Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamka Decky Purnama
Abstrak :
Aktivitas manual handling masih sering dijumpai pada suatu industri. PT X adalah salah satu industri farmasi dimana masih terdapat aktivitas manual handling pada bagian penimbangan bahan baku departemen produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran keluhan muskuloskeletal pada pekerja bagian penimbangan bahan baku departemen produksi PT X pada tahun 2015. Penelitian dilakukan terhadap 6 responden pada bulan April ? Mei 2015 menggunakan desain cross sectional, dimana data primer berupa foto-foto hasil observasi, kuesioner, dan wawancara responden. Adanya keluhan pada responden digambarkan dengan menggunakan Nordic Body Map Questionnaire. Tingkat risiko ergonomi dianalisis menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) pada setiap task di area penimbangan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keluhan pada beberapa bagian tubuh. Keluhan muskuloskeletal terbanyak terdapat pada bahu kanan (83,3%), dan keluhan pada leher bagian atas (66,7%). Distribusi keluhan terhadap karakteristik pekerja digambarkan berdasarkan umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok. Pekerja dengan umur ≥ 30 tahun lebih berisiko (32,3%), pekerja dengan masa kerja < 5 tahun lebih berisiko (20,8%), dan pekerja yang bukan perokok lebih berisiko (27,1%) terhadap adanya keluhan muskuloskeletal. Pada bagian penimbangan bahan baku terdiri dari beberapa task dengan tingkat risiko ergonomi yang berbeda-beda. Risiko ergonomi tertinggi terdapat pada task penimbangan bahan baku dengan nilai REBA 10 yang termasuk dalam risiko ergonomi tinggi.
Manual handling activities is often found in industry. PT X is an industry of pharmaceutical where manual handling activity is usually conducted in raw material dispensing area of production department. This study aims to provide an overview of musculosceletal symptom in raw material dispensing?s worker of production department of PT X in 2015. The study was conducted on 6 respondents in April - May 2015. Study design is cross sectional, which primary datas was obtained from observational pictures, questionnaire, and renpondents interview. Musculoskeletal symptom was observed by Nordic Body Map questionnaire. Ergonomic risk level was analyzed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) in any task of raw material dispensing area. The result showed that there are symptoms in some parts of physical body. Most musculoskeletal symptom is in right shoulder (83.3%), and symptom in upper neck (66.7%). Symptom distribution of worker characteristics is described by age, period of work, and habitual smoking. Worker who is 30 years old or more is greater (32.3%), worker with less than 5 years period of work is greater (20.8%), and worker without habitual smoking is greater (27.1%) of having musculoskeletal symptom. Raw material dispensing consists of some tasks with different ergonomic risk level. The highest ergonomic risk is in task of raw material weighing which REBA score is 10 which is in high risk level category.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamka Decky Purnama
Abstrak :
Suatu obat dapat menggeser obat obat lain dari ikatannya dengan protein plasma, sehingga menyebabkan kenaikan respon farmakologi secara tibatiba karena adanya kenaikan konsentrasi obat bebas. Pergeseran obat sangat penting ketika senyawa tersebut berikatan kuat dengan protein, misalnya perubahan ikatan dari 98% menjadi 94% dapat meningkatkan fraksi obat bebas menjadi tiga kali lipat, dari 2% menjadi 6%. Mengetahui adanya interaksi antara asam mefenamat dan piroksikam dalam berikatan dengan protein plasma, dalam hal ini albumin manusia, sangatlah penting, untuk memvisualisasikan interkaksi antara kedua obat tersebut dalam berikatan dengan albumin dimana telah terbukti secara in vitro. Metode in silico menggunakan teknik penambatan molekuler menggunakan program AutoDock 4.0 menghasilkan visualisasi pengikatan yang terjadi antara asam mefenamat dengan albumin, dan juga piroksikam dengan albumin, dan juga mengahasilkan nilai energi pengikatan (ΔG) dan konstanta inhibisi (Ki) dari masing-masing pengikatan. Hasi penambatan menunjukkan bahwa nilai (ΔG) dan Ki asam mefenamat dan piroksikam secara berturut-turut adalah -5,47 kkal/mol, 98,59 μM dan -7,46 kkal/mol, 3,42 μM. Kesimpulan yang diperoleh bahwa ikatan asam mefenamat dengan albumin dapat digantikan oleh piroksikam karena nilai (ΔG) dan Ki asam mefenamat labih tinggi dari piroksikam. Ini dapat diperkirakan bahwa interaksi akan meningkatkan konsentrasi asam mefenamat yang bebas pada plasma darah dan menyebabkan efek toksik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S32686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library