Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hapsari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wahyu Hapsari
Abstrak :
Tingginya tingkat kompetisi antar Rumah Sakit menyebabkan Rumah sakit yang bermutu dan berteknologi canggihlah yang akan menang dalam kompetisi. Dengan meningkatnya jumlah pasien persalinan yang ada yang menyebabkan pula meningkatnya kasus - kasus persalinan yang memerlukan operasi menimbulkan keinginan Rumah Bersalin dan Klinik KURNIA untuk membangun kamar operasi sendiri. Mengingat harga investasi ini cukup mahal maka perlu dilakukan analisis investasi yang baik . Penelitian yang dilakukan dengan desain studi kasus dan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif ini merupakan penelitian tentang kelayakan Finansial pembangunan kamar operasi di suatu rumah sakit swasta di Cilegon dengan tujuan agar rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan yang canggih dan bermutu kepada masyarakat tetapi dengan tarif yang rendah. Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. Yang kemudian dilakukan analisis kelayakan investasinya dengan metode NPV. Dari hasil perhitungan anaiisis kelayakan investasi diketahui nilai NPV sebesar Rp. 94.4.373.216,-. Dengan nilai NPV positif tersebut berarti proyek ini layak untuk dikerjakan. Karena pembangunan kamar operasi ini layak maka disarankan kepada Direksi RB & Klinik Kumia untuk membuat Master Plan dan Bisniss Plan.
Investment Analysis of Operating Theater at Kurnia Clinic and Obstetric Hospital in Banten 2004Highly competition among hospitals causes the quality and sophisticated hospital that will win the competition. The increasing of obstetric patients and cases in which needed medical surgery caused Kurnia Clinic and Obstetric intended to build an operating theatre. Considering the investment cost for development an operating theatre was quite expensive so it was needed a good investment analysis. This study that used case study design with quantitative and qualitative approach was a financial feasibility study of operating theatre development at private hospital in Cilegon so that the hospital could provide a quality and modem service to the community with affordable tariff. The calculation was conducted on considering of investment, operating, and maintenance cost. Then investment feasibility was conducted with NPV method. The result of investment feasibility analysis showed that NPV value was IDR 944,373,216. The positive value meant that the development project was feasible to be done. Due to the operating theatre development was feasible, it was recommended to the board of directors of Kurnia Clinic and Obstetric Hospital to prepare its master plan and business plan. References: 21 (1952-2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fitri Hapsari
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Berbagai keluhan yang muncul pada masa menopause sebagian disebabkan karena penurunan kadar estrogen. Salah satu keluhan yang muncul adalah xerostomia. Xerostomia dapat terjadi akibat laju aliran & produksi liur yang tidak adekuat. Hal ini mungkin terjadi karena kelenjar liur tidak berfungsi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ovariektomi (ovx) bilateral (yang diasumsikan sebagai penurunan kadar estrogen) terhadap gambaran histologis kelenjar parotis dan kapan terjadinya perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus Wistar betina berumur ± 3 bulan dengan berat badan 150-250 g, yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok I (ovx 50 hari), kelompok II (kontrol 50 hari), kelompok III (ovx 100 hari), kelompok IV (kontrol 100 hari). Kelompok I & II dibedah pada hari ke 50, sedangkan kelompok III & IV dibedah pads hari ke 100. Organ yang diperoleh dibuat sajian histologis dengan pewarnaan HE. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara jumlah asinus perlapangan pandang, diameter asinus, dan tinggi epitel asinus kelenjar parotis tikus 50 hari dan 100 hari ovariektomi dibandingkan dengan kontrol. Perbedaan bennakna hanya tampak pada diameter dan tinggi epitel asinus tikes 50 hari ovariektomi dibandingkan dengan tikus ovariektomi 100 hari. Hasil ini kemungkinan disebabkan karena estrogen yang berkurang akibat ovariektomi digantikan oleh estrogen hasil kenaikan berat badan tikus, dan kemungkinan kompensasi estrogen ekstra ovarium 50 hari pascaovariektomi terjadi secara berlebihan. Penelitian ini akan lebih akurat jika diperoleh data kadar estrogen darah. ......Effect of Bilateral Ovariectomy on the Histology of Parotid Gland in Wistar RatsMenopause may comes with complaints, most of which are caused by decreased estrogen concentration. Xerostomia is one of the complaints, as the result of inadequate production and flow rates of saliva due to salivary gland dysfunction. Ovariectomy that will decrease in estrogen levels could lead to xerostomia. The aim of this study was to investigate the effect of bilateral ovariectomy, on histological structure of the parotid gland. Twenty-four female Wistar rats, aged ± 3 months, weighing 150-250 g, were divided into 4 groups, each group content of 6 rats. Group I, which are sacrificed 50 days after ovariectomy, and Group IT., as unovariectomized control group, was sacrificed on day 50. Group III, which are sacrificed 100 days after ovariectomy, and Group ITT as unovariectomized control group, was sacrificed on day 100. The histological specimens of the organs obtained were stained with HE. This study found no significant differences in the number of acini per visual field, diameter of acini, and height of acini epithelium at 50 days and 100 days after ovariectomy compare with control. The only differences are in the diameter of acini and height of acini epithelium at 50 days after ovariectomy comparing with 100 days after ovariectomy. These results might be caused by the effect of estrogen produced by nonovarial tissues, as increase body weight was found, and over compensation of estrogen at 50 days after ovariectomy. This study would be more accurate if the blood estrogen concentration was also measured.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK
Di dalam proses sosialisasi, ada beberapa metode penerapan disiplin yang dipergunakan orang tua, untuk menanamkan sejumlah nilai-nilai dan norma sosial kepada anak-anaknya. Banyak ahli psikologi, sosiologi dan antropologi yang berpendapat bahwa ada hubungan antara metode penerapan disiplin tertentu yang dapat mengakibatkan terbentuknya perilaku menyimpang.

