Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadi Purnomo
"ABSTRAK
Tujuan tesis ini adalah untuk mendapatkan indikator awal dalam memprediksi kegagalan penanganan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah XYZ, dengan pendekatan model logit. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan 110 sampel nasabah bermasalah Bank Syariah XYZ dengan kondisi 79 nasabah masuk dalam kategori nasabah yang berhasil disehatkan oleh bank dan 31 nasabah dalam kategori nasabah yang gagal disehatkan oleh bank.
Dengan pendekatan model logit, diperoleh variabel yang secara statistik signifikan untuk menjadi indikator awal yang dapat memprediksi kegagalan penanganan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah XYZ, yaitu variabel sikap nasabah, prospek usaha nasabah dan variabel kecukupan jaminan (collateral coverage). Ditinjau dari ketepatan klasifikasi, pendekatan dengan menggunakan model logit memberikan ketepatan klasifikasi 84,5%.

ABSTRACT
The focus of this thesis is to obtain initial indicators in predicting the handling failure of non performing debtors in Bank Syariah XYZ is to implement logit analysis approach. This is a quantitative research, run sample by 110 non performing debtors of Bank Syariah XYZ, which 79 among them categorize as current and the rest is non current.
Implementing logit model approach resulted in acquiring significant statistic variable which can be identified as initial indicators to predict handling failure of non performing debtors in Bank Syariah XYZ. These are attitude, debtor?s business prospect and collateral coverage variable. In term of classification accuracy, the logit analysis approach provide up to 84.5% exactitude."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Hadi Purnomo
Jakarta: Mediakita, 2008
005.1 CAT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Purnomo
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Hadi Purnomo
"ABSTRAK
Sebagai hewan endemik, kehidupan rnonyet Buton (Macaca brunnecens Matschie, 1901) masih kurang dikenal. Untuk itu teiah dilakukan penelitian di dua teinpat yaitu Suaka Margasatwa Buton Utara dan Cagar Aiazn Napabalano (Sulawesi Tenggara) yang berupaya mengungkap keadaan habitat serta perbedaan ekologi tingkah laku di kedua tempat. Bagian yang pertama dikerjakan melalui analisis vegetasi memakai metoda kuadran (point-centered quarter method), sementara pada pengamatan tingkah laku menggunakan teknik pengamatan scan dan ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blok hutan Lapole (Suaka Margasatwa Buton Utara) merupakan formasi hutan primer di pinggiran sungai yang
didoininasi kolaka (Parinarium coryzobosum) dan kenari (Canarium sp.), sedangkan Cagar Alam Napabalano dibentuk oleh hutan inuson sekunder yang didominasi jati (Tectona
grandis). Populasi monyet di Napabalano menunjukkan sifat yang lebih terestrial serta lebih agresif dibandingkan populasi di Buton Utara. Keadaan mi menyebabkan populasi di Cagar Alam Napabalano menghadapi bahaya kepunahan yang lebih besar.

An investigation has been carried out for Buton macaques (Macaca brunnescens Matschie) to know their habitat condition and the difference in behavioral ecology of two different places. The study areas are located in Buton Utara Game Reserve and Napabalano Nature Reserve of Southeast Sulawesi. This study revealed that Lapole forest block in Buton Utara Game Reserve is a primary riverine formation dominated by Parinarium corywbosum and Canariwn sp., while Napabalano Nature Reserve is a secondary monsoon forest dominated by teak (Tectona grandis). The monkey troops in Napabalano showed more terrestrial and aggressive habits which might be caused by more dispersed food distribution and lower tree density. Furthermore, Napabalano's troops are more vulnarable than those in Buton Utara.
ABSTRAK
"
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pungki Hadi Purnomo
"Pada awal tahun 2019, korporasi IT di Perusahaan Otomotif XYZ (PT XYZ) mengadopsi Scrum untuk sebagian proyek yang dijalankan. Namun, hasil wawancara dengan kepala departemen Project Management Office menunjukkan 34% (29 dari 86) proyek agile tahun 2020 tidak selesai di tahun tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat korporasi IT, kendala terkait requirements engineering merupakan masalah yang paling banyak muncul. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tantangan dan solusi untuk proses requirements engineering pada proyek-proyek agile di PT XYZ. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap: (1) identifikasi tantangan serta solusi dari literatur dengan menggunakan systematic mapping study dan (2) validasi hasil identifikasi tersebut kepada penanggung jawab proses requirements engineering di PT XYZ dengan menggunakan kuesioner dan group interview. Tahap pertama penelitian mengidentifikasi 15 tantangan dan 38 solusi dari tujuh penelitian terseleksi. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 13 dari 15 tantangan terjadi di PT XYZ, sedangkan 2 tantangan tidak terjadi. Data juga menunjukkan bahwa dua tantangan teratas (urutan 1 dan 2) yang dianggap valid oleh 100% responden hanya disebutkan di dua dan tiga penelitian saja. Sementara, satu dari dua tantangan terbawah (urutan 14) justru disebutkan di lima penelitian terdahulu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh PT XYZ bukan tantangan yang umum terjadi, sementara salah satu tantangan yang umum ditemukan tidak dominan terjadi dalam praktek di perusahaan. Berdasarkan hasil group interview, terdapat 14 tantangan yang dihadapi perusahaan: 13 tantangan sama dengan hasil kuesioner dan 1 tantangan tambahan dari group interview. Selain itu, terdapat 21 solusi yang termasuk prioritas untuk implementasi: 13 solusi sama dengan hasil kuesioner dan 8 solusi tambahan dari group interview.

