Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanny
"Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa. Keanekaragaman adat-istiadat, golongan dan suku bangsa dalam masyarakat menimbulkan berbagai masalah terutama dalam hal perkawinan yang akan dilangsungkan oleh pasangan yang berbeda agama, namun masing-masing pihak tetap berpegang teguh untuk memeluk agamanya. Hal ini bertentangan dengan hukum agama dan hukum negara, karena baik hukum agama maupun hukum negara melarang terjadinya perkawinan beda agama. Di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda telah memiliki peraturan mengenai perkawinan campuran, yaitu Regeling op de Gemengde Huwelijke (GHR) yang termuat dalam Stbl 1898 No. 158. Namun perkawinan campuran yang dimaksud disini adalah perkawinan antar bangsa bukan perkawinan beda agama. Oleh karena itu diterbitkanlah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada mengenai perkawinan. Dengan demikian GHR Stbl. 1898 No. 158 secara otomatis tidak berlaku lagi. Bagi pasangan beda agama yang ingin melaksanakan perkawinan di Kantor Catatan Sipil dapat meminta penetapan izin kawin terlebih dahulu kepada Pengadilan Negeri. Karena Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 tidak mengatur secara tegas dan rinci mengenai perkawinan beda agama maka Hakim Pengadilan Negeri kembali menggunakan GHR Stbl. 1898 No. 158 dalam memberikan izinnya. Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas kasus mengenai perkawinan beda agama yang didahului dengan izin dari Pengadilan Negeri sebagai bahan analisa yang dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan mencari bahan pustaka (library research)."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2005
S21104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenya Mei Hanny
"ABSTRAK
Makalah ini membahas mengenai gambaran komunitas masyarakat Eropa pada saat masa kolonial di Bogor. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah inskripsi/teks dan lambang heraldik yang terdapat pada makam di makam Belanda Kebun Raya Bogor. Inskripsi/teks dianalisis melalui tiga tahapan yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan penafsiran data dan ditemukan penggunaan kosakata awalan, sebutan, kalimat testimoni dan kutipan Alkitab/Injil. Selain itu, analisis terhadap lambang-lambang yang ditemukan pada makam dan nisan merepresentasikan orang tersebut semasa hidup dan setelah kematian. Melalui inskripsi/teks serta lambang memperlihatkan bagaimana status sosial seseorang atau komunitas yang telah meninggal dikenang dan memberikan gambaran mengenai adanya kehidupan setelah kematian.

ABSTRACT
This paper discusses the description of the European community during the colonial period in Bogor. In this study, the object of the study is the inscriptions or text and heraldic symbols found in the tomb and headstones in the Makam Belanda Kebun Raya Bogor. The analysis conducted towards the inscription/text are analyzed through three stages, namely data collection, data processing and interpretation of data and has resulted in the usage of opening phrases, honorific titles, testimonials, and quotes taken from the holy bible. In addition, the analysis for the symbols engraved in the tombs and the gravestones represents the person during life and after death. Through inscriptions / texts and symbols, it shows how the social status of a deceased person or community is remembered and gives an idea of the existence of life after death."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Elvinstella Hanny
"ABSTRAK
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi brand terhadap konsumennya. Komunikasi yang berhasil dapat ditunjukkan lewat pemahaman konsumen akan produk yang ditawarkan yang berujung pada proses pembelian. Tahapan AISAS dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan pemasar dalam memasarkan produknya. Tentunya ada asek-aspek yang perlu diperhatikan oleh pemasar jika ingin iklannya dapat membuat konsumen melewati tahapan AISAS, mulai dari Attention sampai Share. Jurnal ini akan membahas studi kasus iklan Jangan Kedip yang dikeluarkan oleh Telkomsel untuk memasarkan paket layanan streaming video yang baru diluncurkan, bernama VideoMax. Analisis terkait iklan tersebut akan menggunakan tahapan AISAS sebagai kerangka konsep utama. Kreativitas dalam iklan dan content marketing akan menjadi dua konsep yang melengkapi analisis iklan Jangan Kedip. Hasil dari analisis ini dapat menunjukkan bahwa dengan membuat iklan yang kreatif yang menggunakan content marketing sebagai strategi pemasarannya tentu akan memberikan keuntungan bagi pemasar itu sendiri. Kedua konsep tersebut perlu dipahami jika seorang pemasar ingin membuat iklan atau kampanye yang berhasil.

