Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanif Audina Rahmawati
"ABSTRAK
Gempa yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 di Kota Palu mengakibatkan terjadinya fenomena likuifaksi. Penyebab likuifaksi adanya kepadatan tanah yang rendah yang merupakan nilai relative density. Salah satu parameter untuk mengeveluasi terjadinya likuifaksi adalah dengan kecepatan gelombang geser tanah (Vs). Kelas situs Kota Palu yang termasuk dalam kelas situs SD memberikan hasil seharusnya dikota Palu tidak terjadi Likuifaksi namun tetap terjadi likuifaksi oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan Vs pada kedalaman yang dangkal yaitu Vs3, dan Vs5. Setelah dilakukan perhitungan parameter likuifaksi yakni CRR dan CSR yang kemudian di komparasi dengan Peta Kerusakan Geologi Permukaan maka parameter pembuatan peta yang cocok adalah Vs3, karena jumlah TRUE POSITIVE yang banyak dan menggambarkan keadaan tanah dangkal dengan tepat, yakni very loose, loose hingg medium dense, dengan luasan yang paling besar adalah very loose to loose pada peta bagian timur dan tengah.

ABSTRACT
Palu earthquake occurred on 28 September 2018 caused severe liquefaction damages for the city. One of Parameter effected liquefaction was the compactness of soil is low with low relative density value. The Palu City site class classified in the SD site class gives results that liquefaction shouldn't be occured but for the real there is the liquefaction damage, therefore it is necessary to calculate Vs at shallow depths, Vs3 and Vs5. After calculating the liquefaction parameters CRR and CSR which are then compared to the Surface Geological Damage Map, the suitable parameter to develop liquefaction potential map wass Vs3, because of the large number of TRUE POSITIVES and accurately shallow soil conditions, is very loose, loose to medium dense, and the largest area is very loose to loose on the map east and center."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Audina Rahmawati
"ABSTRAK
Jakarta merupakan wilayah yang berpotensi mengalami gempa bumi. Salah satu
parameter resiko dan bahaya gempa bumi adalah parameter kelas situs tanah
wilayah tersebut yang ditentukan dengan kecepatan geser tanah pada kedalaman
30 m (VS30). VS30 diperoleh dari survei lapangan diantaran N-SPT, MASW,
seismic borehole dan masih banyak lagi. Namun untuk menentukan kelas situs
seluruh Jakarta, survei lapangan tidak memungkinkan sehingga diperlukan
metode empiris untuk menentukan VS30. Metode empiris yang sudah ada diantara
metode Wald-Allen (Amerika) dan metode Matsuoka (Jepang). Metode Wald-
Allen menunjukkan hubungan antara VS30 dengan topografi slope, sedangkan
metode Matsuoka menunjukkan hubungan antara VS30 dan geomorfologi area
tinjauan. Namun, tanah serta wilayah Jakarta berbeda dengan kedua metode
tersebut sehingga diperlukan evaluasi dari keduanya manakah metode yang cocok
digunakan di Jakarta. Salah satu bentuk evalasi dengan metode perbandingan dan
log rasio antara data lapagan dan empiris. Pengolahan data dibantu dengan
menggunakan software Arc-GIS hingga diperoleh peta topograsi slope, topografi
elevasi dan geomorfologi. Setelah dilakukan analisis perbandingan serta analisis
log ratio maka diperoleh hasil metode Wald-Allen lebih cocok untuk Jakarta
dibandingkan metode Matsuoka.

ABSTRACT
Jakarta is area where is earthquake potentially. One of parameter risk and hazard
of earthquake is represented site class of soil determined by shear wave velocity
of the top 30 m soil layer (VS30). VS30 is collected by field survey such as MASW,
N-SPT, seismic borehole and so on. However, to determine site class of Jakarta,
field survey is impossible so empirical method necessary used to determine VS30.
Empirical method was published by Wald-Allen (United State) and Matsuoka
(Japan). Wald-Allen?a method explain about correlation between VS30 and
topographic slope, while Matsuoka?s method explain about correlation between
VS30 and geomorphology of observation area. However, characteristic of soil of
Jakarta is different from all of method, so evaluate both of them is important to
know what method is compatible to Jakarta. One of evaluation used ratio method
and log ratio method between field survey and empirical datas. Data processing
use Arc-GIS to get topographic slope map, topographic slope map, and
geomorphologic map. After, analyze ratio and log ratio so we get the result that
Wald-Allen?s method is more compatible to Jakarta than Matsuoka?s method."
2016
S63772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library