In early 2019, the IT corporation at Automotive Company XYZ (PT XYZ) adopted Scrum for some of its projects. However, the results from an interview with the head of the Project Management Office department showed that 34% (29 of 86) 2020 agile projects were incompleted. Based on interview results with IT corporate officials, requirements engineering-related problems are the most common problems. This study aims to identify requirements engineering process challenges and solutions on agile projects at PT XYZ. This research consists of two phases: (1) challenges and solutions identification from the literature using a systematic mapping study and (2) validation by the person in charge of the requirements engineering process at PT XYZ using a questionnaire and group interview. The first phase of the research identified 15 challenges and 38 solutions from the seven selected studies. The questionnaire results showed that 13 of the 15 challenges occurred at PT XYZ, while two challenges did not happen. This study also found that the top two challenges (number 1 and 2) that are 100% valid based on the respondents only found in two and three studies, while one of the lowest challenges (number 14) was mentioned in five previous studies. This fact shows that the two main challenges faced by PT XYZ are unusual, while one of the most frequently found challenges is not dominant in company practices. Based on the group interviews results, there are 14 challenges confirmed: 13 challenges are the same as the questionnaire results and one additional challenge from the group interview. In addition, there are 21 prioritized solutions: 13 solutions are the same as the questionnaire results and 8 more solutions from the group interview."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hadi Purnomo
"Undang-Undang No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang ( UU PP TPPU) menjadikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai focal point dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PPATK tidak terlepas dari penggunaan Teknologi Informasi (TI) untuk mengumpulkan data, analisis, menyediakan informasi dan layanan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) yang berkualitas.
Direktorat Operasi Sistem (DOS) merupakan salah satu unit kerja bidang TI yang memiliki peranan penting untuk mencapai keberhasilan implementasi fungsi SI/TI. Dalam melaksanakan kegiatan mendukung dan memberi nilai tambah proses kerja, tidak pernah bebas dari dan harus selalu berhadapan dengan kemungkinan timbulnya berbagai macam gangguan TI. Apabila gangguan tersebut tidak ditangani secara serius, selain akan menimbulkan risiko operasional, juga akan mempengaruhi risiko reputasi dan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan publik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengelolaan terhadap risiko tersebut.
Untuk mengelola risiko TI salah satunya harus memiliki daftar IT Risk Profile (profil risiko TI) yang diperoleh dengan cara melakukan penilaian risiko pada aset TI yang mendukung proses kerja utama. Dengan memiliki profil risiko TI, DOS dapat mengoptimalkan manfaat dan mengurangi dampak risiko akibat penggunaan TI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) mendukung proses kerja utama PPATK. RiskIT sebagai salah satu kerangka kerja manajemen risiko TI dapat dipertimbangkan dan diterapkan oleh PPATK untuk pengelolaan risiko TI.
Hasil dari penulisan ini berupa profil dan langkah mitigasi risiko TI secara lengkap sebagai salah satu langkah terpadu untuk menjamin keberlangsungan layanan agar tetap dapat berfungsi dengan baik. Dengan mengetahui risiko penggunaan TI mendorong kesadaran bagi seluruh pegawai untuk melindungi aset TI dan citra organisasi dan dapat dijadikan masukan atau pertimbangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan pengetahuan risiko yang dimiliki sehingga alokasi penggunaan sumber daya lebih efisien.

Law Number 8 Year 2010 Concerning the Prevention and Eradication of Money Laundering (AML Law) has made the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK) as the focal point in preventing and eradicating money laundering in Indonesia. In terms of conducting its main duties and functions, PPATK could not be separated from using Information Technology (IT) to collect data, conduct analysis, and provide information and services of Communication and Information Technology (CIT) with high quality.
The Directorate of System Operation (DOS) is one of the working units in IT that has important role in achieving successful implementation on IS/IT functions. In conducting its activity to support and give added-value towards working process, PPATK may deal with possibilities of IT troubles. If those troubles could not be handled seriously, not only they could cause operational risks, but also may influence reputation risk and have an impact to the decrease of public trust. Therefore, the risks should be managed properly.
In order to manage IT risks, one of the solutions is to have IT Risk Profiles gained by assessing risks towards IT assets that support core businesses. By having IT Risk Profiles, DOS can optimize the benefits and mitigate risk impact due to IT application when conducting main duties and functions to support core businesses of PPATK. Risk IT as the working framework of IT risk management could be considered and implemented by PPATK in managing IT risks.
The result from this writing is comprehensive profiles and mitigation steps on IT risks as integrated measures to ensure services sustainability so it can work appropriately. By knowing the risks in IT application, it could raise the awareness to all employees for protecting IT assets and organization image, and can be used as inputs or consideration for management in having better decision-making based on retained risks knowledge to achieve more efficient allocation of resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library