Metode penerapan disiplin yang terdapat pada proses sosialisasi terdiri dari tiga macam yaitu, penerepan disiplin yang otoriter, serba membolehkan dan demokralis.

Setiap metode penerapan disiplin mempunyai sejumlah ciri-ciri tertentu dan sangat mudah dijumpai di dalam setiap masyarakat. Tesis ini mencoba untuk membuktikan adanya hubungan dari penerapan disiplin yang Worker terhadap terbentuknya perilaku menyimpang. Penyimpangan pcrilaku yang dimaksud adalah sejumlah tindakan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan atau lain tertib pada institusi sekolah.

Dipilihnya remaja sebagai obyek penelitian adalah sebagai respon terhadap munculnya fenomena-fenomena permasalahan sosial yang timbul akibat dari adanya penyimpangan perilaku. Memang bukan hal yang mudah untuk memberi batasan terhadap perilaku menyimpang, karena di dalam melakukan pengukuran terhadap perilaku menyimpang sangat tergantung kepada norma-norma sosial yang merupakan bagian yang terintegrasi di dalam masyarakat. Sehingga dalam tesis ini seperti telah disebut di atas membatasi bahasan tentang perilaku menyimpang yang ada dalam komuniti sekolah.

Tujuan penelitian adalah mencari hubungan antara penerapan disiplin yang otoriter dengan terbentuknya perilaku yang menyimpang. Konsep-konsep pemikiran yang dipergunakan sebagai bahan acuan adalah konsep-konsep dari sejumlah ahli psikologi, sosiologi dan antropologi.

Hasil penelilian menunjukkan adanya korelasi antara penerapan disiplin yang otoriter pada proses sosialisasi dengan terbentuknya perilaku menyimpang pada anak.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twediana Budi Hapsari
Abstrak :
Dakwah pada hakekatnya adalah komunikasi persuasif. Keduanya memiliki kesamaan tujuan yaitu adanya perubahan keyakinan (belief), sikap (attitude) dan perilaku (behavior) dari penerima. Seseorang melakukan komunikasi persuasif karena ingin mencapai salah satu dari tujuan berikut : Pertama, berharap memperkuat atau mengubah sikap dan keyakinan penerima. Kedua, berharap memberi motivasi penerima untuk melakukan sesuatu. Agar tujuan komunikasi persuasif diatas bisa tercapai, maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi persuasif, yaitu : karakteristik komunikator, karakteristik pesan, media yang digunakan, karakteristik audieins dan model pembelajaran terhadap audiens.