ABSTRACT
Advertising is one of communication form from brand towards its consumer. A successful communication shown if the consumer have knowledge about the product which leads them to purchase action. AISAS model can be used as one of indicator whether a marketer successful marketing its product or not. Certainly, there are aspects that should be considered by marketer, if they want their consumer going through all AISAS process, started from Attention to Share. This journal discusses case study about Jangan Kedip ad which is issued by Telkomsel to advertise its new product, called VideoMax. Analysis related to the ad will use AISAS model as the main conceptual framework. Creativity in advertising and content marketing will be two supporting concept to enrich this analysis. The result of this analysis shown that by making a creative ad and using content marketing as the strategy, surely will benefits the marketer itself. Those two concepts need to be apprehener if a marketer wants to make a successful ad or campaign. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Restu Hanny
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi generasi milenial dalam mengadopsi penggunaan fintech. Ide dari penulisan penelitian ini didasari oleh penggunaan financial technology yang mengalami perkembangan pesat akhir-akhir ini. Generasi milenial dipilih sebagai objek penelitian, karena generasi ini memiliki kemampuan adaptasi yang cepat dalam menggunakan teknologi. Penelitian menggunakan kuesioner yang disebar secara online kepada 275 responden generasi milenial di Jabodetabek.
Penelitian ini berdasarkan teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT dan analisisnya menggunakan pendekatan Partial Least Square PLS. Ketiga faktor yang dianggap berpengaruh dalam menimbulkan intensi untuk mengadopsi fintechadalah harapan kinerja, harapan usaha, dan pengaruh sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serentak ketiga faktor tersebut memengaruhi generasi milenial dalam mengadopsi fintech dan berdasarkan hasil uji parsial, masing-masing faktor secara signifikan berpengaruh positif terhadap niat perilaku. Kontribusi dari penelitian ini adalah variabel moderasi yaitu tingkat pendidikan.
Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh faktor berpengaruh positif terhadap niat perilaku untuk tingkat pendidikan di bawah Strata-1 dan Strata-1. Namun, untuk tingkat pendidikan di atas Strata-1, faktor harapan usaha dan pengaruh sosial ditemukan tidak memengaruhi niat perilaku generasi milenial dalam mengadopsi fintech.
Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi para pelaku fintechdan perbankan konvensional untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi pasar dari industri jasa keuangan. Seluruh penyedia jasa keuangan dan pemerintah dapat menyusun rencana kerja untuk menghadapi kebutuhan masyarakat dalam hal layanan keuangan setelah mengetahui intensi yang tinggi dari masyarakat untuk mengadopsi fintech.

The purpose of this research is to identify what factors could affect the millennials in using fintech. The idea of this research is based on the use of financial technology which has been increasing rapidly lately. Millenial generation is chosen as the object of research, because they have a rapid adaptability in using technology. The study used questionnaires that were distributed online for 275 respondents of millennial respondents in Jabodetabek.
This research is based on Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT theory and its analysis using Partial Least Square PLS approach. Factors used in the intention to adopt fintech are performance expectancy, effort expectancy, and social influence.
The results showed that these factors simultaneously affecting behavioral intention among the millennial generation to adopt fintech and based on partial test, each factors has positive significant effects to behavioral intention. Contribution of this research is moderation variable which is level of education.
The result shows that all factors positively affect the behavioral intention of millennials who have education level which is lower than bachelor degree and bachelor degree. However, for the level of education which is higher than bachelor degree, effort expectancy and social influence are found having no effect on millenial generation to adopt fintech.
The results of this research provide implications for fintech and conventional banking companies to obtain an overview of market conditions of the financial services industry. All financial services providers and government can develop work plans to face the needs of the society in terms of financial services after knowing the high intentions of the community to adopt fintech.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Tinezia Hanny
"Get Out 2017 adalah film Hollywood yang mengungkap elemen-elemen dari rasisme kulit putih white racism di dalam kisah mengenai Chris, seorang tokoh Afrika-Amerika, ketika ia pertama kali datang mengunjungi keluarga kekasih kulit putihnya. Get Out menempatkan fokus utamanya pada objektifikasi orang kulit hitam blackness mdash;dengan mengambil pendekatan yang berbeda dari film-film bertema rasisme lainnya melalui sebuah cerita horor. Dengan melakukan analisis tekstual dan menggabungkan beberapa kerangka teori, studi ini bertujuan untuk mencapai sasaran utama, yaitu menyelidiki bentuk-bentuk rasisme yang terjadi di film ini melalui sudut pandang seorang pemeran utama Afrika-Amerika.

Get Out 2017 is a Hollywood film that discloses the elements of white racism within the story about Chris, the African-American protagonist, when he comes to visit the family of his white American girlfriend for the first time. Get Out presumes to put its main focus on the objectification of blackness mdash;while it goes in the opposite direction from most racism-themed films by using a horror genre to complement its storytelling. By conducting a textual analysis and incorporating several theoretical frameworks, this study focuses on its mark, that is, the aim of achieving a key objective to delve into how the acts of white racism are told through the viewpoint of the African-American lead in the movie.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library