mastery, dan personal growth.  Setiap partisipan memperoleh manfaat dari aktivitas dengan mendapat pengalaman dan pembelajaran baru setelah menjadi relawan di wilayah yang membutuhkan, manfaat dari memberi dengan merasa puas, terkesan, senang, dan bersyukur karena mampu membantu orang lain, serta manfaat dari berbagi dengan memperoleh relasi yang bermakna dan membuka peluang kerjasama lainnya. Setiap partisipan juga emiliki motivasi lebih dari satu yang mencakup nilai, pemahaman, sosial, dan protektif. Hasil dan saran didiskusikan.

Volunteering has become a calling for many people because of the positive impact it has on building social cohesion, developing individual psychological well-being, and more. These positive impacts encourage many individuals to volunteer on a long-term basis. This study aims to understand the benefits, motivations, and changes in psychological well-being from long-term volunteering experiences. The study involved 6 participants aged 23-30 years who have been long-term volunteers in various organizations. This research uses a qualitative interpretative phenomenological analysis approach with in-depth interviews. The results showed the development of psychological well-being in the dimensions of self-acceptance, positive relations with others, autonomy, environmental mastery, and personal growth. Each participant benefits from activities by gaining new experiences and learning after volunteering in areas in need, benefits from giving by feeling satisfied, impressed, happy, and grateful for being able to help others, and benefits from sharing by gaining meaningful relationships and opening up other opportunities for cooperation. Each participant also had more than one motivation which included value, understanding, social, and protective. Results and recommendations are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library