Abdullah Gymnastiar (sering disebut Aa Gym) adalah seorang da'i fenomenal yang membawa Manajemen Qolbu sebagai tema utamanya. Karaktemya yang dominan, dramatik, animated, impression leaving, attentive, terbuka dan bersahabat, membuat presentasi beliau saat ceramah sangat menarik. Selain itu format pesan Aa Gym yang sederhana mempermudah subyek dakwah untuk memahaminya. Salah satu ciri khas beliau dari format pesan beliau adalah bentuk singkatan-singkatan seperti 3M (mulai Mari diri sendiri, mulai dari yang terkecil dan mulai sekarang) dan 3A (Aku aman bagimu, Aku menyenangkan bagimu dan Aku bermanfaat bagimu). Segmentasi subyek dakwah Aa Gym adalah kalangan awam, non muslim dan asing. Aa Gym menggunakan social learning theory sebagai model pembelajarannya. Pada model pembelajaran ini manusia dianggap memiliki kemampuan untuk 'mengatur dirinya sendiri' (self regulation). Pada proses pembetajaran ini Aa Gym meletakkan, interpretasi pesan ditangan audiensnya.

Ja'far Umar Thalib adalah sosok da'i yang terkenal dengan Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menggerakkan para pengikutnya untuk beilihad ke Ambon beberapa waktu lalu. Konsep dakwah yang dibawa beliau adalah misi atthoshfiyah, atau misi pemumian ajaran Islam untuk kembali merujuk ke generasi Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin. Menurut beliau, dewasa ini ajaran Islam telah banyak diselewengkan dan bercampur dengan pemikiran-pemikiran sesat lainnya. Karakter beliau yang dominan dan cotentious (pendebat) menyebabkan beliau tampak sebagai 'pemain tunggal' di lingkungannya. Cara penyampaian dakwah Ustad Ja'far cenderung monoton, beliau lebih sering membaca kitab ketika menyampaikan dakwahnya di hadapan santri dan pengikutnya. Model pembelajaran yang diterapkan beliau kepada audiensnya adalah classical conditioning dan instrumental learning. Prinsip Salafus Sholih memang tidak mempenankan pengikutnya untuk menginterpretasikan sendiri materi dakwah yang mereka terima.

Implikasi teoritis dari penelitian ini memperkuat teori Rhetorical Sensitivity dari Donald Darnell dan Wayne Brockriede yang menggambarkan tiga tipe dasar dari komunikator yaitu noble selves, rhetorical reflectors dan rhetorical sensitives. Karakter komunikator dari Abdullah Gymnastiar termasuk pada kategori rhetorical sensitives, karena beliau adalah seseorang yang bisa memonitor situasi, menentukan 'diri' yang mana yang paling layak, memainkan gaya komunikator yang efektif, dan membuat banyak penyesuaian. Sedangkan karakter komunikator dari Ja'far Umar Thalib termasuk pada kategori noble selves, karena beliau memiliki skema diri yang menitikberatkan konsistensi diatas hal-hal lain. Konsistensi yang dimaksud dalam kasus Ja'far Umar ini adalah konsistensi beliau memegang prinsip Aldus Sunnah wal Jama'ah. Orang nobel self akan merasa tanggung jawab yang kuat untuk mengatakan persis seperti apa yang ia pikirkan, tidak mempermasalahkan bagaimana ia akan mempengaruhi orang lain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Dyah Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita, bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.

Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.

Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari Laporan Laba Rugi.

Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On Equity dipilih.

Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.

Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).

Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.
2002
T2364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Triana Hapsari
Abstrak :
Implikasi penjatuhan pidana menimbulkan permasalahan tersendiri bagi anak yaitu hidup tanpa kehadiran orang tua atau keluarga. Peristiwa ini sangat merugikan proses perturnbuhan kepxibadiannya. Disebutkan dalam UU bahwa para andikpas harus dijamin hak-haknya agar dia dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang mempunyai harkat dan martabat Serta mampu mengelola masa depannya. Salah satu hak yang harus dipenuhi oleh pihak LPA adalah hak atas lingkungan keluarga dan perawatan alternatif. Salah satu wujudnya adalah hak untuk mengeluhkan masalah yang dihadapi Melihat kondisi ini maka, Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Surat Edarannya nomor KP.10.13/13/1 tanggal 10 Mei 1973 menetapkan peraturan bahwa para petugas pemasyarakatan di LPA berperan untuk menjadi wali sebagai pengganti orangtua dan kawan bagi andikpas dalam Lapas. Tujuan dari pembentukan sistem perwalian ini adalah diharapkan para andikpas memiliki tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Sehingga kerisauan dan tekanan yang dialami selama menjalani masa hukumannya dapat disalurkan dan ditemukan pemecahannya secara tepat. Berdasarkan hasil observasi, diskusi, dan kuesioner maka penulis menyimpulkan bahwa sistem perwalian ini berjalan kurang optimal dikarenakan banyaknya hambatan yang dialami para wali tersebut, antara lain : kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai tugas dan fungsinya sebagai wali, kurangnya pengetahuan mengenai tahap-tahap perkembangan anak dan kurangnya keterampilan sebagai wali. Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat program pelatihan sebagain upaya untuk meningkatan kompetensi petugas wali melalui metode Parenting Skills Workshop Series (PSWS) di LPA Pria Tangerang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hapsari
Abstrak :
Salah satu dampak perubahan sosial di masyarakat adalah semakin dituntutnya anak untuk berhasil secara akademis sejak usia dini. Hal tersebut merupakan faktor resiko munculnya berbagai masalah pada masa usia sekolah middle childhood). Underachievement adalah salah satu di antaranya. Underachievement adalah kesenjangan antara kapasitas dengan performa anak di sekolah, di mana anak memperoleh nilai-nilai yang lebih rendah daripada kemampuan intelektualnya untuk belajar. Anak underachiever biasanya menampilkan performa yang buruk pada satu atau lebih keterampilan akademis dasar, termasuk menulis. Buruknya performa menulis anak underachiever disebabkan karena defisit dalam pengendalian perilaku (behavioral control. Defisit dalam behavioral control menyebakan ketiga proses utama dalam menulis, yaitu planning, translating, reviewing, tidak dilakukan dengan optimal. Akibatnya perfoma menulis anak tidak sesuai dengan keterampilan menulis yang dikuasainya. Bentuk intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah menulis yang bersumber pada defisit dalam pengendalian perilaku (behavioral control) adalah Self Instructional Training (SIT). SIT dikembangkan oleh Meichenbaum dan Goodman pada tahun I971. SIT merupakan program pelatihan yang bertujuan melatih individu menggunakan pernyataan-pernyataan verbal untuk memicu, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku rnenulis yang menjadi sasaran dalam program. Didasari hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh program SIT untuk meningkatkan performa menulis pada anak usia sekolah yang mengalami underachievemenr. Meuulis dalam penelitian ini difokuskan pada aspek figuratif yaitu menulis dilihat dari segi fisik (antara lain bentuk hurut, ejaan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca), serta aspek konstruktif, yaitu menulis dilihat dari segi isi tulisan (antara lain makna yang disusun dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan maksud yang ada pada tulisan tersebut). Subyek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang, dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu anak underachiever usia sekolah dengan performa menulis buruk, yang disebabkan karena defisit dalam behavioral control. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa SIT berpengaruh positif dalam meningkatkan performa menulis pada anak usia sekolah (middle childhood) yang mengalami masalah underachievement.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisika Putri Hapsari
Abstrak :
Keberadaan orang-orang gay yang kini terlihat semakin nyata di antara kita merupakan salah satu indikasi bahwa jumlah orang-orang gay ini tidak sedikit ditarnbah dengan adanya sejarah yang menujukkan bahwa gay di Indonesia sudah ada sejak jaman Tradisional. Kategori gay yang single income with no kids serta memiliki karakteristik global sebagai pengikut trend dan pelaku gaya hidup yang dinamis, menjadikan gay sebagai satu komunitas haru yang menarik untuk dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari proposisi faktor budaya , faktor individu, faktor sosial, dan faktor psikologi pada orang-orang gay di Jakarta dengan menggunakan model pemikiran yang dikenlukakan Deborah Baxter dui T'c :as Christian University dan merggiinakan model penelitian eksploratif, dimana pada penelitian eksploratif penelitian berangkat dari sebuah konsep yang abstrak untuk kemudian menemukan dan menstrukturisasi informasi-informasi ditemukan agar dapat menuju kepada sebuah hipotesis. Penelitian ini tidak menguji hipotesis. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan responden diambil berdasarkan teknik judgmental sampling. Faktor budaya pada dibatasi pada nilai-nilai yang ada dalam lingkungan sosial gay di Jakarta dan yang berkaitan dengan pembelian produk. Penelitian ini menemukan 8 proposisi yang berkaitan dengan faktor budaya. Yang pertama adalah adanya istilah Gaydar atau gay radar sebagai media untuk mengenali sesama gay yang berupa tanda-tanda fisik dan non fisik. Kedua, adanya klasifikasi orang gay berdasarkan ras, berdasarkan media untuk sosialisasi, berdasarkan karakter penampilan orang gay dipengarulii oleh latar belakang pekerjaan mereka, vaitu bidang administratif, di bidang kreatif dart pekerja bidang lapangan. Kemudian gay juga dapat dilihat dari sifat keterbukaan orientasi seksualnya kepada orang lain. Ketiga, penelitian ini juga menemukan bahwa kegiatan seksual dan falk-tor fisik menipakan faktor penting yang dianut oleh orang-orang gay, dimana fisik dianggap sebagai media utilitas dalam mencari pasangan. Keempat, penelitian ini menemukan bahwa orang gay memperhatikan perawatan dan penampilan fisik mereka agar maksimal untuk mendapatkan pasangan dan awet muda dengan melakukan perawatan wajah dan tubuh serta mengikuti trend. Kelirna, penelitian ini menemukan bahwa perpaduan sisi feminin dan maskuiin ini menjadikan orang gay lebih peka, sensitif dan kreatif Keenam, gay akan selalu berusaha untuk bisa terlihat lebih, kelas dan status sosial adalah faktor penting mereka. Untuk ini mereka akan bekerja lebih keras atau mencari jalan lain seperti mencari gadun atau sugar daddy agar dapat mengangkat kelas sosialnya, Ketujub, gaya hidup pada orang-orang gay ternyata untuk dua kepentingan vaitu gava hidup untuk sosialisasi dan gaya hidup untuk kepentingan self image. Faktor individual pada penelitian ini dibatasi pada umur dan gaya hidup para responden. Penelitian ini menemukan bahwa gaya hidup prang gay dipengaruhi oleh umur dan pengalaman pribadi mengenai kehidupan orang gay di luar Indonesia. Responden yang telah berumur 30 tahun ke atas dan yang pernah mengalami kehidupan gay di luar negeri cenderung masuk ke dalam kelompok actualizer dan fl lfilleds. Sementara untuk gay yang berada pada rentang 20 - 30 tahun umumnya berada pada kelas experiencer. Faktor sosial pada penelitan ini dibatasi pada grup referensi dan menemukan bahwa gay cenderung lebih memilih sahabat sesama gay atau perempuan dibandingkan laki-laki hetero. Grup referensi ini berperan penting dalam normative influence yang memberikan pengaruh informasional, utilitarian dan pengaruh ekspresi untuk orang-orang gay. Topik-topik yang sering menjadi pembahasan di antara grup referensi adalah laki-laki, fashion, entertainment dan kehidupan prbadi masing-masing anggotanya. Faktor psikologi pada penelitian ini dibatasi pada motivasi, dikhususkan kepada motivasi pembelian. Aspek-aspek pembangun motivasi pada responden berasal dari faktor biologis, faktor emosi atau fantasi dan faktor lingkungan. Kebutuhan responden biasanya berupa acquired needs basil adapasi lingkungan. Mayoritas pembelian berdasarkan emosional adalah untuk barang-barang trend dan merek-merek yang menimbulkan kecintaan pada diri responden. Impulsive buying dominan pada rentang usia 20 - 30 tahun dimana kegiatan tersebut dianggap sebagai elemen hiburan. Pada usia 30 tahun keatas lebih membeli barang berdasarkan rasio, kebutuhan dan kualitas produk. Lalu ditemukan pula proposisi bahwa posisi dalam kegiatan seksuat orang gay (top atau bottom) memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumsi orang gay. Penelitian ini menemukan sebuah konsep yang populer di kalangan orang-orang gay yaitu konsep gay friendly yang biasanya ditujukan untuk sebuah lokasi. Gay friendly adalah situasi yang dapat membuat gay merasa nyanian berada di sebuah lokasi, walaupun sebenarnya tempat tersebut ditujukan untuk segmen hetero. Penelitian ini juga menemukan bahwa produk atau tempat untuk orang gay di Jakarta ternyata sudah ada, balk yang dikhususkan untuk gay yang kebanyakan adalah entertainment, atau yang secara implisit ditujukan untuk orang gay yang biasanya menggunakan tanda-tanda hanya dapat dimengerti oleh orang-orang gay, seperti bahasa (contoh : PLU, Q), warna -warna terang, potongan pakaian yang spesifik (Contoh: body fit, kaos ketat, celana ketat), dan ornamenomamen pada pakaian. Promosi yang biasanya dilakukan untuk orang gay adalah melalui mouth w mouth, fasilitas internet, telepon dan sms.
The presence of gays in the society has become more obvious nowadays. This is an indication that the quantity of gays in the society have risen above the amount from the traditional era. Gays with the characteristics of single income with no kids and usually are trend followers of globalization live a life that is dynamic, make the gay community very interesting to study. The objective of this research is to determine the proposition of the culture, individual, social, and psychology actors which influence the gay society in Jakarta in terms of product's buying activitiy. The model used to examine this phenomenon was taken from the thoughts of Deborah Baxter .from Texas Christian, University, ::while the research method used is the expolatory method. This exploratory method would start from an abstract view of the concept to later on determine and structurize all the information so that it can be used to determine a hypothesis. This research will not test the hyphotesis but gather all information and hypothesis or proposition gathered. Technique used to gathered informations was in depth interview and respondent was taken using judgemental technique sampling. The culture factors which inlufence the gay society in Jakarta will only be looked upon from the charactersitics of which gays buys their products. There are eight propositions of which will be looked upon in this study from the culture point of view. The first is what is called the gaydar or gay radar, which is a kind of media or gays to determine other gays in the society. The second would be the clasiffication of gays according to race, the media they socialize in, and also their appearance which is usually a direct affect from their background, namely administrative, creative or field work. Gays can also be characterized from their sexual openess to others. The third would be how the gays use the method of physical and sexual factors an important media to find their partners. The fourth, the reality in which gays give extra attention to take care of their physical appearance as art effort to maximize their chance in getting a partner and also to stay young in apppearance. The fifth, the mixture of the feminin and masculin side make gays more sensitive and creative. The sixth, gays often desire to appear more Fancy in style, as class and status matter greatly for them. For this purpose it is very common that gays work harder so that they can achieve more income to support their lifestyle, or they try to find other ways to do that such as finding a gadun or sugar daddy. The seventh, gays live in two life dimensions, one for socialization and secondly for self-image. The individual factors of this study will be looked upon from the age and the lifestyle of the respondents This study reveals that a gay's lifestyle is heavily affected by their age and life experience of foreign gay societies. The respondents which are 30+ years old and have had foreign gay society experience tend all into the actualizes and fullields category. Whilst the ones which are between 20-30 years old tend to all into the experiencer category. The social factors in the study will be looked upon from the reference group and has found that gay are more intend and comfort to have nor a woman best friend or gay, rather than a heterosexual man. The reference groups in gay world is important to transfer normative value which influences them in the aspect of information, utilitarian and expressive way for gay. Topics that are often happened in gay group is a light topics such as man, fashion entertainment and personal life among members. The psyhcology factors in the study will be looked upon from the buying motivation. The arousal motives in gay people is caused by biological factors, emotional factors and environmental factors. The needs oftenly is the result from environment learning. Majority, the buying activity of gay people was based on emotional or impulsive buying, specifically for trend items or product that courage fetish feeling among individual_ Impulsive buying is dominant to those are in the range of-20-30 years old. Meanwhile to those who are above 30, buying activity was based on ratio, need and the product quality. This research has also found that the sex style has influenced gay in their buying activity. This research has also found the gay friendly concept among gay people. Gay friendly concept oftenly is for a location that has the ambiance of comfort, friendly that made gay people are enjoy to be there, even though this location was built for heteroseksual segmentation. This research has also found that gay's product or specific location for gay in Jakarta are already existed now. Most of them are in the entertainment area. Those who are implicitly aiming gay people oftenly used sign or symbol that can only be understood by gay people, such as language (example : PLU, Q), bright colors or specific cutting for wardrobe (example : body fit, body flattering, tight pants) and special ornaments. Promotion for gay products in Jakarta commonly using mouth to mouth method, Internet facilities, direct phones and sms.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>